Thasia menepis tangannya. "Aku nggak terima permintaan maafmu, kalau mau mati, sana mati!"Setelahnya Thasia hendak berjalan keluar."Thasia!" Jeremy ingin turun dari ranjang dan mengejar, tapi lukanya malah kesenggol, dia berbaring lagi. "Uhuk, uhuk, uhuk ...."Jeremy terus terbatuk.Langkah Thasia berhenti lagi, dia menoleh ke arah Jeremy, pria itu terlihat mengerutkan kening karena kesakitan.Thasia tidak bisa mengabaikannya, dia berjalan kembali lagi dan bertanya, "Apakah sakit? Lukanya kena? Perlu panggil dokter?"Meski Jeremy merasa sakit, dia tidak lupa menggenggam tangan Thasia. "Selama kamu nggak ke mana-mana, aku pasti akan sembuh."Thasia melihat wajah Jeremy yang memucat, sorot matanya terlihat memohon agar dia tidak pergi.Thasia merasa tidak tega. "Berbaring yang benar, biarkan dokter memeriksamu dulu."Jeremy menuruti perintahnya, dia segera berbaring, tidak lupa bertanya, "Kamu jadi pergi?"Thasia berkata, "Kamu terluka karena aku, kalau aku pergi, maka bisa dibilang ak
Last Updated : 2024-12-02 Read more