All Chapters of CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil: Chapter 541 - Chapter 550

590 Chapters

Bab 541

Lisa dapat melihat Jeremy dari kaca, di matanya Jeremy terlihat sekarat, dia pun meremas baju pria tadi sambil berkata, "Dia kenapa? Dia terluka parah? Kenapa bisa separah ini? Kapan dia bisa siuman?""Aku juga kurang tahu." Pria berpakaian tentara itu berkata, "Tapi Nona, hal ini nggak boleh ketahuan oleh orang lain, kalau ingin menunggu Ketua siuman, kamu harus menunggu di samping."Lisa merasa cemas sampai matanya memerah."Padahal sebelumnya dia baik-baik saja, kenapa dia bisa terluka? Bahkan sampai masuk ICU!" Lisa terlihat sangat cemas. "Apakah dia bisa mati?"Lisa merasa sedikit takut.Sabrina, yang melihat sikapnya ini langsung berkata, "Untuk apa kamu sepanik itu, padahal Jeremy bukan suamimu! Dan juga, bagaimana kamu bisa tahu Jeremy terluka? Mungkinkah orang yang menculik Thasia itu orang suruhanmu?"Sabrina seketika merasa curiga.Saat tadi Lisa bertanya pada pria itu, Thasia sudah mulai curiga.Baru beberapa jam berlalu sejak Jeremy terkena tembakan dan masuk ke ruang ICU.
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 542

Lisa menatap sorot mata Thasia yang sangat dingin, seakan-akan sedang menyatakan perang dengannya.Maksud Thasia adalah dia tidak akan melepaskannya.Lisa tidak pernah melihat tatapan Thasia seperti ini.Tatapan itu seperti memberi Lisa sebuah tekanan.Thasia tidak mau mengalah pada Lisa lagi. "Nona Lisa, kamu sudah melihat keadaan di sini, sebaiknya kamu pulang saja, kamu nggak perlu khawatir kapan suamiku siuman!"Lisa merasa lebih kesal lagi. "Thasia, apa maksudmu? Kamu nanti juga akan dibuang olehnya!""Aku ini istrinya Jeremy, dia bahkan rela mengorbankan nyawanya untukku, jadi kamu nggak berhak berada di sini!" Thasia berkata dengan ketus, "Usir dia!""Kamu ...." Lisa merasa sangat marah.Pria berpakaian tentara itu menuruti kata-katanya Thasia, mereka tahu Jeremy jadi seperti ini demi menolongnya, apalagi Thasia adalah istri sahnya Jeremy."Nona, silakan pergi kalau nggak mau diusir!"Lisa melihat ada beberapa pria kekar dan tinggi di sana, semuanya membawa senjata, tubuhnya ber
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 543

Merasa Thasia cukup lama di dalam Bianca pun menyusul.Bianca berdiri di pintu, dia melihat Thasia sedang mencari barang di dalam, dia langsung bertanya, "Thasia, kamu cari apa?"Thasia menoleh. "Ibu, seingatku Ayah paling suka menyimpan koran, kenapa sekarang malah nggak ada?"Santo memang suka menyimpan koran.Dia biasa menggunakan kardus untuk menyimpan koran yang dia beli dari dulu sampai sekarang.Koran itu disusun dengan baik.Thasia biasanya bisa dengan mudah menemukan koran-koran itu.Namun, sekarang malah hilang semua.Saat mendengar ini, ekspresi Bianca seketika berubah, agar Thasia tidak curiga, dia pun tersenyum sambil mendekat. "Kamu mau cari koran apa? Biar aku bantu."Thasia berkata, "Koran saat aku masih SMP, seharusnya masih ada, 'kan?"Setelah mendengar pertanyaannya ini, Bianca merasa gugup. "Edisi keberapa? Kamu di bangku SMP selama tiga tahun, katakan dengan lebih jelas.""Bukannya saat SMP aku sempat diculik?" Thasia bertanya dengan tenang, "Masalah itu sangat heb
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 544

