Semua Bab Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda : Bab 11 - Bab 20

30 Bab

Mahar 11

Revan pun lalu segera beranjak ke kamar mandi demi menghindari diri dari cubitan Keysa.Setibanya di kamar mandi, Revan pun tersenyum sendiri sambil mengusap kasar wajahnya."Tuhan, nikmat mana yang aku dustakan lagi. Kau memberiku istri yang sungguh luar biasa, tak hanya pekerja keras tapi juga gampang malu dan tersipu. Sungguh rasanya gemas sekali memiliki Keysa. Tuhan, aku mohon jaga terus hati aku untuknya begitu pun sebaliknya," lirih Revan di dalam kamar mandi.Sedangkan Keysa, nampak sedang memindahkan hp sang suami ke atas meja riasnya, lalu hendak menyiapkan baju untuknya. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar Hp Revan yang berbunyi.Keysa pun segera menghampiri hp suaminya, lalu melihat siapa yang menelponnya. Di lihat dari PP WeAnya nampak seorang perempuan yang sangat anggun dan cantik dengan nama kontak 'Vina'.Dada Keysa naik turun menahan gemuruh kecemburuan yang ada. 'Siapa wanita itu? Dan apa hubungannya dengan Mas Re
Baca selengkapnya

Mahar 12

Rasa sesak mulai mendera hati Revan, tak pernah sebelumnya ia melihat Key mengeluarkan setetes air matanya selama ini. Ini pertama kalinya ia melihat Key menangis dan terisak, dan itu karena dirinya."Key, aku minta maaf, aku tau aku salah," lirih Revan pelan.Tubuhnya pun melemas dan beringsut turun. Ia pun duduk dan bersandar pada pintu yang tertutup, ia pun lalu memeluk kedua lututnya."Kenapa rasanya sesakit ini," lirih Revan pelan.Sedangkan didalam kamar, Keysa masih berdiri di balik pintu yang barusan ia tutup. Keysa berusaha menetralkan hatinya. Rasanya sungguh sakit saat Revan berucap dia lupa kalau sudah memiliki istri. Apa selama ini Revan tak pernah menganggap dirinya ada?Hening mulai melanda, Revan tak lagi mengetuk pintunya, bahkan suaranya pun seakan menghilang. Rasa sepi mulai hinggap di hati Key. Hanya suara detak jarum jam yang berbunyi memenuhi indera pendengaran.Setelah ia cukup menata hatinya dan sedikit en
Baca selengkapnya

Mahar 13

"Kenapa Bang?" tanya Revan kepada Kenzi dan Kenzo disana."Ini, Van, gua kan minta rincian bill ceritanya, mau tau harganya, biar ngitung budget kita, pas udah dikasih ternyata harga disini beda sama yang di IGe. Nah, gua tanya kan baik-baik, tapi si Mbak ini, tapi dia kek gak tau menau, tugas dia cuma nganter pesenan, terus gua suru tanya bagian kasir. Nah, gak lama si Mas kasir ini kan dateng kesini, terus nyampein kalau emang harga di IGe itu harga lama katanya dan belum di update. Padahal cuma beda seminggu loh sama harga disini," jelas Kenzo sambil menunjukkan nota pesenan dan juga harga di IGe milik Resto Abimanyu kepada Revan."Terus tadi juga ada orang yang bilang, katany, harganya beda sama pas siang. Tadi siang dia beli disini cuma abis 100ribu, masa pas malem dengan menu yang sama naik jadi 150ribu. Kalau gak percaya, tanya aja sama si Mas-mas itu, tuh orangnya masih disana," tambah Kenzi sambil menujuk seseorang yang berada tak jauh dari mereka.
Baca selengkapnya

