Citra akhirnya berhasil masuk ke kamar setelah dia menguasai diri. Dia tak menyangka, ART-nya itu sempat melihatnya menangis. Untung saja dia punya alasan yang masuk akal untuk menjawabnya waktu itu. Percakapannya dengan Bi Rahma pun terlintas. "Non, Citra, dari mana? Kenapa lari-lari? Non kenapa menangis?" "A-aku, aku habis dari luar, Bi, lihat-lihat pemandangan di luar, habis bosan di kamar terus." Citra meringis. "Tapi ...." "Tapi kenapa, Non?" Waktu itu Bi Rahma menatapnya penuh khawatir. "Tapi tiba-tiba perutku sakit, Bi." Jawaban itu serta-merta membuat Bi Rahma makin khawatir. Dan Citra sempat menyela. "Perut aku sakit dan sampai nggak mampunya aku, aku nangis, tapi sekarang udah nggak pa-pa, kok, Bi. Perutku nggak sakit lagi. Iya." Citra mengangguk meyakinkan. "Bener, Non?" Bi Rahma masih menatapnya khawatir. "Apa ndak di cek di rumah sakit saja, takutnya--" "Nggak perlu, Bi." Lagi-lagi Citra menggeleng. "Nggak perlu sampai ke rumah sakit segala. Aku udah baik-baik aja,
최신 업데이트 : 2025-01-03 더 보기