Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 571 - Chapter 580

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 571 - Chapter 580

622 Chapters

Bab 571

“Kalau begitu, aku akan percayakan kesehatan Briana padamu.” Daffa tersenyum. Dia kemudian langsung berjalan ke lantai bawah tanpa memberikan Shelvin kesempatan untuk menjawab. “Sekarang, ada banyak hal lain yang perlu kuurus.”Shelvin berdiri di tangga dan menunggu hingga Daffa menghilang dari pandangannya sebelum kembali ke kamar Briana.…Ketika Daffa tiba di lantai kedua, dia telah meletakkan tangannya di dalam saku dan langkah kakinya sedikit semangat. Itu belum lama sebelum dia mendengar suara seseorang bernapas di lorong.Mengangkat kepalanya, dia dengan penasaran mengerutkan alisnya kepada Alicia yang berdiri di hadapannya. “Aku ingin tahu kenapa kamu muncul di hadapanku lagi.”Merasakan tidak ada kemarahan di suara maupun wajah Daffa, Alicia melemaskan rahangnya sebelum berkata, “Maaf, Tuan. Saya lupa memberi tahu satu hal ….”Alicia terlalu takut untuk menatap mata Daffa, jadi kepalanya tertunduk dengan malu.Daffa terus meletakkan tangannya di dalam saku dengan cara y
Read more

Bab 572

Daffa tahu itu adalah langkah kaki Alicia. Daffa berbalik ke arah pintu. Seperti yang diduga, ketukan terdengar sebelum dua menit berlalu. Daffa dengan tenang berkata, “Masuklah. Pintunya tidak dikunci.”Alicia datang untuk mengatakan hal yang sama seperti Erin sebelumnya. Dia membuka pintu dan berseru, “Tuan, apakah Anda sudah melihat situasi di internet?”“Aku melihatnya,” jawab Daffa sambil tersenyum. Dia bersandar ke pagar balkon dan berkata, “Namun, kamu tidak perlu khawatir. Dalang di balik ini sangat terburu-buru sehingga dia tidak menunggu kita untuk melakukan pergerakan. Dia mungkin akan segera tiba.”Saat itulah salah satu penjaga keamanan hotel datang untuk berbicara dengan Alicia. Wajahnya berkerut dengan kecemasan saat dia berkata, “Nona Alicia, seseorang mengirimkan undangan untuk Tuan Halim. Mereka menyuruh saya untuk mengirimkannya padanya sesegera mungkin. Kalau tidak, saya akan menyesal tidak melakukannya dan harus membayar bayaran yang besar.”Penjaga itu tetap m
Read more

Bab 573

“Kedua keluarga itu lumayan, tapi mereka membagi hasil jerih payah mereka dengan kerabat mereka. Sayangnya, tidak ada orang yang baik dari kerabat mereka,” pikir Daffa sambil menghela napas dan bersandar di kursi.Dia baru saja memejamkan matanya ketika beberapa langkah kaki mendekat. Edward membawa seorang pria mengenakan tuksedo dan topi tinggi ke dalam ruangan.Pria itu berhenti di hadapan meja Daffa, melepaskan topinya untuk memberi hormat kepada Daffa sebelum dia dapat berbicara. “Tuan Halim, atasan saya, Kate, menyuruh saya untuk menyampaikan undangan ini. Dia ingin Anda bertemu dengannya. Permasalahan mengenai kepala Keluarga Aruna juga akan didiskusikan dalam pertemuan itu.”Sambil mengatakannya, dia menegakkan tubuhnya dan menatap mata Daffa dengan ekspresi yang rumit.Meskipun Daffa terus memejamkan matanya, dia bisa merasakan perasaan bawahan Kate yang berlawanan. Daffa tidak repot-repot membuka matanya ketika dia menjawab, “Tidak ada yang boleh menguping atau menyebarka
Read more

