Semua Bab menjelang waktu maghrib: Bab 1 - Bab 5

5 Bab

1. menjelang maghrib

matahari mulai bersiap untuk bersembunyi di ufuk barar, langit mulai terlihat gekas, suara toa masjid sudah memberi peringatannya. "sudah waktu maghrib, ayo cepat masuk! " ucap seorang ibu kepada putrinya yang sedang di luar rumah. "iya buk" jawab arumi, namun ia masih saja meneruskan pekerjaanya mengangkat jemuran yang tinggal sedikit lagi akan selesai. "lebih cepat lagi arumi, sebentar lagi, waktu maghrib akan tiba, ayo! " terlihat ibu imas sedikit memaksa putrinya itu untuk segera masuk. arumi melihat sekeliling, memang nampak suasana terlihat begitu sepi, dimana tadi masih banyak warga desa yang berlalu lalang, namun kini suasana desa berubah drastis seperti desa mati, para warga serempak masuk ke dalam rumah, tak lupa mereka semua mengunci pintu dan jendela masing2, bagi warga yang sudah memasang listrik di rumahnya, mereka bisa tenang lantaran rumah mereka tidak akan gelap seperti rumah arumi, namun ada juga beberapa warga yang masih menggunakan lampu minyak , seb
Baca selengkapnya

2.kejadian mistis

tanpa menunggu lama, mbah uty mengikuti ajakan mbok tarsih, "imas, arumi, kalian berdua tunggu di rumah, tutup pintu rapat rapat,jangan di Buka sebelum uty pulang, dan ingat uty akan mengetuk pintuk sebanyak dua kali saja, dan kamu arumi, cepat sholat ya nduk! " ucap mbah uty sebelum dia akhirnya berjalan mengikuti langkah mbok tarsih dengan tergesa ke rumah mbok tarsih yang berada tidak jauh dari rumah mbah uty. arumi bergegas mengambil wudhu di samping rumah mereka, di pancuran sederhana yang terbuat dari gentong besar dan di beri lubang kecil sebagai pancuran. wuussss!... angin berhembus menyapu tengkuknya,dan aneh arumi melihat ke sekeliling tak ada angin yang bertiup, "Ahh, mungkin hanya perasaan ku saja," fikir arumi, "ada apa nduk?" tanya imas yang melihat tingkah aneh putrinya. "gak papa kok bu! " jawab arumi. "ya sudah ayo cepat! " ucap bu imas lagi. selesai berwudhu arumi dan bu imas masuk ke dalam rumah, dan seperti kata mbah uty, mereka pun segera m
Baca selengkapnya

3.suara zikir misterius

imas menyentuh pundak putrinya dengan lembut, "turuti kata uti, cepat istirahat nduk" ucap imas kepada arumi, arumi mengangguk, dia memilih menuruti ucapan mbah uti dan ibunya. dia lantas berjalan menuju ke kamarnya, begitu juga dengan imas, **************** malam berlalu begitu cepat, terdengar suara kokok ayam jantan dari kandang belakang yang membuat arumi terbangun. "criiirkk,,criiirrkk" terdengar suara percikan air dari pancuran tempat wudhu. arumi pun melangkah keluar untuk mencari asal usul suara tersebut.dia berjalan menuju jendela dan mengintip dari celah jendela, dia ingin melihat siapa kiranya yang sedang ber wudhu di samping rumah, arumi menempelkan satu mata ke celah jendela yang tidak rapat, di luar sangat sepi dan tidak ada siapa-siapa, arumi kembali ke dalam kamar, karena rupanya hari masih gelap dia tidak berani keluar rumah untuk berwudhu, dan akan menunggu sebentar lagi sampai mbah uti atau pun ibunya bangun, udara pagi itu sangat dingin,
Baca selengkapnya

4.pandangan pertama

"memangnya zikir seperti apa yang arumi dengar?"tanya mbah uti. "laa ilahaillallah"ucap arumi deg!... mbah uti terkejut dan melotot, kemudian dia menarik nafas dalam-dalam di pandanginya sang cucu dengan lembut, kemudian mbah uti tersenyum yang membuat arumi kembali bingung dengan sikap mbah utinya itu,. "tidak apa-apa nduk, ya sudah segera mandi sebab matahari akan segera muncul, mbah uti akan bantu ibumu untuk memasak di dapur"ucap mbah uti, arumi mengangguk, dia lantas melepaskan mukena yang tadi ia kenakan untuk sholat dan melipatnya kembali, arumi bergegas untuk mandi, sedangkan ibu dan utinya sedang menyelesaikan makanan untuk sarapan mereka bertiga, sebab setiap pagi mbah uti akan segera pergi ke pasar untuk menjual sayur mayur yang dia tanam sendiri di kebunnya. ****** mereka bertiga kini duduk di ruang tengah sembari menikmati sarapan pagi, "arumi, kamu mau ikut uti kepasar tidak? "tanya mbah uti, arumi lantas mengangguk, "ya sudah cepat siap-siap
Baca selengkapnya

5. kang ilham

ira berkata dengan suara gugup dan cemas, mbah uti mengamati sekeliling dan benar saja hari sudah mulai gelap cakrawala kekuningan muncul dari sebelah barat, mbah uti seketika menghentikan langkahnya dilihat nya sekeliling hanya ada dua rumah warga yang ada di belakang mereka yang sudah dilewati tadi dan satu rumah yang masih berada di depan sana, "bagaimana ini mbah sepuh?"tanya ira mulai panik . mbah uti tanpa berkata-kata langsung saja menarik tangan ira dan berbalik arah melangkah menuju rumah yang tadi sudah mereka lewati, mbah uti memilih ke rumah itu karena jaraknya lebih dekat daripada rumah yang di depan sana, sesampainya di depan rumah tersebut terlihat pintu rumah tertutup dengan rapat, "tok! tok! tok! "permisi ini mbah sepuh mau ijin menumpang" sesaat kemudian pintu di buka sedikit terlihat seseorang mengintip dari pintu yang terbuka itu setelah melihat mbah sepuh yang datang merekapun mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam rumah. pintu rumah di tutup denga
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status