Semua Bab CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil: Bab 531 - Bab 540

590 Bab

Bab 531

Tubuh dokter itu menegang sejenak. "Nona Thasia, apa maksudmu? Kamu sedang meragukan kemampuanku?"Thasia memegang tangannya dengan kencang. "Seorang dokter nggak boleh memakai kuteks, sedangkan kukumu begitu panjang, juga tercium aroma parfum dari tubuhmu, mana mungkin kamu seorang dokter."Dokter itu pun merasa panik, dia segera menarik tangannya.Thasia memanfaatkan kesempatan ini untuk berlari ke depan.Melihat Thasia berlari, dokter tadi segera menangkap tangannya. "Mau lari ke mana kamu?"Saat Thasia sudah sampai di pintu, rambutnya dijambak oleh dokter itu.Gerakannya sangat cepat, Thasia tahu orang ini pasti orang terlatih, dirinya tidak akan bisa melawannya. "Tolong ...."Baru berbicara setelah, dokter itu sedang mencekik lehernya, lalu menyuntikkan sesuatu di sana.Jarum itu adalah jarum yang ingin dia gunakan tadi.Thasia merasa sakit hingga mengerutkan keningnya, dia mencubit pahanya, pandangan Thasia seketika menjadi kabur.Saat melihat Thasia sudah tidak melawan, dokter i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 532

Terdengar sangat putus asa.Juga sangat menyedihkan.Ada sepasang tangan hangat yang memegangi tangan Thasia, berkata di samping telinganya. "Jangan takut, aku akan membawamu keluar."Kemudian ada sepasang tangan yang dingin menyentuhnya, orang itu bertanya, "Pernahkah kamu melihat matahari? Perasaan seperti apa itu?"Wajah mereka tidak terlihat jelas.Di ruangan yang begitu gelap, dia tidak bisa melihat wajah mereka.Hanya bisa mendengarkan suaranya."Thara ... aku akan membawamu melihat cahaya matahari.""Lisa ...."Thasia membuka matanya lebar-lebar dengan ketakutan, dia bernapas dengan kencang, kedua tangannya menggenggam dengan erat, seluruh tubuhnya ditutupi oleh keringat. Saat siuman dia baru sadar dirinya berada di dalam ruangan kecil dan gelap.Seluruh tubuhnya bergetar, dia memeluk kepalanya sambil berteriak, "Jangan ...."Mobil tiba-tiba berhenti.Teriakan Thasia tadi terdengar oleh orang di dalam mobil, mereka seketika menghentikan mobilnya.Redly kira dirinya salah dengar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 533

Sedangkan Jeremy adalah ketua tim mereka.Walaupun Jeremy sudah bukan anggota tentara lagi, mereka tetap memanggil Jeremy dengan sebutan ketua.Sejak merasa ada yang tidak beres pada Thasia saat di telepon, Jeremy sudah curiga terjadi sesuatu padanya, jadi dia segera pulang malam itu juga.Tidak disangka saat dia datang benar-benar ada orang yang ingin menculik Thasia!Mana mungkin dia melepaskan orang-orang ini."Kejar terus." Jeremy berkata dengan tegas, "Ada orang lain di mobil mereka, hati-hati!"Kalau ingin membuat mereka berhenti tinggal tembak saja keempat roda mereka.Namun, ada Thasia di dalam mobil mereka, dia tidak bisa melakukan hal ini.Kalau terjadi kecelakaan pada mobil mereka, Thasia juga akan berada dalam bahaya, apalagi dia sedang hamil.Jadi Jeremy hanya bisa mengejar mereka dengan kecepatan.Kebetulan mereka melewati jembatan.Asistennya Redly berkata. "Sudah hampir tiba, selama kita berhasil melewati jembatan ini, maka kita aman."Redly melihat mobil tentara itu ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 534

