Home / Fantasi / Tabib Sakti Tak Terkalahkan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Tabib Sakti Tak Terkalahkan: Chapter 111 - Chapter 120

128 Chapters

Bab 111. Utusan.

Bab 111. Utusan.Pagi harinya.Shizi menatap Putri Nara yang sedang tertidur, tampak deru nafasnya begitu stabil yang menandakan kondisinya telah baik baik saja.Suara langkah kaki menggema, jelas dari suaranya ada beberapa orang yang datang mendekat menuju ruangan.Pintu terbuka, tampak olehnya Pangeran pertama yang datang bersama Jenderal Lien Zhong, Lien Wei dan Kasim Utama kediaman Permaisuri.“Tabib Shizi, bagaimana keadaan adikku?” tanya Tian Zhi dengan nada khawatir.“Sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Pangeran.” jawab Shizi dengan tenang.Tian Zhi mengangguk paham,meski begitu,raut wajahnya masih menunjukan tanda kekhawatiran.Tak hanya Sang Pangeran, Jenderal Lien Zhong dan Lien Wei pun menunjukan hal serupa,tentunya hal itu membuat Shizi penasaran karenanya.“Apakah terjadi sesuatu, kenapa raut wajah semua orang begitu cemas?” tanya Shizi dengan tenang.Dari sana Jenderal Lien Zhong angkat bicara.” Ada kabar yang kurang mengenakan, Perdana Menteri sayap kiri katanya a
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 112. Orang itu.

Bab 112. Orang itu.“Tidak … tidak … tidak!” Brakk.Song Ong emosi bukan kepalang, ia melemparkan dan menghancurkan semua benda yang ada di dekatnya setelah mendengar kabar hasil sidang kerajaan.Ia mengamuk seperti orang kesurupan dengan membabi buta menghancurkan seisi kamarnya, Song Peng yang melihat itu hanya mendiamkannya dan tidak sedikit pun berniat untuk menghentikannya.Setelah meluapkan semua emosinya, Song Ong berdiri mematung dengan nafas yang berderu cepat, tampak guratan di wajahnya menunjukan kebencian yang begitu besar.“Ayah, apa kau tidak bisa melakukan sesuatu padanya? Dia benar benar telah menghancurkan harga diriku!” “Si sialan itu telah merenggut semuanya dariku!” “Semua baik baik saja sebelum dia datang, sekarang semuanya hilang begitu saja, aku tidak terima ini semua!” Teriaknya penuh amarah.Song Peng mendengus kesal, dari sana ia pun angkat bicara.” Anak bodoh, kenapa kau mengandalkan diriku? Harusnya kau bisa mengatasinya sendiri!” ucapnya dengan kesal.L
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 113.

Bab 113. Di Puncak Gunung Mogui Malam itu, Song Ong dan Song Peng tiba di puncak Gunung Mogui,mereka berangkat berdua karena memang pertemuan tersebut berlaku syarat tersebut. Begitu mereka tiba di sana,tampak yang ada hanya sepi malam yang mencekam perasaan mereka. “ Ayah, kenapa aku merasakan perasaan tidak nyaman ketika berada di tempat ini?” ujar Song Ong sambil memperhatikan sekelilingnya. “Seperti yang kau tahu, tempat ini dikenal dengan tempat munculnya iblis dan tempat hantu dan arwah penasaran, karena itu wajar saja situasinya seperti ini.” Jelas Song Peng berpendapat. Song Peng lanjut berkata "Anakku, jangan takut, ingat ini kesempatan terakhirmu. Jangan sia-siakan." Ucapnya penuh penekanan. Song Ong menganggukan kepalanya lalu angkat bicara."Aku tidak akan mengecewakanmu, Ayah, meski pelatihan ini berat tapi aku pasti tidak akan menyerah!” Seorang figur misterius muncul dari balik kegelapan pepohonan, tampak sosok misterius tersebut menggunakan jubah serba h
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 114. Huangzi.

