All Chapters of Menyesal Setelah Bercerai : Suamiku Ternyata Kaya Raya : Chapter 141 - Chapter 150

166 Chapters

Betapa Malunya

Di dalam mobil yang tenang namun penuh ketegangan, Via duduk dengan tangan terlipat, ekspresi wajahnya dingin, masih kesal dengan semua yang terjadi. Reza, yang duduk di kursi kemudi, hanya bisa menatapnya dengan cemas. Dia tahu Via masih marah dan bingung dengan semua penjelasan sebelumnya, tapi dia merasa ini adalah kesempatan untuk berbicara lebih serius.Via mendengus, memecah keheningan. "Jadi, siapa sebenarnya kamu? Sopirnya Pak Dani? Atau... kamu ini main sandiwara juga soal pekerjaan?" Sindiran Via keluar begitu saja, tanpa disaring. Matanya tajam menatap Reza, penuh curiga.Reza menarik napas panjang. Dia sadar sudah saatnya berhenti berbohong dan menjelaskan semuanya. "Via, sebenarnya Dani itu asistenku. Mobil ini memang mobilku."Via tertawa kecil, tetapi bukan karena senang. “Wah, hebat. Jadi, selama ini aku punya suami yang pura-pura jadi orang biasa?”“Via, dengarkan aku dulu,” kata Reza, mencoba menenangkan suasana. "Aku tidak pernah bermaksud untuk menipumu. Aku hanya.
Read more

Malu

Randi tiba di kantor pagi itu dengan langkah santai, siap memulai hari. Begitu memasuki lobi, ia melihat beberapa karyawan berkumpul di pojok sambil berbisik-bisik, membentuk lingkaran kecil yang tampak cukup serius. Alis Randi berkerut, penasaran dengan apa yang mereka bicarakan di jam kerja.Saat berjalan mendekat, Randi samar-samar mendengar nama "Via" dan "Reza." Percakapan mereka terdengar antusias dan bersemangat.“Kamu tahu nggak? Ternyata Mbak Via sudah menikah sama Pak Reza!” ujar salah satu karyawan dengan nada setengah berbisik.“Iya! Padahal di TV mereka bilang Pak Reza bertunangan sama Nadia! Jadi, siapa yang sebenarnya?” timpal karyawan lainnya, terlihat bingung namun penuh antusias.“Eh, jangan-jangan Via itu cuma istri rahasia?” karyawan lain ikut menambahkan dengan nada curiga.Mendengar pembicaraan itu, ekspresi Randi berubah. Ia menegakkan postur tubuhnya dan dengan suara tegas, ia berkata, “Teman-teman, apa nggak ada pekerjaan lain yang lebih penting daripada bergo
Read more

Kapan akan berkata Jujur

Malam itu, Via mencoba menenangkan diri dengan berendam di kamar mandi. Ia membiarkan pikirannya mengembara, mencoba mencerna semua yang terjadi hari itu. Raysa, Reza, sindiran-sindiran yang menusuk, dan tentu saja rasa kecewa yang mulai muncul dalam dirinya.Selesai mandi, Via menemukan Lisa sudah menunggu di ruang tamu sambil menyeruput secangkir teh. Lisa menoleh dan tersenyum melihat Via yang tampak sedikit lebih tenang.“Jauh lebih baik, kan, setelah mandi?” Lisa menggoda, mengangkat alis.Via tersenyum tipis dan duduk di sebelah Lisa. “Iya, memang lebih lega. Tapi masih... campur aduk rasanya. Kenapa dia masih terus nyindir aku, Lis? Seolah-olah aku ini yang salah karena Reza meninggalkannya.”Lisa menghela napas dan meletakkan cangkir tehnya di meja. “Kalau menurutku, dia mungkin belum bisa terima aja, Via. Kadang, orang bisa nyalahin orang lain buat nutupin rasa kecewanya sendiri.”Via terdiam, lalu mengangguk. "Mungkin kamu benar. Tapi aku tetap kesal. Rasanya capek, harus te
Read more

