Share

Bab 115. Tabib Sakti?

Penulis: Zayn Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-31 21:34:31

Bab 115. Tabib Sakti?

Di sebuah puncak gunung di sebelah selatan Ibukota Kerajaan Awan.

Shizi selesai dari rutinitas latihan fisiknya. Sambil beristirahat ia menatap pemandangan ibukota dengan tatapan penuh arti sambil merenungkan beberapa kejadian yang lalu.

“Utusan Li Wen sekarang berada di kediaman cabang Klan Li, entah apa yang mereka bicarakan.”

“Perdana Menteri Song Peng mengorbankan beberapa orangnya untuk melindungi Song Ong dan untuk mengubur masalah kemarin.”

“Tampaknya ia mundur satu langkah untuk mempersiapkan hal lainnya. Aku bisa menebak kesana karena Song Ong tiba tiba menghilang dan jabatannya kini dipegang sementara oleh salah satu anggota inti Klan Song.”

“Aku yakin jika ia tak pergi begitu saja, pasti ia merencanakan sesuatu yang besar untuk kedepannya.” Ujarnya bermonolog sambil menatap pemandangan di depannya.

Shizi tahu jika ini adalah ketenangan sebelum badai, maka dari itu ia merasa kedatangan Song Ong kedepannya pasti akan menimbulkan masalah lebih besar d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ridhuan Haddad
ketemu dengan ayahnya thor?..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 116. Dilema.

    Bab 116. Dilema.Shizi melakukan tindakan akupuntur di wajah dan kepala sang pria sambil memikirkan banyak hal.Setelah selesai dengan akupuntur di area wajah, ia kemudian berpindah tempat pada area perut pria tersebut. Untuk itu, tentunya ia perlu membuka pakaian pria tersebut.Kerutan tercipta di keningnya saat area dada pria tersebut terbuka, hanya ada bekas luka berupa titik titik lebam sebesar ujung jari di area perutnya.“Ini….” Shizi tak melanjutkan kata katanya.Sang gadis yang bernama Huang Mei kemudian angkat bicara.”Ada apa tabib?” tanyanya dengan canggung.“Tidak apa.” jawab Shizi datar tanpa menoleh pada Huang Mei.Ia melanjutkan tindakannya dimana ia mulai mengambil tiga jarum akupuntur dan mulai menusukannya di tiga area dekat pusar.Satu jarum ditusukan di titik Guanyuan, titik ini terletak 3 cun (6 cm) di bawah pusar.Lanjut ia menusukan jarum akupuntur kedua pada titik Qihai yang terletak 1,5 cun (3 cm) di bawah pusar.Dan terakhir ia menusukan jarum ketiga di titik

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 117. Kai Tian Men.

    Bab 117. Kai Tian Men.Di dalam sebuah gua yang ada di puncak gunung,Shizi duduk sila sambil membaca kitab yang diberikan Li Xiong Shi padanya.Tiga kitab tebal dengan sampul lusuh itu dibacanya dengan seksama dan dipatri dalam ingatannya.“Ketiga kitab ini adalah milik leluhur ayah dan leluhur ibu, satu milik Klan Li dan dua kitab lainnya milik Klan Chan.” “Aku baru mengetahui ternyata ada hal yang lebih tinggi dari teknik tenaga dalam, itu adalah teknik kultivasi!” ujarnya sambil membaca halaman demi halaman kitab yang ada di tangannya.Shizi sangat antusias dengan kitab yang dibacanya, ternyata baru mengetahui jika Tenaga Dalam dan Kultivasi merupakan dua hal yang berbeda.Perbedaan antara Tenaga Dalam dan Kultivasi cukup jelas diterangkan dalam ketiga kitab tersebut di mana Tenaga Dalam fokus pada pengembangan kekuatan fisik dan teknik bela diri, sedangkan Kultivasi fokus pada pengembangan energi spiritual dan kesadaran diri.Dalam metodenya pun sangat berbeda dimana pengembang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 118. Informasi.

