All Chapters of PENGANTIN RAJA SAETAN: Chapter 51 - Chapter 60

66 Chapters

BAB 51 KEDATANGAN FANG WEI

"Maaf Nukud, Raja Saetan lebih dulu datang jadi aku hanya memperhatikan dari kejauhan!" kata murid Nukud yang Larasati perintahkan untuk menjemput Fang Wei. Larasati terlihat kesal kali ini, ia kira ia akan lebih cepat dari Raja Saetan untuk menjemput Fang Wei, meski begitu senyumnya kembali terukir. Ia bisa menghipnotis Fang Wei kapanpun itu, masih banyak waktu. Lagipula beberapa mata-matanya telah ia tempatkan di rumah Raja Saetan sebagai pelayan. ."Tidak masalah, hanya saja pantau terus laki-laki itu!" perintah Larasati. "Baik Nukud!"Sementara itu Fang Wei terlihat kikuk saat ditatap Raja Saetan. Sisu dan Bibo langsung menghubunginya begitu Fang Wei mengaku sebagai ayah Fang Jianheeng. "Kamu ayahnya Jian?" tanya Raja Saetan. Fang Wei mengangguk meski tak nyaman rasanya dipandang oleh seorang pemuda yang bahkan tak ia kenal. "Anak muda, aku adalah ayah Jian. Aku bersalah karena meninggalkannya, bisa kamu beritahu sekarang dimana Jian? Aku akan membayar hutang yang kalian baya
Read more

BAB 52 JIAN KEMBALI BERTEMU AYAHNYA

"Apa tidak masalah kita masih menahannya di sini?" tanya Badara kepada Cacao. "Apa boleh buat, sudah terlanjur. Aku akan mencari cara untuk bernegosiasi dengan gadis itu." Cacao menatap Fang Jianheeng yang terlihat sedang menonton TV. "Anak itu sudah kita tahan selama seminggu, ia sudah mulai mengkhawatirkan sekolahnya." Cacao kemudian mendekati Fang Jianheeng, melihat Cacao mendekat. Fang Jianheeng mematikan TV dan menatap Cacao dengan wajah cemas. "Apa kalian akan melepaskanku hari ini?" tanya Fang Jianheeng. "Nona, apa kamu mau membantu kami? Kami akan melepaskanku jika mau membantu." jelas Cacao. "Bantuan seperti apa? Aku harus mendengarnya terlebih dulu sebelum menyetujuinya." Fang Jianheeng jelas tidak ingin tertipu dua kali seperti saat ia membantu Sisu maupun Bibo dulu. "Jadi begini, kami akan memgantarmu pulang. Bisakah kamu tidak memberitahu Raja Saetan kalau kami yang menculikmu, kamu hanya perlu bantu kami untuk mengatakan kepada Raja Saetan kalau kami y
Read more

BAB 53 JIAN KEMBALI DICULIK!

"Ayah, kamu benar-benar akan pergi?" tanya Fang Jianheeng, setelah membayar hutangnya kepada Bao, Fang Wei memutuskan untuk kembali pergi dan bekerja di tempat lain. "Jian, ayah hanya tidak ingin terlena dalam kesedihan, jika ayah masih di sini, kenangan bersama ibumu akan kembali teringat, ayah tidak mau kembali menjadi pencandu minuman lagi." jelas Fang Wei. Fang Wei merasa tenang, terlebih ketika Raja Saetan bisa meyakinkannya kalau ia akan menjaga Fang Jianheeng. Fang Wei percaya, bukankah selama ia menghilang Raja Saetan telah menjaga Fang Jianheeng, bahkan Fang Wei baru kali ini bisa mendapatkan tawa ceria dari Fang Jianheeng. Jadi ia tak ingin mengganggu kehidupan tenang anaknya. Lagipula jaman sudah modern, bisa saling telpon jika rindu. Bahkan sekarang bisa video call. "Ayah, jaga kesehatan. Saat kau ingin pulang, aku akan menyambutmu di rumah kita." jelas Fang Jianheeng. "Baiklah, jaga kesehatanmu anakku, jangan khawatirkan ayah, pemuda itu memberi banyak modal unt
Read more

BAB 54 DALANG DIBALIK PENCULIKAN JIAN!

