Semua Bab Pria Tepat Untuk Karina: Bab 11 - Bab 20
21 Bab
11. Terlambat
Sesuai janji Evan kepada Karina. Pria itu lantas mengantar gadis itu pulang ke apartemennya dengan selamat. Apartemen Karina tidak jauh, hanya sekitar 15 menit dan mereka sudah sampai.Mereka berjalan bersama-sama sambil bergandeng tangan menyusuri koridor bangunan yang sudah sepi.Apartemen Karina lebih kecil dan sederhana. Tidak ada pembatas untuk dapur,ruang makan, ruang Tv. Semua jadi satu.Sesampainya di depan apartemen milik Karina. Pria itu mendekap gadis itu, memberikan kecupan selamat tinggal. Jujur saja, Evan terlalu berat meninggalkan Karina sendirian. Dia masih ingin bersama gadis itu.“Besok kita harus bertemu lagi.” Bisik Evan tidak mau menganggu para tetangga Karina.Karina mengangguk di pelukan Evan “Oke,aku tidak akan kerja lembur besok.”Evan tertawa ringan. Kepala Karina kini bersandar di dadanya. Gadis itu bisa mendengarkan detak jantung Evan dengan jelas.Pelan,berirama, detak jantung Evan begitu teratur. Rasanya
Baca selengkapnya
12. The Calm Before Storm
Malam ini, Karina memilih untuk mandi terlebih dahulu, membersihkan badan karena seharian dia beraktifitas di luar rumah.Karina bukan penggila bersih. Namun dia selalu merasa cemas saat tubuhnya tidak di basuh air setelah seharian berada di luar rumah.Dia meminjam kamar mandi serta baju Evan yang paling kecil. Kalau soal dalaman, dia bisa menggurusnya nanti.Karina menatap tubuhnya yang menurutnya rata dan tidak menarik. Tidak ada yang bisa di pamerkan. Itu pikirnya.Handuk yang menutupi bagian dada hingga paha Karina berwarna biru muda. Gadis itu keluar dengan malu malu, rambutnya yang masih basah meneteskan air ke pundaknya.“Aku ke kamar. Eh, tidak. Itu kamar mu.” Ucap Karina gagap, dia berjalan miring seperti kepiting.“Silahkan, ini bukan kali pertama mu.”Karina berlari, melewati ruang tamu Evan yang sebesar kamarnya.Evan yang melihat itu hanya menyunggingkan senyuman. Karina seperti baru saja t
Baca selengkapnya
13. Hubungan Rahasia
Beberapa minggu setelah kejadian di mana Evan tidak ingin Karina ‘berfikir’.Tidak ada perubahan yang berarti, mereka masih saling makan malam bersama, kadang pergi ke toserba dan menghabiskan waktu di apartemen bergantian.Sayangnya,Evan tidak lagi mencoba mencium Karina. Hal itu membuat Karina sedikit kecewa.Dia yakin,Evan masih kesal soal kejadian tempo hari. Ia sendiri saja marah pada dirinya sendiri. Kenapa dia mematahkan semangat Evan dengan cara terburuk. Namun hari ini ada yang berbeda, ini adalah peringatan ke dua bulan hubungan mereka.Memang tidak biasanya sebuah hubungan di hitung dalam bentuk bulan. Tapi Karina tidak mau melewatkan kesempatan membuat Evan terkejut.Dia harus membuat malam yang berkesan untuk pria itu. Dia siap untuk memberikan semuanya. Ya benar, semuanya. Termasuk kepercayaan dan tubuhnya.Rencananya,Karina akan mengajak Evan makan di restoran di mana mereka pertama kali bertemu.It
Baca selengkapnya
14.Selangkah lebih maju
