Tidak terasa, tiga hari berlalu seperti mimpi yang manis. Liburan di tepi pantai ini terasa begitu menyenangkan bagi Elsa, meskipun gerak-geriknya sedikit terbatas oleh kehamilannya. Besok, mereka akan kembali ke New York, tetapi untuk saat ini, mereka masih bisa menikmati sisa liburan yang tenang.Elsa terbangun, matanya yang masih berat terpejam terganggu oleh sentuhan lembut yang terasa seperti alunan nada yang membangunkannya dari tidur. Saat perlahan membuka mata, pandangannya bertemu dengan senyum hangat Dustin yang sedang menatapnya penuh cinta."Selamat pagi, Babe." sapa Dustin.Elsa mengerutkan dahi dan mencoba kembali menutup mata, namun jari-jari Dustin yang nakal terus menggoda pipinya membuatnya tak bisa lagi terlelap. Dengan sedikit mendesah, Elsa bangkit dan duduk, menyadari bahwa pagi ini sudah dimulai dengan cara yang berbeda."Kamu mengganggu tidurku, Dustin," Elsa mengeluh manja.Dustin tersenyum lembut, "Sudah jam sembilan. Apa kamu mau menghabiskan liburan kita ha
Read more