Beranda / Romansa / Orang Ketiga / Bertemu Calon Mertua

Share

Bertemu Calon Mertua

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-19 08:27:51

Tidak ada beban yang dirasakan Vita tatkala Elvern mengajaknya bertemu mommy dan daddy.

Saking polosnya, Vita pasrah apabila kedua orang tua Elvern tidak menyukainya karena Vita yakin kalau Elvern pasti akan mempertahankannya.

Sepercaya diri itu Vita mengingat apa yang telah Elvern lakukan dan korbankan selama ini hanya untuk bisa bersamanya.

Pandangan Vita tertuju ke luar kaca jendela mobil menatap gedung-gedung dengan arsitektur asing yang baru sekarang dia temukan.

Mereka berdua baru saja mendarat di Bandara dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju kediaman kedua orang tua Elvern.

Elvern menoleh ke samping mencari tahu apa yang Vita lakukan karena sedari tadi dia fokus pada layar iPad mengerjakan tugas kantor penting yang membutuhkan perhatiannya.

“Vit,” panggil Elvern pelan.

“Hem ….” Vita balas bergumam.

“Kamu enggak gugup ‘kan mau ketemu kedua orang tua aku?” tanya Elvern random.

“Enggak tuh!” balas Vita dengan pandangan yang masih tertuju ke luar jendela kaca mobil.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Orang Ketiga   Merencanakan Pernikahan

    Diawali dengan menu pembuka, tidak ada yang bicara sibuk menyantap hidangan tersebut tapi Vita malah celingukan karena tidak tahu harus menggunakan sendok atau garpu yang mana.Dia meniru apa yang dilakukan Elvern.“Iiih, belum selesai.” Vita menarik mangkuk yang hendak diangkat oleh pelayan.“Boleh minta lagi, enggak?” tanyanya berbisik.Sang pelayan melirik ke arah sang tuan dan nyonya dan mendapat balasan gelengan kepala dari mereka berdua.“Akan datang sebentar lagi menu main course yang tidak kalah lezat dari ini,” kata sang pelayan membujuk.“Oh … gitu ….” Vita bergumam tampak kecewa.Namun tidak lama raut kecewa itu menghilang setelah pelayan menyajikan menu main course yang menggugah selera.Vita menoleh ke samping mencari tahu apa yang harus digunakan untuk menyantap menu main course berupa steak ini.Cara makan Vita masih serampangan, bahkan dia tidak tahu cara yang benar memotong daging steak.“Sini …,” kata Elvern menarik piring lalu memotong steak di piring Vita

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Orang Ketiga   Cemburunya Evrard

    Evrard terbangun karena indra penciumannya menangkap aroma wangi masakan.Dia yang berbaring terlentang perlahan membuka mata kemudian meraba bagian kasur di sampingnya dan mendapati kosong.Jadi pasti Qailula yang sedang masak di dapur. Evrard bangkit duduk di tepi ranjang, bibirnya melengkungkan sebuah senyum tatkala mengingat momen bercinta tadi malam bersama Qailula yang begitu menggairahkan.Tidak seperti beberapa hari lalu saat—untuk pertama kalinya setelah mereka bertemu kembali—bercinta di ruangan kerja di kantor Evrard hanya dirinya saja yang mendominasi, tadi malam Qailula sungguh membuatnya semakin cinta dengan gerakan yang tidak terduga.Bahkan Evrard baru merasakan hasrat Qailula yang sebesar ini padahal dulu mereka juga sering bercinta.Mungkin karena dulu Qailula merasa bersalah telah menjadi orang ketiga sehingga tidak bisa lepas mengungkapkan apa yang juga sebenarnya dia rasakan.Evrard yang hanya mengenakan boxer saja pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Orang Ketiga   Melawan

    Meskipun Qailula tahu kalau Evrard mencintainya tapi dia tetap bekerja dengan profesional.Kinerjanya yang terkenal baik harus terus dipertahankan meski sekarang karyawan satu kantor mengetahui hubungannya dengan Evrard.Meeting bersama pak Hendrik di kantor beliau berjalan lancar diakhiri dengan makan siang di sebuah resto sehingga mereka harus berpindah ke sana.Evrard terus celingukan mencari keberadaan Qailula meski sudah duduk satu meja bersama pak Hendrik, beruntung beliau sedang sibuk dengan ponselnya.Dari jauh, Qailula yang duduk bersama sekretaris pak Hendrik langsung berdiri agar bos tapi pacarnya itu bisa mengetahui keberadaannya.Setelah netranya menangkap sosok Qailula barulah ekspresi wajah Evrard tampak lega dan gesture tubuhnya tenang tidak mencari-cari lagi.Sesaat kemudian satu pesan masuk ke ponsel Qailula, dia langsung membacanya.Evrard : Kamu enggak apa-apa ‘kan makan di sana sama sekretaris pak Hendrik?Qailula tersenyum membaca pesan tersebut, Evrard t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Orang Ketiga   Tipu Muslihat Elvern