"Nnnggghhh...!!" Fang Jianheeng tersadar dalam keadaan tangan dan kaki terikat, mulutnya juga ditutupi dengan kain. Napas Fang Jianheeng menderu, mencoba menelusuri setiap area kamar, siapa yang menculiknya? Namun ia bisa menebak, siapapun yang menculiknya adalah orang yang berniat jahat kepadanya. Karena jelas berbeda saat Badara dan Cacao yang menculiknya, mereka memperlakukannya dengan baik. (Jian!! Jian kamu mendengarku?) suara Raja Saetan menggema di dalam pikiran Fang Jianheeng. Mendengar suara Raja Saetan, Fang Jianheeng langsung meneteskan air mata. Entah mengapa mendengarnya membuat Fang Jianheeng bersyukur kali ini. (Raja Sae, aku tidak tau ada dimana! Mereka mengurungku di dalam kamar, tidak ada jendela di sini!) Raja Saetan langsung berbinar begitu mendengar jawaban Fang Jianheeng, sedari Fang Jianheeng menghilang Raja Saetan selalu mencoba mengontaknya lewat pikiran. Setelah mendengar suara Fang Jianheeng di dalam pikirannya, Raja Saetan terduduk di sisi kasur,
Read more

BAB 55 SALING KEJAR!

"Plak!!" Bunga Wijaya berkilat marah, matanya berubah menjadi merah. Tanda kalau di dalam tubuh itu bukanlah manusia, melainkan siluman. "Apa yang terjadi?! Mengapa kamu kasar seperti itu?! Ia hanya ingin minum!!" "Manusia bodoh!! Dia bukan ingin minum, dia akan memberitahukan tempat ini kepada pasangannya, Raja Saetan!! Cepat tutupi mata dan mulutnya, pasti tidak lama lagi Raja Saetan dan pasukannya akan datang!!" kata Bunga Wijaya dengan geramnya. "Apa yang kamu bicarakan!! Bagaimana bisa seseorang mengetahui tempat ini begitu mudah! Tempat ini sangat tersembunyi!" sahut Davish kesal, kliennya Bunga Wijaya sangat terlihat arogan. Ia tidak menyukai itu. "Mungkin kamu akan berkata begitu kalau Raja Saetan adalah manusia, tapi dia adalah Raja dari alam Jien!! Ah, dasar manusia bodoh!!" Bunga kemudian menggunakan kekuatannya untuk menghipnotis Davish, Davish yang tadi melawan kemudian mulai terlihat berbeda, tatapan yang tadinya hidup mulai terlihat kosong. "Bunga, mengapa kamu
Read more

BAB 56 PERASAAN JIAN?

"Jadi kalian tidak melemparnya tadi?" kata Bunga terlihat kesal, "bawa dia ke atas!! Jaga ketat dan jangan beri ia minum!! Jangan biarkan ada kaca di dalam kamarnya!!" perintah Bunga lagi, Bunga tidak tau kalau Fang Jianheeng mampu berkomunikasi dengan Raja Saetan lewat telepati. "Maaf Nona, keadaan jalan sangat ramai. Akan sangat sulit jika kami melemparnya dari mobil, ada CCTV di jalan raya." sahut anak buah Davish. "Kalian memang tidak bisa diandalkan!" sahut Bunga, sementara Davish yang tersadar merasa heran mengapa ia kini berada di markasnya yang lain. Bukankah ia berada di markasnya dekat kota, sedangkan markas keduanya sangat private. Karena tempat ini khusus membunuh orang lain, terlebih rumah ini dekat dengan tebing. "Mengapa kita ada di sini?" tanya Davish kepada Bunga, Bunga terlihat acuh. "Ini tempatmu, kamu yang membawaku ke sini! Mengapa kamu yang bertanya!" sahut Bunga. Davish bukanlah pria bodoh, ia tau kalau Bunga telah berbuat sesuatu kepadanya. Tapi ia tid
Read more

BAB 57 KEBERADAAN JIAN?

Davish membawa Fang Jianheeng menaiki sebuah mobil, pergi dengan cepat tanpa ada satupun yang tau. Kali ini Davis membius Fang Jianheeng agar dia tidak memberontak lagi. Fang Jianheeng dibawa ke sebuah desa terpencil, tempat dimana Davish menghabiskan masa kecilnya. "Kamu sudah sadar?" tanya Davish, ia membawakan makanan dan botol minuman yang berwarna gelap, nyatanya Davish ingat betul seperti apa saran Bunga Wijaya. "Aku mau pulang..." sahut Fang Jianheeng, ia begitu khawatir dengan pendidikannya. "Bukan sekarang, aku tidak akan mengembalikanmu kepadanya. Jian, mereka bukan manusia, kamu yakin mau menjalin hubungan dengan yang bukan manusia? Aku tidak akan menyakitimu, tapi sebaiknya kamu pikirkan dengan baik perkataanku ini." Davish menyuapi Fang Jianheeng dengan sabar. Fang Jianheeng menerima niat baik Davish, ia bisa saja berpura-pura menurut. Tapi apa yang Davish katakan benar, ia harus memikirkan dengan baik apakah ia harus menjalin hubungan dengan Raja Saetan. Terleb
Read more

