Home / Rumah Tangga / Istri kedua pilihan mertua / Kabanata 141 - Kabanata 150

Lahat ng Kabanata ng Istri kedua pilihan mertua : Kabanata 141 - Kabanata 150

170 Kabanata

Perubahan Dari Adam

Adam berdiri di depan gudang belakang yang masih penuh dengan tumpukan kardus dan barang-barang besar milik Risya. Diamatinya satu persatu barang itu hingga mulutnya berdecak kesal. Ada pakaian, kosmetik, skin care dan barang keperluan wanita yang tercecer di meja panjang dekat peralatan untuk fotosyut. Dahinya mengernyit heran. Entah pekerjaan apa yang dilakukan oleh ibu tirinya itu hingga membuat aura rumah mewah ini jadi tidak ekslusif lagi. Waktu kecil, bahkan dirinya saja enggan mengubah isi perabotan rumah dengan mainannya karena tak mau rumahnya tercemar. "Memangnya tante Risya itu kerja apa, Pak Us?" tanya Adam pada salah satu penjaga rumah yang dikenalnya sejak dirinya masih kecil. Pak Us masih mengenalnya ternyata walau dirinya sudah lama pergi dari rumah ini. "Oh, beliau itu beauty vlogger. Sering banget syuting di sini. Kalau lagi ada barang baru, bisa sampai satu hari," ujar pak Us yang dibalas anggukan oleh Adam. "Terus, pak Us sering awasi mereka?" "Sering. Pak Abi
last updateHuling Na-update : 2025-01-11
Magbasa pa

Janji Adam Dan Fariska

Sesuai janjinya semalam, Adam menjemput Jihan lebih dulu baru berangkat ke kampus. Dua sahabat itu kembali akrab setelah delapan tahun berpisah. Adam masih seperti dulu, selalu memberi perhatian lebih pada Jihan dan itulah yang membuat hati gadis itu selalu berbunga-bunga bahagia. "Adam, nanti pulangnya bareng apa enggak?" tanya Jihan sebelum turun dari mobil. Adam melirik sekilas lalu mengangguk. Sebuah senyuman manis terbit di bibir Jihan. "Jam tiga kan?" "Iya. Soalnya Rayhan hari ini kuliah siang. Oh ya, kamu jadi ikut kumpulan hari ini?" tanya Jihan lagi. "Sepertinya tidak. Aku tadi membatalkannya sebelum jemput kamu." Jihan mengerutkan dahinya. Biasanya, Adam paling senang ikut perkumpulan mahasiswa yang sering membahas tentang isu sosial. "Kenapa?" Jihan terlihat penasaran. "Aku ingin meluangkan waktu sejenak buat adik tiri aku." Adam mengubah cara duduknya hingga kini berhadapan dengan Jihan. Pria tampan itu menggaruk-garuk dagunya memikirkan sesuatu yang sepertinya sanga
last updateHuling Na-update : 2025-01-12
Magbasa pa

Tak Ingin Seperti Dulu

"Pa, Adam mau bicara." Abi menghentikan pekerjaannya. Ia membuka kacamata yang sejak tadi bertengger di hidungnya. Anak semata wayangnya dengan Winda itu tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerjanya tanpa mengetuk pintu. Pasti ada sesuatu hal serius yang ingin dibicarakan olehnya. "Ada apa?" Abi mempersilakan Adam duduk di salah satu sofa. Adam pun duduk berhadapan dengan ayahnya. "Sepertinya ada pembicaraan serius?" "Kenapa papa enggak pernah bilang kalau Fariska punya sedikit kelainan. Ah, bukan kelainan tapi ada keterlambatan tumbuh kembang. Papa sudah bawa dia ke dokter anak?" tanya Adam panjang lebar. Abi melepas kacamata yang bertengger di hidungnya. Pelipisnya berdenyut tiba-tiba mendengar pertanyaan Adam yang selama ini ia sembunyikan. Fariska memang memiliki keterlambatan pertumbuhan sejak kecil. Fisiknya terlalu lemah dan sering sakit-sakitan. Abi bukannya tak pernah membawanya ke dokter, hanya saja dirinya banyak sekali pekerjaan beberapa tahun belakangan. Karirnya sempat h
last updateHuling Na-update : 2025-01-13
Magbasa pa