    Langkah Vita perlahan melambat tatkala netranya menangkap sosok Diego mendekat.“Ngapain dia di sini?” Vita bergumam lantaran Diego tidak pernah menjemputnya kecuali ada sesuatu yang penting.“Selamat siang Nona … tuan Elvern menginginkan Nona ikut dalam bisnis tripnya ke Moskow.” Setelah berujar demikian Diego mengambil alih iPad dan buku yang Vita peluk.“Eh … tapi aku memiliki janji dengan Janina dan Elvern tahu itu,” protes Vita menahan langkah Diego.Pria paruh baya bertampang dingin membalikan badannya lalu menatap Vita tajam.“Tuan Elvern sedang dalam perjalanan ke Moskow dan Nona harus pergi sekarang juga sehingga nanti saat tuan Elvern selesai meeting, Nona sudah ada di suite hotel dalam keadaan wangi dan cantik.”Demi apapun ucapan Diego sungguh membuat Vita emosi, terkesan kalau dirinya adalah gundik Elvern.Vita menarik langkah memburu Diego kemudian memukul dada Diego yang bidang dan berotot menggunakan kepalan tangan.“Nyebeliiiin!” Vita berseru kesal.Namun Die

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Orang Ketiga   Money Talk

    Dalam perjalanan Vita kembali dibuat takjub memandangi bangunan-bangunan ikonik yang terlewati.Tidak pernah terbayangkan dalam benak Vita sebelumnya kalau dia akan berkeliling Eropa seperti ini.Dan Vita dibuat menganga tatkala mobil memasuki area depan sebuah bangunan besar dan tinggi dengan nama sebuah hotel terkenal yang selalu menjadi hotel paling mewah di banyak Negara termasuk di Indonesia-tanah air Vita.“Silahkan Nona.” Diego membukakan pintu mobil untuk Vita.Diego mempersilahkan Vita duduk di lobby yang luas dengan arsitektur modern kontemporer lalu pria itu pergi ke resepsionis untuk meminta kunci akses.Setelah mendapatkannya Diego menuntun Vita ke kamar, mereka harus menyusuri lobby yang luas untuk sampai ke area lift.Terdapat dua belas lift di sana yang siap mengantar tamu hotel ke lantai yang dituju.Keduanya lantas masuk ke dalam pintu lift yang terbuka, melewati beberapa lantai dan saat pintu lift terbuka di lantai yang mereka tuju—Diego kembali menuntun Vita

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Orang Ketiga   Rumah Impian

    “Selamat sore Bu Lula,” sapa seorang pria membuat Qailula mendongak dari layar komputer yang sedang ditekuni sejak beberapa jam lalu.“Sore …,” gumam Qailula membalas sapaan pria yang dia ketahui sebagai notaris kepercayaan Gunadhya.“Pak Rusdi?” Qailula bangkit dari mejanya.Dia gelagapan karena tidak terinfo kalau hari ini ada pertemuan antara Evrard dengan sang notaris.“Saya diminta pak Evrard langsung untuk datang ke sini,” kata pak Rusdi memberitahu.“Oooh … Baik, silahkan masuk Pak … saat ini telah memasuki jam pulang kerja, pak Evrard sudah tidak sibuk.” Qailula hendak keluar dari mejanya untuk mengantar pak Rusdi ke ruangan Evrard.“Tapi saya tidak memiliki keperluan dengan pak Evrard, saya justru ingin bertemu Bu Lula ….” Pak Rusdi duduk di depan meja Qailula sementara asistennya memberikan berkas kepada beliau.“Saya mau meminta tanda tendangan balik nama rumah yang pak Evrard beli untuk Bu Lula.”Sontak Dita dan Rio saling memandang dari meja mereka masing-masing.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Orang Ketiga   Berkumpulnya Keluarga Besar

