All Chapters of Runtuhnya Dinasti Bisnis CEO tampan: Chapter 71 - Chapter 80

83 Chapters

Bab 71 Rahasia Terpendam Pengakuan Sudarta

Sudarta terbaring lemah di ranjang rumah sakit, suara mesin-mesin medis yang berdetak pelan menjadi latar belakang yang menegangkan. Sudarta telah lama menderita penyakit jantung, dan hari ini kondisinya semakin memburuk. Marcel berjalan cepat di lorong rumah sakit, hatinya berdebar kencang. Di sampingnya yaitu Rihana menggenggam tangannya erat, mencoba memberikan kekuatan. Mereka berdua memasuki kamar Sudarta dengan hati-hati.“Ayah," suara Marcel bergetar saat melihat ayahnya yang terbaring lemah. Sudarta membuka matanya perlahan, senyum tipis terukir di wajahnya yang pucat."Marcel, Rihana," bisiknya lemah. "Aku senang kalian datang."Rihana mendekat, air mata menggenang di matanya. "Kami di sini, Pak. Kami selalu di sini untukmu."Namun, dibalik tatapan penuh kasih sayang itu, ada sesuatu yang tersembunyi. Marcel merasakan ada yang tidak beres. Tatapan Rihana yang biasanya penuh cinta kini tampak berbeda, seolah menyimpan rahasia besar."Ayah, ada yang ingin kau sampaikan?" tanya
last updateLast Updated : 2024-09-16
Read more

Bab 72 Intrik Balas Dendam di Balik Dinasti Bisnis”

Ruswanda termenung di ruang kerjanya yang sunyi. Pikirannya penuh dengan kekhawatiran dan ketidakpastian. Dia belum tahu bagaimana cara menyelamatkan PT. Ruswan Tekstil Indonesia (PT RSTI) dari kebangkrutan yang semakin dekat. Setiap hari, tekanan semakin besar, dan dia merasa semakin terpojok.Di sisi lain, Mrs. Andrian, yang sebenarnya adalah Nayla, mantan pacarnya, terus mendesak agar semua aset yang dimiliki Ruswanda dijual kepadanya. Nayla tidak hanya ingin mengambil alih perusahaan, tetapi juga ingin membalas dendam atas perlakuan Ruswanda di masa lalu. Desakan Nayla semakin membuat Ruswanda bingung dan tertekan.Ruswanda menghela napas panjang, mencoba mencari jalan keluar dari situasi yang semakin rumit ini. Dia merasa sendirian dalam menghadapi semua masalah ini. Teman dekatnya, Sudarta, yang biasanya menjadi tempatnya berbagi pikiran dan mencari solusi, kini sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Sudarta mengalami kecelakaan beberapa minggu yang lalu dan kondisiny
last updateLast Updated : 2024-09-17
Read more

Bab 73 Anugerah di Tengah Cobaan

Marcel dan Rihana telah menantikan momen ini selama bertahun-tahun. Setelah berbagai upaya dan perjuangan, mereka akhirnya berhasil melalui program bayi tabung. Rihana kini kembali hamil, dan kebahagiaan mereka tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Setiap hari, Marcel memperhatikan kesehatan Rihana dengan penuh kasih sayang, memastikan bahwa istrinya mendapatkan perawatan terbaik.Namun, saat hari kelahiran tiba, kebahagiaan mereka berubah menjadi kecemasan. Rihana mengalami kesulitan saat melahirkan. Kontraksi yang kuat dan rasa sakit yang luar biasa membuatnya pingsan di tengah proses persalinan. Marcel yang berada di sampingnya, merasa panik dan tidak berdaya. Dengan cepat tim medis membawa Rihana ke ruang operasi darurat.Marcel menunggu dengan cemas di luar ruang operasi, berdoa agar semuanya berjalan lancar. Waktu terasa berjalan sangat lambat, dan setiap detik terasa seperti selamanya. Akhirnya, setelah beberapa jam yang penuh ketegangan, seorang dokter keluar dari ruang ope
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

