Home / Rumah Tangga / Aku Bukan Istrimu Lagi! / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Aku Bukan Istrimu Lagi! : Chapter 101 - Chapter 110

118 Chapters

Bab 101 Perpisahan Penuh Kenangan

Sagara duduk di balkon villa, ia menatap matahari yang perlahan naik merangkak dari balik pegunungan.Udara pagi di gunung terasa amat sejuk, namun hatinya dipenuhi dengan kehangatan kenangan yang datang begitu saja. Ia teringat pada hari perpisahannya dengan Linda, wanita yang pernah mengisi hari-harinya yang sepi dan terpuruk.Linda, dengan segala kehangatan dan cinta yang ia berikan, telah pergi meninggalkan dirinya. Sagara masih ingat betul malam itu, ketika mereka duduk bersama di ruang tamu, berdua dalam diam yang penuh dengan rasa sakit. Ada banyak hal yang tidak terucap, tapi hati mereka sudah sama-sama tahu, kalau inilah saatnya.*Flashback on."Maafkan aku sudah berbohong," ucap Linda, suaranya penuh kesedihan.Sagara menatapnya dengan sendu. "Maafkan aku, sudah mengecewakan dan menyakitimu dengan keputusan ini.Mendengar itu Linda tersenyum miris, matanya yang penuh emosi membuat Sagara semakin sedih. "Lebih baik aku mati, dari pada hidup tanpa menjadi pendampingmu.""Kita
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 102 Aku dan Kamu

Pov Sagara.Ciuman yang awalnya biasa saja itu berubah menjadi lumutan yang penuh gelora, hingga tanganku mulai menyikap pakaian tipis Tiara untuk bermain di area lain."Mas! Tunggu ini belum malam!" protes Tiara."Tapi, aku benar-benar tidak tahan, Honey. Ingin cepat-cepat punya anak lagi darimu." ucap ku sambil menatapnya untuk meminta izin pada Tiara.Mendengar ucapku yang memaksa, seketika rona di kedua pipi chubby Tiara pun terlihat jelas. Ia tidak berkata apapun, namun ia mengangguk pelan.Begitu aku mendapat izin dari Tiara, aku tentu tidak membuang waktuku. Aku langsung menggendongnya ke lantai atas tempat kami bersenggama tanpa henti.Aku menariknya lalu memaksanya berbaring di ranjang villaku yang berukuran king size. Tubuhku langsung menindihnya, lalu mulutku menyentuh mulut Tiara dengan tidak sabar.Bibir kenyal Tiara sungguh membuatku mulai kehilangan akal, aku pun terhisap kedalam lautan gairah, rasanya seperti tenggelam teraduk-aduk, semakin lama semakin dalam.Tak saba
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 103 Mengharapkan Restu

Tiga Hari kemudian."Nenek... Mama mana? Benyum puyang...." tanya Satria, tiba-tiba mendatangi Yanti yang sedang sibuk di dapur, dan menarik-narik baju dasternya."Hahh..." Yanti menghela nafas, ia sendiri bingung mau jawab apa, tidak mungkin kan bercerita kalau mamanya kamu di culik papanya."Mama kamu lagi sibuk Nak, malam ini kamu tidur lagi sama kakek dan nenek ya..." ucap Yanti, memaksakan dirinya untuk tetap tersenyum di depan cucunya."Kak Tiara, belum pulang, karena mama dan papa gak memberikan restu, makanya masih ditahan dibandung." celetuk Yunus."Ssttt!! Bisa gak sih kamu gak ngomong begitu di depan keponakan mu!!" Yanti begitu kesal.Sebenarnya tiap hari Tiara meneleponnya untuk bicara dengan Satria Lewa video call, Tiara juga mengirimkan alamat lokasi villa milik Sagara di bandung. Tentu saja agar Yanti dan Theo mau datang kesana dan menemui Sagara."Sebaiknya kita susul kak Tiara kesana aja Ma-, sekalian jalan-jalan keluarga juga, hehehe..." Yunus malah ingin memanfaatk
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 104 Kepiluan Hati Seorang Ayah

