Home / Romansa / GAIRAH CINTA DADDY MERTUA / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of GAIRAH CINTA DADDY MERTUA: Chapter 31 - Chapter 40

52 Chapters

KECURIGAAN KIARA

Seorang dokter mengarahkan Sarah dan Joshua ke dekat ranjang. "Silahkan berbaring, Nona." Joshua membantu Sarah berbaring di atas ranjang, tak lama kemudian dokter menyingkap kemeja Sarah, dan mengoleskan gel di atas perutnya. Lantas menggerakkan alat di atasnya. "Sepertinya belum ada kantung rahim yang terbentuk di sini, Nona." Dokter tersebut menatap layar monitor, dengan terus menggerakkan alat di atas perut Sarah. Tak seberapa lama, dokter itu menyudahi pemeriksaannya. Ia meminta Sarah, dan Joshua untuk duduk di depannya. "Jadi saya tidak hamil?" Dokter tersebut mengulas senyumnya, ia mengelus lembut punggung tangan Sarah. "Jangan berkecil hati, Nona. Mungkin bisa melakukan program hamil setelah ini, namun yang harus di ingat... Nona tidak boleh terlalu stres, dan banyak pikiran. Untuk makanannya sendiri sebaiknya menghindari junk food, nanti saya juga akan meresepkan obat kesuburan." Sarah terdiam, ia menggelengkan kepalanya. "Tidak, dok. Tapi kenapa saya mual-mual akh
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

KETAKUTAN SARAH

Victor menghela nafasnya perlahan, ia menatap Joshua, dan Edwin secara bergantian. Lantas menatap Sarah. "Kau sendiri bagaimana, Sarah?" Victor sendiri merasa jika Sarah merasa tidak nyaman. Sarah mendongak, ia menatap Victor, dan menjawab dengan gugup, "S-saya sendiri merasa jika tidak harus di posisi sekretaris, Tuan. Mungkin saya bisa di departemen lain." "Baiklah, kau begitu aku akan meminta Nara menempatkanmu di departemen lain," "Terimakasih, Tuan." Sarah kembali menunduk. Tak lama kemudian, Joshua, dan Edwin sudah keluar. Begitu juga dengan Sarah, wanita itu keluar dari ruangan Victor. Ketika Sarah ingin masuk lift, Joshua menarik pergelangan tangan Sarah. "Mau di anter?" Sarah tersenyum, wanita itu menggeleng. "Tidak perlu, Kak. Aku bisa pulang sendiri." "Yasudah, hati-hati di jalan. Kabari aku jika sudah sampai," kata Joshua, ia melepaskan pegangan tangannya pada pergelangan Sarah. "Jika ada apa-apa hubungi aku juga." Sarah tidak menjawab, wanita itu hanya tersen
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

BI-BIR CANDU

Victor duduk di kursi kerjanya, ia menatap Joshua. "Ada apa Joshua? Apakah ada sesuatu yang penting?" "Ada, Tuan." Joshua menghela nafasnya kasar, pria itu menatap Victor serius. "Sarah tidak ingin bekerja di bawah naungan Anderson, Tuan. Lebih tepatnya, dia tidak ingin berurusan kembali dengan Tuan Edwin." "Edwin? Apa maksudnya dengan Edwin, Joshua? Apa Edwin membuat masalah dengan Sarah?" Victor menaikkan sebelah alisnya, kalimat Joshua terlalu ambigu untuk ia dengar. "Sebenarnya di katakan membuat masalah pun saya bingung, karena pada saat itu Tuan Edwin mabuk. Tuan Edwin menarik Sarah ke dalam ranjangnya, dan memaksa Sarah untuk tidur dengannya." Victor terkejut, pria itu melebarkan kedua matanya. Jantungnya berdegup dengan kencang. Rahangnya mengeras, dengan tegas Victor berucap, "Katakan dengan jelas, Joshua!" "Dalam pengaruh alkohol, Tuan Edwin memaksa Sarah menghabiskan malam panas bersama. Kejadian itu bertepatan dengan dua hari menghilangnya Nona Kiara, saat terba
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