Bab 74 Pertemuan Tak Terduga di Rumah Sakit

Marcel duduk di ruang tunggu rumah sakit dengan perasaan cemas yang tak tertahankan. Ayahnya, Sudarta, akan menjalani operasi jantung yang sangat penting. Dokter telah menjelaskan bahwa operasi ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa Sudarta, tetapi risiko yang terlibat membuat Marcel merasa sangat khawatir."Marcel, ayah Anda harus dioperasi," kata dokter dengan suara tegas namun penuh empati.Marcel mengangguk, mencoba menenangkan diri. "Saya mengerti, Dok. Apa yang harus saya lakukan?""Kami membutuhkan tanda tangan Anda sebagai anaknya untuk memberikan izin operasi," jawab dokter sambil menyerahkan formulir persetujuan.Marcel mengambil formulir itu dengan tangan yang sedikit gemetar. Dia tahu bahwa ini adalah keputusan yang harus diambil demi keselamatan ayahnya, tetapi rasa takut dan cemas tetap menghantuinya. Setelah membaca formulir dengan seksama, Marcel menandatanganinya dan mengembalikannya kepada dokter."Terima kasih, Marcel. Kami akan segera mempersiapkan
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

Bab 75 mengingatkan pada masa lalu

Ruswanda memasuki ruangan Sudarta dengan langkah cepat, merasa cemas tentang kondisi sahabat lamanya. Namun, langkahnya terhenti seketika saat melihat Nayla duduk di samping tempat tidur Sudarta. Wajahnya berubah kaget, dan dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Nayla?" gumamnya dengan suara pelan, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Nayla menoleh dan melihat Ruswanda berdiri di ambang pintu. Hatinya berdebar kencang dan berbagai perasaan bercampur aduk dalam dirinya. "Sialan, kenapa dia ada di sini," pikir Nayla dalam hati, merasa canggung dan tidak nyaman dengan situasi ini. Mereka berdua saling menatap dalam keheningan yang canggung. Kenangan masa lalu yang suram kembali menghantui pikiran mereka. Nayla teringat bagaimana Ruswanda telah mengkhianatinya dan meninggalkannya dalam keadaan hamil, sementara Ruswanda merasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya kepada Nayla. Sudarta, yang terbaring lemah di tempat tidur, merasakan ketegangan di antara mereka
last updateLast Updated : 2024-09-20
Read more

Bab 76 Ketika Cinta Berubah Menjadi Bencana

Abidin merasa putus asa. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya. "Sayang, aku akan berhenti mengunjungi mucikari. Aku akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa aku benar-benar menyesal."Destia terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Abidin. "Kau benar-benar akan berhenti? Kau benar-benar akan berubah?"Abidin mengangguk dengan tegas. "Ya, Sayang. Aku berjanji. Aku akan berubah. Aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari kamu."Destia menatap Abidin dengan tatapan penuh keraguan. "Baiklah, Mas. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi ingat, ini adalah kesempatan terakhirmu. Jika kau mengkhianatiku lagi, aku tidak akan pernah memaafkanmu."Abidin merasa lega mendengar kata-kata Destia. "Terima kasih, Sayang. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi."Namun, di balik janji manisnya, Abidin menyembunyikan niat yang licik. Dia tidak pernah puas dengan istrinya dan selalu mencari wanita lain untuk memuaskan h
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 77 luka yang dibawa mati

Siang itu, berganti menjadi gelap dan suasana di rumah sakit semakin sunyi. Abidin duduk di ruang tunggu dengan perasaan gundah gulana. Pikirannya terus-menerus memutar kejadian tragis yang baru saja terjadi. Melihat istrinya, Destia, ditabrak oleh sebuah mobil adalah pemandangan yang tidak akan pernah bisa dia lupakan. Rasa bersalah dan penyesalan menghantui setiap pikirannya.Di sudut ruangan, Rina sebagai selingkuhannya, berdiri dengan wajah penuh kecemasan. Dia merasa tidak nyaman berada di sana, mengetahui bahwa kehadirannya hanya akan memperburuk situasi. "Kang Mas, aku sungguh tak tahu jika kamu sudah menikah," katanya dengan suara pelan, hampir berbisik. "Aku akan pergi dari sini."Abidin menatap Rina dengan tatapan bingung. Dia merasa bimbang, tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, dia merasa bersalah karena telah mengkhianati Destia, tetapi di sisi lain, dia juga merasa ada perasaan yang tidak bisa dia abaikan terhadap Rina. "Rina, tunggu," katanya dengan suara gemetar. "
last updateLast Updated : 2024-09-24
Read more

