All Chapters of Suami Yang Diremehkan, Ternyata Pria Mapan : Chapter 91 - Chapter 100

104 Chapters

Permulaan untuk Sella

"Lebih baik kamu keluar Sella." Zea menarik paksa adik sambungnya itu. Namun, Sella memberontak dan mendorong Zea hingga jatuh tersungkur. Melihat hal itu Gior pun gegas menghampiri Zea dan membantunya. "Kamu!" Netral Gior tajam menatap Sella. "Pak, dia yang lebih dulu membuat saya kesakitan," ujar Sella. "Saya tidak mau mendengar apa yang kamu katakan, lebih baik kamu tinggalkan tempat ini atau bukan hanya presentasi kamu yang saya batalkan, tapi kamu saya resign kan. Paham?"Sella terkesiap, dia merasa dunianya hancur dan semua itu karena Zea. Mana mungkin Pak Gior bisa membela Zea jika tak ada timbal balik. Dengan terpaksa Sella ke luar dari ruangan itu dengan napas yang memburu. Dia merasa apa yang mungkin dirasakan oleh Dara. Kegagalan, juga harapan mendapatkan bonus besar dari sang bos. "Kenapa hidupku seperti ini sih? Awas saja kamu Zea!" Masih saja Sella menyalahkan Zea, padahal Zea tak tahu apa pun tentang apa yang di lakukan suaminya untuk membalas dendam pada keluarga
Read more

Belum bisa percaya

"Aku dengan Pak Gior?""Iya kamu dan bos kamu. Apa benar apa yang terjadi dengan Farhat itu karena kamu?" Pertanyaan sang ayah membuat Zea bingung untuk menjawabnya. Tidak mungkin dia mengatakan jika Gior adalah Gio suaminya yang buruk rupa. Belum ada intruksi dari sang suami untuk membuka jati diirnya pada sang ayah. Hanya bisa menarik napas lalu kembali mencoba tenang dalam menjelaskan pada sang ayah. "Aku dan Pak Gior hanya sebatas bos dan karyawan. Kalau pemikiran ayah aku seperti yang dikatakan Kak Dara, berarti ayah belum berubah dan masih sama." "Bukan seperti itu Zea. Hanya saja ayah tak mau kamu di fitnah. Kamu wanita baik-baik yang lahir dari rahim wanita hebat. Ayah tidak suka mereka mengatakan hal demikian. Apalagi kamu punya suami. Ayah tidak mau suamimu berpikir hal yang tidak-tidak," ujar sang ayah. Benar kata ayahnya, tapi lidah Zea kelu tak bisa menjelaskan yang sebenarnya. Dia kasihan melihat sang ayah yang sedang kebingungan. "Kamu jangan ambil hati apa yang a
Read more

Peringatan kecil buat Mereka

"Kamu dari mana Sella?" tanya sang ibu. Sejak tadi bu Lalya menunggu kedatangan sang anak, tapi Sella pulang malam tanpa mengabarinya. Sebagai ibu, dia pun merasa cemas. Sella muncul lalu menghampiri sang ibu. Masih dengan emosi yang melendak dia pun kembali menceritakan apa yang terjadi. Semua karena Zea, itu yang terlintar dari mulut Zea. Lagi-lagi Zea yang menjadi sasaran kemarahan Sella. "Kurang ajar. Semakin lama semakin menjadi si Zea itu. Kita harus bertindak," ujar sang ibu. "Awas saja kalian menyentuh Zea!" Tiba-tiba Pak Mansyur datang tanpa mereka tahu. Sontak Bu layla menahan Sella untuk tidak bicara lagi karena suaminya sedang emosi. "Pa tapi Zea merugikan aku. Kenapa sih sekarang Papa lebih membela Zea dari pada aku?" Tidak bisa ditahan Sella pun bicara dengan Pak Mansyur. "Karena Zea anak papa. Selama ini papa buta oleh perkataan kalian yang busuk. Ini bukan salah Zea, tapi memang semua balasan untuk kalian yang Zolim pada Zea."Netra Pak Mansyur begitu merah men
Read more