Bab 114. Huangzi. Di sebuah ruangan khusus tamu kerajaan. Shizi duduk berhadapan dengan Li Wen, hanya ada mereka berdua di dalam ruangan yang dikhususkan untuk menyambut tamu kerajaan tersebut. Tak ada kata yang terucap dari keduanya, Shizi tetap menunjukan ketenangannya, adapun Li Wen terlihat memperhatikan Shizi dengan seksama sampai menelisik detail wajahnya. “Persis … dengan sekali lihat saja memang jelas kau sangat mirip dengannya.” ucap Li Wen yang membuat Shizi langsung mengernyitkan keningnya. “Apa yang Tuan Utusan maksudkan?” Tanya Shizi dengan tenang. “Wajahmu … wajahmu benar benar mirip dengan seseorang yang aku kenal, bahkan bisa dikatakan jika dulu ia seusiamu pastinya kalian akan seperti pinang dibelah dua.” jawabnya yang membuat Shizi cukup terkejut mendengarnya. Melihat keterkejutan Shizi, Li Wen tahu betul jika sang pemuda pastilah mengerti arah pembicaraannya. Li Wen tersenyum tipis, sebagai seorang utusan dan juga seorang negosiator ulung tentunya ia paham be
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 115. Tabib Sakti?

Bab 115. Tabib Sakti?Di sebuah puncak gunung di sebelah selatan Ibukota Kerajaan Awan.Shizi selesai dari rutinitas latihan fisiknya. Sambil beristirahat ia menatap pemandangan ibukota dengan tatapan penuh arti sambil merenungkan beberapa kejadian yang lalu.“Utusan Li Wen sekarang berada di kediaman cabang Klan Li, entah apa yang mereka bicarakan.” “Perdana Menteri Song Peng mengorbankan beberapa orangnya untuk melindungi Song Ong dan untuk mengubur masalah kemarin.” “Tampaknya ia mundur satu langkah untuk mempersiapkan hal lainnya. Aku bisa menebak kesana karena Song Ong tiba tiba menghilang dan jabatannya kini dipegang sementara oleh salah satu anggota inti Klan Song.” “Aku yakin jika ia tak pergi begitu saja, pasti ia merencanakan sesuatu yang besar untuk kedepannya.” Ujarnya bermonolog sambil menatap pemandangan di depannya.Shizi tahu jika ini adalah ketenangan sebelum badai, maka dari itu ia merasa kedatangan Song Ong kedepannya pasti akan menimbulkan masalah lebih besar d
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 116. Dilema.

Bab 116. Dilema.Shizi melakukan tindakan akupuntur di wajah dan kepala sang pria sambil memikirkan banyak hal.Setelah selesai dengan akupuntur di area wajah, ia kemudian berpindah tempat pada area perut pria tersebut. Untuk itu, tentunya ia perlu membuka pakaian pria tersebut.Kerutan tercipta di keningnya saat area dada pria tersebut terbuka, hanya ada bekas luka berupa titik titik lebam sebesar ujung jari di area perutnya.“Ini….” Shizi tak melanjutkan kata katanya.Sang gadis yang bernama Huang Mei kemudian angkat bicara.”Ada apa tabib?” tanyanya dengan canggung.“Tidak apa.” jawab Shizi datar tanpa menoleh pada Huang Mei.Ia melanjutkan tindakannya dimana ia mulai mengambil tiga jarum akupuntur dan mulai menusukannya di tiga area dekat pusar.Satu jarum ditusukan di titik Guanyuan, titik ini terletak 3 cun (6 cm) di bawah pusar.Lanjut ia menusukan jarum akupuntur kedua pada titik Qihai yang terletak 1,5 cun (3 cm) di bawah pusar.Dan terakhir ia menusukan jarum ketiga di titik
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 117. Kai Tian Men.

Bab 117. Kai Tian Men.Di dalam sebuah gua yang ada di puncak gunung,Shizi duduk sila sambil membaca kitab yang diberikan Li Xiong Shi padanya.Tiga kitab tebal dengan sampul lusuh itu dibacanya dengan seksama dan dipatri dalam ingatannya.“Ketiga kitab ini adalah milik leluhur ayah dan leluhur ibu, satu milik Klan Li dan dua kitab lainnya milik Klan Chan.” “Aku baru mengetahui ternyata ada hal yang lebih tinggi dari teknik tenaga dalam, itu adalah teknik kultivasi!” ujarnya sambil membaca halaman demi halaman kitab yang ada di tangannya.Shizi sangat antusias dengan kitab yang dibacanya, ternyata baru mengetahui jika Tenaga Dalam dan Kultivasi merupakan dua hal yang berbeda.Perbedaan antara Tenaga Dalam dan Kultivasi cukup jelas diterangkan dalam ketiga kitab tersebut di mana Tenaga Dalam fokus pada pengembangan kekuatan fisik dan teknik bela diri, sedangkan Kultivasi fokus pada pengembangan energi spiritual dan kesadaran diri.Dalam metodenya pun sangat berbeda dimana pengembang
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 118. Informasi.

