Semua Bab Mengharap Cinta Sepupuku : Bab 121 - Bab 130

145 Bab

121

Setelah dokter keluar dari ruangan itu, Gladys langsung menghampirinya untuk bertanya bagaimana kondisi suami sekaligus kakak sepupunya itu. Namun, Baru juga ia ingin bertanya tapi Nathania tiba-tiba muncul dari arah yang berlawanan sembari berlari kencang. "Glad" Panggil Nia setelah dapat melihat dari dekat, jika yang berdiri di depan dokter jaga adalah Iparnya. "Nia," Gladys termenung saat Tubuhnya tiba-tiba di peluk oleh saudara kembar suaminya itu. "Bagaimana kabarmu?' Tanya Nia setelah mengurai pelukannya. Wanita itu nampak terkejut melihat keberadaan Gladys di rumah sakit nya, apa lagi saat ini wanita itu nampak berdiri di depan pintu ruang rawat Nathaniel. sebenernya hal wajar jika Gladys berada di sana mengingat ia masih berstatus sebagai istri sah Nathaniel Collins Haditama. Hanya saja, yang membuat berbeda adalah status mereka yang sudah lama pisah ranjang dan dalam proses putusan cerai. "Aku baik." Jawab Gladys To do Poins karena sejujurnya ada hal yang le
Baca selengkapnya

122

"Tenang lah Glad! Brian aman besama, Yuda." Nia mencengkeram Bahu Gladys yang sejak tadi panik mencari anaknya. Wanita itu mengutuk dirinya sendiri karena melupakan utaranya begitu saja karena panik, Padahal selama ini ia tidak pernah melakukan itu selama mereka tinggal di Amerika. "Yuda, Kau bilang Yuda. Di mana dia sekarang?" Gladys ikut berbalik mencengkeram lengan Nia, sembari menatap khawatir pada Iparnya itu. "Dia ada di ruangan ku, Glad. tenanglah! aku jamin dia aman bersama dengan Asisten Yuda." Ucap Nia berusaha untuk menenangkan hati Gladys yang ia yakini sangat ketakutan saat ini. "Terimakasih, Nia. ku pikir aku kehilangan Putraku, Aku benar-benar takut!" Gumamnya sesaat setelah memeluk Nia. Nia mengelus bahu Gladys untuk menenangkannya, Ia tau benar rasa sakit kehilangan seorang anak, karena dirinya pun juga pernah merasakan Hal yang sama. Namun, karena Statusnya yang belum menikah membuatnya tak bisa berbicara kepada keluarganya mengenai hal itu. Tak ber
Baca selengkapnya

123

Clara keluar dari Lift dengan mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, Kini wanita itu berjalan menuju ke arah Poli kandungan. entah apa yang akan di lakukan perempuan itu di sana, Dan saat itu pula bertepatan dengan Yuda yang berjalan ke arah ruang rawat Nathaniel bersama dengan Brian selalu setia berada di gendongannya. "Bukankah itu Nona Clara, Sedang apa dia di sana?" Yuda langsung menghentikan langkahnya, sembari mengamati pergerakan Clara yang kini sudah masuk ke ruang dokter. "Uncle, ada apa?" Tanya Brian dengan wajah bingung sejak Yuda menghentikan langkahnya. "Ah tidak apa-apa, boy. Ayo kita temui Mommy!" Ajaknya sembari melangkah kembali untuk masuk ke dalam Lift yang kebetulan terbuka. Sesampainya di depan ruangan rawat, Yuda tak sengaja mendengar seseorang tengah menangis. hal itulah yang membuatnya buru-buru untuk masuk ke dalam meskipun itu memantik keterkejutan dari Brian yang langsung memeluk lehernya kuat-kuat karena ketakutan "Maaf permisi, ada apa ini?"
Baca selengkapnya