Mahar 14

Suara Keysa nampak bergetar dan tubuhnya sedikit limbung. Keysa perlahan mundur dari dekat Revan, beruntung Nuri -- sang Kasir dengan sigap memegangi tubuh Keysa dan menyuruhnya untuk duduk. Setelah Keysa duduk, Nuri pun lalu mengambil sebotol air mineral dan memberikannya kepada Keysa."Makasih, Teh," ucap Keysa dan mendapat anggukan dari Nuri.Keysa pun segera meminum air itu hingga habis setengahnya."Mas, kamu gak becanda kan?" tanya Keysa lagi setelah lebih tenang."Ngga. Yuk ah ke dalem," ajak Revan sambil menggelengkan kepalanya."Nur, nanti ada 3 orang yang kesini dari angkringan timur sama atas, suru mereka bantu ngelayanin ya. Kamu jaga kasir aja dulu," ucap Revan dan mendapat anggukan dari Nuri."A, ini diskonnya gimana? Nuri gak terlalu paham," ucap Nuri dengan sedikit ragu Revan hanya tersenyum samar lalu menjelaskan lebih detail soal diskon terutama untuk mereka yang nambah dan juga pesan online. Tak lupa,
Baca selengkapnya

Mahar 15

Keysa tertawa dengan girang karena bisa meledek sang suami.Revan pun nampak mengulum senyum seperti yang dipaksakan.Saat Keysa hendak berdiri, Revan pun kembali mendorong tubuh sang istri untuk duduk kembali, lalu Revan pun mendaratkan bibirnya tepat di bibir mungil istrinya.Tak hanya bibir, Revan pun memberi hukuman dengan menyentuh beberapa area sensitif milik istrinya sehingga membuat Keysa sedikit terangsang. Tak ingin terlalu jauh, Keysa pun segera melepaskan ciuman itu."Mas mah ih," ucap Keysa sambil sedikit menggerutu dan Revan langsung tertawa."Biasanya kamu berapa lama, Yang, merahnya?" tanya Revan sedikit penasaran."Biasanya sepuluh hari, Mas, ini udah masuk hari ke lima" jawab Keysa dan mendapat anggukan dari Revan."Ya udah, sabar dulu ya, Sayang. Nanti setelah kita bikin resepsi baru kita gas semaleman, atau mau tahan dulu buat pas bulan nanti?" tanya Revan sambil menaik turunkan alisnya."Res
Baca selengkapnya

Mahar 16

Revan tersenyum dari atas panggung mengarah kepada Keysa di meja sana. Keysa pun nampak memerah diperlakukan seperti itu."Ya Allah baru tau suara Mas Revan sebagus itu," lirih Keysa pelan.Keysa benar-benar mengagumi suara Revan saat itu. Dan setelah selesai satu lagi, Revan pun segera turun dari panggungnya dan mengarah ke meja Keysa."Lah udah satu lagu doang?" tanya salah satu langganan di resto tersebut."Sans, ambil hp dulu, live kita," ucap Revan sambil terkekeh."Aku ngisi acara dulu ya, Yang, maaf kalau kamu aku tinggal sendiri disini," ucap Revan kepada Keysa dengan sedikit sendu."Gak papa, Mas, aku juga nikmatin suara mu kok he, aku live rekam di IG juga ya," ucap Keysa dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu mengecup kening Keysa dan kenbali lagi keatas panggung."Wah, istrinya cantik ternyata loh, baru tau itu haha," ucap salah satu pemain alat musik di sana.Sontak ucapan itu mem
Baca selengkapnya

Mahar 17

Revan melancarkan berbagai serangan kepada wanita itu. Sesekali wanita itu bisa menangkisnya namun karena perbandingan kekuatan, ia sama sekali tak bisa melawan Revan.Tubuhnya sedikit limbung, apalagi setelah terkena pukulan Revan di bagian perutnya sehingga membuatnya menabrak mobil yang berada di belakang sana.Suasana parkiran saat itu sudah tak kondusif lagi. Ada sekitar 3 motor yang hancur dan sebuah mobil yang retak kacanya karena pukulan Revan tadi."Cepet cari Neng Keysa, saya yakin dia belum jauh," ucap Mang Ucup saat ia keluar dari dalam dapur kepada salah satu juru parkir disana.Tanpa menunggu perintah 2 kali, salah satu jukir disana pun akhirnya mencari Keysa yang sudah pergi. Dia berharap semoga saja Keysa belum terlalu jauh sehingga ia bisa segera mengejarnya.Mang Ucup pun berusaha menahan Revan agar tak melukai wanita itu kembali. Bersama satu orang pelayan lainnya mereka berdua berhasil memegangi kedua lengan Revan. Sed
Baca selengkapnya