Bab 118. Informasi.Shizi keluar dari gua, tampak seseorang sedang menunggu dirinya di mulut gua.“Huang Mei, kenapa kau ada di sini?” tanya Shizi datar.Sang gadis yang sebelumnya bersama ayahnya itu pun angkat bicara.” Tuan Muda, aku diperintahkan oleh Tuan Besar untuk menjaga dan mengawalmu.”jawabnya tanpa ragu.“Tidak perlu!” jawab Shizi sambil berjalan menjauh dari sana.Huang Mei dengan cepat mengekor Shizi, ia kemudian berjalan di sampingnya lalu berkata.”Tuan Muda, kau tidak bisa menolak dan meski kau menolak maka aku tetap akan menjalankan tugasku!” serunya tanpa ragu.Shizi akan berkata namun Huang Mei kembali mendahuluinya.” Tuan Muda, apa kau masih marah dengan apa yang terjadi sebelumnya? Itu bukan salahku, itu rencana Tuan Besar!” Shizi tetap berjalan sambil mengacuhkannya.“Tuan Muda, kau pilih kasih! Duyong, Si Fu dan yang lainnya bisa ikut dengan Tuan Muda dan diterima dengan tangan terbuka, tapi aku … kenapa aku tidak?” ujarnya sambil menunjukan wajah cemberutnya.
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 119.Kembali.

Bab 119.Kembali.Satu purnama berlalu.Sambil menjalankan tugas kesehariannya di Istana Dalam, Shizi mengisi hari harinya dengan berlatih fisik dan mempelajari ilmu bela diri.Huang Mei, Dayong dan Si Fu menjadi pembimbingnya dalam pelatihan yang ia jalankan.“Ini aneh, padahal kita yang menjadi pelatih Tuan Muda, tapi kita bertiga yang kesulitan dan kepayahan dalam mengimbangi pelatihannya!” Seru Huang Mei sambil berbaring di rerumputan untuk mengatur nafasnya.Dayong dan Si Fu yang sedang memperhatikan Shizi berlatih langsung menganggukan kepalanya tanda setuju dengan kata kata Huang Mei.“Aku tak tahu jenis pelatihan dan apa yang yang dialami Tuan Muda selama ini, namun, hal itulah yang membuat mental serta fisiknya menjadi seperti sekarang.” Duga Dayong.“Semua hal itu ditunjang juga dengan kemampuan Tuan Muda dalam melatih teknik tenaga dalamnya, karena itulah kita bertiga sulit untuk menandinginya.” Timpal Si Fu berpendapat.Perbincangan ketiganya terhenti saat melihat Shizi yan
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 120. Jebakan.

Bab 120. Jebakan.Menjelang pagi hari Shizi kembali klinik Istana Dalam. Seperti biasa, tampak olehnya jika para penghuni Istana Dalam sudah mengantri untuk mendapatkan pelayanan medis dari kliniknya.Kedatangan Shizi disambut tatapan kagum dari semua orang, jelas dari sorot mata dan raut wajah mereka semua ada perasaan berbeda saat menatap sosok Shizi saat ini.“Tabib Shizi, seperti biasanya, kau datang lebih awal.” ujar Kasim Mo saat melihat Shizi memasuki ruangannya.“Yah, mengawali lebih awal selalu menyenangkan dan juga akan memperpanjang waktu senggang nantinya.” jawab Shizi dengan santai.“Dengan begini aku bisa tenang, setiap giliranmu libur selalu menjadi masalah tersendiri di Istana Dalam.” Keluh Kasim Mo penuh arti.Tentu saja perkataan sang Kasim bukan tanpa sebab, memang hal tersebut menjadi rutinitas nyata yang berulang.Shizi hanya tersenyum sebagai ungkapan jawaban, ia sadar betul meski catatan dan pengetahuannya telah dibagikan pada semua tabib Istana Dalam, namun itu
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status