Home / Urban / Kebangkitan Pewaris Tertindas / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kebangkitan Pewaris Tertindas : Chapter 91 - Chapter 100

170 Chapters

Bab 91

Sementara Vincen tengah menjalani pelatihannya di lereng Gunung Piek, para pengawal setia keluarga Clark mencari keberadaannya tanpa henti di sekitar gunung. Kabut misterius seolah menyelimuti gunung Piek, membuat pencarian mereka terasa semakin sulit. Mereka tak bisa menemukan keberadaan Vincen, karena pria sepuh yang mengajari Maverick telah menaruh jimat transparan pada mobil dan gubug tempat Vincen berlatih yang membuatnya samar ketika kabut muncul. Jadi, tak ada mata manusia biasa yang bisa melihat mereka. Sementara itu, di Central Clark Capital, suasana tegang melanda para karyawan. Desas-desus tentang hilangnya Vincen menjadi pembicaraan hangat di antara mereka. "Kalian sudah dengar belum, jika tuan muda menghilang?" tanya seorang karyawan pria dengan nada cemas. "Ya aku mendengarnya, katanya beliau hilang begitu saja," jawab seorang karyawan wanita dengan wajah serius. "Apakah tuan muda tidak sanggup memenuhi keinginan Tuan besar, sehingga beliau meninggalkan tahta
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 92

Selena yang mendengar kabar mengenai Vincen dan tuan mudanya yang menghilang, ikut khawatir khawatir. Meskipun, Vincen telah menolak cintanya secara terang-terangan, namun wanita itu masih tidak bisa menghapus harapan di hatinya terhadap pria tersebut. Untuk mencari informasi lebih lanjut, Selena mendekati para bawahan Sebastian yang selalu setia berjaga di depan Central Clark Capital saat pria itu sedang bersama Pak Tua Clark di perusahaan. Dengan langkah lembut, Selena mendekati mereka dan berkata, "Tuan-tuan, kalian pasti lelah bekerja keras setiap hari." Dia menyerahkan botol bersisi minuman berenergi pada mereka sambil tersenyum lembut. "Terima kasih, Nona, " ujar salah satu bawahan Sebastian dengan senyum segan. Selena mengangguk sambil tersenyum manis dan menggoda. Kemudian, dia mencoba mengeluarkan informasi dari mereka dengan perlahan, "Tuan besar pasti sangat khawatir, tuan muda menghilang bersama pengawalnya tanpa jejak..." Salah satu pengawal menghela napas panjang, l
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 93

Malam yang gelap menyelimuti Gunung Piek, rombongan pengawal gabungan dari keluarga Clark dan Sanchez tiba di jalanan terjal wilayah terpencil itu. Cahaya rembulan yang redup menerangi jalanan berbatu, membuat mobil-mobil yang melintas berjalan dengan hati-hati dan lambat, tak ingin ada kecelakaan yang menimpa. Rens dan Nomi, yang memimpin ekspedisi ini, merasakan aura yang aneh dan mencekam menyelimuti wilayah ini. Mereka saling pandang, merasa ada yang tak beres namun belum bisa menentukan apa itu. Tiba-tiba, ponsel Rens berdering, memecah keheningan malam. Melihat nama Sebastian muncul di layar ponsel, dia langsung mengangkatnya. "Ada apa tuan Vettel?" tanya Rens dengan nada sopan, berusaha menenangkan diri.Sebastian di seberang telepon langsung menyampaikan perintahnya dengan suara khawatir, "Rens, kalian jangan lanjutkan perjalanan dimalam hari, beristirahatlah sekarang juga, usahakan jangan sampai ada yang terpisah!"R
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 94

