BAB 16Setelah menunggu beberapa menit akhirnya taksi yang aku pesan pun datang. Aku menggamit lengan Ibu masuk ke dalam taksi. Aku masih bisa melihat kalau Bulek masih terus menatapku dan juga Ibu. 'Lihat saja apa yang akan aku lakukan nanti terhadap Bulek. Aku yakin Bulek akan bersujud di kaki Ibu untuk meminta maaf.'***Sesampainya di rumah, aku merebahkan diri di atas kasur yang tidak terlalu empuk ini. Yah, karena kasur ini sudah ada sebelum aku menjadi istri Mas Farhan. Sepertinya besok aku akan membeli beberapa perabotan untuk mengganti beberapa barang yang sudah tidak layak pakai. Contohnya saja seperti kasir ini. DrrtttDrrtttPonselku bergetar, kuambil benda pipih itu dari dalam tas yang aku letakkan di atas kasur. Kulihat ke layar ternyata yang menelpon adalah Papa. "Ya halo, assalamualaikum, Pa. Ada apa?""Waalaikumslaam, Sof, kamu bisa gak ke kantor hari ini?" Dahiku berkerut karena tidak biasanya. "Tumben, Pa, apa ada masalah?""Enggak sih, cuman hari ini kan suamim
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya