All Chapters of Suamiku Bukan Anak Pembantu Biasa: Chapter 11 - Chapter 15
15 Chapters
11. Menarik Perhatian Wanita
Jam makan siang pun tiba, Elina mengambil brosur makanan yang akan dia pesan. Terbiasa sendiri membuat Elina malas keluar hanya untuk makan siang bersama sekretaris atau staf lainnya. Tok, tok. "Permisi." "Masuk." Dina menyembulkan kepalanya dari balik pintu lalu mendekat ke meja Elina. "Mau makan siang apa?" Mata Elina masih fokus ke menu makanan yang ada di tangannya. "Aku bosan makan ini, kamu mau makan di mana?" tanya Elina memastikan restoran mana yang akan Dina kunjungi. "Aku mau makan di kantin." "Di kantin bawah, memangnya ada menu makanan apa saja?" selidik Elina. Dina berpikir sejenak, "Entahlah, aku ke kantin hanya ingin makan siang dengan Noah." "Apa?" Dina melipat bibirnya, dengan tidak sopannya dia menyebut nama suami atasannya itu dengan sebutan Noah. "Maaf, maksudku Pak Noah." Dina mendekati Elina. "Di grup para staf di setiap divisi sedang membicarakan Pak Noah. Namanya jadi trending topik di grup, aku sengaja ke kantin untuk menyelidiki dan men
Read more
12. Kesepakatan Atasan dan Bawahan
Noah terus berjalan mondar-mandir di ruang tamu sambil menunggu kedatangan Elina yang sudah jam sepuluh malam tapi tak kunjung datang.Padahal dia sudah ada rencana mengajaknya makan malam sesuai permintaan Hardi. "Den, belum tidur?" tanya suami saat dia bangun ada bayangan sosok hitam mondar-mandir di sana. "Belum Bi, aku sedang menunggu Elina maksudku istriku.""Oh, Non Elina kadang pulang pagi, dia selalu lembur di kantornya. Tenang saja Non Elina anak yang baik dia tidak pernah ke hiburan malam atau acara lainnya tanpa mengabariku. Jadi kalau tidak ada kabar seperti ini dia pasti masih di kantor karena sibuk mengurusi pekerjanya. Kenapa tidak di jemput saja?""Eeee, itu karena ...." Bagaimana mungkin Noah memberi tahu Sumi jika keduanya merahasiakan pernikahan mereka di kantor. "Aku akan menghubunginya.""Hm, baiklah. Bibi ke kamar dulu ya."Noah mengangguk lalu mendekati jendela hanya untuk memastikan jika orang yang dia tunggu datang secara tiba-tiba dan benar saja terdengar s
Read more
13. CLBK, Siapa Takut!
Tok, tok, tok.Elina membuka penutup mata saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya. Perlahan dia beranjak dari ranjang untuk membuka pintu."Selamat pagi, Non. Sudah jam sepuluh, waktunya kerja.""Hm, makasih Bi. Elina menoleh ke atas sofa sudah tidak ada Noah di sana. "Noah sudah kerja?""Iya Non, seperti biasa Den Noah berangkat pagi katanya naik angkutan umum suka desak-desakan kalau telat."Elina hanya mengangguk berniat menutup pintu kamarnya. Namun, Sumi menghalangi pintu. "Non tidak kasian sama Den Noah, dia harus berangkat pagi dan pulang malam karena tidak punya kendaraan."Elina memutar bola matanya. "Dia harus mandiri, biar tau susahnya mencari uang."Setelah mengatakan itu Elina melempar pintu kamar membuat Sumi bingung."Menikah tapi terlihat asing," gumamnya berlalu menjauh dari kamar Elina.Sedangkan di dalam kamar, Elina memikirkan apa yang di katakan Sumi. Elina lalu membuka ponselnya mengirim pesan ke seseorang.[Bawa mobilku ke kantor.]Setelah mengirimkan
Read more
14. Ulang Tahun Suami Kontrakku
Suara dentingan piring dan sendok terus beradu tanpa ada sela pembicaraan.Elina hanya diam memperhatikan Chandra yang sedang makan siang sementara dirinya hanya memesan kopi sambil menunggu dia selesai makan."Kamu nggak makan?" tanya Chandra."Aku sudah kenyang. Apa berkas dokumen yang aku minta sudah di siapkan?" Tiba-tiba saja Chandra berhenti mengunyah lalu menyimpan sendok di atas piring."Apa kamu yakin akan tetap menarik investasimu?""Yakin, bukannya Paman juga akan menarik saham paman yang ada di perusahaanku. Aku sudah mempersiapkan semuanya dan Paman hanya tinggal tanda tangan saja."Chandra melihat ke sekeliling seolah mengalihkan perhatian Elina. Namun, Elina sama sekali tak bergeming— malah mengeluarkan map yang ada di tasnya."Silahkan di tanda tangani. Aku akan menemui asisten Paman dan membicarakan semuanya. Dia tahu kan berapa investasiku di perusahaan Paman?"Setelah mengatakan itu Elina beranjak dari kursinya. "Tunggu Elina, apa kamu yakin akan menarik semuanya?
Read more
15. Tidur Bersama
Elina memarkirkan mobilnya di depan rumah orang tua Noah. Sejenak dia hanya diam di dalam mobil saat melihat mobil Noah sudah terparkir di depan rumahnya. Ada sedikit rasa ragu di hati Elina, sehingga dia memilih untuk menyalakan mobilnya dan kembali pulang ke rumah.Namun, saat dia akan memasang selt belt ... "Argh!!!"Elina menjerit sejadi-jadinya saat melihat wajah Anna yang menempel di kaca mobilnya seolah sedang mencari keberadaannya. Mau tidak mau Elina pun membuka kaca mobil untuk menghampiri mertuanya itu. "Non Elina masih di sini. Ayo, masuk!""Ak-aku baru sampai. Kalian habis dari mana?" tanya Elina basa-basi saat melihat Intan dan Anna membawa plastik di kedua tangannya. Intan lalu mendekati Elina, menyerahkan satu kantong plastik agar dia bawa. Setelah itu dia melingkarkan tangannya di lengan Elina. "Ayo, Kak kita masuk!" Elina tak bisa berkutik, dia mengikuti Intan ke dalam rumah mereka. "Taaarrraaa ... Liat aku bawa siapa?""Waaaah,
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status