Pesan Misterius

Beberapa hari setelah malam itu, hubungan Via dan Reza perlahan membaik. Meski sesekali muncul rasa canggung, Via mulai merasa ada kehangatan baru di antara mereka. Reza menjadi lebih perhatian, dan selalu berusaha terbuka dalam segala hal, sementara Via mulai mempercayai suaminya kembali.Suatu pagi, saat sedang sarapan, Reza menatap Via dengan senyum hangat. “Via, besok malam kita ada acara keluarga di rumah Eyang Wiryo. Aku mau kamu ikut, ya.”Via sedikit terkejut. “Kenapa mendadak, Reza? Kamu belum cerita soal acara ini sebelumnya.”Reza tersenyum canggung. “Sebenarnya acara ini untuk memperkenalkanmu ke keluarga besar. Aku ingin semua orang tahu kamu istriku.”Via terdiam, ada perasaan senang bercampur ragu di hatinya. Ini pertama kalinya Reza secara resmi ingin mengenalkan dirinya sebagai istri di depan keluarga besar. “Baik, aku akan ikut,” jawabnya sambil tersenyum kecil.Keesokan malamnya, Via dan Reza tiba di rumah Eyang Wiryo,
Read more

Siapa Pengirimnya

Beberapa minggu kemudian, kehidupan Via dan Reza mulai terasa kembali stabil. Via merasa lebih tenang setelah percakapan mereka malam itu, dan mereka mulai saling terbuka dalam berbagai hal. Namun, misteri pesan tak dikenal itu masih membekas di pikirannya, meski ia berusaha mengabaikannya.Pada suatu hari, saat Via sedang bekerja di klinik, ia menerima sebuah paket misterius tanpa nama pengirim. Saat ia membukanya, di dalamnya hanya ada amplop kecil berisi foto-foto Reza dan Nadia saat mereka berada di acara pertunangan yang telah lalu. Di foto itu, Reza dan Nadia terlihat sangat akrab, seolah mereka benar-benar pasangan yang bahagia.Hati Via kembali bergejolak. Meski ia tahu pertunangan itu hanyalah sandiwara, melihat foto-foto itu tetap membuatnya merasa tidak nyaman. Ditambah lagi, di bagian belakang salah satu foto, ada tulisan tangan yang berbunyi: “Tidak semua yang kamu lihat adalah kenyataan.”Perasaan curiga dan cemas mulai merayap di benaknya. I
Read more

Saling Jujur

Malam itu, setelah berbicara panjang lebar, Reza dan Via sepakat untuk saling mendukung dalam mengungkap misteri di balik pesan dan gosip yang menyelimuti hubungan mereka. Reza bertekad untuk mencari tahu siapa yang mengirimkan foto dan pesan tersebut, sementara Via berjanji untuk lebih terbuka dan tidak langsung menuduh tanpa bukti.Keesokan harinya, Reza memutuskan untuk mengunjungi kantor tempat Nadia bekerja. Ia ingin berbicara langsung dengan Nadia dan memastikan semuanya jelas, serta mengungkapkan betapa pentingnya kehadiran Via dalam hidupnya. Dengan tekad bulat, ia melangkah memasuki lobi kantor, menyapa resepsionis, dan langsung menuju ruangan Nadia.Setelah mengetuk pintu, Reza masuk dan mendapati Nadia sedang mengatur dokumen. “Reza! Apa kabar? Ada yang bisa aku bantu?” Nadia tersenyum, tetapi senyum itu tampak dipaksakan.“Di sini tidak untuk bercanda, Nadia. Aku ingin berbicara serius tentang foto dan pesan yang beredar,” ujar Reza, langsung t
Read more

Berhenti berpura pura

Reza dan Via duduk di sofa, suasana tegang menyelimuti mereka. Via menatap Reza dengan raut wajah yang penuh keraguan, sementara Reza mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan segalanya.“Via, aku tahu ini semua terasa sangat membingungkan dan menyakitkan bagimu,” mulai Reza. “Pertunangan antara Nadia dan aku itu… bukan seperti yang kamu pikirkan. Itu adalah bagian dari rencana untuk melawan pamanku, dan aku sama sekali tidak ingin terlibat dalam permainan ini.”Via mengerutkan dahi, berusaha mencerna penjelasan Reza. “Tapi mengapa kamu tidak memberi tahu aku sejak awal? Kenapa aku harus mendengar semua ini dari orang lain dan rumor yang beredar?”Reza menghela napas berat. “Aku… aku takut jika aku memberitahumu, kamu akan merasa tertekan dan terpaksa untuk mengambil keputusan yang cepat. Aku ingin melindungimu dari semua ini. Tapi aku sadar sekarang, itu adalah kesalahan besar.”“Jadi, kamu hanya membiarkanku terjebak dalam kebingung
Read more

