Semua Bab Kebangkitan Sang Pewaris Tunggal: Bab 11 - Bab 20

167 Bab

Bab 11 - Dalang di Balik Layar

Klein merasakan jantungnya berdegup kencang mendengar perkataan Helda. Ekspresinya mengeras dan dia pun bertanya, “Katakan detailnya.”Mendengar suara Klein, Helda tahu tuan mudanya itu sedang berusaha menahan amarah, jadi dia gegas menjelaskan keseluruhan informasi dengan ringkas.Intinya, Helda berhasil mendapatkan rekaman CCTV adegan kecelakaan Chester, dan di sana wajah pengemudi dan mobil tertangkap jelas. Walau setelah penyelidikan identitas pengemudi belum diketahui, tapi sejauh ini sudah diketahui bahwa mobil tersebut terdaftar atas nama salah satu anak perusahaan Heaven Group cabang kota Zephir!"Rudy Lee!" geram Klein dengan wajah menggelap, sudah bisa menebak siapa dalang di balik kecelakaan Chester ini.Di saat dia menyebutkan nama tersebut, giok di dada Klein memanas, membuat pria itu mendesis. Entah kenapa, hal tersebut juga membuat ingatan Klein melayang ke kehidupan sebelumnya. Di kehidupan itu, Klein ingat Chester juga t
Baca selengkapnya

Bab 12 - Pelecehan

"Ayolah, Olivia. Kita sudah lama saling mengenal. Apa salahnya kalau kita lebih dekat?" Klein yakin suara itu milik Felix Hernandez, salah satu orang kepercayaan Rudy."Felix, sudah kubilang berkali-kali. Aku tidak tertarik! Lepaskan aku!" Suara Olivia terdengar kesal dan sedikit ketakutan.Mendengar Olivia begitu terpojok, tanpa berpikir panjang Klein langsung membuka pintu ruangan Olivia. Emosinya langsung mendidih begitu melihat Felix sedang mencengkeram lengan Olivia, sementara wanita itu tampak memasang wajah hampir menangis."Lepaskan Bu Olivia!" seru Klein dengan suara dingin, membuat dua orang di dalam ruangan menoleh kaget ke arah Klein. Felix sendiri secara refleks segera melepaskan cengkeramannya pada Olivia dan mundur selangkah."Klein? Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau sedang cuti?" tanya Felix, berusaha terdengar tenang meski ada sedikit keterkejutan dalam suaranya."Aku hanya mengambil beberapa dokumen,"
Baca selengkapnya

Bab 13 - Rahasia Yang Terungkap

Klein terkejut mendengar pernyataan Sarah. "Apa maksudmu?" tanyanya dengan suara pelan, berusaha menjaga agar pembicaraan mereka tidak terdengar oleh orang lain.Sarah menelan ludah, tangannya gemetar saat ia berbicara. "Aku ... aku melihat semuanya, Klein. Siang itu, aku sedang kembali dari makan siang. Dari lobi kantor, aku melihat Chester berjalan sendirian. Tapi kemudian ..."Ia berhenti sejenak, berusaha mengatur emosinya. Klein menunggu dengan sabar, memberi waktu pada Sarah untuk mengumpulkan keberaniannya."Kemudian sebuah mobil melaju kencang. Pengemudinya ... itu Felix, Klein. Felix yang menabrak Chester!"Darah Klein mendidih mendengar pengakuan Sarah.”Kau yakin?” tanya Klein dengan mata menajam, sedikit mencengkeram kedua pundak Sarah karena emosi yang menyelimuti diri.“Y-yakin!” jawab Sarah dengan wajah meringis, tampak kesakitan akibat tindakan Klein.Dengan usaha untuk tetap tenang, Klein melep
Baca selengkapnya