    Bab 118. Informasi.Shizi keluar dari gua, tampak seseorang sedang menunggu dirinya di mulut gua.“Huang Mei, kenapa kau ada di sini?” tanya Shizi datar.Sang gadis yang sebelumnya bersama ayahnya itu pun angkat bicara.” Tuan Muda, aku diperintahkan oleh Tuan Besar untuk menjaga dan mengawalmu.”jawabnya tanpa ragu.“Tidak perlu!” jawab Shizi sambil berjalan menjauh dari sana.Huang Mei dengan cepat mengekor Shizi, ia kemudian berjalan di sampingnya lalu berkata.”Tuan Muda, kau tidak bisa menolak dan meski kau menolak maka aku tetap akan menjalankan tugasku!” serunya tanpa ragu.Shizi akan berkata namun Huang Mei kembali mendahuluinya.” Tuan Muda, apa kau masih marah dengan apa yang terjadi sebelumnya? Itu bukan salahku, itu rencana Tuan Besar!” Shizi tetap berjalan sambil mengacuhkannya.“Tuan Muda, kau pilih kasih! Duyong, Si Fu dan yang lainnya bisa ikut dengan Tuan Muda dan diterima dengan tangan terbuka, tapi aku … kenapa aku tidak?” ujarnya sambil menunjukan wajah cemberutnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 119.Kembali.

    Bab 119.Kembali.Satu purnama berlalu.Sambil menjalankan tugas kesehariannya di Istana Dalam, Shizi mengisi hari harinya dengan berlatih fisik dan mempelajari ilmu bela diri.Huang Mei, Dayong dan Si Fu menjadi pembimbingnya dalam pelatihan yang ia jalankan.“Ini aneh, padahal kita yang menjadi pelatih Tuan Muda, tapi kita bertiga yang kesulitan dan kepayahan dalam mengimbangi pelatihannya!” Seru Huang Mei sambil berbaring di rerumputan untuk mengatur nafasnya.Dayong dan Si Fu yang sedang memperhatikan Shizi berlatih langsung menganggukan kepalanya tanda setuju dengan kata kata Huang Mei.“Aku tak tahu jenis pelatihan dan apa yang yang dialami Tuan Muda selama ini, namun, hal itulah yang membuat mental serta fisiknya menjadi seperti sekarang.” Duga Dayong.“Semua hal itu ditunjang juga dengan kemampuan Tuan Muda dalam melatih teknik tenaga dalamnya, karena itulah kita bertiga sulit untuk menandinginya.” Timpal Si Fu berpendapat.Perbincangan ketiganya terhenti saat melihat Shizi yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 120. Jebakan.

    Bab 120. Jebakan.Menjelang pagi hari Shizi kembali klinik Istana Dalam. Seperti biasa, tampak olehnya jika para penghuni Istana Dalam sudah mengantri untuk mendapatkan pelayanan medis dari kliniknya.Kedatangan Shizi disambut tatapan kagum dari semua orang, jelas dari sorot mata dan raut wajah mereka semua ada perasaan berbeda saat menatap sosok Shizi saat ini.“Tabib Shizi, seperti biasanya, kau datang lebih awal.” ujar Kasim Mo saat melihat Shizi memasuki ruangannya.“Yah, mengawali lebih awal selalu menyenangkan dan juga akan memperpanjang waktu senggang nantinya.” jawab Shizi dengan santai.“Dengan begini aku bisa tenang, setiap giliranmu libur selalu menjadi masalah tersendiri di Istana Dalam.” Keluh Kasim Mo penuh arti.Tentu saja perkataan sang Kasim bukan tanpa sebab, memang hal tersebut menjadi rutinitas nyata yang berulang.Shizi hanya tersenyum sebagai ungkapan jawaban, ia sadar betul meski catatan dan pengetahuannya telah dibagikan pada semua tabib Istana Dalam, namun itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 121. Ditangkap.