124

Gladys akhirnya keluar dari ruangan itu dengan pandangan kosong Seolah ada beban berat yang tengah ia tanggung. "Bagaimana ini? haruskah aku tetap melanjutkan perceraian kami?" Muncul keraguan di dalam hati Gladys, apalagi melihat kondisi Nathaniel yang seakan koma membuatnya tidak tega menambah beban mental keluarga Collins Haditama. Di tengah-tengah lamunannya, Ponsel Gladys tiba-tiba berdering dan ia pun langsung berusaha untuk menggapai ponsel itu dari dalam tasnya. Terpampang jelas nama Valdo di sana, Pria itu ternyata sudah berada di halaman rumah sakit untuk menjemput dirinya. Padahal Valdo sendiri baru saja tiba di Surabaya, namun agaknya pria itu tak mau membuang-buang waktu untuk segera menjemput wanitanya setelah mendapat kabar jika Gladys tengah berada di rumah sakit internasional. Setelah Panggilan itu di jawab, Valdo langsung mencecar Gladys dengan banyak pertanyaan. "Kau di mana? aku sudah kembali, ayo kita pulang ke apartemen sekarang! Aku sudah berada di lu
Baca selengkapnya

125

Hari ini adalah hari di mana putusan cerai yang seharusnya di hadiri Nathaniel dan Gladys sebagai pihak tergugat dan penggugat. Namun karena Nathaniel masih tak sadarkan diri membuat semua proses ketuk palu berjalan dengan sangat lancar tanpa kendala apapun. "Selamat Glad," Valdo membuka kedua tangannya untuk memeluk Gladys. Gladys tersenyum tipis, lalu membalas pelukan itu dengan bahagia, Namun kebahagiaan nya itu seolah terganjal dengan rasa tidak nyaman di dalam hatinya entah karena apa. "Ayo kita pulang." Ajak Valdo, lalu pria itu merangkul Bahu Gladys untuk menuntunnya keluar dari ruang sidang. Tanpa keduanya sadari, Nia yang juga ada di ruangan nampak menatap kepergian keduanya dengan sorot mata tak terbaca. Wanita yang berbahaya memiliki Skandal tersembunyi dengan Revaldo Mahendra itu nampak tersenyum kecut saat melihat bagaimana Valdo memperlakukan Gladys dengan baik. "Dasar pria tidak punya hati, bagaimana bisa dirinya bahagia di atas penderitaan sahabatnya s
Baca selengkapnya

126

"Bagaimana ini? bagaimana bisa Nathaniel lupa ingatan?" Gumam Nyonya Naira sembari berjalan kesana kemari dengan wajah tegang. "Sama halnya dengan kepercayaan diri Mommy kemarin, Mommy bilang Gladys akan bertahan dalam pernikahan ini. tapi mana buktinya? Hari ini mereka resmi bercerai kan?" Nia mulai protes dan tidak mau sang Mommy kembali membuat rencana yang tidak-tidak untuk kehidupan Putranya, Maka dari itu ia berusaha untuk menyadarkan sang Mommy agar tidak kembali menerka-nerka masa depan mereka. "Ck, Mana mommy tau jika di belakang Gladys, ada sosok lain yang selalu mendorongnya untuk berpisah dari Nathaniel!" Ucap Nyonya Naira yang kini duduk di samping sang Putri, sembari menyandarkan kepalanya ke dinding. "Mommy tau dari mana?" Nia Kini mengubah posisinya miring untuk menatap ke arah sang Mommy. "Yuda yang mengatakannya, Yuda bilang jika selama ini ada orang yang melindungi Gladys! Tapi Mommy tidak menduga jika hingga detik ini, sosok itu masih setia berdiri d
Baca selengkapnya

127

"Kak, kau sudah sembuh!!" Clara berlari menghampiri Nathan dan ingin memeluknya. Namun tiba-tiba pria itu menghindar hingga membuat Clara hampir terjerembab ke dalam toilet. "Loh, kak, kakak di mana?" Wanita itu menoleh ke sana kemari mencari keberadaan Nathaniel yang kini berdiri di belakang tubuhnya. Nathan menepuk punggung Wanita itu perlahan hingga membuat Clara Reflek menoleh ke arahnya. "Astaga, " Gumam Wanita itu sembari menghela nafasnya perlahan. Kening Nathan mengkerut saat menatap sosok wanita asing yang ada di hadapannya saat ini. "Siapa lagi dia?" Gumamnya sembari melipat kedua tangannya di depan dada, Matanya masih menelisik berharap ia bisa mengingat sesuatu tentang Clara, namun agaknya hal itu hanya sia-sia karena ia sama sekali tak ingat apapun. Clara menelisik Tubuhnya sendiri, berharap tidak ada sesuatu yang aneh pada dirinya yang membuat Nathaniel bersikap demikian padanya. "Kak, kau kenapa?" Ucapnya sembari berusaha untuk menyentuh pria itu, Namun u
Baca selengkapnya