Redly menatap Thasia, dia menggertakkan giginya. "Maaf!"Tangan Redly dengan perlahan terlepas, Thasia tidak ingin melepaskan tangannya, dia masih ingin hidup.Tiba-tiba Redly meletakkan tangannya di sebuah pagar.Thasia tertegun melihat Redly.Redly berkata, "Semua tergantung nasib, aku hanya bisa membantumu sampai sini."Thasia memegang pagar itu dengan kuat, kakinya tidak ada penyangga, dia merasa kesulitan dan sebentar lagi akan jatuh."Thasia!"Jeremy melihat Thasia bergantung di sana, dia segera berlari mendekat."Ketua, di sana sangat bahaya!"Ada orang yang menghalangi Jeremy, tidak membiarkannya mendekat.Namun, Jeremy saat ini hanya memikirkan Thasia, mana mungkin dia peduli akan bahaya, dia ingin ke sana, kalau tidak Thasia akan jatuh.Kemudian dia akan mati!Jeremy menepis tangan mereka, lalu berlari mendekat.Anzar, yang melihat keadaan ini pun mendengus, dia melihat sepertinya ada peluang.Redly dan asistennya berlari dengan cepat.Mereka sudah sampai di wilayah kekuasaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 535

Thasia meremas baju Jeremy, dia tidak berani menoleh karena takut melihat kemungkinan terburuk.Hingga suara rendah Jeremy terdengar di telinganya. "Jangan takut, nanti juga kita akan aman."Kalimat ini membuat Thasia menjadi lebih kuat."Baguslah kalau baik-baik saja!" kata Thasia dengan cepat."Ketua!"Tentara di sana segera berteriak.Mereka semua terhalangi oleh tembakan, jadi tidak bisa mendekat.Hanya Jeremy yang pergi ke sana.Mereka tetap berusaha melindungi Jeremy dari jarak jauh, tapi mereka tidak tahu keadaan pastinya.Semua orang sangat khawatir Jeremy akan terluka.Jeremy langsung menyerahkan Thasia kepada mereka, lalu berkata, "Kita pergi dulu dari sini!"Mereka tidak aman berlama-lama di sini.Sedangkan orang-orang milik Anzar juga segera bubar, kalau mereka masih membuat keributan di sini, pasti akan memancing lebih banyak tentara lagi.Mereka harus segera pergi.Beberapa mobil melaju sehingga menimbulkan debu, mereka melaju pergi.Para tentara juga segera naik ke mobil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 536

"Nggak akan." Saat menarik napas Jeremy merasa sakit hingga mengerutkan alisnya. "Aku nggak akan mati, kalau aku mati siapa yang akan melindungimu? Jadi, aku nggak akan mati."Thasia tidak bisa mendengar perkataan seperti ini, dia semakin menangis dengan lebih kencang.Jeremy menatapnya dengan lembut, lalu tangannya menepuk punggung Thasia agar wanita itu tenang.Jeremy juga takut setelah dirinya mati, Thasia akan sendirian.Kalau sampai terjadi hal seperti ini lagi, siapa yang akan melindunginya?Jeremy takut pria yang bernama Leo itu akan merebut Thasia.Juga takut kalau sampai pria yang berpura-pura menjadi Leo itu membohongi Thasia.Nanti Thasia malah yang dirugikan.Dia takut Thasia suka pada pria lain.Padahal Jeremy adalah pria dewasa, tapi dia takut pada semua hal ini, kalau sampai ketahuan orang-orang pasti akan ditertawakan.Jeremy tersenyum dengan pahit.Thasia menyeka air matanya, meski dia sedih, dia tetap merasa saat ini bukan saatnya untuk menangis.Matanya yang memerah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 537

Sabrina mengerutkan keningnya, dia berkata dengan tegas, "Kamu sudah gila? Apa maksudmu dengan bisa melindungi diri sendiri? Memangnya kamu bisa melawan pria? Kamu bisa seni bela diri? Sadarlah, kamu ini bukan dewa, kamu hanya seorang wanita, apalagi kamu sedang hamil. Kamu di sini menyalahkan dirimu, tapi pelakunya masih merajalela di luar sana, walau kamu menyalahkan dirinya, hal itu sama sekali nggak menyelesaikan masalah!"Thasia menyalahkan dirinya karena terlalu lemah, ada banyak orang yang menginginkan nyawanya.Thasia tidak bisa melawan, malah melibatkan orang lain.Perkataan Sabrina tadi ada benarnya, meski dia sekarang merasa sedih, pelakunya masih bebas di luar sana.Thasia memeluk Sabrina, bersandar pada bahunya. "Aku takut, aku merasa penculikan ini bukan penculikan biasa, aku nggak bisa melawan mereka!"Saat Thasia dimasukkan ke dalam bagasi mobil, dia merasa sangat takut.Dari dalam hatinya bisa terasa tekanan yang kuat.Kerutan di alis Sabrina menghilang, dia berkata pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 538

Sebagai atasannya, Anzar saat ini sedang meminum teh, dia sama sekali tidak memedulikan nasib Redly. Hingga tubuh wanita itu terjatuh lemas, dia baru meletakkan gelas teh di tangan, kedua matanya yang tajam menatap Redly. "Kamu sengaja melepaskan wanita itu?"Redly tengkurap di lantai, matanya masih terbuka, dia berusaha merangkak ke depan hingga ke sisi Anzar. "Nggak ...."Anzar berkata, "Kamu jelas-jelas mau melemparnya, tapi kamu ragu. Aku jadi curiga kamu punya niat lain."Wajah Redly memucat dan terlihat menyedihkan, dia berusaha merangkak hingga ke celana Anzar. "Dia yang memegang tanganku, jadi aku nggak bisa melemparnya. Maafkan aku, lain kali aku nggak akan gagal!"Anzar dengan kejam menendangnya.Redly mendengus kesakitan, di mulutnya terdapat aroma darah yang pekat, membuatnya ingin muntah, tapi dia ingin bertahan hidup. "Bukannya sekarang sudah terlanjur? Targetmu pria itu, dia sudah tertembak, pasti dia akan mati, maka bisa dibilang aku telah berhasil."Setelah mendengar i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 539

Anzar bertemu dengan tatapan Kent, seketika amarahnya berkurang, matanya menyipit. "Kalau begitu buktikan."Melihat ini wajah Redly malah semakin memucat. "Kent nggak tahu masalah ini, dia sama sekali nggak tahu rencanaku, aku mohon lepaskan dia."Anzar menatap kedua tangan Kent, dia ingin menyentuhnya, Kent malah menarik tangan itu, lalu berkata dengan penuh arti, "Ayo minum malam ini."Amarah Anzar seketika menghilang, dia berkata sambil tersenyum, "Oke, boleh, aku akan menunggumu."Setelahnya Anzar melepaskan Redly.Dia juga membawa yang lainnya pergi.Redly berusaha bangkit dari lantai, meski seluruh tubuhnya penuh dengan luka cambuk, dia tetap berusaha menahan rasa sakit ini, dia berkata kepada Kent dengan kesal, "Kamu sudah gila? Kamu nggak tahu kalau dia bisa bertindak dengan kejam? Kamu ini sama saja cari mati!"Saat ini hanya tersisa mereka berdua.Kent menatap Redly, pria itu menyeka tangannya yang barusan menyentuh wajah Anzar dengan tisu antiseptik.Di tatapan pria itu terl
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 540

Kent menatapnya sambil tersenyum lembut.Namun, ada makna khawatir dan resah di balik tatapannya.Entah kenapa Thasia juga merasa sedih.Mungkin kata-katanya yang keterlaluan waktu itu telah menyakiti hati Kent.Thasia segera mengerti, Kent seharusnya tidak ingin menyakiti dirinya.Mungkin ada alasan di baliknya.Thasia ingin menanyakan hal ini, apakah mereka sedang mengalami bahaya?Thasia harus menyeberang untuk bisa sampai ke tempat Kent.Dia harus menunggu lampu merah dulu.Banyak mobil yang melintas, mata Thasia terus menatap Kent, dia berharap pria itu jangan pergi dulu, menunggunya di sana.Setelah lampu sudah memerah, Thasia segera berjalan ke sana.Setelah Thasia sampai di seberang, sosok Kent sudah menghilang, di sana hanya ada keranjang berisi strawberry yang baru saja dipetik.Thasia tertegun.Dia mengangkat keranjang strawberry itu, lalu melihat ke sekeliling. "Kent!"Thasia memanggilnya dengan kencang, "Cepat keluar, ada yang ingin aku tanyakan padamu, kenapa kamu tiba-ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5253545556
...
59
DMCA.com Protection Status