Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Chapter 471 - Chapter 480

All Chapters of Pendekar Bukit Meratus: Chapter 471 - Chapter 480

517 Chapters

Bab 472: Negoisasi yang Alot dan Bongkar Rahasia Lama

Kini…3 minggu kemudian, kedua pasukan besar ini sudah saling berhadapan dari jarak tak terlalu jauh.Panglima Acon yang gagah dengan baju perangnya dan berada di atas kuda jantan hitam, tentu saja melihat pasukannya sudah dihadang ribuan pasukan Pangeran Busu, walaupun jarak kedua pasukan ini hampir 400 meteran.“Rupanya si Pangeran Busu ini menurun kelakuan ayahnya, Pangeran Somali, padahal keluarga mereka sudah di ampuni dan dia di beri anugerah sebagai Temanggung,” kata Panglima Muda Acon pada Pangeran Sana dan Ki Usu, serta Pendekar Putul yang berjejer di samping kudanya, di kuda masing-masing.Sekaligus menyayangkan kelakuan si Pangeran Busu yang juga sepupu Pangeran Sana ini. Saat ini kedua pasukan masih menahan diri, belum ada yang bergerak menyerang.Sesuai kesepakatan Ki Usu dan Pendekar Putul, Panglima Acon serta Pangeran Sana akan langsung hadapi Pangeran Busu.Sedangkan Ki Usu dengan Si Putul akan hadapi tokoh sakti, Ki Rawa dan Pendekar Gledek, juga 5 Pendeker Bertopeng, s
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 472: Perang Saudara Berkobar

Tiba-tiba si Putul mendengar desingan senjata rahasia yang tertuju padanya dan juga Pangeran Sana.Si Putul yang sejak tadi waspada langsung bergerak sangat cepat, dia melompat dari kudanya dan secepat kilat keluarkan jurus rajawali mencaplok mangsanya yang sangat hebat.Si Putul tak lagi ragu keluarkan kesaktiannya, di hadapannya berjejer musuh-musuh hebatnya.Trasss…!Serangan 10 senjata rahasia di return secara hebat oleh si Putul dan return ini bahkan 2X lipat lebih cepat dari serangan yang menyerang dia dan Pangeran Sana.Dua orang dari 5 orang bertopeng yang tadi menyerang secara gelap kaget bukan kepalang.Mereka bergerak luar biasa cepatnya hindari serangan balik ini, akibatnya 10 orang pasukan yang berada di belakang mereka langsung terkena senjata rahasia ini.Aughh….!Kaget bukan main Pangeran Busu melihat 10 orang pasukannya kini jadi korban dan tewas seketika.“Bangsat, kalian mulai peperangan ini, bunuh dua orang ini,” bentak Pangeran Busu dengan suara mengguntur saking m
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 473: Musuh Besar Lolos Lagi

Marah bukan main si Putul, musuh besarnya lolos dari tongkatnya, apalagi saat bersamaan 20 orang pasukan pemberontak ini menyerbunya.Ini membuat serangannya terhalang oleh ke 20 pasukan pemberontak ini, yang tak menduga kalau pendekar muda ini sedang di amuk amarah yang luar biasa.Tentu saja ke 20 orang ini bukan tandingan pemuda sakti yang sedang di amuk amarah tersebut. Mereka sama saja dengan mengantar nyawa untuk pindah alam.Trass…trasss…!Pedang dan tongkat Pendekar Putul berubah jadi senjata pencabut nyawa, ke 20 orang pasukan itu tewas dengan tubuh putus di tengah-tengah, bahkan hebatnya lagi.Pedang dan tongkatnya sama sekali tidak bernoda darah, ini menandakan jurus Pedang Pencabut Nyawa ini seakan benar-benar bernyawa dan tak ampun bunuh siapa saja yang nekat melawannya.Si Putul makin marah, melihat musuh-musuh besarnya tak terlihat lagi di antara ribuan pasukan yang sedang berperang ini.“Bangsaattt, mereka berhasil kabur menyelinap di antara ribuan pasukan,” dengus si P
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 474: Hukuman Berat Buat Pangeran Busu