128

Di lain tempat, Nyonya Naira dan Tuan Aiden tengah berusaha untuk menemui Gladys, Wanita itu begitu sulit di hubungi setelah bercerai dengan Putranya beberapa hari yang lalu. "Mom" Sapa Gladys yang baru saja tiba. Melihat kedatangan Gladys, Awalnya Nyonya Naira tersenyum bahagia karena mantan menantunya itu masih mau menemuinya setelah apa yang sang putra perbuat padanya. "Mana cucu Mommy?" Wajah Nyonya Naira Berubah muram saat menyadari Gladys datang sendirian tanpa mengajak cucunya. "Maaf mom, tapi Brian harus sekolah." Bohong Gladys tak ingin menyakiti Hati Aunty Naira dan Uncle Aiden karena ia sengaja tidak mengajak sang putra. Ia tidak ingin putranya terlalu dekat dengan keluarga Collins, karena sebentar lagi mereka akan kembali ke Amerika dan menetap di sana. Ia tidak ingin sang Putra mengenal keluarganya dan ingin hidup nyaman seperti dulu, sebelum keluarga Collins mengetahui keberadaannya. "Oh baiklah, Tapi apakah kau tidak ada rencana memperkenalkan Brian pa
Baca selengkapnya

129

Empat jam kemudian akhirnya Gladys terbangun dari tidurnya, Wanita itu meringis sembari memegangi kepala nya yang terasa begitu pusing setelah jatuh tak sadarkan diri saat bertemu dengan mantan mertuanya. "Glad," Seru Nathan yang sejak tadi setia menunggu Gladys siuman. Wajah Pria itu nampak berbinar saat melihat istrinya sudah sadar, Tadi ia begitu khawatir dengan keadaan Gladys, karena mengira terjadi sesuatu pada kehamilannya. Ya, ingatan Nathaniel seolah kembali pada kejadian empat tahun yang lalu, di mana saat itu Gladys tengah menyembunyikan kehamilannya. pria itu begitu menyesal karena sudah memperlakukan istrinya dengan tidak baik dan berjanji akan berubah setelah ini. Wanita itu berusaha bangkit, Namun kini tubuhnya membeku karena tiba-tiba saja Nathaniel langsung memeluknya. "Maaf Glad, Maafkan aku! tolong jangan pergi lagi, aku menyesal glad! aku janji akan berubah dan belajar mencintaimu, ko mohon jangan pergi lagi. kasihan bayi kita." Ucapnya tergugu sembari m
Baca selengkapnya

130

Dua hari kemudian, setelah memutuskan untuk membatu keluarganya membuat Nathan perlahan mengingat kembali memorinya, Gladys kembali berpura-pura menjadi istri Nathaniel seperti semula. Bahkan ia ikut pulang ke Rumah mereka yang dulu sempat mereka tempati saat masih terikat, karena Nathaniel meminta pulang kesana. Gladys bahkan mengesampingkan perasaan Valdo yang terus mencegah nya karena ia pikir Niatnya hanya membantu, mau bagaimana pun hubungan Tuan Aiden dan Tuan Nando adalah saudara sepupu jadi apa salahnya untuk saling membantu meskipun hubungan pernikahan mereka sudah di katakan berpisah. "Glad" Panggil Valdo, Sesaat setelah turun dari Mobilnya. Pria itu baru saja sampai untuk mengunjungi Gladys dan Putranya. Susah menjadi kebiasaan Valdo jika setiap weekend ia akan mengajak Gladys dan Brian liburan bersama. Pria itu menatap koper besar yang di seret Gladys ke arah Mobilnya yang Bagasi mobilnya sudah terbuka. "Kau mau kemana Glad?" Valdo bingung, Setau nya wanita itu ti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status