Tawaran membingungkan

"Kita pergi dari sini," ujar Farhat pada istrinya. "Tapi Mas, dia ---"Belum juga selesai bicara, Farhat sudah menarik istrinya. Dia tidak mau terjadi sesuatu pada bisnisnya yang akan merugikan dirinya. Cukup kesalahannya kemarin yang membuat perusahaan sang ayah merugi. Dirinya tak mau jatuh miskin dan kehilangan harta yang kini dia jaga. "Mas, aku belum selesai." Dara menarik tangannya. "Cukup Dar. Kalau kamu kesana, pasti Zea kembali mengadu yang bukan-bukan pada Pak Gior. Kamu mau kita tambah susah? Bukannya kamu bilang Sella pun kehilangan kontraknya?"Dara bungkam, iya benar yang dikatakan oleh sang suami. Lebih baik dia diam dan menyusun strategi lain untuk membalas Zea. "Aku peringatkan kamu, jangan berbuat di luar sepengetahuan aku. Kalau aku tahu kamu lihat apa yang akan aku lakukan," ujar Farhat. Kali ini Dara tidak bisa membantah. Farhat tak mau mengambil resiko, sang ayah saja sudah berusaha menemui kakeknya Giro dan tidak berhasil. Bagaimana jika dirinya melakukan
Read more

Perubahan. Sang Ayah

"Maksudnya ayah, saya kerja di kantor ayah?" tanya Gio pelan.Seolah-olah apa yang baru saja ia dengar itu seperti bukan kenyataan yang ada. Maka dari itu Gio berusaha untuk memastikan jika apa yang dirinya dengar itu tidaklah salah.Gio menoleh kearah Zea. Keduanya saling pandang dan terlihat jelas Zea sangat cemas. Lucu bukan yang terjadi kali ini. Sang mertua tidak mengerti dan mengajak menantunya untuk bekerja di perusahaan dirinya hanya hampir bangkrut.Mungkin Pak Mansyur akan tertawa dan setengah malu jika mengetahui yang sebenarnya jika ternyata perusahaan Gio itu jauh lebih besar dan Gio tidak seperti apa yang dibayangkan olehnya itu."Apa Ayah tidak takut perusahaan ayah semakin buruk kalau memperkerjakan Mas Gio?" tanya Zea pelan.Dirinya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dipikirkan oleh sang ayah, mengapa bisa-bisanya ayahnya itu justru menawarkan hal yang benar-benar sangat diluar dugaan sekali. Kenapa Pak Mansyur justru menawarkan perusahaannya untuk dikelola o
Read more

Lebih dekat dengan ayah

Gio benar-benar memberikan sebuah saran kepada ayahnya, tidak mungkin jika tiba-tiba perusahaannya langsung mengajukan investasi ke perusahaan Pak Mansyur, jika tidak ada proposal yang diajukan mungkin saja Pak Mansyur akan curiga. Maka dari itu ia memilih untuk mengatakan hal tersebut. Dirinya berharap jika mertuanya mau mengajukan proposal ke perusahaannya agar dirinya bisa menyuntikkan dana untuk bisa membantu perusahaan sang mertua yang memang sudah berada di ujung tanduk itu. Pak Mansyur hanya menoleh saja ke arah sang menantu seolah-olah saran yang diberikan menantunya itu hanya berujung sia-sia saja. Mana mungkin perusahaan besar seperti Gior bisa membantu perusahaannya yang sudah hampir gulung tikar. Perusahaan-perusahaan kecil saja tidak ada yang mau menaruh saham apalagi perusahaan besar yang tentu saja mereka akan memperhitungkan tentang untung dan ruginya lebih detail lagi dan sepertinya perusahaannya tidak akan menguntungkan sama sekali untuk perusahaan Gior itu."Mana m
Read more