    Bab 121. Ditangkap.Menjelang sore.Shizi fokus pada perawatan pasien yang ditanganinya, tiba tiba ia mendengar banyak banyak langkah kaki dan keriuhan di depan klinik.Sha Zhi memasuki ruangan Shizi dengan terburu buru.“Tabib Shizi, gawat, di luar … di luar ada pasukan Istana Dalam dan juga pasukan dari Kehakiman!” ucapnya dengan penuh kekhawatiran.Shizi mengernyitkan keningnya, ia sampai menghentikan tindakannya setelah mendengar ucapan Sha Zhi.“Memangnya apa yang terjadi, apakah ada masalah?” tanya Shizi serius.Belum sempat Sha Zhi berkata, beberapa orang dari Bumen Kehakiman memasuki ruangan Shizi, dengan kasar mereka mendorong Sha Zhi ke samping lalu empat orang diantara mereka menghunuskan pedang dan mengarahkannya pada Shizi.Di belakangnya, seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian menteri kerajaan masuk bersama orang orangnya.“Tabib Shizi, aku Wang Wei, Menteri Kehakiman. Atas perintah Perdana Menteri Kiri aku akan menangkapmu karena melakukan upaya pembunuhan pada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 122. Berhadapan.

    Bab 122. Berhadapan.Shizi mendekam di dalam penjara kerajaan,tampak olehnya banyak anggota Bumen Kehakiman dan penjaga Istana menjaga ketat area tersebut. Tak seorang pun diizinkan masuk untuk menemuinya.Dari tempatnya ia bisa mendengar keriuhan yang terjadi di luar penjara yang menunjukan jika para penjaga mempersiapkan acara persidangan untuknya.Shizi duduk di lantai, ia memikirkan apa yang terjadi hari ini dan kemungkinan yang ada.“ Wang Suyi, Rin Na dan Dayang Sun…., meski aku menampik semua logika yang muncul dalam pikiranku namun semua kemungkinan tertuju pada kalian bertiga.” “Kuharap ini tidak seperti yang aku pikirkan … tapi, aku tak menyangka jika ayah dari Wang Suyi yang terkenal bijak bisa bertindak sejauh ini.” batinnya.Lamunannya buyar tatkala penjaga yang menjaga sel nya kini telah berganti. Dua orang penjaga baru kini menjaga di luar sel nya.Tuk.Penjaga yang berada di sisi sebelah kanan melemparkan sebuah bungkusan di dekatnya.“Tabib, kami prajurit dari Pasuka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 123. Kesaksian.

    Bab 123. Kesaksian.Hari persidangan.Brakk.Song Ong memukul meja di depannya dengan kuat hingga terbelah, tampak wajahnya memerah karena amarah.“Kenapa bisa begini, kenapa Pengadilannya tidak dilakukan di Bumen Kehakiman dan malah dipindahkan ke Istana!” “Kenapa bisa begini!” teriaknya penuh emosi.Pejabat Kementerian Kehakiman yang memberi kabar pada Song Ong pun melanjutkan perkataannya.“Tuan Muda, hal ini terjadi karena Pangeran Pertama dan Pangeran Ketiga meminta hal tersebut, hal itu didukung pula oleh Perdana Menteri Kanan dan juga Menteri Kesehatan.” “ Alasan mereka meminta hal ini karena mereka tidak ingin kesalahan yang terjadi di Istana Dalam terulang kembali.” jelasnya dengan nada ketakutan.Song Ong geram, ia lanjut berkata.” Apa kedua Pangeran itu bodoh? Jelas jelas Ibu dan nenek mereka yang teracuni dan kondisi mereka masih belum bisa dipastikan. Tapi mereka mengambil tindakan sejauh ini, benar benar tidak masuk akal!” ujarnya dengan penuh emosi.“ Tuan Muda, kuden

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11

Bab terbaru

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 158. Membangunkan harimau tidur.

