Semua Bab Membawa Kabur Benih Sang Majikan: Bab 71 - Bab 80

83 Bab

Bab 71: Pingsan

Melawati dan Adicandra tiba di sana. Wajah Melawati tampak panik lalu menghampiri Daiva. "Cheryl meninggal, Nak. Dan orang tuanya tidak tahu jika Cheryl telah menembak kamu," kata Melawati sembari menggenggam tangan anaknya.Daiva mengangguk dengan pelan, "lya, Ma. Aku udah tahu. Yang menemukan Cheryl... Daffa dan Fahri. Dia masih ada di rumah, di mana waktu itu sekap Dara di sana. Nggak pulang setelah insiden itu.”Melawati memegang dadanya. Tak menyangka jika menantunya itu akan meninggal secara tragis. "Sekarang, rumah itu sudah disegel oleh garis polisi. Banyak wartawan juga ke sana.""Ngapain? Orang udah mati malah diliput," sengal Daffa. la paling tak suka dengan berbau media. "Lebay!" ucapnya kemudian.Dara mengusap lengan Daffa. "Sabar. Mereka lagi cari uang. Tahu, kalau Mbak Cheryl anak konglomerat. Berita baik untuk para awak media yang lagi informasi."Daffa tersenyum miring. "Dia... udah mati aja masih ngasilin duit buat orang lain, yaa. Hebat!" Daffa malah mengagumi Chery
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 72: Wajib Dihukum

Julies mengangguk. Pun dengan orang tua Daffa yang ikut melihat kondisi Dara di ruang IGD."Terima kasih, Dok," ucap melawati kepada Dokter Ami."Kalau begitu, aku ke kantor polisi dulu," kata Fahri pamit kepada semua orang yang ada di sana."Om juga ikut. Kita satu mobil saja. Kita harus selesaikan masalah Ini Daffa tidak mungkin membunuh Cheryl. "Sebenci-bencinya Daffa pada Cheryl, dia tidak akan tega melakukan itu kepadanya."Fahri mengangguk. "lya, Om. Aku juga yakin kalau dapat tidak akan melakukan itu. Ini hanya salah paham atau mungkin ada orang yang menjebak Daffa.Fahri selalu berasumsi tepat pada porsinya Adicandra kemudian mengangguk lalu mereka pamit untuk menemui Daffa di kantor polisi.Sementara di kantor polisi.Daffa tengah berada di ruang investigasi bersama ketiga polisi yang sudah membawanya."Maksudnya apa sih, Pak? Saya yang sudah memberi tahu Anda, kalau ada yang mati di rumah itu. Kenapa saya yang ditangkap?" tanya Daffa dengan penuh emosi."Anda yakin... bukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 73: Belum Tentu Bekerjasama

Ari mengangguk dengan antusias. "lya, Pak. Betul, kami akan segera membuat laporan penangkapan untuk Saudari Wisnu, karena sudah membuat dokumen palsu."Adicandra lantas tersenyum senang mendengarnya. Balas dendamnya tak perlu menggunakan tangannya. Wisnu sendiri yang sudah menjerat dirinya. Hingga akhirnya, harus menerima kenyataan bahwa ia akan dihukum."Baiklah kalau begitu. Saya tunggu laporannya. Jika pria itu sudah ditangkap dan dibawa ke sini, hubungi saya," kata Adicandra kepada Ari."Baik, Pak. Sekali lagi saya minta maaf atas penangkapan pada putra Anda.Adicandra dan Fahri keluar dari kantor polisi, menyusul Daffa yang sudah tidak ada di sana.Sudah pergi ke rumah sakit, untuk melihat kondisi istrinya yang tidak sadarkan diri hingga empat jam lamanya.Sesampainya di rumah sakit. Dengan langkah lebarnya, Daffa menghampiri Dara yang berada di ruangan IGD. Di sana ada Julies dan Melawati, tengah menunggu Dara yang masih menutup matanya."Daffa. Syukurlah kamu sudah keluar, Nak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 74: Menerima Suap