Bab 14 - Roda Berputar

Siang itu, Klein melangkah keluar dari gedung kantor Heaven Group, bersiap menuju restoran Sapphire untuk pertemuannya dengan Rudy.Saat sedang menunggu taksi, tiba-tiba saja, sebuah van hitam berhenti mendadak di depannya. Sebelum Klein sempat bereaksi, pintu samping terbuka dan empat pria bertopeng menyeretnya ke dalam gang sempit terdekat. Kejadian itu begitu cepat hingga orang-orang di sekitar bahkan tidak menyadarinya."Apa-apaan ini?" geram Klein, berusaha melawan cengkeraman kuat para penyerangnya. Namun, empat lawan satu, apa daya dirinya?Sesampainya di gang sempit, Klein didorong keras hingga punggungnya membentur tembok dengan keras.Salah satu pria tertawa, suaranya terdengar familiar di telinga Klein. "Takut, Klein?"Mendengar suara itu, Klein pun menggertakkan gigi, mengenalinya. "Felix ….”Telah dikenali, Felix pun membuka topengnya. "Ini adalah pelajaran agar kau tidak sok menjadi pahlawan di hadapanku,” ucap pria itu, senyum licik terpampang di wajahnya. Dia melirik
Baca selengkapnya

Bab 15 - Bersujud

Tak butuh waktu lama, Klein dan Olivia tiba di Zephir Super Mall–pusat perbelanjaan paling mewah di kota Zephir. Karena penampilan Klein yang basah dan kotor, serta wajahnya yang memiliki tanda lahir mencolok, ada banyak orang yang sedikit menggunjing pria tersebut. “Gila, apa sekarang Zephir Super Mall menerima gembel?”“Menjijikan ….”Mendengar gunjingan tersebut, Olivia merasa sedikit bersalah mengajak Klein ke sini. Dia merasa sedikit gegabah dan seharusnya membiarkan pria itu membersihkan diri dulu di apartemennya yang dekat tempat ini, mengenakan pakaian seadanya, lalu baru membawanya kemari."Klein, maaf … karena aku tidak berpikir panjang, jadi ….”Merasa gemas dengan Olivia yang sedari tadi meminta maaf padanya, Klein tak elak berkata dengan senyuman, “Bu Olivia, dibandingkan Anda terus meminta maaf kepada saya, mungkin Anda bisa mempertimbangkan menaikkan gaji saya bulan depan?”Digoda seperti itu, Olivia memajukan bibirnya. “Konyol ….”Berjalan tidak begitu lama, Olivia m
Baca selengkapnya

Bab 16 - Permainan Merendahkan

Pelayan wanita di butik Elegance menggertakkan giginya, amarah terpancar jelas dari matanya yang menyipit. Namun, dia tak bisa menolak tantangan yang baru saja dilontarkan Klein. Harga dirinya terlalu tinggi untuk mundur begitu saja."Baik! Aku terima tantanganmu!" serunya lantang. "Tapi ingat, jangan coba-coba kabur! Kalau kau tidak kembali dalam sepuluh menit, kau yang harus berlutut dan meminta maaf!"Tepat saat itu, dua petugas keamanan mall yang kebetulan sedang berpatroli masuk ke dalam butik, tertarik oleh keributan yang terjadi."Ada apa ini?" tanya salah satu dari mereka.Si pelayan wanita segera menjelaskan situasinya dengan versi yang menguntungkan dirinya. "Pria kotor ini masuk ke butik kami dan mengganggu pelanggan. Dia bahkan berani menantangku!"Kedua petugas keamanan itu menatap Klein dari atas ke bawah, lalu tertawa mengejek."Hanya seorang pecundang, kenapa kau mempermasalahkannya?" ujar salah satu petugas."Benar, seperti tidak ada kerjaan saja," tambah yang lain.
Baca selengkapnya

Bab 17 - Ingkar

Waktu berlalu dengan cepat. Dua puluh menit kemudian, pintu RoyalHeart Boutique terbuka dan Klein melangkah keluar dengan penampilan yang benar-benar berbeda! Jas hitam elegan membungkus tubuhnya dengan sempurna, dipadukan dengan kemeja putih dan dasi sutra. Sepatu kulit mengkilap melengkapi penampilannya yang kini begitu mempesona.“Kunjungilah toko kami lagi di lain hari, Monsieur Klein!” ucap Monsieur Pierre dengan senyum sopan dan bahagia, seakan Klein merupakan tamu terhormat yang baru saja menghabiskan jutaan dolar di tokonya. Saat Klein mendekat, Olivia merasakan jantungnya berdebar kencang. Klein yang biasanya dia kenal kini tampak begitu menawan dan berwibawa. Bahkan, tanda lahir di wajahnya seolah tidak lagi menjadi kekurangan, melainkan menambah karakter pada penampilannya.Klein berjalan dengan langkah mantap memasuki butik Elegance. Semua mata tertuju padanya, campuran antara kagum dan tak percaya. Ia berhenti tepat di hadapan si pelayan wanita yang kini gemetar."Kur
Baca selengkapnya