“Perbuatanmu benar-benar tak bisa di ampunkan lagi, lihat korban-korban akibat ambisimu itu, ribuan orang mati sia-sia, mereka bukan musuh, tapi rakyat Kerajaan Muara Sungai saudara-saudara kita sendiri…!” suara Prabu Japra terdengar dingin, tanda menahan kemarahan yang luar biasa di dadanya.Ini aib bagi kerajaan yang dia pimpin, selama puluhan tahun jadi maharaja dan sering perang dengan kerajaan lain yang coba-coba ganggu wilayahnya. Tapi baru kali ini terjadi perang saudara dengan korban yang tak sedikit.Belum lagi kerugian materi yang juga sangat banyak, serta efek lainnya, rasa trauma yang melanda rakyatnya. Ini sangat menyakitkan hati Prabu Japra, yang bertanggun jawab dengan rakyatnya sendiri.Pangeran Busu hanya bisa terdiam, walaupun tubuhnya tertotok, tapi mulutnya bisa bicara. Namun mana berani dia membantah ucapan sang Maharaja yang sedang murka ini.“Bersiaplah kamu menerima hukuman!” kata Prabu Japra lagi dan kedua lengannya kini telah berubah membiru.Brassss…!Pangera
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 475: Skandal dengan Nyai Sawitri

Sambil menunggang kuda dengan santai, Nyai Sawitri kini selalu tersenyum bahagia sepanjang jalan, hingga kecantikannya makin terlihat jelas.Tubuhnya yang sekal dan bikin jakun si Putul kadang naik makin terlihat indah di atas kuda jantan, yang sebelumnya Putul beli dari peternak kuda di sebuah desa.Pendekar Putul menjemput mantan selir Pangeran Busu di tempat persembunyiannya dan sesuai janjinya, akan mengantar pulang Nyai Sawitri ini kembali ke desanya.Nyai Sawitri lega, Pangeran Busu sudah menerima hukuman berat dari Prabu Japra, yang murka gara-gara perang saudara itu.Si Putul sudah ceritakan soal ini, sehingga kini Nyai Sawitri tak perlu khawatir lagi dengan keselamatannya, sebab Pangeran Busu sudah tak bisa lagi gunakan kesaktiannya.“Pendekar Putul…setelah mengantar aku pulang ke desaku, kamu akan kemana?” tanya Nyai Sawitri, sambil menatap si Putul yang berkuda di sisi kudanya.“Mungkin…aku akan kembali ke Lembah Bidadari, karena ibundaku di sana, sudah lebih setahun aku mer
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 476: Meninggalkan Keturunan

Kedua kini mulai kepermainan yang sesungguhnya, dinginnya cuaca makin membuat keduanya makin hot.Pendekar Putul dengan pengalamannya yang sudah tinggi soal bercinta, dengan mudah membuatnya mampu membuat Nyai Sawitri tak bisa lagi ngitung berapa kali melayang di bikin si kaki buntung ini.Apalagi saat perkakas si Putul mulai masuk dan mengaduk-ngaduk rahimnya.Tubuhnya berguncang oleh pompaan si Putul, lenguhannya dan erangannya makin membuat si Putul lupa diri, apalagi Nyai Sawitri.Harus Si Putul akui, dari semua wanita yang perna dia gauli, selain Nyai Safitri, Nyai Sawitri inilah yang bikin dia ketagihan bercinta."Tak aneh si Pangeran Busu sangat demem, perabotannya harum, tubuhnya woww...permainannya juga bikin tak pernah bosan," batin si Putul bahagia, walaupun 'janda' tapi kelebihan Nyai Sawitri membuatnya bikin mabuk si Putul.Nyai Sawitri juga makin demem dengan ritual foreplay yang dipraktekan Pendekar Putul. “Enak banget ternyata…tapi harum kan sayang,” desis Nyai Sawitri
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 477: Tragedi Lembah Bidadari

Pendekar Putul benar-benar kembali pulang ke Lembah Bidadari, dia merasa terlalu lama merantau, hampir 1,5 tahunan dan saatnya harus kembali kunjungi ibu kandungnya, Putri Alona.Kuda jantannya terus dia hela dan hanya berhenti saat kecapekan atau kudanya kelaparan.Akhirnya kurang dari 3 bulanan, atau 6 bulan setelah pemberontakan yang gagal, dia sampai juga di kaki bukit lembah Bidadari.“Hmm…aneh, kenapa kampung ini jadi sepi, dulu sangat ramai?” batin Pendekar Putul, sambil jalankan kudanya perlahan-lahan.“Paman…!” si Putul langsung panggil seorang pria tua yang terlihat keluar dari rumahnya.“Putul…kenapa kamu baru datang!” si paman tua ini tak senang, seakan menegur si Putul, si paman tua ini seolah menyimpan sesuatu yang rahasia.Sehingga pemuda ini mengerutkan alisnya, heran orang tua ini sama sekali tak menghormatinya, malah terlihat marah.“Maaf paman…aku memang kelamaan merantau, kemana orang-orang di sini, kenapa lembah ini jadi sepi,” tanya Si Putul sambil turun dari kuda
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 478: Nama Pendekar Siluman Makin Bergema

