Home / Romansa / Pria Tepat Untuk Karina / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pria Tepat Untuk Karina: Chapter 21 - Chapter 30

117 Chapters

21. Berpisah?

Bab 21 Karina menangis sendirian di dalam kamarnya setelah Evan meninggalkan gadis itu. Pria itu pergi untuk menenangkan diri, semuanya kacau setelah penjelasan Evan.Sebenarnya, yang Karina mau adalah Evan tegas memilihnya. Namun sepertinya, hutang Evan terlalu banyak pada Lea.Sejujurnya, kini Evan juga di hantui rasa bersalah kepada kedua gadis itu.Lea adalah wanita yang menemaninya di kala dia terpuruk. Bisa di bilang, karena Lea lah kini Evan bisa menjadi seorang yang amat bisa di andalkan.Di sisi lain, ada Karina. Pria yang membuat Evan percaya bahwa dia bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Karina seperti penghangat di tengah musim dingin.Evan memutuskan pergi ke rumah Lea. Dia akan memastikan perasaanya lagi sebelum benar-benar mengambil keputusan.Pria itu mengetuk pintu apartemen Lea yang letaknya tidak jauh dari miliknya.Wanita berambut pirang itu membuka pintu “Evan. Ada apa?” tanya Lea, dia p
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

22. Aku anak siapa?

Bab 22 Karina dan Evan duduk di kafe paling dekat dari kantornya. Dia tidak mau ribut di depan kantor. Itu jelas sangat memalukan.Keduanya memesan minuman yang berbeda. Evan dengan kopi panasnya sementara Karina memilih teh hangat.“Karina, sebenarnya kamu mau kemana? Aku mencari mu di apartemen tadi.” Ungkap Evan.Karina masih tersenyum dan fokus menatap jendela yang di lewati beberapa orang “Aku mau cuti,Evan.”“Karena masalah ini?” pria itu menghela nafas panjang.“Jawabannya iya dan tidak. Semalam,aku seperti ada di neraka. Tiap detik aku menunggu mu, aku tidak suka merasakan hal seperti itu,Evan.” Jelas Karina.Evan seperti habis di tinju, Karina menunggunya sementara dia mendapatkan malam yang panjang bersama Lea. Evan merasa menjadi pria paling jahat sekarang.Perlahan dia meraih tangan Karina “Maafkan aku. Aku selalu mencoba menyelesaikan masalah dengan caraku sendiri.”Karina melepaskan tangan Eva
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

23.PECAH!

Bab 23Seorang pria dengan tubuh tinggi berdiri di ruang tamu dengan tidak sabaran. Dengan jas hitamnya, pria berusia 42 tahun itu terlihat lebih muda daripada usianya.Dia menggosok tengkuk lehernya berkali kali dan bicara dengan Papa menanyakan Karina yang belum keluar dari kamarnya sejak dua hari yang lalu.“Di mana,Karina?” tanya pria itu dengan wajah tegang.Papa berdehem “Beri dia waktu,Jonathan. Dia sangat terkejut, ini bukan sesuatu yang bisa kamu selesaikan hari ini. Aku paling merasa bersalah di sini.” Papa menegaskan setiap kalimatnya pada pria itu.Pria bernama Jonathan itu kembali menghela nafas panjang. Dia ikut duduk di bangku ruang tamu bersama Papa. Rasanya dia seperti ingin melompat ke kamar Karina dan mengajak gadis itu bicara.Kekesalan Jonathan pada diri sendiri karena tidak mengakui Karina sejak dulu. Tapi saat Karina lahir, pria itu masih terlalu muda dan tidak mungkin bisa membesarkan seorang gadis.Kini dia su
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