Mahar 18

Revan berusaha untuk melajukan motornya dengan stabil meskipun rasa kram dan kesemutan nampak terus menjalar dari jari-jemarinya yang terluka."Mas, biar aku aja yang bawa," pinta Keysa kembali.Namuh Revan nampak menggeleng dan membelai lembut lengan wanitanya itu."Gak papa, kamu peluk aku aja ya," ucap Revan kembali.Beruntung, perjalanan mereka tak terlalu menyita banyak waktu.Sekitar 15menit kemudian akhirnya mereka tiba di depan rumah Keysa. Revan nampak sedikit oleng saat menghentikan motornya, namun dengan sigap ia masih mampu menguasai keadaannya."Wah masih rame rupanya," ucap Keysa saat melihat banyak pasang sendal di teras rumahnya."Assalamu'alaikum," salam mereka berdua serempak."Wa'alaikumsalam," jawab orang dari dalam rumah.Semua orang yang ada didalam rumah pun mengalihkan perhatiannya pada dua insan yang baru saja datang itu."Aku duluan ke kamar ya, Key," ucap Revan dan mendapa
Baca selengkapnya

Mahar 19

Wajah Keysa nampak memerah menahan malu karena ucapan Revan barusan. Keysa pun lalu menutup mukanya dengan kedua telapak tanggannya demi menghindari tatapan Revan yang membuat dirinya salah tingkah."Ihh gembel banget, lagi serius-serius tiba-tiba di gombalin emang yaa ni orang," ucap Keysa sambil terus menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya.Revan pun tertawa melihat istrinya yang salah tingkah itu. Ia pun lalu meruba posisi duduknya menjadi berhadapan lalu membelai lembut wajah itu dan perlahan belaian itu turun ke perut Keysa yang rata.Revan pun mencium perut itu dan seketika membuat Keysa membuka kedua telapak tangan dan matanya."Dek, liatin tuh mama kamu. Di gombalin gitu aja langsung malu dan salah tingkah, apa gak tambah bikin papa sayang sama dia, duhh emang mama mu tuh mood booster banget buat Papa," lirih Revan pelan di depan perut Keysa."Ih, apaan sih, Mas," ucap Keysa sambil menyingkirkan kepala Revan dari depan pe
Baca selengkapnya

Mahar 20

Nafas keduanya kini terengah-engah setelah melakukan olahraga pada pagi itu."Duh, baru juga keramas, udah harus keramas lagi aja," gerutu Keysa memanyunkan bibirnya.Revan yang melihat itu pun lalu kembali mencium bibir sang istri."Sekali lagi manyun, aku cium lagi kamu," ucap Revan dengan sedikit terkekeh.Mendengar ucapan Revan, Keysa pun akhirnya hanya mendengus kasar saja."Gimana, Yang? Enak?" tanya Revan mencoba menggoda kembali sang istri.Wajah Keysa kembali memerah mendengar pertanyaan Revan, ia tak berani berucap hanya mengangguk saja lalu membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami."Cie ilah istri aku malu-malu terus ihh, jadi pingin lagi," goda Revan kembali.Keysa pun lalu menarik wajahnya dan kemudian menjaga jarak dengan sang suami. Revan hanya tersenyum saja melihat kelakuan sang istri itu."Padahal tadi pas bangun tuh badan pada lemes banget dan sakit, eh abis di ajak olahraga gak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status