All Chapters of Pria Pengantar Makanan Itu Ternyata Tuan Muda : Chapter 151 - Chapter 160

209 Chapters

Bab 151. Memvalidasi Identitas

Tidak ada yang memedulikan Leroy. Saat sekumpulan orang berdasi sedang bersenang-senang, Leroy telah menawar karya seni instalasi yang dipamerkan tadi. Tanpa sepengetahuan istrinya, hasil lelang karya seni tersebut akan Leroy sumbangkan untuk program seni dan budaya atas nama Alexa Rompis.Leroy tersenyum penuh gairah. Lalu, dia memandangi Alexa yang sedang mengunyah makan malam. "Kamu laper, ya? Tadi siang kamu nggak makan?" tanya Leroy."Aーaku ... aku makan kok," jawab Alexa, gugup. Dia tidak menatap kedua mata Leroy saat menjawab. Kenyataannya, Alexa seharian tidak makan apa-apa. Saat kembali ke rumah keluarga Rompis, dia membuka kulkas yang kosong. Begitu Alexa kembali ke apartemen, dia juga tidak menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Tidak ada baham makanan apapun di kulkas, selain beberapa minuman kaleng. Leroy menghela napas. Dia tahu, Alexa sedang berbohong. Namun, dia tidak berniat memperpanjang masalah. Sekarang adalah sesi terakhir acara pesta donasi Seni dan Budaya. Y
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 152. Donatur Terakhir

Leroy mengamati ekspresi masam Yoga. Dalam hati, dia tertawa. Jay yang berdiri di belakang kursi Leroy. Dia menunduk. "Tuan, Anda kenal sama Pak Yoga? Apa dia pernah menyinggung Anda?"Leroy menggoyangkan gelas anggur dengan tenang. Lalu, meminumnya perlahan. Leroy tidak menghabiskan anggurnya. "Heemm, not bad," kata Leroy, memandangi gelas anggur sambil mengomentari rasanya. Jay menunggu jawaban Leroy. Namun, tidak dengan Alexa. Istrinya itu memfokuskan perhatian ke panggung. Dia mencoba menghapal nama-nama orang terkaya di kota Celestial. Leroy mengangkat salah satu sudut bibirnya. "Iya, dia pernah menyinggung aku 6 tahun yang lalu." Jay cukup mengerti maksud jawaban Leroy. Dia tidak bertanya lebih dalam lagi. Dia berdiri tegak kembali. Pada saat itu, pembawa acara memanggil nama Yoga. "Selanjutnya, kami persilakan Pak Yoga Bahrain untuk naik ke panggung!" seru pembawa acara wanita.Semua orang menoleh ke arah Yoga. Mereka menebak-nebak berapa banyak donasi yang diberikan ole
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 153. Kehidupan Pernikahan Romantis

Wajah kedua pembawa acara memucat. Dari mana datangnya kepercayaan diri yang tinggi seorang Yoga Bahrain? Mereka menatap Kamal Lais yang berdiri tepat di sebelah Yoga. Tatapan kedua pembawa acara menyiratkan permintaan tolong. Karena mereka tahu, Yoga bukanlah seseorang yang bisa disinggung. Ketika Kamal hendak mengambil tindakan, dia mendengar Yoga sedang berbicara dengan sekretarisnya. "Apa katamu?!" Yoga berteriak. Wajahnya seketika merah padam. "Info yang kamu kasih barusan valid, nggak?"Leana Anggaraーsang sekretaris, sedang berada di ruangan pameran seni. Dia berdiri tepat di hadapan panitia penyelenggara acara. "Beーbenar, Tuan. Semua karya seni di sini udah diborong sama seseorang bernama Leroy Opulent. Kata panitia buat hadiah Istrinya."Leana berkata dengan tubuh gemetar. Dia tidak bisa membayangkan amarah Yoga. "Haーhalo, Tuan Yoga? Tuan Yoga?" Suara nada telepon terputus. Leana lega. Karena Yoga telah memutuskan sambungan telepon. Setidaknya, dia aman untuk saat ini.
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 154. Tentang Romantisme