Setelahnya Bianca berjalan ke dapur.Thasia merasa dirinya sangat bahagia.Orang tuanya sehat, juga sangat sayang padanya.Saat mendengar ada suara ribut-ribut, Santo pun terbangun.Santo memberi mereka makan buah.Orang tua paling takut kalau anaknya kelaparan, rasanya mereka ingin memberi anaknya makan apa pun."Ayah, kamu tidur saja, maaf mengganggumu malam-malam begini," kata Thasia."Kamu ini bicara apa? Kamu bisa pulang kapan saja." Santo menatapnya dengan penuh kasih sayang, lalu berkata pada Sabrina, "Kamu juga sudah lama nggak ke sini."Sabrina berkata, "Akhir-akhir ini aku cukup sibuk, tapi terkadang aku masih menghubungi Thasia. Karena datangnya mendadak, jadi aku nggak sempat membeli barang untuk Paman.""Nggak perlu membeli barang, yang penting datang saja." Santo berkata, "Kamu adalah sahabatnya Thasia, jadi bisa dibilang kamu juga putriku, untuk apa bersikap sungkan."Setelahnya Santo segera berdiri. "Aku akan pergi melihat Bianca dulu."Santo pun berjalan masuk ke dapur
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 545

"Oke," jawab Thasia, lalu berkata padanya, "Ayo tidur lagi."Sabrina masih mengantuk, dia segera tertidur.Sedangkan Thasia sibuk dengan pikirannya, dia tidak bisa tidur.Saat Sabrina bilang kuil, dia jadi teringat pada gelang mutiara Kent.Gelang itu terlihat familier.Pagi harinya, Thasia dibangunkan oleh Sabrina.Begitu membuka matanya dia melihat wajah khawatir Sabrina. "Thasia, cepat bangun, Jeremy mengalami kritis lagi!"Thasia segera membuka matanya lebar-lebar. "Apa?"Hati Thasia rasanya ingin melompat keluar, dia langsung turun dari ranjang. "Sejak kapan?""Barusan, tadi ada yang menelepon ke sini!" jawab Sabrina.Thasia melihat catatan panggilan, ada panggilan dari dokter.Mungkinkah Jeremy benar-benar tidak bisa siuman?Mata Thasia seketika memerah, dia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Jeremy.Kalau orang hidup maka ada harapan.Kalau meninggal, maka tidak akan bisa bertemu selamanya, itu namanya kesedihan.Thasia merasa hatinya hancur.Thasia ingin menangis, tapi dia
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 546

Thasia menepis tangannya. "Aku nggak terima permintaan maafmu, kalau mau mati, sana mati!"Setelahnya Thasia hendak berjalan keluar."Thasia!" Jeremy ingin turun dari ranjang dan mengejar, tapi lukanya malah kesenggol, dia berbaring lagi. "Uhuk, uhuk, uhuk ...."Jeremy terus terbatuk.Langkah Thasia berhenti lagi, dia menoleh ke arah Jeremy, pria itu terlihat mengerutkan kening karena kesakitan.Thasia tidak bisa mengabaikannya, dia berjalan kembali lagi dan bertanya, "Apakah sakit? Lukanya kena? Perlu panggil dokter?"Meski Jeremy merasa sakit, dia tidak lupa menggenggam tangan Thasia. "Selama kamu nggak ke mana-mana, aku pasti akan sembuh."Thasia melihat wajah Jeremy yang memucat, sorot matanya terlihat memohon agar dia tidak pergi.Thasia merasa tidak tega. "Berbaring yang benar, biarkan dokter memeriksamu dulu."Jeremy menuruti perintahnya, dia segera berbaring, tidak lupa bertanya, "Kamu jadi pergi?"Thasia berkata, "Kamu terluka karena aku, kalau aku pergi, maka bisa dibilang ak
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 547

Setelah mendengar ini Thasia kira ada yang salah pada tubuh Jeremy, dia bertanya dengan khawatir, "Nggak nyaman? Di bagian mana?"Kedua mata Thasia membesar menatap Jeremy.Melihat wajah Thasia, tatapan Jeremy menjadi semakin gelap, dia berkata dengan suara serak, "Badanku rasanya nggak nyaman."Thasia segera memeriksa tubuhnya.Hingga Thasia menyentuh bagian badan Jeremy yang panas, disertai napas yang memberat, Thasia baru sadar.Wajah Thasia memerah, dia segera melepas tubuh Jeremy, berkata dengan kesal, "Padahal kondisimu sudah seperti ini, tapi masih bisa memikirkannya, memangnya kamu nggak bisa menahan diri?""Ini reaksi alami, bagaimana bisa ditahan?" Jeremy terlihat tidak berdaya, dia sudah sedang berusaha menenangkan tubuhnya.Thasia malah berkata, "Aku rasa kamu yang terlalu banyak pikir, setiap hari memikirkan hal itu."Jeremy menatap Thasia, dia membantah, "Kalau aku nggak kepikiran ke situ berarti aku yang nggak normal, 'kan? Kalau sudah sedekat ini dengan wanita tapi masi
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 548