24.Kunjungi aku

Bab 24 Keheningan yang mencekam antara Karina dan Jonathan. Gadis itu terengah-engah, dia puas setelah semua isi bak cuci piring itu pindah ke lantai dengan kondisi yang sudah tidak utuh.Papa turun dari kamar, dia begitu terkejut dengan keributan yang baru saja dia dengar. Jonathan menggeleng agar kakak iparnya itu tidak ikut campur.Keributan barusan bisa menjadi awal yang baik untuknya.Embusan nafas Karina keluar dengan cepat, dia menatap Jonathan dan Papa bergantian.“Apa kalian tau! Aku mengalami masalah mental karena merasa diriku ini adalah orang yang jahat karena merusak ketenangan rumah tangga orang lain!” jerit Karina di depan wajah Jonathan. Dia sampai tidak sadar kalau sekarang kakinya berdarah karena menginjak pecahan kaca yang ia pecahkan sendiri.Jonathan menatap anaknya dengan penuh kepedihan. Dia meraih tangan Karina “Maaf’kan aku. Ijinkan aku menebus semua kesalahan ku,Karina.”“Kenapa baru sekarang?”
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

25. Permintaan Tia

Bab 25 Hari jumat ini Karina sedang menunggu Mama. Dia memakai baju protektif lengkap dengan masker dan penutup kepala. Gadis itu mengusap tangan Mama yang mulai keriput.“Ma, hari besok lusa aku harus pulang. Perut Tia juga semakin membesar, dia tidak bisa ke sini. Sementara Papa semakin sehar.” Karina meringis “Sepertinya, setelah aku menerima Jonathan sebagai Ayah ku. Papa menjadi lebih ceria dan perduli padaku.”Karina tertunduk menatap lima jari yang sangat ingin dia selamatkan itu.“Maafkan aku,Ma.” Bisik Karina.Saat dirinya hendak keluar, tiba-tiba suara mesin saling bersautan. Karina tau ini bukan pertanda baik, dia langsung memencet tombol untuk memanggil staff medis di sana.Tak lama kemudian, dua orang memakai seragam perawat dan seorang pria yang di dadanya bertuliskan nama dokter Nelson Owen itu mulai mengecek Mama.Seorang perawat mendorong Karina menjauh agar tidak meng
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

26. Fitting

“Aku paling cocok dengan gaun yang memperlihatkan bahu ku,Evan.” Ucap Lea saat mencoba gaun pengantin berbentuk Strapless dress, berwarna putih dengan payet mewah di setiap lekukannya.Pria itu tidak menjawab, dia tidak pernah membayangkan ada di momen ini bersama Lea.“Sekarang giliran mu mencoba beberapa jas yang sudah akuu pilihkan.” Perintah Lea, dia melambaikan tangannya pada Evan dengan kesan menyuruh yang merendahkan.Evan mencoba jas pertama yang berwarna abu-abu, dia langsung melepasnya saat seorang penata busana berdecak kagum.Ini hal yang paling membuang waktu dalam beberapa minggu terakhir ini.Dengan wajah muram dia mencoba jas terakhir berwana hitam pekat, dia akan memilih yang paling aman agar Lea tidak memintanya mencoba pakaian lagi.Pria itu mendesah saat tirai pembatas di buka, dia melihat Lea yang sedang di puji habis-habisan oleh penata busananya, karena di anggap cocok dengan gaun apapun.Bagaimanapun,
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

27. EVAN

Di sepanjang jalan kembali ke kantor, Gina tidak berhenti menggerutu soal Liam yang tidak membiarkan mereka sarapan dengan tenang. Sebenarnya,Karina juga merasa terganggu.Tapi Liam tidak melakukan kesalahan apapun sampai pantas mendapat amukan dari Gina dan dirinya.“Sudahlah,Gina. Dia hanya ingin bicara, tidak lebih.” Karina mencoba menenangkan Gina yang masih bersunggut.Gina mendesah pelan dan menatap Karina keheranan “Kamu masih bisa sesantai ini, padahal dia adalah teman dari pria paling kurang ajar se-Silicon Valley.” Rutuk Gina.“Baiklah...” balas Karina datar,dia memutar setir ke tikungan terakhir.Sial seribu sial, saat mereka datang. Evan dan Lea baru saja keluar dari kantor dan menuju parkiran yang sepi itu. Hanya ada beberapa mobil yang berderet di sebelahnya.Karina menatap Gina,tatapan penuh memelas yang sangat jarang Karina keluarkan. Dia ingin memiliki kemampuan berteleportasi langsung keruangannya tanpa melewati dua manusia
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

28.Dinas?

