Daffa meletakkan satu tangan di kerah baju Edward. “Jadi, kamu tidak perlu gundah. Lagi pula, banyak orang lain membutuhkan lebih dari satu bulan untuk mempelajari di mana mereka harus meletakkan kekuatan jiwa mereka sebelum mereka bahkan bisa melayang selama satu detik.Mata Edward berbinar seraya dia mengangkat kepalanya untuk menatap mata Daffa. Rasanya seperti angin menggelitik matanya, membuat matanya berair. Jadi, dia memejamkan mata dan mulutnya. Namun, matanya terus terasa geli sehingga dia menangis. Edward baru menyadari anginnya telah berhenti setelah dia mengusap semua air matanya.Saat itulah dia tiba-tiba tersadar dan dia memandang ke depan, pupilnya melebar terkejut. Itu seperti yang dia kira. Edward dengan tegang menoleh ke arah Daffa dan terbata-bata, “T … Tuan, itu luar biasa! Kita tiba di sini dalam waktu yang begitu singkat!”Daffa berhenti berjalan, berbalik, dan mengerutkan bibirnya ke arah Edward. “Kamu selalu bersikap dingin sejak kita pertama bertemu. Namun,
Read more