“Ada apa, Ma?” Pak Benny yang kaget, spontan melepaskan rangkulan di bahu istrinya. Namun dia gegas kembali merangkul.“J-jari K-karina gerak, t-tadi aku liat, Pa!” Bu Emma kembali melengking. Dia menunjuk tangan kanan Karina, yang memang lebih dekat dengan dirinya.Semua orang yang berada di situ reflek melihat yang ditunjuk Bu Emma. Namun apa yang dikatakan ibu kandung Karina itu tidak terbukti. Baik Pak Benny, Lucas maupun Inge menoleh pada Bu Emma dengan tatapan mata tidak percaya.“Pa, aku benar-benar liat. Luc, beneran jari Karina gerak.” Bu Emma menatap mata suaminya, lalu beralih pada Inge dan Lucas bergantian. Dia tetap dengan pendapatnya. “Sungguh, tadi gerak. Memang geraknya hanya sebentar, tapi gerak.”“Pap, Mama Karina nangis.” Suara Naomi tiba-tiba memecah fokus yang ada di ruangan itu.Serempak mereka menoleh pada sosok Karina. Dan benar, terlihatlah satu bulir jatuh di pipi Karina sebelah kiri.“Nah, benar kan,” desis Bu Emma.“Luc, cepat hubungi dokter, cepat!” seru P
Last Updated : 2024-10-31 Read more