Ambil Alih

"Makan! Maunya apa sih nih anak?" bentak Risya pada Fariska yang sejak tadi terus membungkam mulutnya dengan tangan sambil menggelengkan kepalanya. "Mama sibuk ini!" "Mau kak Adam!" Fariska berteriak keras memanggil nama Adam. Risya mendelikkan matanya lalu menarik tangan Fariska yang menutup mulutnya dengan paksa. Gadis kecil itu menangis kencang berteriak memanggil nama Adam. Benar saja, begitu Adam turun dari tangga, Fariska berlari menghampirinya. Hampir saja gadis kecil itu terjatuh, beruntung Adam dengan sigap menggendongnya. "Fariska kenapa nangis?" Adam mengusap air mata adik tirinya itu dengan tangan. Fariska menggeleng ketakutan tapi matanya melirik ke arah Risya yang sedang berkacak pinggang. "Kamu memang pengacau ya, di rumah ini! Gara-gara kamu, Fariska jadi enggak nurut lagi sama saya! bentak Risya yang semakin membuat Fariska ketakutan. "Yang pengacau itu tante. Sejak tante masuk rumah ini, tidak ada kedamaian sama sekali," celetuk Adam. "Lepaskan Fariska!" Risya m
last updateHuling Na-update : 2025-01-14
Magbasa pa

Mencuri Perhiasan

Risya membanting puluhan amplop yang telah disusun rapi oleh asistennya. Dari semua isi amplop itu, yang paling banyak adalah tagihan hutang dari bank dan juga pemutusan kontrak dari suatu brand karena keterlambatan pengiriman video sesuai dengan waktu yang disepakati. "Kenapa bisa sampai telat sih? Kita kan sudah edit semua video yang katanya tidak sesuai? Apa permasalahannya?" marah Risya pada asistennya yang masih berdiri di tempatnya berdiri. "Enggak tahu, mbak. Kita belum dapat alasannya. Tapi disitu tertera kalau video tidak memenuhi standar perilisan sesuai konten mereka," ujar sang asisten yang kini menunduk ketakutan. "Coba kamu hubungi sekali lagi ke mereka. Minta alasannya dan juga kompensasi pemutusan sepihak oleh mereka. Ini tidak adil. Karena kita sering kasih mereka engagement yang enggak main-main," tegas Risya. Asistennya hanya mengangguk lalu pamit undur diri dari ruangan Risya di bagian belakang rumah utama. Risya sejak tadi
last updateHuling Na-update : 2025-01-15
Magbasa pa

Tidak Lebih Buruk

"Dari mana? Kok sampai malam baru pulang?" Risya berkacak pinggang di depan pintu masuk dengan lirikan tajamnya ke arah Abi dan Adam. Raut wajah kedua pria itu sangat datar, malas untuk menjawab pertanyaan dari Risya. Abi menyingkirkan tangan Risya yang menghalangi pintu masuk dan menyuruh Adam untuk menidurkan Fariska di kamarnya. Risya sempat menahannya namun tak berhasil karena tangannya dicekal oleh Abi. "Mulai sekarang, jangan pernah ikut campur dengan urusanku. Kamu juga tidak diperbolehkan memegang Fariska kalau sifat kamu tidak berubah," ancam Abi. Risya melotot tak terima, ini keputusan sepihak yang sangat menyakitkan. "Mas, kenapa kamu begitu arogan sekarang? Fariska itu anakku, jadi hanya aku yang berhak sama dia!" "Saya juga ayahnya. Saya yang putuskan akan bersama siapa Fariska setiap harinya. Kamu, silakan urus pekerjaan kamu tanpa harus mikirin Fariska." Risya mengejar Abi yang berjalan cepat meninggalkannya di lantai bawah. Tak lama kemudian terdengar suara pintu
last updateHuling Na-update : 2025-01-16
Magbasa pa

Pencuri Dalam Rumah

Bulan berlalu, Risya tak pernah lagi menganggu Fariska seperti yang diminta oleh Abi. Ia semakin sibuk dengan pekerjaannya, tanpa menghiraukan suaminya. Semua yang ada di kepalanya hanya uang dan popularitas. Abi pun tak pernah lagi bertegur sapa dengan istrinya, hanya sesekali jika sedang berkumpul di ruang makan. Itupun tanpa Adam dan Fariska. Kedua anaknya sudah enggan bertemu dengan Risya kecuali terpaksa. Siang itu, Adam pulang cepat dari kampus karena ingin membawa adiknya terapi ke dokter. Mereka akan berangkat sore hari sembari menunggu Abi pulang dari kantor. Risya yang tak mengira kalau anak tirinya akan pulang cepat, tergesa-gesa masuk ke ruang kerja suaminya lalu menutup pintunya. Risya kembali mengambil perhiasan milik Carla. "Halo, pa. Adam sudah di rumah. Ada yang darurat, pa?" tanya Adam yang baru saja sampai di rumah. Ia menaiki anak tangga pertama sambil memegang ponsel di telinganya. "Map yang dari dokter? Dibawa sekarang?" Adam terdiam mendengar instruksi dari
last updateHuling Na-update : 2025-01-17
Magbasa pa