Menolak

Reza mengumpulkan keberanian untuk mengakhiri sandiwara yang telah berjalan terlalu jauh. Dirinya tahu, langkah ini akan memicu konflik, terutama dengan keluarga besar Wijaya yang sangat mementingkan reputasi dan kedudukan.Pagi itu, Reza menemui Nadia di kantornya. Nadia menatapnya tajam, sudah tahu apa yang ingin disampaikan Reza.“Jadi, kau benar-benar ingin menghancurkan rencana ini?” kata Nadia, suaranya penuh ketidakpercayaan. “Kita sudah sejauh ini, Reza. Ini bukan hanya tentang kita, ini tentang keluarga, tentang posisi yang harus kau pertahankan.”Reza menghela napas panjang. “Aku sudah mempertimbangkan semuanya, Nadia. Aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan seperti ini. Aku mencintai Via, dan aku memilih hidup bersamanya daripada harus memperebutkan warisan atau menjalani sandiwara ini selamanya.”Nadia tampak marah dan kecewa. “Kau rela meninggalkan semuanya untuk dia? Bahkan saat ini, kau tahu kalau kita berpisah, pamanmu dan seluruh keluarga akan berbalik melawanmu.
Read more

Menyesal Bercerai

Raysa menatap layar televisi dengan tatapan kosong, seakan tak percaya dengan berita yang baru saja dilihatnya. Nama Reza kini menjadi sorotan, dikenal sebagai pewaris tunggal Nikel Wijaya—sesuatu yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dulu, ia hanya melihat Reza sebagai pria sederhana, dan itu sebabnya keputusan untuk menceraikannya terasa mudah. Tapi kini, mengetahui siapa Reza sebenarnya membuatnya merasa begitu terpukul. Rasa marah bercampur penyesalan mulai menguasai dirinya. Ia menyadari bahwa dengan menceraikan Reza, ia telah melepaskan bukan hanya seorang suami, tapi seseorang yang kini diakui sebagai pewaris salah satu perusahaan terbesar. Raysa merasa tenggelam dalam penyesalan, hatinya berdesir dengan pikiran-pikiran yang semakin menyakitkan. Sambil berdiri tertegun di tengah ruang tamu, ia bergumam pada dirinya sendiri, “Bagaimana aku bisa begitu bodoh? Mengapa aku tidak pernah menyadari siapa Reza sebenarnya?” Seakan ada yang menghantam hatinya, ia mulai menyalahkan
Read more

Tak Menyangka

Randi duduk di kursinya, menatap kosong ke layar komputer, tapi pikirannya tidak berada di sana. Bayangan Via dan berita pernikahannya dengan Reza terus mengganggu pikirannya. Selama ini, ia berharap bisa membangun masa depan bersama Via—wanita yang ia cintai sejak hari pertama bertemu di bangku kuliah. Namun, semua harapan itu kini pupus, bagai runtuh oleh kenyataan bahwa Via telah memilih pria lain.Hatinya terasa berat, dan setiap kali ia mencoba menerima kenyataan, rasa pahit itu semakin kuat. Selama bertahun-tahun, Randi menjadi sahabat dan pendukung setia Via, berharap bahwa suatu hari nanti Via akan melihatnya lebih dari sekadar teman. Namun kini, ia merasa seperti seseorang yang terlambat menyatakan perasaan.Saat menghela napas panjang, Randi teringat bagaimana Via dulu selalu tersenyum saat mereka berbagi cerita. Ia ingat betul canda tawa yang mereka alami bersama, dan entah kenapa, bagian kecil dari dirinya tetap berharap Via akan kembali, atau setidaknya, merasa ada ruang
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status