Semua Bab Suami Bayaranku Ternyata Big Boss: Bab 301 - Bab 310

330 Bab

301. Demi Hubungan Kita

“Aish, sial!” Kaelus mengumpat geram.Dia mengernyit sambil mengusap tengkuknya yang menatap badan kursi cukup keras. “Siapa bajingan yang tidak becus mengemudi?!” cecarnya menoleh ke belakang. Namun, tatapan Kaelus berubah waspada, saat melihat beberapa lelaki berjas hitam yang keluar dari mobil itu. Terlebih logo bentuk sayap elang di bagian kirinya. Ya, mereka antak-antek Howard!‘Brengsek! Bagaimana bisa mereka ada di sini? Apa sejak tadi mereka mengawasi kami?!’ batin Kaelus bertanya-tanya. Dia lekas menoleh pada Annelies yang tampak terkejut. Sangat berbahaya jika mereka menjumpai Annelies di sini.Dengan sorot tegas, Kaelus pun berujar, “jangan tunjukan wajahmu dan tetap diam!”Belum sampai Annelies menimpali, seorang bodyguard Howard sudah lebih dulu mengetuk kaca taksi mereka. Manik hazel Annelies refleks melirik ke luar, tapi Kaelus dengan cepat menghalangi pandangannya. Bahkan tanpa menjelaskan apapun, Kaelus langsung menurunkan kaca jendelanya. “Apa kalian mabuk?!” Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

302. Semua Orang Di Sini Sangat Membencimu

***Di vila Idea, Annelies kini meraih jaket hitam dari kopernya. Dia juga mengikat rambut panjangnya ala kuncir kuda.“Kau sudah siap?” Suara Kaelus terdengar dari luar.Annelies pun berpaling. Wanita itu kembali menutup koper tadi, lalu mangkir dari kamarnya.“Kita berangkat sekarang!” tukas Annelies dengan tekad membara di matanya.“Tempat tujuan malam ini bisa menjadi neraka untuk kita. Jadi pastikan kau siap menghadapi situasi apapun, karena Ayah Dan Theo bukan manusia yang murah hati!” Kaelus coba memberi peringatan.Annelies memang tak tahu seberapa kejam Anthony. Akan tetapi, dirinya sudah memikirkan cara jika terjadi hal di luar rencana mereka.“Jangan cemas. Aku pastikan tidak akan merepotkanmu,” sahut Annelies disertai seringai miring.Benar saja, Kaelus yang sudah membuat kesepakatan dengan P7, kini menuju mansion Caligo dengan mobilnya. Annelies yang duduk di samping kursi pengemudi, coba menghafal jalan karena dia sama sekali tidak mengenal lingkungan ini.“Apa masih jau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

303. Jatuhkan Senjata Anda Dan Berlututlah!

‘Aish, sial! Kau bahkan mengacungkan senjata padaku juga, P7? Apa sejak awal kau memang mengkhianati kami?!’ geming Kaelus dengan sorot manik elangnya. Ya, tampangnya seakan menyerupai singa pemarah. Padahal dirinya sudah mempercayai P7, tapi nyatanya lelaki itu malah membuat dirinya masuk perangkap. Kaelus tak tahu saja bahwa sesungguhnya P7 telah diancam oleh Eugen dan para bawahannya. Dia terpaksa membeberkan rencana kedatangan Kaelus agar adik perempuannya tetap aman. Sambil menodongkan pistol, P7 kini berujar tegas, “jatuhkan senjata Anda dan berlututlah!” Meski tampangnya tampak berang, tapi dalam hati P7 amat menyesal, ‘maafkan saya, Tuan Kaelus. Saya pantas mendapat hukuman!’ Namun, Kaelus yang tak paham situasinya, justru menyeringai sinis. “Kau! Bersiaplah mati di tanganku!” cecarnya amat geram. Tanpa ada niatan tunduk, Kaelus dengan sigap merogoh pistol dari selipan pinggangnya, lalu melesatkan peluru ke sisi kanan. Satu tembakan itu tepat mengenai dada kanan seorang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