    Sesak di dada mendera Qailula semenjak menginjakan kaki di area pemakaman.Evrard menepati janji, membawanya ke sini untuk mengingat mereka yang Qailula cintai.Namun Qailula yang merasa menjadi penyebab kematian neneknya dan anak mereka tidak mampu menahan gemuruh di dada.Air mata terus berlinang seiring langkah kaki menyusuri jalan setapak.Evrard yang menyadari kalau Qailula sedang terguncang akhirnya meraih tangan Qailula guna menenangkan namun refleks Qailula tepis lantaran ingatan tentang keegoisan Evrard yang turut menjadi penyebab kepergian orang-orang yang dia cintai itu melintas memicu gundah.Sesaat kemudian Qailula dan Evrard menghentikan langkah di depan dua gundukan, yang satu besar dan satunya lagi kecil.Tangis Qailula pecah, dia berjongkok kemudian mencengkram tanah di atas dua gundukan itu erat sampai keluar dari sela jemarinya.“Maafin Lula, Nek … maafin mommy ya sayang.” Qailula melirih serak.Evrard ikut berjongkok di samping Qailula, merangkul pundaknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Orang Ketiga   Cinta

    “Pantes aja, detektif swasta yang aku gunakan jasanya mengatakan kalau Lula enggak ada di Indonesia … aku enggak habis pikir, apa om Arkana enggak ingin tertawa sewaktu meyakinkan aku dengan mengatakan kalau belum bisa menemukan Lula padahal om mungkin tahu di mana Lula berada.” Semua yang mendengar tertawa padahal Evrard berujar ketus.“Menurut Lo? Kamu enggak tahu aja Om nahan ngakak setiap kali komunikasi sama kamu baik melalui telepon atau ngomong langsung … tapi seperti kata tante kamu tadi, kalau ini demi kebaikan kalian … buktinya saat sekarang kalian bertemu kembali, situasi sudah aman dan kamu bebas mau nikah sama Lula juga.” Om Arkana membela diri. “Tapi El yang nemuin Lula, kalau Lula enggak ditakdirkan bersahabat dengan kekasihnya El mungkin sampai sekarang aku masih cari Lula.” Evrard terdengar menggerutu.“Eit jangan salah, sebetulnya kami udah buat rencana untuk membawa Lula ke Jakarta tapi enggak langsung mempertemukannya sama kamu juga karena Lula selalu bilang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21

Bab terbaru

  • Orang Ketiga   Tamat

    “Mommy!!! Daddy!!!” Queenaya Everly Alterio-putri bungsu Qailula dan Evrard berlari berhamburan memasuki kamar.Sang Nanny menyusul dari belakang tapi tidak berani melewati pintu sedangkan Agarva, Atharva dan Aksena masuk dengan santainya untuk menyapa mommy dan daddy.“Hai sayang, akhirnya kalian sampai!” Qailula langsung mendudukan tubuhnya untuk memeluk si bungsu yang secepat kilat telah berada di atas ranjang.Tidak lupa Qailula mengapit selimut di ketiak karena tubuhnya polos usai bercinta sampai pagi tadi dengan Evrard.Evrard ikuta-ikutan memeluk Qailula yang tengah memeluk Queenaya meski perasaanya campur aduk kepergok anak-anak dalam keadaan polos dibalik selimut.“Oh … Mom … Dad, jangan bilang kalian habis buat anak kelima.” Atharva merotasi bola matanya jengah.“Kenapa memang?” Evrard bertanya tidak terima tapi tertawa.“Mommy sama Daddy enggak tahu aja kalau setiap kali kalian pergi berdua, Athar kerepotan ngawasin Sena sama Queen.” Atharva mengeluh.“Halaaah, cari

  • Orang Ketiga   Second Honeymoon

    Berpelukan di atas daybed dengan hanya menggunakan bikini dan celana renang sambil menikmati sunset tidak pernah sesyahdu ini.Setelah acara pesta bergengsi untuk para Pengusaha di seluruh dunia selesai dilaksanakan di kota New York—sengaja Evrard membawa Qailula ke Utah untuk menikmati sekantong kemewahan modern di lanskap antah berantah yang liar.Sebuah resort bintang lima menjadi pilihan Evrard di mana tempat persembunyian batu pasir yang indah berada di jantung Negara Najavo.Anak-anak sedang dalam perjalanan setelah menyelesaikan ujian sekolahnya dan dijadwalkan baru sampai esok pagi jadi Evrard memiliki waktu berdua dengan Qailula malam ini.Evrard membelai pundak Qailula, sentuhannya merayap ke lengan dan berakhir di jemari yang kemudian dia genggam.Pria itu pikir istrinya tertidur tapi ternyata netra indah dibalik sunglasess sedang menatapnya sedari tadi.Dia mengangkat kepala kemudian menunduk memberikan kecupan ringan di bibir Qailula yang kemudian tersenyum.“Aku b