Pagi berikutnya di kota Celestial, negara Venom.Berita tentang romantisme seorang suami kepada istrinya membanjiri internet. Sebelumnya, Leroy meminta bagian hubungan masyarakat Opulent Holdings untuk berkontribusi dalam menekan komentar buruk tentang dirinya dan Alexa di acara pesta donasi semalam.Tidak disangka, tujuan Leroy tercapai dengan mudah. Munculnya komentar-komentar positif berhasil membangun branding dirinya sebagai pemilik Opulent Holdings yang memiliki kehidupan rumah tangga harmonis.Sekarang, Leroy sedang berada di dapur bersama Jay. Jay berdiri dengan tablet di tangannya. Bukannya tidak ingin membantu Leroy, tetapi Jay memang tidak pandai memasak. "Mana laporan pagi kamu, Jay?" tanya Leroy tanpa menatap asistennya. Jay mulai membacakan beberapa laporan yang sudah disiapkan sejak pagi-pagi buta tadi. Jay berkata, "Sampai pagi ini, komentar positif yang muncul di akun Gubernur official masih mendominasi." Jay terus menelusuri internet. Akhirnya, dia menemukan aku
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Bab 155. Surat Perjanjian Pernikahan

"Iya. Aku udah siapinー"Suara handphone Alexa berdering. Leroy menelan kembali kata-katanya. Alexa menutup lemari pakaian. Alexa bergegas menghampiri meja rias di mana dia meletakkan handphone-nya. Leroy melihat wajah Alexa menegang. Namun, dia tetap tenang dan tidak menaruh curiga terhadap istrinya. "Haーhalo?"Suara Alexa bergetar saat menerima panggilan telepon. Dia berkali-kali menatap Leroy seolah takut ketahuan menyembunyikan sesuatu.Leroy membiarkan Alexa berbicara dengan seseorang di telepon. Dia membakar rokok, lalu pergi ke balkon. Dia sengaja memberikan ruang gerak bagi Alexa.Sementara itu, Alexa menahan air mata. Dadanya sesak saat mendengar suara dari lawan bicaranya."Baik, aku ngerti. Aku pergi ke rumah sakit sekarang juga."Saat selesai mengatakannya, Alexa buru-buru mengakhiri percakapan. Dia mengambil cardigan, lalu pergi menyusul Leroy. "Roy!" Alexa memanggil nama suaminya dengan lirih. Wajahnya yang putih pucat pasi. Leroy membalikkan badan. Dia menghisap r
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 156. Dokter Joni

"Ah, apa aku telat?"Alexa turun dari ojek online. Dia memberikan helm kepada pengemudi ojek, lalu celingukan. Alexa memastikan Jay tidak mengikutinya lagi. Setelah merasa aman, Alexa berlari menuju lobi sambil menggerutu."Roy brengsek! Dia bener-bener nyuruh Jay ikutin aku. Untung aja, aku terbiasa naik MRT."Alexa sampai di RSUP Harmony Medical Center. Yaitu rumah sakit rujukan kota Celestial. Dia bergegas pergi menuju bangsal Neurologis.Wajah Alexa panik saat melihat suster keluar dari ruang rawat inap kelas tiga.Saat melihat suster hendak pergi menjauh, Alexa buru-buru memanggilnya. "Suster, Della!" Alexa mempercepat langkahnya. Della menghentikan langkah. Lalu, berbalik melihat Alexa datang dengan penampilan acak-acakan."Nona Alexa, kenapa baru sampai?!" Tidak ada nada lembut yang keluar dari mulut Della. Apalagi, tatapan Della tidak bersahabat sama sekali. Alexa merasa bersalah. "Maaf," ucapnya. "Tapi, gimana kondisi Papa?"Della menghela napas dengan kesal. Sejak awal k
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Bab 157. Rumah Sakit Rujukan Regional

Alexa membuka pintu ruang rawat inap ayahnya. Dia menahan napas. Satu ruangan rawat inap di bangsal Neurologis kecil ini terdiri dari 6 tempat tidur. Fasilitas dasar yang tersedia yaitu AC, kamar mandi bersama, dan peralatan medis dasar.Alexa melihat Nadya duduk di samping ranjang. Lalu, dia melihat ayahnya terbaring dengan posisi yang sama. Alexa berjalan mendekati ranjang. Nadya tersenyum tipis. Kantung matanya lebih menghitam daripada kemarin. Dia bangun, lalu merapikan anak rambut Alexa yang menutupi dahi."Al, kamu udah dateng? Kok lama? Tadi, Dokter Joni nyari kamu." Suara lembut Nadya menentramkan hati Alexa. Meksipun Nadya Hilman hanyalah ibu sambung, tetapi dia selalu memperlakukan Alexa dengan baik layaknya anak kandung sendiri. "Iya, aku tadi ngobrol dulu sama Kak Joni." Alexa tidak berniat menutup-nutupi hubungannya dengan Joni. Karena di antara mereka memang tidak ada hubungan spesial apapun. "Dia bilang apa sama kamu?" Pertanyaan Nadya membuat Alexa tidak nyaman.
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 158. Seperti Anjing Gila