Dari kejauhan terlihat sebuah bangunan Villa itu berdiri megah di atas bukit, dengan pemandangan indah dikelilingi oleh lembah yang hijau.Yunus menyetir, melajukan mobil Theo dengan hati-hati, perlahan memasuki gerbang besar yang terbuat dari kayu. Suara roda yang menghantam jalanan berbatu kecil memberi isyarat bahwa mereka sudah memasuki kawasan villa mewah itu.Gerbangnya yang berat terbuka perlahan, menampilkan jalan setapak yang dikelilingi pohon-pohon rindang dan taman-taman yang terawat dengan sangat baik.Setibanya di depan pintu masuk villa."Mama!!" teriak Satria, setelah turun dari mobil ia langsung berlari menghampiri Tiara."Sayang.." Tiara juga langsung menghampiri sang anak, ia buru-buru ia menuruni anak tangga, lalu memeluk erat Satria."Halo jagoan ku." sapa Sagara, yang juga ikut berjongkok di samping Tiara untuk memeluk anaknya.Satria nampak malu-malu, karena sudah lama tak melihat sosok Sagara, namun Tiara menyuruhnya untuk memeluk Sagara."Om...." cicit Satria.
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 105 Pernikahan Terindah

Hari ini cuaca cerah berawan, matahari bersinar dengan indahnya. Suasana penuh kebahagiaan menyelimuti sebuah resort berbintang yang terletak di kawasan Bandung. Kru yang bertugas tampak sangat sibuk, mulai dari dekorator yang menata bunga-bunga indah hingga petugas katering yang mempersiapkan hidangan mewah untuk acara yang akan diadakan siang nanti.Hanya sedikit tamu yang diundang, namun semua mereka adalah orang-orang penting terutama bagi keluarga kedua mempelai.Dekorasi yang memukau dengan bunga-bunga segar dan lampu-lampu gantung yang elegan menciptakan suasana yang penuh keindahan dan romantisme. Setiap sudut resort dipenuhi dengan sentuhan yang sangat memanjakan mata.Theo berdiri di depan pintu kamar, matanya menatap tak percaya ke arah putrinya yang baru saja selesai berdandan. Gaun pengantin putih bersinar, menambah kesempurnaan sosoknya yang kini tampak begitu anggun. Rambut putrinya disisir rapi, dihiasi dengan aksesori yang mempercantik wajahnya, dan riasan halus membu
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 106 Berita Terbaru

Paris, kota yang selalu Tiara impikan untuk dikunjungi, akhirnya impiannya itu bisa tercapai juga. Kota yang dikenal dengan julukan “Kota Cinta” ini seolah menjadi lambang perjalanan cinta yang dulu hilang telah kembali.Setibanya di Paris, Sagara dan Tiara disambut oleh suasana yang romantis. Langit biru dan udara sejuk menjadikannya tempat yang sempurna untuk mengenang hari-hari yang telah kami lalui bersama.Di sepanjang jalan, kami berjalan berdua, sambil menikmati arsitektur indah yang mengelilingi kami. Menyusuri trotoar yang dipenuhi kafe-kafe kecil, kami duduk di sebuah meja luar di depan sebuah bistro. Di depan kami, secangkir kopi panas dan croissant mengundang selera.Hari pertama di Paris mereka habiskan dengan mengunjungi Menara Eiffel. Karena cuaca cerah dan pemandangan dari atas menara begitu memukau. Sagara memeluk istrinya erat, matanya berbinar bahagia. Mereka mengabadikan moment dengan berfoto bersama, keduanya tidak bisa menahan senyum kebahagiaan yang terpancar. S
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 107 Pengalaman Pertama, Bagi Sagara

Siang hari, di rumah sakit."Ini dia, si janin." ujar sang Dokter, matanya terus fokus melihat ke arah monitor, tangannya menggerakkan alat USG diatas perut Tiara.Terlihat lah gambaran hitam putih di dalam rahim Tiara, ada sebuah janin yang sebesar biji kacang kedelai, Tiara tersenyum sumringah menatap buah cinta keduanya bersama Sagara.Namun berbeda reaksi dengan Sagara, raut wajah suaminya begitu tegang, matanya melotot menatap dilayar hitam putih itu, satu kaki Sagara terus bergoyang tanpa berhenti, keringat dingin pun bercucuran dari dahinya."Tenang saja, Pak," kata sang dokter dengan suara lembut, berusaha meredakan kecemasan yang tampak jelas di wajah pria itu. "Kondisi janinnya sangat baik kok, nggak perlu tegang begitu..." seru sang dokter, gemas melihat tingkah cemas suami pasien baru ini.Sagara menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. Namun, matanya tetap tertuju pada layar, berharap bisa melihat sesuatu yang menenangkan hatinya. Setiap detak jantung sang ist
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 108 Membangun Kepercayaan