Jeremy terus memikirkan kemungkinan siapa orangnya.Pihak lawan bahkan ingin menembak dirinya, hal ini membuat Jeremy merasa orang itu memiliki dendam dengannya.Satu-satunya kasus yang belum ditutup adalah kasus penculikan dan perdagangan manusia saat itu.Sekarang mereka mengincar Thasia, sedangkan Thasia adalah wanita dewasa, bukan anak kecil.Untuk kelompok penjahat seperti itu, mereka akan lebih mudah bertindak jika sasaran mereka adalah anak-anak, tapi mungkin juga mereka ingin menjual organ.Kalau karena alasan ini, setelah ketahuan, mereka seharusnya tidak akan memilih sasaran yang sama lagi agar lebih aman.Apalagi dengan status Thasia, dia bukanlah orang yang seharusnya menjadi sasaran mereka.Jadi kemungkinan besar ada orang lain yang ingin mencelakai Thasia."Ketua, wanita kemarin datang lagi mencarimu." Yang lainnya segera melaporkan bahwa mereka tidak bisa menghalanginya.Saat ini Lisa sedang berdiri tidak jauh dari sana, begitu melihat Jeremy sudah siuman, hatinya bergej
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 549

Ada apa ini?Mungkinkah hubungan mereka membaik?Lisa ingin menghancurkan hubungan mereka, kalau begini bukannya malah sebaliknya?Tangan Lisa terkepal erat, tatapannya dipenuhi dengan makna tidak terima.Dirinya tidak bisa mendapatkan Jeremy, kenapa Thasia bisa?Lisa yang mengenal Jeremy duluan, bahkan hampir mengorbankan nyawa untuknya, seharusnya bukan Thasia yang mendapatkan hati pria itu!Tidak adil."Lisa." Tatapan Jeremy yang tajam menatap Lisa. "Kamu dengar nggak aku bilang apa?"Lisa baru menoleh, tatapan penuh kebenciannya menghilang, gadis itu menenangkan ekspresinya dan berkata, "Aku mengerti, nggak akan ada berita jelek tentangku. Lagi pula, aku sudah menerima beberapa tawaran drama, sudah saatnya aku fokus pada karierku, aku pasti akan menjaga citraku."Dia sudah susah-susah membuat keadaannya berubah.Kalau ingin keadaannya semakin membaik, maka harus menerima tawaran drama terus. Selama dia fokus pada karier, maka suatu hari nanti pasti dirinya akan dilihat oleh orang-o
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 550

Thasia mengangguk.Jeremy kebetulan sudah selesai infus, dia ingin makan.Pria itu sudah menyiapkan makanan untuk ibu hamil di dalam bangsal.Jeremy membukakan kotak makanan untuk Thasia, lalu memberikan sup padanya.Thasia memakannya, dia merasa sup itu sangat wangi, rasanya lebih enak daripada buatannya sendiri.Akhir-akhir ini selera makan Thasia juga meningkat.Jeremy duduk di seberangnya, Thasia mengambil ati ayam dan memakannya, dia merasa sangat amis. "Hmm, ini nggak enak, untukmu saja."Thasia segera meletakkan makanan itu ke mangkuk Jeremy, lalu lanjut memakan supnya.Jeremy melihat makanan yang ada di mangkuknya, lalu menoleh pada Thasia. Dia menyadari bahwa sekarang wanita itu sudah bersikap lebih santai dengannya, kalau ada masalah pasti akan mencarinya.Bisa dibilang sekarang Thasia membutuhkannya.Jeremy pun tersenyum. "Oke, yang kamu nggak suka akan aku makan."Jeremy memakan sisaan Thasia.Thasia tidak terlalu peduli, dia bertindak sesuai dengan reaksi tubuh.Setelah ke
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
1
...
5354555657
...
59
DMCA.com Protection Status