Rens dan Nomi merasa ngeri kmenyadari bahwa sosok yang memegang bahu mereka memiliki energi spiritual sangat kuat. Keduanya bisa merasakan getaran di udara yang menyelimuti sekitar mereka, membuat bulu kuduk mereka berdiri. Mereka berdua menelan ludah, merasakan ketakutan yang mendalam. Mata mereka saling bertemu, dan dalam sekejap, mereka sepakat untuk melancarkan serangan bersama. Mereka mengepalkan tangan, merapatkan langkah, dan kemudian berputar seperti badai yang ganas. Swut! Rens dan Nomi mengayunkan tangan mereka dengan penuh kekuatan, memegang erat pedang pendek kesayangan mereka. Namun, sebelum pedang itu sempat menyentuh sasarannya, sosok tersebut menangkap pergelangan tangan mereka dengan tangkas. "Hentikan! Apakah kalian berniat membunuh tuan muda?" teriak Noel dari kejauhan, tidak Bernai mendekat takut terkena tembakan. Rens dan Nomi terkejut, mereka menoleh ke arah sosok yang menahan serangan mereka. Dalam sekejap, mereka menyadari bahwa sosok itu adalah Vincen, tu
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 95

Siang itu, cahaya matahari yang hangat menyambut kepulangan rombongan pengawal keluarga Clark dan Shancez. Rens dan Nomi, yang memimpin rombongan, membawa mereka kembali ke kediaman keluarga Clark dengan hati yang berat.Begitu mobil yang membawa Rens dan Nomi berhenti, keduanya segera turun dan melangkah dengan tegang masuk kedalam rumah. Di dalam, Pak Tua Clark dan Shancez telah bersama-sama menunggu kepulangan mereka, ditemani oleh Veronica yang tampak cemas.Saat mereka sudah berada di ruang tamu, Rens serta Nomi berdiri di depan tidak jauh dari Pak Tua Clark yang wajahnya memerah karena marah. "Kenapa kalian membiarkan Vincen di sana? Apa kalian sudah gila!" teriak Pak Tua Clark dengan suara keras, seakan mengejutkan seluruh isi rumah.Pak Tua Shancez, yang selalu tenang dan bijaksana, segera menenangkan Pak Tua Clark. "Tielman, bersabarlah sedikit, pasti ada alasan mereka tidak membawa Vincen kembali," ujarnya dengan lembut.Pak Tua Clark me
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 96

Mendengar ucapan Pak Tua Clark yang tampak mengejek, Nelson sama sekali tidak merasa tersinggung. Justru, senyum penuh arti menghiasi wajahnya. Dengan percaya diri, ia menggenggam cincin di tangannya.Pak Tua Shancez dan Veronica sama-sama mengerutkan kening, merasa bahwa ada sesuatu yang ganjil. Nelson berani mendatangi kediaman Pak Tua Clark seorang diri, pasti ada rencana jahat di baliknya.Sebastian, yang memiliki kepekaan spiritual, mencium ada yang aneh dengan ketenangan yang dimiliki Nelson."Tuan, segera tinggalkan tempat ini!" teriak Sebastian mencoba menyerang Nelson. Namun, tubuhnya tiba-tiba tak bisa digerakkan lagi.Sebastian terlambat. Pak Tua Clark, Veronica, dan Pak Tua Shancez yang tidak memiliki energi spiritual sudah terjebak dalam teknik ilusi yang dihasilkan cincin Nelson. Mereka bertiga terlihat melamun, seperti boneka yang kehilangan jiwa."Hahahaha... betapa beruntungnya aku karena kalian membiarkanku masuk ke rumah ini, kalian benar-benar bodoh!" ujar Nelson p
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 97

Di tempat Vincen berlatih, dia masih belum menyadari bahwa Pak Tua Clark, Shancez, dan Veronica kini telah jadi tawanan Nelson. Meski begitu, dia tetap fokus melatih dirinya agar semakin kuat, dengan tujuan menggabungkan teknik Pengendalian Darah dan Pernapasan Alam.Di dekat air terjun, Vincen terlihat sedang menguji kemampuannya melawan pria sepuh yang selama ini menjadi guru dan mentor latihannya.Swuzz Duak! Duak!Suara pukulan Vincen yang keras berbenturan dengan pertahanan pria sepuh, menghasilkan gelombang udara yang memecah keheningan sekitar. Semakin lama, pertarungan semakin sengit dan intens. Wajah pria sepuh tampak tenang, namun tetap waspada, seolah menggali potensi terpendam dalam diri Vincen yang belum sepenuhnya menguasai teknik Pengendalian Darah.Swut Duak! Tiba-tiba, pukulan Pernapasan Alam Vincen meluncur cepat dan kuat, menghantam pria sepuh yang terpaksa menahan serangan dengan kedua ta
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 98