"Bodoh!! Melakukan hal itu saja kalian tidak becus. Untuk apa aku mengeluarkan banyak uang jika anak keparat itu tidak masuk ke dalam penjara!"Pekikan keluar dari suara pria paruh baya kepada tiga petugas kepolisian di dekat parkiran.Karena waktu sudah malam, mereka pikir tak akan ada orang yang bisa melihatnya. Namun, lagi-lagi Daffa berhasil menangkap dan instingnya memang benar.Ketiga petugas kepolisian itu ternyata sudah dibayar oleh Cakrawisnu untuk menjebloskan Daffa ke dalam penjara."Hhh... kalian pikir aku bodoh! Lihat saja. Bukan hanya akan dipecat, melainkan dihukum juga. Karena sudah bekerja sama dengan penjahat."Daffa sangat puas dengan upaya untuk menangkap kejahatan yang dilakukan Cakrawisnu kepadanya."Maafkan kami, Pak. Kami benar-benar tidak tahu jika temannya itu sudah menyalin rekaman CCTV di rumah itu. Kami rasa, dua orang itu memang bukan orang sembarangan. Mereka memiliki kecerdasan dan insting yang kuat."Ari bisa menangkap kepribadian Daffa dan Fahri. Sehi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 75: Semuanya sudah Selesai

Daffa mengangguk. Kemudian, memberikan rekaman video yang sudah la ambil kemarin malam. Lalu, Ahmad dengan fokus mendengarkan obrolan mereka berempat di dalam video sana.Pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Keterlaluan! Pak Anggi!" teriak Ahmad memanggil salah satu staff kepolisian di sana."Siap, Pak!""Panggil Ari, Wibowo, dan Ilham ke sini!" titah Ahmad kepada Anggi."Baik, Pak!" Anggi keluar untuk memanggil ketiga petugas kepolisian tersebut.Tak lama setelahnya, ketiga orang itu tiba di ruangan Ahmad. Lalu, Ari mengerutkan keningnya. Sebab melihat Fahri dan Daffa ada di sana.Lagi apa mereka di sini? Memangnya, mereka kenal dengan Pak Ahmad, ucap Ari dalam hati."Lihatlah! Apakah kalian mengenal tiga orang itu?" Ahmad memberikan rekaman video itu kepada mereka bertiga.Saat melihatnya, lantas membuat tiga orang itu membolakan matanya dengan sempurna. Kaget bukan main kala melihat rekaman video, berisikan mereka berempat di sana."Bisa jelaskan, kenapa kalian menerima suap u
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 76: Perpisahan

Satu minggu berlalu.Daiva sudah membaik. Sudah dibolehkan pulang hari ini. Daffa juga Dara ikut menemani Daiva untuk pulang ke rumah orang tuanya.Bukan ke rumah miliki mendiang istrinya. Sebab, semua barang-barang milik Daiva sudah dibawa ke rumah orang tuanya.Rumah itu sudah tidak berpenghuni. Bahkan, akan dijual oleh mamanya Cheryl. Karena kasus Cakrawisnu yang sudah memalsukan dokumen, perusahaannya terancam bangkrut.Anak-anaknya pun tidak ada yang mau meneruskan perusahaan tersebut karena sudah mendapat nilai E dari semua investor yang bekerja sama dengan perusahaan itu."Gue minta maaf karena ulah Cheryl dan orang tuanya, elo sempat ditahan. Sekarang, Wisnu kena getahnya. Semoga dia jera dan mau bertobat," kata Daiva setelah tiba di rumah.Daffa mengangguk. "Ya. Semuanya udah selesai. Gue udah bisa bernapas lega karena keluarga kita udah nggak ada urusan lagi sama mereka."Elo juga udah nggak jadi budak Wisnu dan Cheryl. Semo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 77: Tumbuh dengan Sendirinya

"Daiva pasti akan segera kembali. Dia hanya ingin mengubah hidupnya agar menjadi lebih baik. Setelah itu, dia akan kembali pada kita. Mama jangan khawatir. Daiva pasti akan kembali."Adicandra menenangkan istrinya, yang sedari tadi terus menangisi kepergian anaknya.Melawati mengangguk dengan pelan. "lya, Papa. Mama pasti akan selalu menunggu kepulangan anak kita. Semoga dia benar-benar berubah dan tidak kembali pada sifatnya yang dulu."Kemudian keempat orang itu berlalu pergi meninggalkan bandara, setelah Daiva sudah terbang menuju Amerika serikat.Tiba di rumah. Dara tampak melamun. Semenjak kepergian Daiva, hatinya sedikit sedih. Entah kenapa dia merasa kehilangan pria yang sudah menanam benih di perutnya itu.Hingga akhirnya Daffa menghampiri Dara yang tengah melamun di ruang tengah. Menatap kosong ke arah televisi yang ia nyalakan."Melamunnya biasa aja, Dara. Daiva pasti akan segera pulang kok. Udah kangen, sama ayahnya anak kamu itu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 78: Bertemu Masa Lalu

