“Cinta banget, Tan ….” Evrard menyahut, binar di matanya meredup mengingat masa saat berpisah dengan Qailula.“Ya sudah, Kakek yang akan bicara sama mommy kamu.” Kakek memberi gesture agar asistennya membawakan handphone untuk menghubungi Mommynya Evrard.“Makasih Kek.” Raut wajah Evrard tampak haru, dadanya terasa ingin meledak oleh rasa bahagia karena tidak perlu menunggu lagi untuk memiliki Qailula seutuhnya.Evrard mendapat tepuk tangan tatkala langkahnya memasuki kabin tengah.“Selamat ya,” kata Davanka seraya bangkit dari kursi sambil mengulurkan tangan.Evrard menjabat tangan Davanka lalu memeluk pria itu saking senangnya padahal pernikahannya pun belum terlaksana.Para sepupu yang lain menggoda Evrard tapi tidak dihiraukannya karena ingin segera kembali duduk di samping Qailula.“Ev!” tegur Qailula mengerutkan wajahnya.Evrard tertawa renyah, dia membawa Qailula tenggelam dalam pelukan.“Biar kakek yang bilang sama mommy tentang pernikahan kita, kakek sangat mengenal
Last Updated : 2024-08-21 Read more