304. Tolong Jangan Menangis

‘Hah … kenapa mereka menempatkanmu di sini, Dan Theo?’ Annelies bergeming getir.Terlebih saat melihat balutan perban di kaki sang suami yang kini terkurung di penjara Domos Haidou. Sungguh, hati Annelies hancur seolah dicabik ratusan hyena.Seorang bodyguard yang datang bersama Annelies, kini menunduk hormat dari balik jeruji besi.“Big Boss, kami datang membawakan obat pereda nyeri. Penjaga sebelumnya bilang bahwa Anda juga demam. Silakan minum obatnya, sebab Ketua bilang Anda harus dalam keadaan prima di hari pernikahan,” tukas Bodyguard tersebut.Alih-alih menimpali, Dan Theo yang duduk bersandar di lantai hanya bungkam. Dia tak ada niat untuk makan atau minum apapun.Meski begitu, bodyguard dan pelayan tidak boleh kembali sebelum Dan Theo meminum obatnya. Bodyguard tadi berpaling pada Annelies di belakang, memberi kode agar memberikan obat tersebut.Annelies lantas maju, lalu menekuk lututnya di depan jeruji besi itu. Sial, maniknya berkaca-kaca melihat tampang sang suami yang ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-13
Baca selengkapnya

305. Aku Pastikan Kepalamu Meledak Karena Pistolku

‘Aish, sial! Kenapa dia malah berhenti?!’ Annelies merutuk dalam hati.Dia semakin menunduk, takut jika Jesslyn tahu wajahnya sejak tadi. Lebih-lebih lagi manik tajam putri tunggal Howard itu mengarah padanya.“Kau!” tukas Jesslyn yang seketika memicu tubuh Annelies bergidik. “Cepat enyahlah!”Napas Annelies tercekat, beruntung dia tidak ketahun. Dirinya menunduk hormat, lalu beranjak tanpa mengangkat kepala.“Aku dengar Kaelus datang ke mansion Caligo. Di mana bajingan itu sekarang?” Jesslyn pun bertanya pada Bodyguard yang bersama Annelies tadi.“Benar, Nona. Tuan Kaelus diam-diam menyusup ke mansion, tapi kami berhasil menangkapnya!” sahut Bodyguard tersebut.Langkah Annelies langsung membeku mendengar obrolan mereka. Irisnya pun berubah lebar, sebab dugaannya ternyata benar.‘Jadi Kaelus benar-benar tertangkap?!’ batin Annelies kesulitan menelan saliva.Dia coba melirik ke belakang, rupanya bodyguard tadi berbalik dan melangkah bersama Jesslyn ke arah berlawanan. Mereka lantas men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya

306. Saya Akan Melakukan Perintah Anda!

“Tutup mulutmu, sialan!” Jesslyn mendengus dengan tatapan tajam.Dia melihat sekeliling, lalu melanjutkan. “Kau hanya perlu mencampurkannya dalam minuman. Jangan sampai ada orang yang tahu. Jika kau berhasil, aku kan memberimu imbalan yang setimpal!”“Ta-tapi, Nona. Jika ketahuan, saya bisa langsung dibunuh orang-orang Caligo,” balas Pelayan tadi ketakutan.“Mudah saja, jangan sampai ketahuan!” cecar Jesslyn sungguh memaksa. “Aku tahu adikmu tinggal di asrama naungan Howard. Kau tahu apa yang terjadi padanya jika menolak perintahku ‘kan?!”Ya, karena desakan Jesslyn juga, pelayan itu masuk ke mansion Caligo dan menjadi mata-mata untuknya. Sebab itu, Jesslyn bisa mendapat informasi lebih banyak tentang Dan Theo dan Caligo dari pelayan tersebut.“Ambil!” Jesslyn mendecak sengit.Si Pelayan akhirnya meraih botol tadi sembari berujar, “baik, Nona. Saya akan melakukan perintah Anda!”Seringai miring mendominasi bibir Jesslyn. Ya, dia rela mengambil langkah apapun tanpa peduli risiko besar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

307. Kau Pasti Sangat Menderita Selama Ini

Napas Annelies tercekat saat bodyguard itu melirik ke sebelah. ‘Sial! Aku akan ketahuan!’Namun, Kaelus yang terikat di kursi tadi langsung terbatuk “Uhuk! Uhuk!”Perhatian Bodyguard tadi sekejap terarah pada pria tersebut. Apalagi Kaelus terus terbatuk seolah paru-parunya ada masalah.“Hei, bisakah kau memberiku air?!” Kaelus bertanya sambil menatap Bodyguard itu.Sang lawan bincang mengerutkan kening, lalu berjalan ke arahnya.Ini adalah peluang untuk Annelies kabur. Diam-diam, wanita itu beranjak menaiki tangga. Sebisa mungkin Annelies tidak membuat gema dari langkahnya.Itu membuat Kaelus lega. Dalam hati pun pria tersebut bergeming, ‘syukurlah. Aku harap dia bisa membebaskan Dan Theo!’“Maaf, Tuan. Ketua Tim Eugen melarang siapapun memberi makan atau minum untuk Anda,” tukas Bodyguard tadi kala berhenti di hadapan Kaelus.“Hah! Apa kau bilang?!” Kaelus seketika menyambar dengan manik memicing tajam. “Kau lupa aku juga atasanmu?!”“Mohon maaf, Tuan,” sahut Bodyguard tadi tanpa seg
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-16
Baca selengkapnya