  • Orang Ketiga   Nasib Sienna

    Sienna sedang menonton tayangan mengenai keberhasilan Evrard yang mendapat penghargaan bergengsi di dunia bisnis yang diselenggarakan oleh sebuah majalah bisnis ternama di Amerika.Berita tersebut sengaja Sienna cari di kanal berita online setelah dia mendapat informasi dari salah satu temannya.Kedua tangan Sienna mengepal di atas meja makan, rahangnya mengetat melihat kemesraan Evrard dan Qailula yang tertangkap kamera.Selama ini Sienna tidak mau tahu kehidupan tentang Evrard namun sebuah informasi dari sahabatnya membuat dia penasaran.“Si sialan itu malah hidup bahagia dengan si Jalang,” gumam Sienna menggeram kesal.Cup.Sebuah kecupan mendarat di pipi Sienna membuat wanita itu menoleh.“Fred, kamu sudah pulang?” Sienna buru-buru menutup MacBooknya.Fredrick melirik sambil tersenyum miring. “Aku sampai di sini sejak tadi dan menyaksikan kamu mengumpati Evrard serta istrinya,” kata suami Sienna yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua dari wanita itu.Seorang kepala

  • Orang Ketiga   I Love You

    Dua minggu berlalu, Elvern memenuhi janji kepada Vita untuk membawanya dan anak-anak liburan ke Indonesia.“El, kenapa kita landing di Surabaya?” Vita bertanya keheranan saat Pilot memberi informasi kalau sebentar lagi mereka akan landing di Bandara Internasional Juanda.“Kita akan bertemu seseorang ….” Elvern berteka-teki.“Siapa?” Vita penasaran.“Nanti juga kamu tahu.” Elvern bangkit dari kursi lalu mengulurkan tangannya membantu Vita berdiri.Namun genggaman itu tidak Elvern lepaskan hingga ke kabin depan di mana putra dan putri mereka duduk ditemani para Nanny dan bodyguard.Elvern menggendong Alani yang merentangkan kedua tangan kepadanya menggunakan satu tangan tanpa melepaskan satu tangan yang digenggam Vita.Sementara Arzana telah turun lebih dulu dan Arzeta dituntun Nanny menuruni tangga pesawat.Mereka masuk ke dalam satu mobil yang sama ditemani satu bodyguard sementara dua pengawal dan tiga Nanny masuk ke dalam mobil yang lain.

  • Orang Ketiga   Kebahagiaan Vita

    Elvern sudah tidak lagi bergaul dengan teman-temannya yang dulu untuk mencari kesenangan.Pria itu sekarng lebih suka masuk ke circle para pria pengusaha sukses yang tentunya kebanyakan dari mereka telah berumur.Jadi, jika dulu Elvern pulang dini hari karena menghabiskan malam di nightclub namun tidak semenjak beberapa tahun terakhir yang setiap kali terlambat pulang pasti dia habiskan di dalam gedung pencakar langit yang terletak di distrik pusat perkantoran.Vita tidak pernah komplain atau bertanya tentang keberadaannya.Elvern menganggap sang istri percaya dan mengerti dengan kesibukannya.Jam telah menunjukkan pukul dua dini hari saat semua pekerjaan Elvern hari ini selesai.Pria itu menggeliat meregangkan tubuh setelah berjam-jam duduk di kursi.Mematikan MacBook lantas bangkit dari kursi kebesarannya lalu menyambar tas sebelum dia melangkahkan kaki keluar dari ruangan.Masuk ke dalam lift, Elvern langsung menekan tombol basement di mana

