Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Chapter 511 - Chapter 517

All Chapters of Pendekar Bukit Meratus: Chapter 511 - Chapter 517

517 Chapters

Bab 511: Hampir Kalah

Diam-diam si kakek yang dulu membiarkan rambutnya riap-riapan, tapi berubah rapi setelah sering di marahi cucu kesayangannya, Putri Dao, kini sudah terluka dalam.Keroyokan yang dilancarkan Pendekar Ulat Beracun dan 9 orang temannya sungguh hebat. Apalagi mereka masih muda dan tenaganya kuat-kuat.Japra tahu hal ini, dia diam-diam usap punggung sahabatnya ini, hingga nafas Kakek Slengean normal lagi.Merah padamlah wajah Raja Iblis, hinaan si Kakek Slengean yang sesuai dengan julukannya, suka ngomong apa adanya, benar-benar bikin dia seolah tak ada muka lagi di depan dua pendekar kosin ini. Raja Iblis Cs menulikan telinga dengan ejekan yang bikin panas kuping dan hatinya ini, kini dia keluarkan tenaga dalamnya yang hebat diikuti ke 14 orang lainnya.Pertarungan kini berubah menjadi lebih dahsyat, karena gunakan tenaga dalam yang tak terlihat.Hiatttttt….!Raja Iblis dan 4 rekannya mulai serang Pendekar Bukit Meratus dan 10 orang lainnya serang Kakek Slengean.Bafin yang kini dapat
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 512: Wasiat Kakek Slegean

Begitu Bafin buka matanya dia kaget, saat ini mereka tidak lagi berada di sebuah hutan, tapi di sebuah rumah mirip pesangggrahan.Tanpa Bafin sadari, pesanggrahan ini dulunya milik Putri Reswari dan di sini pula Pendekar Putul bertemu neneknya tersebut dan di berikan wasiat jurus pedang pencabut nyawa.Tempat ini juga sebagai pertemuan favorit Japra dan Putri Reswari untuk lepas kangen, dan mereka biasanya bersama hampir seminggu.“Bagaimana caranya kakek Japra membawaku ke sini, tanpa aku tahu?” batin Bafin sambil menghela nafas lega, sebab kini dia sudah sehat kembali.“Kek…?” dengan perlahan Bafin membangunkan kakek Japra yang terlihat masih terpejam matanya dan sedang lakukan semedi.“Iya anak baik ada apa?” Japra menyahut sambil membuka matanya yang sama tajamnya seperti milik Bafin.“Kita di mana dan di mana Kakek Slengean?” tanya Bafin, karena di sini hanya dia saja berduaan. Japra malah tersenyum kecil lalu hela nafas panjang.“Sahabatku itu sudah duluan pergi ke tempat abadi
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 513: Pangeran Durga

Kakek Japra yang melihat ini senyum kecil. Dia mengangguk-anggukan kepala, tanda mengagumi kehebatan Bafin ini.“Hebat sekali anak ini, benar-benar anak istimewa, dia dengan mudah paham apa yang ku ajarkan, anak ajaib! Pasti orangtuanya bukan orang sembarangan,” batin kakek Japra, sekaligus menebak-nebak, anak siapakah Bafin ini.Kemudian kakek Japra mulai menyalurkan hawa sakti di ke tubuhnya yang terluka dalam, yang justru memperburuk keadaan kakek sakti iniketika tadi oper hawa saktinya buat Bafin.Sehingga dadanya makin sesak tenaganya juga makin lemah. Tapi pendekar hebat ini tetap bisa tersenyum dan rasa sesak di dadanya bisa dia tekan, dengan salurkan kemampuan tenaga dalamnya yang memang istimewa ini.Bahkan dengan kekuatan tersisa yang saat ini dia miliki, Kakek Japra pun tetap kirim suara sakti berupa petunjuk ini dan itu, yang hanya Bafin yang mendengar.Sehingga Bafin pun makin semangat dan tak kenal lelah terus berlatih jurus baru ini. Dia hanya berhenti kalau sangat lela
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 514: Jadi Saudara Angkat