Perih,nyeri,dan silau. Tiga kata itu kini Karina rasakan di saat yang bersamaan. Anehnya, suara orang-orang yang bersahutan terdengar jelas tidak jauh dari tempatnya terbaring. Karina membuka matanya, dia tidak terkejut saat melihat dirinya terbaring di rumah sakit.Yang ia ingat adalah Evan yang menabrak pembatas jalan saat menghindari sebuah mobil pikap hitam yang terparkir di pinggir jalan. Setelah itu,Karina tidak bisa mengingat apapun lagi.“Karina..” ucap seoranag wanita yang nampak lega. Gina mengusap wajahnya kasar, memanggil seorang perawat untuk memeriksa Karina yang baru saja sadar.Polisi,dan beberapa dokter sedang bicara dengan nada yang tidak terdengar oleh Karina.Cara dokter itu menatap Karina sedikit membuat gadis itu tidak nyaman.Seorang dokter datang bersama Gina, dokter itu kemudian menyorotkan senter ke mata Karina.“Apa kamu tau kamu ada di mana?” tanya dokter perempuan dengan mata sipit itu.Karina mengangguk “
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

29. Boston

September,Boston.Karina mendarat di bandara Internasional Jenderal Edward Lawrence Logan, di Massachusetts. Dia sudah mengabari Jonathan,tapi Karina menolak di jemput karena harus langsung bekerja. Seperti biasa, Jonathan tidak akan memaksa Karina.Untuk sekarang, dia sudah merasa puas dengan keadaan ini. Apalagi, Karina sudah berjanji akan menyempatkan diri kalau semua urusannya selesai.Karina naik taksi, setelah menempuh perjalan satu jam akhirnya dia sampai di tempat tujuan, dia baru pertama kali ke Boston.  Anehnya, Karina tidak merasa takut atau merasa kehilangan sesuatu dari Sunnyvale.Dia berasumsi akan merasa betah di Boston untuk sebulan ke depan.Cuaca yang mulai dingin mulai menusuk tubuh Karina. Dia mempererat blazer hitamnya agar angin tidak menerpanya dengan kencang.Dia menghubungi orang yang bersangkutan, memberi tahu kalau dia sudah sampai di alamat yang di berikan.Hingga akhirnya ada seorang wanita keluar dar
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

30. Berkunjung

Restoran milik Jonathan membuat Karina takjub, dia tidak habis pikir Jonathan akan berhasil membuka restoran sebesar ini tanpa bantuan sang nenek.Dekorasi dan semua pengunjung yang tidak berhenti berdatangan membuat Karina tersenyum bangga. Karina sadar membangun bisnis itu sangat sulit. Apalagi di bidang F&B, sekali jatuh pasti akan sulit bangkit lagi.Sarah berdiri di depan Karina sambil menjaga jarak. Dia sudah di beritahu kalau Karina cukup pemalu.Tapi Karina sebenarnya sudah cukup berubah. Setelah melepas Evan, Karina menjadi sadar bahwa tidak ada gunanya dia menahan diri. Semua itu hanya memberinya sebuah penyesalan.“Apa kamu mau makan sesuatu,Karina?” tawar Jonathan menatap Sarah dan Karina bergantian.Dia harus memastikan kedua wanita itu merasa nyaman.Lirikan Karina pada Sarah membuat wanita berambut ikal sebahu itu cukup cemas.Kemudian,Karina mengangguk tanda setuju.
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status