Alexa masih tidak merespon keinginan Nadya. Dia mengingat hari naas itu, saat keluarganya hancur karena ulah seseorang dari keluarga kaya raya.Nadya mengambil inisiatif lagi. Dia bertanya, "Al, kamu udah lama nggak pergi ke penjara. Kamu nggak kangen sama Brayent?"Alexa tersentak. Beberapa bulan belakangan ini, dia menghabiskan waktu untuk bekerja. Jadi, Alexa tidak memiliki banyak waktu senggang untuk menjenguk kakak satu-satunya di penjara. Eddy Rompis dan Mariam Darsono memiliki dua anak. Yaitu Brayent Rompis, 33 tahun dan Alexa Rompis, 22 tahun. Brayent Rompis adalah teman sepermainan Joni Fernando. Namun, usia Brayent setahun lebih tua dari Joni. Alexa melamun. Nadya menepuk punggung tangan Alexa. Nadya berkata, "Al, kamu tau kan? Brayent pasti kangen banget sama kamu. Gimana pun juga, cuma kamu satu-satunya Adik yang dia miliki."Alexa menangis lagi. Nadya benar. Sejak kecil, Brayent selalu mencurahkan kasih sayang padanya. Terlebih lagi, saat ibu kandung mereka wafat. Bra
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Bab 159. Saatnya Para Lelaki Berpesta

Pukul 07:00 malam di Opulent Oasis. Leroy masih berada di ruang kerja. Dia sedang merokok. Dia menyandarkan kepalanya di kursi. Sedangkan kedua kakinya berada di atas meja kerja. Ezra: Roy, aku udah pesen ruang VVIP di Pagoda Beats. Pengantin baru kayak kamu pasti ketagihan bercinta, kan? Aku juga nggak mau kalah sama kamu dan Alexa.Leroy sedang membaca pesan masuk dari Ezra Mamahit. Wajahnya datar. Sudah pasti dia tidak tertarik dengan celotehan Ezra.Ezra: Aku di sini sama Marlon dan Gala. Biasalah, mereka berdua pesen banyak cewek cantik dan seksi.Leroy bergumam, "Hemm?" Dia memijit pelipisnya. Dia tahu pasti kebiasaan Marlon dan Gala yang selalu bergonta-ganti pasangan kencan.Ezra: Sebenernya aku nggak mau ganggu kegiatan pengantin baru. Tapi, kita bertiga mau ngerayain kebahagiaan kamu. Ezra: Jangan sampai nggak dateng, Roy! Tapi kali ini, jangan ajak Alexa! Karena sekarang adalah saatnya para lelaki berpesta!Ezra mengakhiri chat dengan emoticon tertawa. Namun, hal itu jus
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 160. Masih Perawan

Luna memandangi Jay yang berwajah datar. Jay menggeleng pelan sambil berjalan di belakang Leroy. "Apa Jay nggak bilang apa-apa sama Anda?"Seketika itu juga, Leroy berhenti. Dia menoleh ke belakang. Ekspresinya seolah meminta penjelasan dari Jay. Dengan wajah frustasi, Jay berkata, "Saya udah usaha mau jelasin di mobil. Tapi, Tuan Muda sendiri yang selalu nolak."Benar! Selama perjalanan menuju ke Pagoda Beats, Jay berulang kali mengajak Leroy berbicara. Tapi, Leroy terkesan acuh tak acuh dan melemparkan pandangannya ke luar mobil. Tidak hanya itu, sambil menghisap rokoknya, Leroy mengangkat tangan ke atas sebagai isyarat kepada Jay agar tidak banyak bicara. Leroy mendesah. "Hemm!" "Nyonya ditugasin manajer untuk melayani ruang VVIP," kata Luna. Sorot mata tegas Luna memberitahu Leroy bahwa wanita itu sedang tidak berbohong. Leroy kesal. "Kok kamu nggak cegat dia?!" "Sayaー""Udah, diem!" bentak Leroy. "Sekarang dia ada di ruang VVIP nomor berapa?!"Leroy terlanjur kesal. Dia
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status