Waktunya pulang, salah satu rekan Evan yang bermana Liam menawarkan Karina tumpangan. Tampaknya,Liam juga terkesan dengan paras cantik dan kepintaran Karina.Evan yang sedang di sibukan dengan Gina yang merenggek agar pria itu memberi tumpangan tampak tak suka saat Liam tidak mengindahkan penolakan Karina.“Aku membawa mobil sendiri,Liam. Terimakasih.” Ujar Karina, dia bisa mempertahankan senyuman di bibirnya.Liam mengangguk “Kalau begitu, aku harap kita bisa makan siang bersama besok.”Sejenak,Karina menatap Evan.“Sepertinya aku tidak bisa menjanjikan hal itu. Lebih baik aku datang ke kantor mu setelah proposalnya selesai ku buat.” Karina mengangguk, dan segera melesat ke dalam mobilnya.Gadis itu terdiam di dalam mobilnya beberapa saat. Matanya tertuju pada Evan yang terlihat tidak nyaman.Rupanya,Evan masuk ke dalam mobil Gina. Karina membuang muka tidak sanggup melihat semua ini. Dia ingin membawa Evan pergi dari sana. Dia tidak
Baca selengkapnya
15. Babe
Evan merebahkan tubuh Karina di atas ranjang,speri biru tua berbahan sati itu kusut. Dia menjauh untuk melepas kemejanya.Benar, ada tato di dada kanan Evan. Tato gambar rantai bengkok dengan beberapa tulisan yang tersusun abstrak. Karina tidak sadara kalau dia menyukai tato sebelum melihat tato Evan. Atau mungkin dia hanya menyukai milik Evan.“Ini nama para penjaga panti asuhan ku.” Jelas Evan, sebelum Karina sempat bertanya.Selesai melepas kemeja, dia melemparnya dengan asal. Pria itu mengambil ‘pengaman’ yang dia simpan di dalam dompet.Karina sangat penasaran, dia mengangkat tubuhnya,bertumpu pada sikunya “Aku boleh melihatnya?”“Setelah urusan kita selesai,Karina.” Desis Evan, dia memasang pengamannya.Lebih baik sedia payung sebelum hujan kan.Pria itu merebahkan tubuhnya di atas Karina, mau tak mau Karina menjatuhkan kepalanya. Hingga gadis itu memekik dan tertawa kecil karena merasa geli.Jari Evan mengelus punggung K
Baca selengkapnya
16. Gina..
Apa yang keduanya lakukan setelah sarapan. Mandi bersama. Itu ide Evan tentu saja. Dia benar-benar membuat Karina merasa ini adalah bulan madunya.Tidak ada istirahat sama sekali.Bahkan setelah mandi dan Karina sedang merapikan barang bawaanya. Evan tidak mau beranjak dari sebelahnya. Menempel seperti seorang lebah dan madunya.“Apa kita akan pergi keluar? Kalau iya, aku perlu baju ganti.” Celetuk Karina, tangannya masih sibuk memasukan gaun ke dalam tasnya.Kemeja Evan ternyata lebih nyaman daripada pakaian lainnya.Sepertinya ini adalah hari yang panjang bagi Evan. Dia lebih ingin memeluk Karina seharian. Tapi sepertinya, makan malam di luar juga cukup praktis.“Bagaimana kalau kita makan malam di Del’s. Setelah itu, kamu bisa menginap di sini. Lagi.” Usul Evan, dia menggeser tubuhnya setelah Karina memunggut ponsel yang tadi ada di dalam tas.“Sial.” Rutuk Karina, dia baru saja mendapat sebuah pesan dari kantornya.Evan men
Baca selengkapnya
17.New Girl
Suara yang terdengar di telinga Karina, berhasil membangunkan gadis itu. Kepalanya masih berdenyut, tubuhnya juga terasa berat. Evan menoleh ke arah Karina yang sedang berusaha membuka mata “Karina..” dia beralih dari dokter yang tampak bingung. “Dokter, dia sudah bangun.” sambung Evan dengan nada gemetar. Dokter itu mengangguk sekilas dan pergi untuk mengambil hasil pemeriksaan Karina. Karina menyadari kalau ada sesuatu yang janggal. Tapi dia juga penasaran di mana Gina berada. Dia masih harus berbicara dengan temannya itu. “Evan, mana Gina?” suara lirih Karina menyayat hati Evan. “Dia sedang menelepon Dean. Astaga,Karina.” pria itu mengusap rambut gadis itu dengan panik. Sebenarnya ada apa ini? Kalau memang serangan panik, seharusnya Evan tidak terlihat setakut ini. Ini bukan pertama kalinya Evan melihat Karina pingsan karena serangan panik yang ia miliki. Dokter datang dengan catatan medis Karina “Setelah melihat semua data dan melakukan CT. Kamu mengalami kejang o