Melihat tatapan Vincen yang penuh tekad, pria sepuh itu tak bisa menahan senyum yang terukir disudut bibirnya. Dengan langkah mantap, ia beranjak dari duduknya dan menghampiri sebuah laci yang ada di kamarnya. "Vincen, kemarilah!" serunya dengan suara yang lantang dan penuh wibawa.Sebelum beranjak, Vincen menoleh ke arah Noel yang menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Lantas, ia mengangguk pada Noel dan bergegas mengikuti pria sepuh itu. Noel pun segera mengikuti tuan mudanya dari belakang, rasa penasarannya memuncak. Di dalam kamar yang hanya diterangi cahaya lampu minyak, pria sepuh itu mempersilakan Vincen duduk. "Duduklah," perintahnya dengan suara lembut namun tegas. Vincen mengangguk, tak mengerti apa yang akan dilakukan pria sepuh tersebut. Namun, dengan patuh ia duduk bersila di atas ranjang bambu yang terasa sedikit keras di bawah tubuhnya. Pria sepuh itu duduk di hadapan Vincen, mengeluarkan sebuah liontin yang tampak antik. Dengan gerakan perlahan, ia membuka liontin
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 99

Sunny terkejut bukan ketika melihat kehadiran Sebastian di depan matanya, dia menelan ludah berkali-kali dan keringat dingin mulai bercucuran deras di dahinya."T-tuan Vettel, apa yang membuat Anda berada di sini?" tanya Sunny dengan suara tergagap, tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan."Seharusnya aku yang menanyakan hal itu padamu, mengapa kau yang seharusnya melayani tuan Nelson dan keluarganya malah berada di sini?!" ujar Sebastian dengan nada dingin dan wajah tanpa ekspresi. Pasalnya, dia memang dikendalikan untuk menjaga sekitar kediaman Pak tua Clark bersama anak buahnya.Berbeda dengan Veronica yang hanya dibuat diam tanpa berkata apa pun, kesadaran Sebastian sepenuhnya diambil alih oleh teknik tersebut.Sunny melirik Roy dengan pandangan penuh harap, rekannya itu memberikan kode agar membuat Sebastian sibuk. Dia mengepalkan tangannya erat, ragu apakah dirinya mampu melakukannya."T-tuan Vettel! Sebenarnya ada sesuatu yang ing
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bab 100

Roy terjatuh tengkurap, tak sadarkan diri, dengan tubuh Veronica yang terikat erat di punggungnya.Sebastian mengulurkan tangannya untuk melepaskan Veronica dari tubuh Roy. Namun, bagai petir yang menyambar, Vincen tiba-tiba muncul dan mencekal lengan Sebastian dengan kekuatan luar biasa. Dalam sekejap, Vincen melancarkan pukulan dahsyat ke dada Sebastian, membuat pria paruh baya itu terpental jauh ke belakang."Maaf sedikit terlambat, kerja bagus," ucap Vincen, melirik Roy yang terkapar, lantas menoleh menatap Sebastian yang terkena pukulannya. Seluruh tubuh Vincen berwarna merah darah, menandakan dia baru saja mengaktifkan teknik Pengendalian Darah. Dia berdiri dengan gagah di hadapan puluhan pengawal kakeknya yang sudah terjebak dalam teknik ilusi Nelson.Vincen menatap mereka semua dengan sorot mata tegas, penuh percaya diri, seolah tak takut dengan siapa pun meski dia berada di sana seorang diri. Aura kekuatan dan keteguhan hati Vincen terpancar begitu kuat.***Beberapa jam seb
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status