  • Orang Ketiga   Akhirnya Terungkap

    Hampir sepuluh tahun usia pernikahan mereka tapi Evrard masih memperlakukan Qailula seperti saat pria itu menginginkannya dulu, tidak pernah berubah masih selalu mendambanya begitu hebat.“Aku ingin anak ke empat,” celetuk Evrard tiba-tiba menghasilkan tawa renyah Qailula.“Kenapa tiba-tiba sekali? Apa Vita lagi hamil anak keempat?” Qailula jadi skeptis mengingat Evrard dan Elvern sang kompetitif apalagi urusan memiliki keturunan untuk penerus Alterio.“Aku enggak tahu, tapi aku ingin anak perempuan.” Sorot mata Evrard tampak memohon.“Jadi liburan sekarang sekaligus honeymoon?” Qailula mengulum senyum dibalas senyum penuh arti oleh Evrard.“Kamar kita nanti terpisah jauh di sebrang ruangan jadi jeritan kamu enggak akan terdengar oleh anak-anak,” bisik Evrard di telinga Qailula kemudian mengulum cupingnya membuat Qailula menggeram pelan sebagai protes.Tangan Evrard masuk ke dalam rok dari dress Qailula mengusap lembut pahanya.“Ada program khusus

  • Orang Ketiga   Kebahagiaan Qailula

    Netra Qailula bergerak mencari pantulan Evrard di cermin meja rias saat langkah berat terdengar dari arah belakang. Senyum Evrard terkembang tatkala pandangan mereka bertemu sesaat setelah pria itu masuk ke dalam kamar. Evrard menghentikan langkah di belakang Qailula yang dalam posisi duduk lantas membungkuk mengecup puncak kepalanya. “Udah selesai?” Evrard bertanya tanpa maksud membuat Qailula terburu-buru. “Tinggal pakai lipstik.” Qailula menjawab lalu memoles bibirnya dengan lipstik warna orange soft. “Yang lain udah siap?” Qailula balas bertanya. “Udah … mereka lagi anteng di baw—“ “Mommyyyyyyyy!” Suara Atharva terdengar berteriak menghentikan kalimat Evrard. Pria itu merotasi bola matanya bersama ringisan pelan menghasilkan gelak tawa Qailula. “Ayo … kita ke bawah sekarang sebelum terjadi perang,” kata Qailula lantas bangkit dari kursi meja rias. Merangkul lengan beroto

  • Orang Ketiga   Hamil Lagi

    Di lobby, daddy Bianco merentangkan tangan menyambut cicitnya yang langsung beliau gendong di tangan kiri dan kanan sekaligus.Setelah beberapa saat istirahat yang diisi dengan mengobrol ringan melepas rindu antara Qailula, Vita dan Janina—mereka bertiga pun memisahkan diri dengan suami dan anak untuk melakukan final meeting bersama orang-orang yang membatu acara launching serta pengelola resort yang bernama Julian.Julian adalah pria berusia tiga puluh tahun yang kinerjanya telah diakui di banyak hotel berbintang di Italia.Sedangkan daddy Bianco bersama para cicitnya dan pengasuh pergi ke area bermain.Ruangan meeting yang semua dindingnya terbuat dari kaca memungkinkan ketiga suami itu bisa mengawasi dari sebuah ruangan yang nantinya akan menjadi ruangan Julian.Ada meja kerja dan satu set sofa untuk menerima tamu lalu sebuah kamar lengkap dengan kamar mandi dan mini pantry untuk tempat tinggal Julian yang hanya dibatasi satu tembok dan pintu pemisah yang

  • Orang Ketiga   Bisnis Resort

    Bisnis resort yang pernah dimimpikan Qailula, Vita dan Janina baru bisa terwujud setelah lima tahun kemudian.Itu dikarenakan Janina dikabarkan tengah mengandung beberapa hari setelah pesta pernikahannya dengan El Bara berlangsung yang membuat Qailula serta Vita tidak memiliki kaki tangan untuk membangun bisnis tersebut terlebih mereka berdua juga disibukan mengurus si kembar.Saat ini, setelah lima tahun berlalu dan anak-anak mereka sudah bisa diajak bepergian jauh—akhirnya Qailula dan Evrard beserta si kembar milik mereka bertolak ke Itali untuk meresmikan bisnis impian mereka tersebut.Vita dan Elvern bersama Arzana dan Arzeta juga tentunya pasuka pengasuh akan berangkat satu hari setelah keberangkatan Qailula dan Evrard mengingat jarak tempuh dan perbedaan waktu antara Indonesia dengan Jerman tapi nantinya mereka akan sampai di hari yang sama di Italia.“Sayang ….” Evrard berbisik begitu membuka pintu kamar di kabin belakang privat jet miliknya pribadi yang b

DMCA.com Protection Status