    Bab 158. Membangunkan harimau tidur.Tubuh Shizi terus menerima pukulan dari Song Ong, darah mengalir dari wajahnya yang lebam. Ia tidak bisa melawan karena kehabisan energi.Tian Zhi yang melihat kejadian itu merasa sangat marah dan sedih. Ia berusaha untuk melepaskan diri dari pegangan Er Lang dan Si Fu, tetapi keduanya terlalu kuat."Ayah... Shizi...!" teriak Tian Zhi dengan putus asa.Er Lang dan Si Fu mencoba untuk menenangkannya, tetapi Tian Zhi terus berusaha untuk melepaskan diri.Sementara itu, Song Ong terus memukuli Shizi dengan kejam. Ia tidak peduli dengan keadaan Shizi yang sudah lemah.“ Hahahaha, rasakan ini, bajingan!” seru Song Ong sambil terus menghantamkan tinjunya ke arah wajah Shizi.Jelas dari tindakannya jika ia berniat menyiksa Shizi sepuasnya. Hal ini tentunya membuat geram semua orang yang melihatnya.Er Lang tidak kuasa menahan emosinya lagi, dengan cepat ia mengambil keputusan, ia berlari ke arah Song Ong sambil menghunuskan pedangnya.“Bajingan, kubunuh k

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 157. Pengorbanan.

    Bab 157. Pengorbanan.Shizi menatap tajam ke arah pria berjubah hitam yang masih mencengkram leher Tian Di dengan kuat.“ Lepaskan dia!” teriak Shizi.Sosok berjubah mendengus, setelahnya ia berkata. “ Kau memerintahku?” ujarnya dengan dingin.Selesai berkata, ia memunculkan auranya yang langsung memberikan tekanan besar pada Shizi dan Raja Tian.“ Sial … ini … orang itu berada di ranah tubuh emas!” seru Raja Tian sambil menahan tekanan yang mendera tubuhnya.Sosok berjubah hitam melemparkan tubuh Tian Gi ke tempat di mana Shizi dan Raja Tian berada.Keduanya menunjukan wajah khawatirnya, bagaimana tidak? Dengan tubuh Tian Di dilempar dari jarak sejauh itu tentunya akan berbahaya untuknya. Apalagi mereka berdua tidak bisa menahan jatuhannya karena tekanan sang sosok berjubah membuat mereka tidak bisa bergerak.“ Aku tak bisa membiarkan ini terjadi!” batinnya.Shizi berusaha melawan tekanan yang mengekang tubuhnya.“ Bergerak … bergerak … bergerak!” teriak Shizi pada dirinya sendiri

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 156. Pertempuran.

    Bab 156. Pertempuran.Raja Tian dan Shizi berjalan ke tengah area pertempuran, begitu juga dengan Song Ong dan tiga orang yang bersamanya.Song Ong dan orang-orangnya langsung mengambil tindakan pertama, keempatnya langsung mengepung Raja Tian dan Shizi dari empat arah berbeda.“Sepertinya kau takut kalah jika bertarung dengan adil … tapi … ini tidak aneh, jika tidak begini maka itu bukan dirimu!” ujar Shizi sambil menatap datar pada Song Ong.“Ini pertarungan nyata dan tidak ada aturan untuk itu! Salahkan sendiri kesialanmu itu!” serunya dengan angkuh.Shizi menunjukan senyum lebarnya, ia kemudian berkata kembali. “ Sial, mungkin saja. Tapi sepertinya yang sial itu kau, bukan aku!” jawab Shizi dengan nada mencemooh.“ Kau percaya diri sekali, apa kau kira aku akan kalah lagi seperti waktu itu? Itu tak akan mungkin karena aku kini telah menjadi seorang kultivator!” “ Kau menang karena curang dan itu tidak akan terjadi lagi!” serunya dengan angkuh.“ Aku curang? Ya … ya … ya…. Itu ter

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 155. Yang tidak diduga.