BAB 58 JIAN MENYADARI PERASAANNYA

Gu Liang menatap telpon di tangannya, ini aneh! Raja Saetan meneleponnya hanya untuk mengatakan itu? Gu Liang menatap ponselnya dengan perasaan tidak nyaman, ia merasa Raja Saetan tidak akan bertanya hal sesepele itu. Terlebih sudah beberapa hari ini Fang Jianheeng tidak masuk sekolah, "apa yang Jian lakukan padahal sebentar lagi ujian kelulusan." gumam Gu Liang, saat Raja Saetan menelponnya ia sedang berada di halaman sekolah. Jadi tidak banyak yang tau apa yang Gu Liang lakukan. Sementara itu Fang Jianheeng selalu menutup pikirannya dari suara Raja Saetan. Entah apa yang sedang Fang Jianheeng lakukan, menguji perasaan Raja Saetan kepadanya? Atau takut pada kenyataan yang ia hadapi nanti, kalau Raja Saetan hanya memanfaatkannya! Jadi Fang Jianheeng benar-benar dilema, saat ini entah mengapa ia merindukan Raja Saetan yang selalu berada di dekatnya. "Jian, wajahmu terlihat murung..." Davish jelas tau alasannya, meski begitu ia terlihat tidak rela jika Raja Saetan berhasil menda
Read more

BAB 59 KENYATAAN TERBURUK!

"Jian..." Raja Saetan mengembangkan tangannya, menyambut kedatangan Fang Jianheeng. Ia ingin memeluk gadis itu, rasa rindunya sudah begitu besar. Namun yang terjadi adalah Fang Jianheeng berlari meninggalkan Raja Saetan dan langsung masuk kamar. "Apa yang terjadi? Mengapa Jian menghindariku?" tanya Raja Saetan kepada Siblis. Tentunya Siblis tau kalau Fang Jianheeng sedang merasa malu kepada Raja Saetan. "Hmm... Sepertinya kau harus menemuinya dan menanyakannya langsung Yang Mulia." sahut Siblis dengan senyum di wajahnya. Baru kali ini Siblis tersenyum, membuat pasukan Raja Saetan lainnya bergidik. Mendengar saran Siblis, Raja Saetan menyetujui itu. Jadi ia mendatangi Fang Jianheeng ke kamar. "Jian, apa kamu baik-baik saja?" "Mengapa kamu masuk ke kamar?" "Aku ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja..." Raja Saetan berkata dengan lembut. Namun Fang Jianheeng malah menutup wajahnya, saat ini dia begitu malu menatap wajah Raja Saetan, hatinya yang menyadari kalau ia j
Read more

BAB 60 MENGAPA BEGINI?

"Jangan khawatir, Yang Mulia Raja Saetan tidak akan menemukanmu, aku telah membuat keberadaanmu menghilang." jelas Larasati. Fang Jianheeng menatapnya dengan tatapan tak percaya, tetapi kata Cacao dan Badara hanya Nukud Larasati yang mampu menghilangkan hawa keberadaan Fang Jianheeng agar tidak ditemukan Raja Saetan. "Mengapa kamu membantuku?" tanya Fang Jianheeng. "Tentu saja untuk kebaikan Raja Saetan..." jelas Larasati tanpa basa-basi. "Jangan coba-coba menyakiti Nona Jian, atau aku akan menghabisimu!" ancam Badara. "Nukud sepertimu sangat mudah untuk kami lenyapkan, jadi jangan coba macam-macam!"kali ini Cacao yang memberi ancaman. Membuat Fang Jianheeng tentunya tau kalau kedua siluman itu tidak berniat jahat kepadanya, tetapi Nukud Larasati masih sulit dipercaya. Apa boleh buat, saat ini hanya dia yang bisa membantu Fang Jianheeng bersembunyi dari Raja Saetan, ia takut jika bertemu Raja Saetan perasaannya akan membuncah. Membuatnya menyatakan isi hati kalau ia m
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status