KENNETH OLIVER ANDERSON & FELIX OLIVER ANDERSON

Beberapa bulan kemudian, Pagi itu, udara terasa segar memasuki dapur dimana Kiara sedang asyik menyiapkan sarapan. Rambutnya yang tergerai indah, dan wajahnya yang memancarkan kebahagiaan karena sebentar lagi akan menjadi ibu. Tiba-tiba, Victor datang dari belakang dan memeluknya dengan lembut. Lantas berbisik tepat di telinga Kiara, "Semangat pagi, calon Mommy terhebat," Tawa kecil mengalir dari mulut Kiara, "Terimakasih, Daddy." Kiara menaruh spatulanya, dan mematikan kompor. Wanita itu membalikkan badannya, dan mengalungkan kedua tangannya di leher Victor. "Jadi periksa 'kan?" "Jadi, Baby." Victor mendekatkan wajahnya, ia ingin memberikan kecupan pada Kiara. Namun, gerakan itu segera terhenti ketika Kiara menjauh saat merasakan mulas tiba-tiba menjalar di perutnya. Kiara mengerang pelan, tangannya instinktif meraih lengan Victor, dan mencengkramnya erat. "Victor, mulas sekali." Dengan napas yang tersengal-sengal, ia kembali berucap, "Sepertinya aku akan melahirkan, S
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

LAMARAN VICTOR

Kiara menghela nafasnya perlahan, ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Lantas, Kiara kembali mendekat pada podium. Setelah menikmati hidangan, dan bertemu dengan para kolega. Victor berdiri dari kursinya dan meminta mikrofon kepada pembawa acara. Dia tersenyum sambil menatap semua tamu yang hadir, matanya berhenti sejenak pada Kiara yang berdiri di sisi ruangan. Seiring langkahnya mendekat, sorot matanya penuh kepastian. Victor membuka suaranya dengan tegas, "Terimakasih semua sudah hadir di sini," "Saya memiliki pengumuman penting yang ingin saya sampaikan sebelum kita menutup acara ini." Kiara merasakan detak jantungnya meningkat. Dia tahu ada sesuatu yang besar akan terjadi, tapi tidak tahu pasti apa itu. Victor mengambil tangan Kiara dan membawanya ke tengah panggung. Cahaya sorotan membuat Kiara merasa semua mata tertuju padanya. "Kiara," kata Victor dengan lembut. "Sejak hari pertama kita bertemu, aku tahu bahwa kau adalah orang yang aku inginkan di sisiku. Aku ingi
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

VICTOR NAKAL

Keesokan harinya, Kiara menggeliat, wanita itu membuka kedua matanya secara perlahan. Bibirnya melengkungkan senyum saat melihat Victor masih terlelap. Wanita itu menempelkan pipi kanannya pada dada bidang Victor, sesekali ia mengecup dada bidang itu. Yang mana membuat Victor terusik, pria itu membuka kedua matanya. Ia terkekeh melihat Kiara. Victor mengelus puncak kepala Kiara, lantas meraih dagu Kiara. Membawa wajah wanita itu mendongak, ia tersenyum saat melihat Kiara juga tersenyum. "Morning, Daddy," "Morning, Mommy." Victor memangut bibir Kiara dengan lembut. "Apa anak-anak bangun?" Kiara menggeleng. "Tidak, mereka lelap sekali." Kiara mengelus dada bidang Victor dengan jemarinya secara abstrak. Victor menggeram, ia menahan tangan Kiara. "Jangan menggodaku, Baby." "Aku tidak menggodamu, Sayang. Kau saja yang selalu tergoda denganku." Kiara mengedipkan sebelah matanya, Victor menaikkan sebelah alisnya. "Oh jadi karena aku yang tergoda sendiri? Kau tidak ikut tergod
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

WEDDING DAY VICTOR & KIARA

Satu bulan kemudian, Hari ini matahari bersinar terang, menghangatkan suasana di rumah ibadah Anderson yang dipenuhi dengan kerabat dan teman-teman. Victor mengenakan setelan tuxedo hitam yang sangat elegan, berdiri di altar dengan perasaan berdebar tidak karuan. Pria itu menunggu Kiara, hingga tak lama kemudian musik romantis terdengar, beriringan dengan langkah seorang wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Para tamu undangan berdecak kagum melihat Kiara tampak anggun dalam gaun pengantin putih yang dilapisi renda halus. Setibanya di altar, Victor mengulurkan tangannya pada Kiara. Membawa wanita itu naik ke atas altar, dan berdiri berhadapan di depan Pendeta. Tak lama kemudian, suara Pendeta mulai terdengar. "Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing menjawab pertanyaan Saya, Tuan Victor Anderson bersediakah saudara menikah dengan Nona Kiara Giovanna yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hid
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

MALAM PERTAMA GAGAL?