    Bab 155. Yang tidak diduga.Song Ong dan tiga orang yang bersamanya melompat dari atap gerbang, mereka bergerak turun seperti daun yang jatuh ke tanah, perlahan dan lembut, seakan gravitasi tidak mempengaruhi berat tubuh mereka.Tap.Mereka mendarat lembut di tanah tepat di depan Tian Di.“ Akhirnya kau datang juga,” ujar Tian Di dengan angkuh.“Ada hal mendesak yang harus dilakukan, rencana pertama kita gagal, orang-orang yang tadinya dijadikan sandera dan akan dijadikan alat penawaran telah kabur karena dia!” seru Song Ong sambil menunjuk ke arah Shizi.Mendengar itu, Tian Di menunjukan kegeramannya, Tentunya ia paham dengan penjelasan Song Ong tersebut.“ Jadi ibuku telah melarikan diri dari istananya?” tanya Tian Di mencari penegasan.“ Ya, karena hal itu pula aku dan mereka tidak bisa menjalankan apa yang diminta masterku!” ujarnya dengan kesal.Sementara itu, Raja Tian dan yang lainnya yang mendengarkan pembicaraan keduanya hanya bisa tertegun karenanya, tampak mereka kebingunga

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 154. 

    Bab 154. Di halaman Istana Utama.Raja Tian memimpin pasukan penjaga istana yang tersisa, tampak di depannya, Pasukan yang dipimpin Tian Zhi bertarung sengit dengan pasukan yang dipimpin Tian Di.Pertarungan berjalan seimbang. Namun, kedatangan pasukan lain dari gerbang istana barat membuat situasi pertempuran menjadi tidak berimbang.“ Tampaknya pasukan yang dipimpin Lien Wei tidak berhasil memancing dan meredam kekuatan mereka. Tapi, kenapa mereka belum tiba kemari?” ujar Raja Tian bermonolog.Raja Tian menarik pedang dari sarungnya.“Giliran kita, hancurkan para pengkhianat ini!” teriaknya lantang sambil mengacungkan pedangnya ke udara.“ Heyaaa!” teriakan para prajurit pengawal raja menggema, setelahnya mereka berlari memasuki arena pertempuran yang ada di depan mereka.Raja Tian tidak tinggal diam, ia pun ikut bertempur dengan gagahnya. Setiap sabetan pedang yang dilakukannya langsung membuat penyerangnya terbelah menjadi dua “ Para prajurit ini, mereka pasukan Kerajaan Turk!”

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 153. Dua gadis.

    Bab 153. Dua gadis.Shizi dan semua orang mengejar Song Heon yang kabur ke dalam istananya. Namun, hal tak terduga terjadi. Mereka tidak menemukan batang hidung Song Heon dan orang-orangnya meski seluruh bagian Istana telah diperiksa.“Bagaimana mungkin mereka menghilang begitu saja, itu sangat tidak masuk akal!” seru Permaisuri dengan geram.“Itu benar, pastinya mereka memiliki jalan rahasia atau tempat persembunyian di tempat ini! timpal Ibu Suri dengan geram.“ Yang Mulia, biar kami mencari sekali lagi, kami akan lakukan lebih teliti lagi di setiap sudutnya!” ujar Lu Bian penuh hormat.Dengan cepat Shizi berkata, “ Tidak, urusan mereka kita kesampingkan dulu, tujuan utama dari rencana ini adalah membebaskan semua anggota keluarga kerajaan!” “ Yang harus diutamakan saat ini adalah keselamatan Raja dan cara menyelesaikan masalah yang ada … terutama masalah kudeta ini!” ujar Shizi dengan serius.Er Lang ikut berkata. “ Benar, situasinya belum aman untuk kita semua terutama untuk kelu

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 152. Bantuan?