“Sudahlah, ayo bantu aku kuburkan jasad kakek, sesuai wasiatnya, kuburkan di halaman pesanggrahan ini, di samping makam sahabatnya, yang juga kakek angkatku,” ajak Pangeran Durga.Proses penguburan sederhana ini berlangsung cepat, karena keduanya sama-sama remaja sakti.Kini keduanya duduk bersimpuh di samping dua kuburan ini.Bafin kadang melirik ke Pangeran Durga, kagum sekali dia melihat betapa tenang dan berwibawanya cucu Kakek Japra ini.Padahal tadi Pangeran Durga bilang usianya baru 17 tahunan, artinya hanya selisih 3 tahunan dengan usianya yang kini menginjak 14 tahun.Pangeran Durga duluan cerita.Dia sengaj menyusul ke sini karena di suruh ayahnya, Pangeran Boon Me, sebab neneknya Putri Dehea baru 3 mingguan yang lalu mangkat, setelah berkunjung ke Lembah Rajawali, setelah lama di Lembah Neraka.Awalnya dia ingin beritahu kakeknya ini, untuk beri kabar soal nenek Putri Dehea, tak di sangka, si kakek sakti ini juga mangkat hari ini.“Bafin…sebelum bertemu kedua kakekku di hut
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 515: Jadi Anak Angkat Pangeran Boon Me

Pendekar sakti ini memang hanya punya dua anak, yakni Putri Dao yang kini ikut Pangeran Akmal, suaminya di Kerajaan Loksana dan Pangeran Durga ini.“Sudah tahu kedua kakekmu mangkat, kamunya malah lambat balik sini, ngelayap kemana sih?” sungut Putri Kalia memarahi Pangeran Durga.Sekaligus sama terkejut dengan suaminya, karena mertuanya yang mantan maharaja itu sudah mangkat.Putri Kalia tetap cantik di usia setengah tuanya, tapi dia heran menatap wajah Bafin, sahabat anaknya ini.“Ganteng banget, siapa anak ini, sayangnya badannya kurus...?” batin Putri Kalia.Bafin sendiri sangat kagum menatap Pangeran Boon Me yang tadi sudah terbang dengan rajawali raksasa dan Putri Kalia ini, dia langsung minder dengan kedua keturunan bangsawan ini.Selain sangat kaya raya bahkan terkaya di Lembah Rajawali ini, pakaian mereka juga perlente, bahkan tetap terlihat sangat tampan dan cantik, walaupun usia keduanya sudah 50 tahunan lebih.Suasana berkabung langsung terlihat di Lembah ini, karena mangk
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 516: Pangeran Wasi si Putra Mahkota

Semenjak kehadiran Putri Aura, Bafin makin semangat latihan, dia bahkan selalu datang lebih dulu dari murid-murid yang lain.Putri Aura sebenarnya mirip kelakuan dengan Bafin, ceria, suka bercanda dan selalu ramah pada siapa saja.Kebalikannya dengan Pangeran Durga yang tenang dan kalem, serta tak banyak gaya.Putri Aura juga cepat akrab dengan dua saudara angkat ini. Dia kagum melihat kehebatan Bafin dan Pangeran Durga saat latihan berdua.Kalau sudah keluarkan jurus kaki ajaibnya, sampai silau mata Putri Aura melihat gerakan Bafin yang mirip kilat, saking cepatnya.“Hebat sekali kamu Bafin,” puji Putri Aura spontan, hingga si Bafin makin ‘sengaja’ bergaya, keluarkan kemampuan terhebatnya.Durga…hanya senyum kecil melihat ulah adik angkatnya ini.Tapi diam-diam Puti Aura juga semakin kagum saat melihat gaya bersilat Pangeran Durga, biarkan tak segesit dan secepat Bafi gerakannya.Tapi dengan jurus kapas rajawalinya yang makin matang, semua serangan Bafin tak bisa menembus kokohnya pe
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 517: Titik Hitam Diam-diam Sudah di Ketahui

“Tenang adik Aura, aku siap menjaga mu,” ceplos Bafin spontan, Pangeran Boon Me kaget lagi, termasuk Pangeran Wasi, lancang betul ni orang, pikir Pangeran Wasi tak senang.“Ayo kita berangkat sekarang, keburu kabur kawanan perampok itu,” potong Pangeran Durga, karena tak enak hati melihat pandangan ayahnya, terutama Pangeran Wasi terhadap kelancangan Bafin ini.Ke 4 orang ini naik kuda dan langsung menuju ke desa yang di satroni para perampok dan kabarnya sampai kini masih kuasai kawanan jahat itu.Walaupun secara usia Pangeran Durga tertua, tapi si Pangeran Wasi seolah ingin tunjukan dominasinya.Dia bilang pada Pangeran Durga, Bafin dan Putri Aura, untuk menahan diri kelak.“Biar aku yang akan bicara dulu dengan para perampok itu, sebelum kita bertindak keras!” kata Pangeran Wasi.“Siapppp baginda pangeran,” sahut Bafin agak sinis sambil rangkapkan kedua tangannya, hingga Durga dan Putri Aura menahan tawa melihat sikap Bafin begitu.Setelah berkuda hampir 3 jam, akhirnya mereka sam
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
PREV
1
...
474849505152
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status