Bab 18 - Perasaan Yang Tumbuh

Sekarang, Klein dan Olivia sudah berada di dalam perjalanan menuju Hotel Sapphire menggunakan mobil Olivia. Selagi menyetir, Olivia tidak bisa berhenti melirik ke arah Klein. Pikirannya dipenuhi pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi.Bagaimana mungkin RoyalHeart Boutique memperlakukan Klein dengan begitu hormat? Dan apakah Klein benar-benar membeli pakaian mahal itu? Kalau memang iya, apa sebenarnya identitas seorang Klein Alexander?Walau sudah menjadi atasan langsung Klein semenjak dua tahun yang lalu, tapi sejujurnya Olivia tidak mengetahui apa pun mengenai latar belakang pria tersebut.Banyak rekan kerja yang mengatakan bahwa Klein berasal dari keluarga miskin yang berada di kampung. Akan tetapi, tahu dari mana? Hanya dari bocoran karyawan HRD yang gemar bergosip itu? Atau … gosip tak berdasar akibat cacat di wajahnya? Seolah bisa membaca pikiran Olivia, Klein angkat bicara. "Bu Olivia, jangan berpikir terlalu jauh. Saya hanya pernah tanpa sengaja menolong pemilik RoyalH
Baca selengkapnya

Bab 19 - Tagihan Mencengangkan

Rudy menatap Klein dengan penuh harap, menanti jawaban atas tawarannya. Namun, sebelum Klein sempat membuka mulut, seorang pelayan mendekati meja mereka dengan nampan berisi hidangan-hidangan mewah."Permisi, Tuan-tuan. Hidangan Anda sudah siap," ujar pelayan itu sopan sambil mulai meletakkan piring-piring di atas meja.Rudy menghela napas, sedikit kecewa karena momennya terganggu. Namun, ia memutuskan untuk bersabar. "Baiklah, Klein. Mari kita nikmati makanan ini dulu. Kita bisa melanjutkan pembicaraan kita nanti."Selama beberapa menit berikutnya, mereka makan selagi membicarakan hal yang lebih santai. Rudy berusaha membuat suasana nyaman bagi Klein, tentu dengan tujuan utama agar pria tersebut merasa tidak enak dan berujung menerima tawarannya. Sebuah sifat yang sedari dulu sudah Rudy ketahui Klein miliki.Setelah mereka selesai makan, Rudy kembali ke topik pembicaraan mereka. "Jadi, Klein. Bagaimana menurutmu tentang tawaranku tadi?"Klein meletakkan garpunya dan mengelap mulutnya
Baca selengkapnya

Bab 20 - Tamu Tak Diundang

Klein menaiki tangga menuju apartemennya dengan ekspresi bernostalgia. Semenjak waktu berputar kembali, ini adalah hari pertama Klein benar-benar kembali ke tempat tinggal sederhananya di kota ini. Sebelumnya, dia menghabiskan waktu di rumah sakit menemani Chester dengan bantuan Helda yang mengantarkan bajunya.Apartemen Klein terletak di lantai tiga sebuah bangunan tua di pinggiran kota Zephir. Cat dindingnya sudah mengelupas di sana-sini, dan tangga besinya berderit setiap kali diinjak. Dengan identitasnya yang diketahui publik sebagai karyawan bergaji kecil di Heaven Medical Corp, memang hanya tempat ini yang mampu Klein sewa.Saat Klein mencapai depan pintu apartemennya, dia menautkan alis karena merasa ada yang berbeda. Seseorang telah menyentuh gagang pintu itu, Klein mengetahuinya, membuat ekspresi pria tersebut berubah gelap dan waspada. Apakah Rudy mengirimkan orang untuk membereskannya seperti dia membereskan Chester? Akan tetapi, tidak masuk akal … bukankah dia mengingi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status