Membantu Perusahaan mertua

Pagi hari menjelang siang, Pak Mansyur dan Gio sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan. Zea juga sudah siap ke kantornya, setelah itu Gio mengirim pesan pada Arga untuk meng-handle semua urusan di kantor untuk beberapa hari. Pokoknya dirinya menginginkan jika tidak akan ada masalah baru dan masalah-masalah lainnya yang akan menghambat semuanya. Dirinya ingin berperan sebagai menantu yang baik, melihat mertuanya yang sudah hampir putus asa benar-benar membuatnya merasa begitu sangat kasihan sekali.Gio pun sampai di perusahaan sang mertua. Memang sudah sepi tak banyak karyawan yang setia. Rasanya benar-benar sangat miris melihat perusahaan Pak Mansyur yang berada di ujung tanduk ini, menurutnya Pak Mansyur orang yang mudah dibohongi dan orang yang tidak mahir dalam mencari klien."Boleh saya lihat file beberapa klien?" tanya Gio pada salah satu karyawan pak Mansyur. Kebetulan saat itu mertuanya sedang menemui investor di ruangannya. Gio lebih mudah mencari tahu dan mendalami apa yang
Read more

mulai terungkap

Gior menghubungi Agra untuk mempersiapkan semua berkas yang akan di buat meeting siang ini. Dirinya akan hadir dan memberikan beberapa saham pada Pak Mansyur. Mungkin bukan saham besar, tapi saham kecil yang mungkin nanti akan menjadi besar. Dirinya tidak tega melihat perusahaan sang mertua yang sudah berada di ujung tanduk itu. Bagaimanapun juga ia ingin menjadi menantu yang baik dan walaupun Pak Mansyur tidak mengetahui tentang dirinya yang sebenarnya. Tapi geo memang benar-benar berniat ingin membantu mengembangkan perusahaan milik ayahnya itu. Melihat Pak Mansyur yang sudah berubah menjadi baik kepada dirinya dan juga sang istri membuat hati Gio benar-benar sangat tergerak sekali.Setelah itu, Gio pun bersiap untuk pergi ke perusahaan. Dengan alasan akan makan siang. Sepertinya hanya alasan itu yang sangat masuk akal tidak mungkin jika dirinya mengatakan hal yang sebenarnya bisa-bisa sang ayah mertua akan sangat sok sekali mendengar apa yang dirinya katakan tersebut."Yah, aku m
Read more

Kegilaan Gior

Situasi itu tak di sangka membuat Gior dan Zea tertangkap basah. Apalagi ada info yang menyudutkan mereka. Kedatangan sang kakek pun tak lepas membahas masalah itu. Mereka berdua benar-benar tidak menyangka jika ternyata apa yang keduanya lakukan justru kini menjadi bumerang besar. Ia tidak tahu jika Aleta melihat hal tersebut bahkan bukan hanya aletta yang melihat tetapi kakek dari Gio juga melihat apa yang mereka berdua lakukan. Ya sudah benar-benar merasa bingung dirinya tidak bisa memikirkan alasan yang tepat apalagi orang-orang di kantor ini mengetahui jika dirinya sudah menikah dengan lelaki bertompel. Semua orang tidak mengetahui jika lelaki bertompel itu adalah Gio. Masa iya dirinya dikira selingkuh dengan suaminya sendiri? "Kalian berdua, saya tunggu di dalam!" titah sang kakek. Zea dan juga Gio hanya saling memandang, keduanya tidak banyak bicara daripada berdebat di hadapan semua orang lebih baik menurut. Gio benar-benar tidak menyangka jika hari ini akan tiba. Mere
Read more

Sidang

Pak Wicaksono merasa kecewa bukan karena cucunya, Gior, sudah menikah, melainkan karena Gior tidak terbuka sejak awal. Dengan nada marah tapi tegas, Pak Wicaksono menegur Gior atas kerahasiaannya."Aku hanya takut kakek tidak merestui," ujar Gior, dengan nada rendah.Pak Wicaksono menggeleng pelan, merasa kesal dengan alasan cucunya. "Kamu ini benar-benar membuat onar, Gior. Bereskan kabar miring yang sudah tersebar di luar. Kalau kamu masih ingin mempertahankan pernikahanmu, selesaikan semuanya. Jangan lari dari tanggung jawab."Gior mengangkat dagu dengan tegas, menunjukkan bahwa dia tidak akan membiarkan Zea disalahkan. Pak Wicaksono, kakeknya, menatap Zea dengan tatapan penuh pertanyaan. Dia merasa heran dengan menantunya yang memilih bekerja di perusahaan suaminya, padahal dengan statusnya sebagai istri cucunya yang kaya raya, seharusnya Zea bisa menikmati hidup dengan lebih santai tanpa perlu terlibat dalam urusan bisnis keluarga."Katakan, permainan apa yang sedang kalian maink
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status