Bab 78 Pertarungan di Balik Kehancuran PT. RSTI

“Alex?” sahut Abidin, suaranya penuh dengan kejutan dan ketidakpercayaan. Semua mata tertuju kepada seseorang yang berdiri di ambang pintu. Alex, keponakan dari Mustafa, ayahnya Abidin, baru saja keluar dari penjara. Skandal besar yang melibatkan perusahaan RSTI dan Mustafa telah membuatnya mendekam di balik jeruji besi selama bertahun-tahun.Kini, Alex hadir dengan wajah yang berbeda. Wajah yang dulu penuh dengan kesombongan dan ambisi kini tampak lebih tenang dan penuh penyesalan. Dia melangkah masuk ke rumah Abidin yang sedang berkabung, membawa aura yang berbeda dari sebelumnya.\“Alex, bagaimana kabarmu? Mengapa kau bisa bebas dari penjara?” tanya Abidin dengan nada penasaran. Matanya menatap tajam ke arah Alex, yang berdiri di ambang pintu dengan senyum tipis di wajahnya.Alex menatap Nayla yang berdiri di samping Abidin dan tersenyum. “Sebelumnya, saya turut berduka dengan kematian istrimu, Abidin,” jawabnya dengan suara rendah namun jelas. “Aku juga ingin mengucapkan terima ka
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 79 Rencana Rahasia Marcel

Sudarta kini telah kembali ke rumah, ditemani oleh istrinya, Ibu Ratih. Setelah menjalani operasi jantung yang cukup berat, Sudarta membutuhkan perawatan intensif agar kesehatannya tetap terjaga. Perjalanan pulang dari rumah sakit terasa panjang dan melelahkan, namun Sudarta merasa lega bisa kembali ke rumahnya yang nyaman.Setibanya di rumah, suasana terasa sepi. Tidak ada satupun yang menyambut kedatangan mereka, kecuali pembantu setia mereka, Siti. Sudarta merasa ada yang aneh, biasanya anaknya, Marcel, selalu ada di rumah untuk menyambutnya."Hari ini, aku tidak melihat anakku Marcel, kemanakah dia?" tanya Sudarta dengan nada khawatir."Tadi pagi katanya dia ke perusahaan pusat ingin menemui Pak Ruswanda, Pak," jawab Siti dengan sopan."Ke perusahaan pusat? Ada masalah apa ya, Bu?" tanya Sudarta lagi, kali ini dengan nada yang lebih serius.Ibu Ratih tampak bingung. Ia tahu bahwa ada masalah besar di perusahaan, namun ia tidak ingin membuat suaminya khawatir, terutama saat kondisi
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 80 Demo di Perusahaan Pusat

Siang itu, suasana di perusahaan Ruswanda sangat kacau. Semua pekerja berdemo memenuhi halaman depan perusahaan. Mereka membawa spanduk dan berteriak menuntut keadilan. “Kami butuh gaji yang layak!” “Hentikan pemotongan upah!” “Ruswanda, dengarkan kami!” teriakan-teriakan itu menggema di seluruh area pabrik.Ruswanda duduk di kantornya, wajahnya tampak pucat dan penuh kebingungan. Perusahaan yang ia bangun dengan susah payah selama bertahun-tahun kini berada di ambang kebangkrutan. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Setiap hari, laporan keuangan yang masuk semakin memperlihatkan kondisi perusahaan yang semakin memburuk. Utang menumpuk, proyek-proyek tertunda, dan kepercayaan investor mulai goyah.Ruswanda tidak memiliki anak. Ia selalu fokus pada karir dan bisnisnya, sehingga tidak pernah berpikir untuk membangun keluarga. Kini, di saat-saat sulit seperti ini, ia merasa kesepian. Tidak ada satupun yang ingin mewarisi perusahaannya. Tidak ada yang peduli dengan nasibnya.Di luar kantor,
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status