Disisi lain, di dalam dapur.Tiara dan Yanti sedang tengah sibuk menyiapkan hidangan makan malam spesial, si bantu oleh para pelayan."Tiara, Mama tahu kamu pasti sangat bahagia, tapi juga mungkin sedikit khawatir dengan kehamilan kedua ini," ujar Yanti dengan lembut, tangannya memegang tangan Tiara yang terletak di atas meja."Mama hanya ingin memberi sedikit nasihat, mungkin bisa sedikit membantu kamu, Nak."Tiara menatap ibunya, menunggu dengan sabar apa yang ingin disampaikan."Kehamilan kedua memang berbeda. Ada lebih banyak hal yang harus diperhatikan, terutama karena kamu sudah punya anak pertama yang butuh perhatian lebih. Tapi ingat, jangan biarkan kekhawatiran itu menghalangi kebahagiaanmu. Jaga kesehatan, perbanyak istirahat, dan jangan lupa untuk selalu berbicara dengan Sagara. Jangan ragu meminta bantuannya, karena dia juga pasti ingin ikut terlibat," ucap Yanti menasehati putrinya panjang lebar.Tiara mengangguk, merasa tenang mendengar kata-kata ibunya. Ia tahu ibunya b
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 109 Kecurigaan Rangga

Sebulan yang lalu.Sonya istri Rangga, baru saja membuka tempat praktik kecantikan di pusat kota. Setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan dan bekerja di rumah sakit, akhirnya ia berhasil mewujudkan impiannya.Gara-gara karangan buang yang dikirim Tiara di hari pernikahannya dengan Rangga, Sonya menjadi sangat malu, sampai-sampai tidak sanggup melangkah masuk ke rumah sakit, dirinya di cap pelakor oleh para rekan kerjanya di rumah sakit.Sampai-sampai seorang pasien enggan ditangani olehnya. Saat Sonya semakin frustasi, kedua orangtuanya tiba-tiba membantu Sonya untuk membuka praktek pribadi dengan menyewa sebuah ruko.Sejak itulah Sonya semakin sibuk dalam rutinitasnya. Setiap pagi, ia pergi ke klinik sebelum fajar menyingsing dan pulang larut malam. Pikirannya selalu tertuju pada pasien, perawatan, dan strategi pemasaran di sosmed untuk membuat kliniknya terkenal dan punya banyak pelanggan..Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, Rangga melepaskan jas dokternya, lalu bersiap untuk
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 110 Ngidam

Di pagi hari yang cerah, suara gemericik air shower jatuh, Sagara lebih dahulu membersihkan dirinya didalam kamar mandi. Tidak berselang lama, Tiara datang dan ikut bergabung masuk, ia pun memeluk suaminya dari belakang."Mandikan aku Mas." ucapnya dengan nada manja.Tubuh Sagara pun bergetar mendengar permintaan istrinya, semakin hari Tiara semakin bersikap manja padanya, apa mungkin ini karena bawaan si bayi? Pikirnya.Sagara berbalik badan lalu mencium lembut kening sang istri. Ritual mandi bersama pun mereka lakukan seperti biasa, suara de sa ha n dan er ang an bersahut-sahutan memenuhi suasana di hari pagi yang cerah.Setelah puas bersenggama, keduanya berpindah masuk ke bathtub yang sudah terisi dengan air hangat.Sagara memangku sang istri sambil terus menciumi pipi chubby Tiara, lalu kedua tangannya mengelus lembut perut sang istri yang mulai buncit. "Perutmu mulai besar, pay udaramu juga besar..." bisiknya menggoda."Ulahmu Mas, minta susu tiap malam." celetuk Tiara."Hmm, ak
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status