Baca selengkapnya
18. Lea
Seorang wanita dengan rambut pirang sebahu tidak melepaskan pelukan dari leher Evan. Wanita itu terlihat sangat rindu pada Evan.Dan yang lebih menyebalkannya lagi. Evan terlihat sangat serasi dengan wanita itu.Karina berhenti sejenak di ambang pintu, dia mengamati situasinya sekilas. Siapa lagi wanita yang begitu dekat Evan itu?“Karina.” Sapa Liam dengan nada yang canggung.Liam yang sudah tau soal hubungan Karina dan Evan, dia tidak mengira kalau seorang Evan akhirnya akan mengenalkan pacarnya.Evan yang sadar bahwa Karina sudah datang langsung melepaskan pelukan wanita itu. Dia berjalan menghampiri Karina dan mengandeng gadis canggung yang terpaku pada wanita cantik di sebrangnya.Yah, harus di akui. Wanita itu memiliki senyum cerah,matanya berwarna biru terang dengan bibir tipis yang menawan.Karina yang sederhana langsung merasa dirinya kecil dan tidak berharga.“Karina, perkenalkan dia Lea. Lea, ini Karina.”  Ujar
Baca selengkapnya
19. Sudah di mulai
Pintu apartemen Karina di banting dengan keras. Dia melampiaskan semua kekesalannya pada pintu tak berdosa itu.Gadis itu melempar tas,jas,dan sepatunya kesembarang tempat. Dia tidak bisa menahan emosinya.Evan,dengan semua rayuan manisnya malah membuat Karina begitu terpuruk sekarang. Gadis itu duduk di sofa miliknya dengan wajah yang tertutup kedua telapak tangan.Masih ada harapan kalau Evan akan menjelaskan semuanya. Namun, di dalam hatinya dia mulai meragukan pria itu.Sebelum Karina sempat menenangkan diri. Pintu apartemennya terbuka, dan Evan masuk mengenakan pakaian yang sangat rapi. Sepertinya, acara itu tetap di adakan walau Karina jelas tidak setuju.“Karina.” Evan mendekati Karina.Karina mengangkat tangan kirinya agar pria itu berhenti mendekatinya “Aku lihat,Lea di apartemen mu. Dia baru selesai mandi,Evan.”Mata Evan terbelalak, dia sudah ketauan. Pria itu tetap mendekat pada Karina walau gadis itu menolaknya dengan kas
Baca selengkapnya
20.Masa lalu Evan
Kejutan? Mulai sekarang Karina akan membenci semua kejutan. Kedatangan Lea ke kantornya merupakan kejutan paling ia benci.Gadis itu tidak mengira kalau Lea akan seberani itu.Apa yang akan dia hadapi setelah ini?Karina harus bertemu dengan Evan. Karina berjanji pada diri sendiri bahwa dia akan mendengar semua penjelasan Evan tanpa menghakimi.Semua adalah masa lalu. Fakta bahwa Evan memilihnya membuat Karina merasa yakin bahwa dia akan kembali romantis dengan Evan.Karina menghubungi Evan, untung saja pria itu menyetujui dan mereka akan bertemu di apartemen Karina sore ini. Mereka butuh tempat yang lebih rahasia di bandingkan restoran.Ternyata memiliki hubungan dengan orang lain itu melelahkan. Tapi Karina tidak mau melepaskan Evan. Pria itu adalah sumber kebahgiaanya.Setelah dia mendapat ijin untuk pulang cepat hari ini. Karina mengemasi barangnya. Dia hendak pulang.“Karina ..” Gina datang membawa sesuatu di tangan kanann
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status