Dua bulan kemudian.Usia kandungan Dara sudah memasuki tujuh bulan. Semakin membuncit dan tentunya sangat sehat, karena ibu hamil tersebut selalu makan makanan yang bergiziDipasok terus menerus oleh Daffa agar ibu dan bayinya selalu sehat sampai menjelang lahiran nanti. Dua hari yang lalu, Dara dan Daffa telah melakukan acara syukuran tujuh bulan kandungan."Sayang. Nanti malam ada acara ulang tahun termanku. Mau ikut, nggak?" tanya Daffa setelah menyelesaikan acara sarapannya.Dara menggeleng. "Mau antar Mbak Julies belanja, Mas. Sama siapa ke acara ulang tahunnya?""Sendiri. Mungkin sama Fahri juga. Karena teman sekampus dulu yang ulang tahunnya.""Oh. Ya sudah. Kayaknya nggak bisa ikut deh, Mas. Langsung pulang, kalau acaranya sudah selesai.""Baik, Tuan Putri. Kakanda akan langsung pulang setelah acaranya selesai. Ngapain juga lama-lama di sana. Mending kelonin kamu. lya, nggak?"Dara menyunggingkan bibirnya. Lalu, mengamb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 79: Jangan Pakai Baju

Kemudian, pria itu menghempaskan tangan Prissa dengan kasar. "Ngapain sih, ke sini? Masih banyak tempat yang bisa elo kunjungi, Prissa!"Perempuan itu mengulas senyumnya. "Santai aja, Daffa. Kenapa sih, sensi banget. Lagi pula, di sini nggak ada istri kamu. Santai saja, okay?"Daffa pun duduk di kursi yang ada di sana. Pun dengan Fahri, yang ikut duduk di depan Daffa."Apa kabar, Priss? Udah lama banget nggak nongol. Ke mana aja sih?" tanya Fahri basa-basi."Melanglang buana gue, Ri. Nyari pengganti yang lebih dari Daffa. Tapi, belum ketemu."Fahri lantas terkekeh. "Elo sih... sok-sokan selingkuh. Kena batunya kan."Fahri yang tahu tentang masa lalu Daffa dan Prissa, lantas tahu di mana Prissa meninggalkan Daffa karena memilih pria lain."Gak usah dibahas lagi, Ri. Gak penting!" ucapnya kemudian meneguk minuman yang sudah disediakan di sana.Dering ponsel Fahri berbunyi. Panggilan dari Julies. "Gue angkat dulu. Panggilan dari I
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 80: Love You More

Hingga lima belas menit kemudian. Daffa mengakhiri permainan itu Sesuatu yang hangat menyembur di bawah sana. Sangat terasa kala Dara rasakan.Daffa mengejang, kemudian menjatuhkan tubuhnya di samping Dara. Sambil mengatur napasnya yang tersengal.Pun dengan Dara. Dadanya naik turun, tengah mengatur napasnya agar kembali normal.Lalu, menoleh ke arah Daffa. "Mas?" panggilnya kemudian.Daffa menoleh. "Heeum. Kenapa, Sayang?""Kenapa milik Mas Daffa tiba-tiba on? Langsung berdiri, dan baru kali ini saya melihatnya."Daffa bingung harus jawab apa. Mana mungkin ia menjawab jika ada yang usil sudah memasukkan obat perangsang ke dalam minumannya di acara ulang tahun tadi.Kemudian, Daffa memutar otak untuk mencari alasan yang lebih logis."Tidak perlu ada penetrasi terlebih dulu. Milik pria akan on dengan sendirinya hanya karena melihat lekuk tubuh perempuan. Dan, aku tadi melihat kamu lagi nggak pakai apa-apa."Dan akhirnya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status