Perjalanan menuju ke wilayah Kerajaan Loksana bukanlah perjalanan yang dekat, si Putul harus melewati ratusan kampung, baik yang ramai maupun yang terpencil.Bahkan dia harus melewati hutan-hutan yang lebat dan sunyi. Akibatnya si Putul sering di hadang para perampok atau penjahat.Tapi…semuanya habis di babat si Putul tanpa tersisa!Pemuda sakti yang masih sakit hati dengan kematian ibundanya, benar-benar tak pernah beri ampun pada kaum penjahat.“Biar mereka tak lagi kotori dunia ini, malas kerja, malah jadi begal dan rampok, pantas kalian di kirim pindah alam!” dengus si Putul, setiap kali usai beraksi.Bahkan tak sekali dua kali dia membasmi kaum begal dan perampok, yang kedapatan tengah beraksi di sebuah kampung atau desa, bahkan kota, tapi di saat bersamaan ia ada di sana.Akibatnya tak satupun yang lolos dari hukumannya, semuanya di babat dengan kepala putus, kena hajar pedang tipisnya.Pedang warisan Putri Reswari benar-benar sudah berubah jadi pedang pencabut nyawa bagi para p
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 479: Bertemu Lagi dengan Dua Rubah Betina

“Kamu tak usah berkecil hati Arya, kalau bukan jodoh, tak perlu kamu patah hati. Tuh kelak masih ada wanita cantik yang akan menerima kamu apa adanya!” kata mendiang ibunya, Putri Alona.Teringat kematian ibunya yang tragis bersama 28 muridnya, dendam membara pun kembali bangkit di dadanya pada Ki Rawa Cs.Wajah tampan pemuda sakti yang selalu mendung ini makin keruh saja. Teringat kasih sayang ibunya yang singkat, makin membuat sakit hati di dalam dirinya berkobar.“Aku harus temukan Ki Rawa dan komplotannya, soal Putri Arumi bukan urusanku. Biarlah pihak Kerajaan Loksana yang akan cari dia,” gumam Pendekar Putul lalu tidur nyenyak dan tak mau memikirkan wanita yang pernah bikin dia patah hati ini.Masuk wilayah kerajaan Loksana, si Putul mulai cari-cari informasi, apakah ada yang melihat Ki Rawa Cs.Tapi hampir semingguan di kota ini, tak ada informasi yang dia dapatkan, akhirnya hari ke 8 dia pun bersiap lanjutkan perjalanan, untuk mencari persembunyian musuh besarnya.Namun, saat a
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Bab 480: Hampir Pindah Alam

Jinari dan Jamari bak sedang berlomba berpakaian, tapi karena sedang gugup, memasang pakaian bikin mereka jadi salah-salah mulu.Apalagi mulut si Putul senyam senyum seakan mengejek kelakuan keduanya.“Kenapa beha dan celdamnya nggak di pakai, ntar kalau sobek keliatan perabotan kalian itu,” kembali Pendekar Putul mengejek.Cappp…tiba-tiba melayang sebuah kain menuju ke wajah si Putul dan tapi dengan santainya si tangan kiri si Putul tangkap kain itu.Saat menatap itu adalah…celana dalam yang di lempar Jinari, si Putul tertawa kecil.Dengan cueknya si Putul mencium dan bersikap seolah merem melek. "Hmm...harum juga, entah kamu kasih parfum apa, tapi baunya bikin aku jadi pingin juga memompa tubuh kalian," kembali si Putul sengaja bersikap tengil.Hingga Jinari dan Jamari yang sampai melongo dan saling pandang. "Ehemm....!" sahut Jamari,“Enak juga baunya, pantas ke dua pangeran itu jadi kesengsem dengan kalian, walaupun tahu perabotan kalian pasti sudah longgar,” cetus Pendekar Putul l
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
PREV
1
...
4647484950
...
52
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status