308. Anda Harus Meninggalkan Big Boss Sekarang!

“Kemarilah!” tukas Dan Theo merengkuh tangan Annelies.Dia pun menarik wanita itu sembunyi di balik nakas. Bahkan tangannya memeluk Annelies seolah tak akan membiarkan para bawahan ayahnya menyakitinya.“Dan Theo, mereka bersenjata. Ambil ini, kau bisa memakainya!” tutur Annelies yang kini mengeluarkan pistolnya.Sang suami mengerutkan dahi sembari bertanya, “dari mana kau mendapatkan ini?”“Kaelus. Dia memintaku menembak siapapun yang ingin menangkapku,” balas Annelies menatap tegas.Dan Theo menarik senyum tipis. Ternyata sahabatnya itu sangat cerdik dan teliti. Dia sangat berterima kasih, karena Kaelus juga peduli dengan keselamatan Annelies.Usai memeriksa peluru di pistol itu, Dan Theo lantas berkata, “aku akan menghadapi mereka lebih dulu. Kau bisa keluar setelah aku memberimu kode.”“Baiklah,” sahut Annelies langsung paham.Detik berikutnya terdengar keritan gerbang Domos Haidou terbuka. Dan Theo pun bergegas mangkir dari area nakas agar para bodyguard Anthony tidak mencurigai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

309. Semua Orang Yang Bicara Di Depanku Harus Bertanggung Jawab

“Annelies, apa maksudmu?” Dan Theo bertanya dengan tatapan cemas.Sudah pasti Anthony akan melenyapkannya jika Annelies muncul di hadapannya. Apalagi wanita itu sudah berani menyusup ke mansion Caligo. Kalau ingin menemuinya sendiri, bukankah Annelies sama saja dengan mengantarkan nyawa? Itulah yang dipikirkan Dan Theo.Namun, sang wanita memegang tangannya erat. Sorot manik hazelnya yang dalam seakan memberitahu sang suami untuk percaya padanya.“Aku akan membuat Ayah mertua merestui hubungan kita, Dan Theo!” gumamnya penuh tekad.Suaminya itu mengernyit tak mengerti.Annelies pun beralih menatap Eugen, lalu berujar tegas. “Tolong bawa aku menemuinya sekarang!”“Nona, kau pikir siapa dirimu? Ketua bukan orang yang bisa kau temui sembarangan!” sahut Eugen menautkan alisnya.Tapi tangan kanan Anthony itu lantas berdehem sebab Dan Theo memicing sengit ke arahnya. Meski diam, tapi manik elang pria tersebut seakan menegaskan bahwa Annelies istrinya. Dan Eugen juga harus menghormatinya!“K
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-17
Baca selengkapnya

310. Nyawaku Bisa Dalam Bahaya

“Ayah!” Dan Theo mendecak dengan sorot berang. Dia pun merengkuh tangan Annelies dan menarik wanita itu ke belakangnya. “Apa Ayah ingin Annelies celaka?!” sambungnya lebih tajam. “Saya tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya, termasuk Ayah!”“Kau tahu aturan Caligo ‘kan, Theodore?!” Anthony menyambar pelan, tapi ekspresinya berubah kian garang. “Wanita itu berani bicara panjang lebar di depanku. Jika dia tidak segera membuktikan ucapannya, maka dia akan kehilangan nyawanya!”Lelaki paruh baya itu beralih melirik Eugen, seraya melanjutkan. “Bawa wanita itu dan cambuk di Domos Haidou!”Annelies sontak tertegun dengan manik selebar cakram. Tangannya pun menggenggam Dan Theo lebih erat seolah meminta perlindungan. Namun, sang suami tiba-tiba melepasnya dan melangkah cepat ke arah Anthony. Tanpa basa-basi lagi, pria itu pun menyabit cangkir sang ayah. Ya, meski harus membahayakan nyawanya, Dan Theo tak peduli. Dia lebih mencemaskan Annelies dan bayi dalam kandungan wanita itu.“Ayah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
282930313233
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status