Malam harinya, Langit nampak cerah , seakan mendukung suasana di hotel Anderson. Kini acara resepsi pernikahan Kiara dan Victor berlangsung dengan gemilang. Hotel mewah ini telah dipoles dengan dekorasi yang memukau, mengubah ballroom yang sudah indah menjadi sebuah mahakarya yang mewah. Langit-langit ditutupi dengan rangkaian lampu kristal yang berkilauan, menciptakan efek seperti langit malam yang bertabur bintang di dalam ruangan. Di lantai, karpet merah yang tebal memandu para tamu menuju meja-meja yang didekorasi dengan bunga-bunga segar dan lilin berkilau. Tamu-tamu undangan, yang mengenakan gaun dan setelan formal, saling berbincang sambil menikmati berbagai hidangan lezat yang disajikan. Di satu sudut, sebuah grup musik memainkan lagu-lagu romantis, melodi lembut yang mengisi ruangan dengan suasana elegan. Sementara di meja utama, Kiara dan Victor berdiri sebagai pasangan pengantin, dikelilingi oleh teman-teman dekat dan keluarga yang bahagia. Victor menoleh pada Kiar
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

MALAM SEKIAN KALINYA

Victor, dan Kiara saling menatap. Lantas, Kiara terkekeh. Sementara Victor membuang napasnya kasar, pria itu turun dari ranjang. "Sepertinya anak-anak perlu di tenangkan terlebih dahulu." Victor memakai celana bahannya kembali, Kiara sendiri turut memakai bathrobenya. Tak seberepa lama, Victor membuka pintunya, dan menampakkan sosok Joshua. Joshua meringis, ia menggaruk kepalanya. "Maafkan saya, Tuan. Tapi Tuan Muda Kenneth, dan Tuan Muda Felix terbangun. Mereka rewel." "Tidak masalah, kalau begitu aku dan Kiara akan ke sana." Joshua mengangguk, dan berkata. "Baik, Tuan." Joshua menunduk hormat, dan melangkah menjauh. Setelah Joshua pergi, Kiara mendekati Victor. Wanita itu mengelus lengan suaminya. "Mau kesana sekarang?" "Ya, lebih baik kita ke sana sekarang. Karena aku tidak ingin menunda lagi." Victor mengecup pipi Kiara, membuat wanita itu terkekeh. Lantas, mereka berdua melangkah menuju kamar si kembar. Setibanya di sana, benar saja. Si kembar sangat rewel,
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

MEMOHONLAH BABY

"Sayang." Kiara mendekati Victor, wanita itu melabuhkan kecupan di pipi kanan Victor. Victor mengulas senyumnya, ia membalas kecupan di pipi kiri Kiara. "Kenapa kemari, Baby?" "Tidak apa-apa, aku takut jika Ken, dan Felix menyusahkanmu." Kiara mengambil Felix yang sedang berbaring di ranjang khusus bayi. Wanita itu menimang putranya. "Mereka tidak akan menyusahkanku, Baby. Mereka putra-putraku." Victor membaringkan Kenneth di ranjangnya, lantas menghampiri Kiara. Memeluk wanita itu dari belakang. "Aku ingin melakukan sesuatu nanti malam." Victor mengecup leher jenjang Kiara, membuat wanita itu memejamkan kedua matanya, dan menggigit bibir bawahnya. "Aku harap kau mempersiapkan segalanya, aku menunggu sesuatu yang spesial." Victor mengelus leher jenjang Kiara, sebelum akhirnya pergi meninggalkan Kiara. Seperginya Victor, Kiara menggigit bibir bawahnya. Pemikirannya berkelana kemana-mana. Setelah menidurkan Felix, Kiara menuju kamarnya. Wanita itu melihat Victor ya
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status