    Bab 152. Bantuan?Shizi dan Song Heon saling beradu tatap, sang Selir Pertama itu terlihat serius saat melihat ke arah Shizi.Song Heon bangkit dari duduknya, ia kemudian berjalan dua langkah ke depan sambil menatap Shizi dan kerusakan yang dibuatnya.“Aku sudah mengira jika kau memang bukan orang biasa. Namun, aku tak menyangka jika kau sudah mencapai tingkat ini!” ujarnya diakhiri dengan senyum tipisnya.Shizi tak merespon, ia hanya diam dan menunggu sambil melihat situasi yang terjadi.Song Heon kembali berkata, “Dengan kau berada di sini sudah menjadi satu bukti untukku, kau pastinya terkait dengan kontra rencana yang diambil oleh Raja, benar begitu, bukan?” tanyanya serius.Shizi hanya tersenyum tipis dalam menanggapi pertanyaan dari Song Heon tersebut.“ Aku tidak mengerti, kenapa kau tidak menjawab dan memilih diam saja? Dan kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau terpesona olehku?” ujarnya dengan nada menggoda.Shizi tersenyum, ia pun akhirnya angkat bicara. “ Mari kita akhi

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 151. Tekad.

    Bab 151. Tekad.Dua ratus pasukan penjaga Istana yang dipimpin seorang sosok berjubah membantu pasukan penjaga gerbang. Namun, belum sempat mereka membantu, pasukan mereka sudah dihadang satu pasukan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kiri, Song Peng.“ Siapa kau, kenapa kau memimpin pasukan penjaga Istana?” tanya Song Peng sambil menelisik tubuh sosok berjubah tersebut.Tak ada jawaban dari sosok tersebut, yang terlihat oleh Song Peng hanyalah sebuah tanda ditunjukan sosok berjubah tersebut yang langsung disambut pergerakan prajurit penjaga Istana.Song Peng terkejut saat pasukan yang dipimpinnya dihujani bola bola kain yang menyebarkan serbuk putih dan hitam di mana hal itu menyebabkan pasukan yang dipimpinnya menjadi kacau balau.Setelah mereka selesai menyerang, semua pasukan penjaga istana yang dipimpin sosok berjubah tersebut langsung berpencar ke segala arah, melarikan diri dari tempat pertempuran singkat itu.“ Apa-apaan mereka? Sebenarnya siapa yang memimpin pasukan itu?” uja

  • Tabib Sakti Tak Terkalahkan   Bab 150. Kontra rencana.

    Bab 150. Kontra rencana.Tian Zhi memimpin dua ratus prajurit utama Istana, saat ia tiba di sana terlihat sejumlah pasukan dengan kekuatan dua kali lipat lebih besar dari pasukannya bersiaga di depan gerbang masuk Istana Dalam.Pasukan yang berjumlah lima ratus orang itu membentuk sebuah formasi pertahanan dengan sempurna dan menutup setiap celah masuk ke dalam Istana Dalam.Di belakang pasukan tersebut, Tian Di yang menunggangi kudanya menatap kedatangannya dengan tatapan penuh cemoohan.“ Tian Di … apa maksudnya ini?” teriak Tian Zhi sambil menatapnya dengan dingin.Dengan tenang Tian Di menjawab, “ Pertanyaan macam apa itu? Sebagai seorang Putra Mahkota apa kau tidak bisa menduganya?” jawabnya dengan nada mengejek.“Aku bisa menebaknya. Namun, aku tidak ingin berprasangka buruk pada adikku sendiri!” jawab Tian Zhi dengan dingin.“ Hahahaha, kata-kata yang indah. Sejak kapan kau mengakui aku sebagai adikmu?” balasnya dengan sinis.Lanjutnya, “ Meski kau mengakuiku sebagai adik, tap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status