Qailula dan Evrard duduk di bangku sebuah taman, pandangan mereka tertuju pada pegunungan hijau membelakangi sebuah Benteng yang dibangun pada zaman kuno.Sudah hampir lima belas menit lamanya mereka berdua duduk di sana tanpa suara setelah tadi Alberto meminta Evrard agar membawa Qailula ke taman untuk bicara.Mengetahui betapa baiknya orang-orang di sini kepada Qailula membuat Evrard lega karena nyatanya Qailula tidak hidup menderita.“La … aku minta maaf ….” Evrard meraih tangan Qailula lalu mengisi sela jemari rampingnya.Qailula hanya melirik sekilas sebelum akhirnya mengembalikan pandangan ke pegunungan di depan, tidak menolak genggaman tangan Evrard tapi tidak juga menyambutnya.“Udah cukup kamu menghukum aku La, kita pulang sekarang ke Jakarta … lalu, menikah …,” sambung Evrard dengan nada rendah tapi tegas memaksa.“Entahlah, Ev … aku lebih suka di sini, hidup sederhana … apa adanya … ak—“ Kalimat Qailula terjeda.“Oke, kalau gitu aku akan pindah ke sini juga,” sela Ev
Last Updated : 2024-08-18 Read more