Bab 574

“Entah kenapa, Tuan Halim terlihat sangat menakutkan! Rasanya seakan-akan dia adalah pencabut nyawa yang sedang mengincar seseorang!” pikir Edward.Daffa membuka matanya, perhatiannya berpindah ke arah pintu langsung. “Masuklah.”Barulah saat itu Edward mencoba melangkah masuk dan mengintip keluar dari balik pintu sambil tersenyum. “T … Tuan, saya hanya ingin mengetahui keputusan Anda karena kedua undangan itu menyebutkan bahwa acaranya diadakan besok malam.”“Benar, aku telah memutuskan untuk tidak pergi ke keduanya.” Daffa mengangguk sambil berbicara seakan-akan dia tidak peduli sama sekali. Dia kemudian melempar undangannya ke meja di depannya. Bersandar dengan nyaman di kursinya, dia menyilangkan satu kaki di atas kakinya yang lain dan terlihat santai.Edward berdiri di hadapan meja, mulutnya menganga begitu lebar sehingga dia bisa menangkap lalat dengan mulutnya. Dia tidak memahami apa pun yang Daffa pikirkan, jadi dia terus melongo, tapi tidak ada kata-kata yang keluar.Kesa
Read more

Bab 575

“Itu tidak bagus. Aku harus menyelesaikan ini sekarang juga. Sebagai orang miskin yang kemudian mewarisi kekayaan yang tidak terbatas, aku tahu hasil yang mengerikan bagi mereka yang mengembangkan aura dendam dan amarah,” pikir Daffa. Maka, dia menghela napas dalam-dalam dan beranjak duduk di kasurnya, lengannya tersilang.Dia mencoba berkomunikasi dengan tato buku di lengannya, tapi dia tidak pernah membayangkan buku itu akan mewujudkan dirinya di depannya. Sambil mengerutkan alisnya, Daffa mengangkat telapak tangannya, membuat buku itu menurunke tangannya. Matanya menyipit karena dia merasa sedikit terkejut oleh sikap dan perilaku yang tidak biasa dari buku itu. Ketika dia masih terbengong, buku itu tiba-tiba terbuka sendiri.Itu menyulutkan sisi praktis Daffa, jadi dia dengan cepat masuk ke dalam mode fokus dan mengamati apa yang ingin ditunjukkan oleh buku itu. Seperti yang diduga, lembarannya juga berwarna hitam.Melihat itu membuat mata Daffa melengkung senang, tapi dia tidak
Read more

Bab 576

Keheningan terus berlanjut hingga pria itu terkekeh. “Kamu tidak perlu sepanik itu. Bukuku dan aku telah lama ada di tubuhmu selama beberapa waktu. Aku hanya menampilkan diriku sekarang karena luka-lukaku telah sepenuhnya pulih. Daffa Halim, kurasa kamu sebaiknya memanggilku dengan hormat sebagai mentormu.”Daffa masih terkejut membeku saat ditatap oleh pria itu. Rasanya hampir seperti ayahnya sedang memandangnya pada saat itu, jadi dia membutuhkan waktu untuk kembali tersadar. Setelah mengangguk dengan ragu-ragu, dia hendak melakukan sesuai yang diperintahkan ketika suara tenang pria itu berbicara lagi.“Panggil aku ‘Pak,’ seperti kamu menyebut sosok ayah,” kata pria itu.Mulut Daffa menganga lebar lagi.Namun, pria itu tampaknya tidak kesal oleh sambutan Daffa yang tertunda. Alih-alih, dia tersenyum lebih lebar dan menambahkan, “Aku adalah orang Timur. Keterampilan bela diri yang sekarang sedang kamu pelajari juga berasal dari Timur. Itulah sebabnya aku ingin kamu menyebutku seba
Read more

Bab 577

Barulah saat itu Daffa menyadari bahwa Teivel membohonginya. Buku itu belum sedikit pun puas dengan pasokan energi Daffa. Namun, dia sudah melakukannya sejauh ini. Maka dari itu, Daffa tidak memiliki alasan untuk menyerah.Dia menggertakkan giginya dan terus memaksakannya sampai tetes terakhir kekuatan jiwanya keluar dari tubuhnya. Tidak lama, keringat membasuhinya dari kepala sampai kaki. Ketika dia kehabisan tenaga dan ingin menyerah, dia merasakan kekuatan jiwa yang kuat mengalir keluar dari sisinya—itu adalah kekuatan jiwanya.Kekuatan jiwa itu meledak dari dalam dirinya, tertuang ke dalam buku yang kemudian bergetar hebat. Kemudian, semuanya mereda.Kerutan terukir di wajah Daffa saat dia akhirnya menyadari apa yang sedang terjadi. Rasa syukur memenuhi dadanya pada saat itu selagi dia berpikir, “Jika bukan karena Teivel, aku tidak akan menyadari bahwa aku punya potensi sebesar itu.”Teivel berdiri di samping sambil menyeringai bangga, suaranya terdengar lebih ringan dibandingk
Read more