Kesalahan Besar

"Jadi, ini yang kamu lakukan selama aku tak ada di rumah?" tanya Abi dengan suara dinginnya. Risya menunduk takut. Tangannya saling mengerat satu sama lain. "Aku, tak tahu apa yang harus kulakukan selain menceraikanmu. Ini sudah kedua kalinya kamu mengecewakan aku, Risya." "Mas, aku bisa jelaskan semuanya. Aku melakukan ini karena terpaksa. Aku, terjerat hutang dan aku tak memiliki uang untuk membayarnya. Aku—" "Hutang? Bukannya kamu sudah punya pekerjaan sendiri? Uang yang aku berikan setiap bulan, kamu gunakan untuk apa?" Risya semakin menunduk ketakutan. Ia bingung akan berkata apa, mengatakan yang sejujurnya sama saja membuat lubang untuk dirinya. "Pa, kita langsung ke dokter aja. Sudah sore," ujar Adam menginterupsi. Abisena hanya mengangguk. Ia masuk ke dalam kamar untuk mengganti bajunya sebentar. "Tante, kalau masih mau sama papa, tante harus berubah. Kalau seperti ini terus, bisa jadi papa akan menceraikan tante secepatnya." Risya memicingkan matanya, ia mulai membenci la
last updateHuling Na-update : 2025-01-18
Magbasa pa

Masalah Baru

Dokter Dimas selesai melakukan terapi pada Fariska. Anak kedua Abi itu sudah mulai ada perkembangan setelah kunjungannya minggu lalu. Ternyata, semua ini karena tekanan psikis dari ibunya yang membuat mental Fariska terganggu. Selama delapan tahun Fariska bersama Risya, anak itu seringkali mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan. Selama itu pula Fariska memendamnya tanpa berani bicara pada siapapun. Abisena sang ayah hanya datang sesekali mendengarkan anaknya bicara, tapi selalu dibalas dengan senyuman tanpa ada teguran pada istrinya. Abisena menganggap, kebiasaan Fariska wajar di usianya yang masih kecil tapi sebenarnya itu adalah awal terganggunya psikis sang anak. "Bagaimana dokter Dimas? Ada perkembangan dengan Fariska?" tanya Abisena yang tak sabar ingin tahu keadaan anaknya. Fariska sudah bisa menyusun alphabet dan juga angka dengan benar. Bahkan bisa menyebutkan nama hewan dan tumbuhan. Anak itu sudah mulai berani bercerita apa saja yang dilihatnya. Jauh lebih baik dari kea
last updateHuling Na-update : 2025-01-19
Magbasa pa

Pengganggu Baru

Abi berjalan gelisah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dua matanya selalu tertuju pada jam dinding yang setiap menitnya terus berjalan. Sudah pukul dua belas malam, tidak biasanya Risya belum pulang hingga semalam ini. Tiga jam lalu dirinya sempat menghubungi nomor ponsel Risya, namun panggilannya tak terjawab. Lalu dirinya menghubungi Anna dan katanya, memang Risya sempat ke rumahnya sore hari tapi pukul tujuh dirinya pulang ke rumah. "Pergi ke mana dia?" gumam Abi yang masih gelisah. Karena sudah malam, ia memutuskan untuk beristirahat dan akan melanjutkan pencarian besok. Ia akan meminta bantuan Anna dan karyawan Risya yang biasanya tahu ke mana istrinya itu pergi. Di tempat berbeda, Risya tertidur setelah dipaksa meminum obat penenang oleh Sandy. Wanita itu tidur di kamar yang sama dengan mantan kekasihnya itu. Bahkan ia tak sadar jika dirinya tidur dipelukannya. "Sudah lama ya, Ris. Delapan tahun lebih loh. Kenapa kamu enggak tungguin aku dulu sih? Malah nikah sama laki
last updateHuling Na-update : 2025-01-21
Magbasa pa
PREV
1
...
121314151617
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status