Bab 578

Daffa menatap ponselnya dengan datar. Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang sedang dia pikirkan, bahkan Alicia yang telah menguping panggilan telepon itu dari awal sekalipun.Keheningan selama beberapa saat berlalu sebelum Alicia mengumpulkan keberanian untuk menghampiri sisi Daffa. Dia menjaga jarak sejauh dua langkah dari Daffa sambil berbicara, “Tuan, bukankah sebaiknya kita pergi dan selamatkan Kate? Lagi pula, dia belum melakukan kesalahan apa pun selama ini.”Meskipun Daffa menoleh untuk bertatapan dengan Alicia, butuh beberapa saat sebelum Daffa menghela napas dan menjawab, “Benar, dia tidak bersalah. Namun, orang yang terbaik untuk menangani hal ini bukan kita.”Daffa berbicara tanpa perasaan, seperti bagaimana dia menatap Alicia.Suara itu tidak hangat sama sekali hingga tubuh Alicia secara naluriah gemetar. Alicia tidak lagi berani bertatapan dengan Daffa pada saat itu.Menghela napas, Daffa bertanya, “Apakah kamu sadar yang kamu lakukan sekarang sama seperti apa yang
Read more

Bab 579

Alicia mengangguk dengan muram—itu adalah metode yang dia pelajari dari Daffa. Tampaknya semua orang akan takut pada Alicia jika dia menunjukkan ekspresi ini. Dia kemudian berbalik untuk pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.Erin membeku di tempatnya dalam waktu yang lama. Di suatu titik, dia mendengus, merasa kehabisan kata-kata dan marah terhadap tingkah laku Alicia. Meskipun demikian, Erin berbalik dan langsung berjalan pergi, setiap langkahnya kian berat.Ketika Erin tiba di tangga lantai kedua dan berjalan melewati ruangan Briana, dia mendengar seseorang berkata, “Erin? Apakah itu kamu?”Berhenti mendadak, Erin menipiskan bibirnya dengan rasa bersalah. Dia telah melupakan satu hal penting—seperti Briana, Daffa adalah ahli bela diri terbangkit. Maka, Daffa bisa mendengar segala hal di dalam hotel.“Iya, ini aku. Apakah ada masalah?” Erin berjalan dengan lebih ringan dan berbicara dengan lebih lembut dibandingkan sebelumnya ketika berjalan memasuki ruangan Briana.“Tidak.” Brian
Read more

Bab 580

Meskipun hal itu mustahil, Erin melakukannya.Tatapan Daffa menajam pada Erin. Daffa tahu kecerobohannya telah membuat Erin berada dalam kondisinya saat ini dan Daffa menyalahkan dirinya sendiri karena hal itu. Mata menyipit dengan penuh tekad, Daffa menembakkan kekuatan jiwanya ke depan.Pada saat itu, kekuatan jiwa abu-abu Erin sudah setengah jalan keluar dari tubuhnya, tapi memberontak sekeras mungkin untuk tetap berada di dalam tubuh Erin.Daffa tidak pernah melihat situasi seperti itu sebelumnya, jadi dia menatap ke bawah ke lengannya dan memanggil, “P ….”Seperti jarum jam, Teivel muncul sebelum Daffa bisa selesai mengatakan “Pak.” Teivel melirik gas itu sambil tersenyum. Sosoknya kemudian berpindah ke belakang Daffa untuk berkata, “Itu hanyalah seberkas kekuatan jiwa biasa. Satu-satunya alasan ia menahan seranganmu adalah karena pemiliknya menggabungkan darahnya ke dalamnya.”Serentak, dia melambaikan lengannya ke meja di depan, membuat gelas Daffa di atas meja melayang di
Read more
PREV
1
...
5657585960
...
63
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status