Semua Bab Pendekar Pusaka Gurun Gobi: Bab 201 - Bab 210

228 Bab

Diuji

“Saya bernama Bao Bao!”“Maaf, saya tidak mengenal anda dan tentunya tidak ada urusan dengan kalian semua”“Kami dari perkumpulan Teratai Putih, saya harap kesediaan tuan untuk ikut bersama kami sebab pangcu (ketua) ingin bertemu dengan tuan!”Nada suara Bao bao semakin meninggi, pertanda ucapannya tidak bisa dibantah lagi. Tentu saja Long Wan merasa heran, dia yang ingin segera beristirahat sangat terganggu oleh kehadiran anggota Teratai Putih.“Baiklah, tunjukan saja di mana markas kalian, esok pagi saya pasti ke sana. Untuk sekarang, harap kalian semua kembali sebab saya ingin beristirahat”“Tidak bisa!”“Kenapa tidak? apa urusan kalian memaksaku?”“Di wilayah selatan tuan mungkin terkenal dan berpengaruh, akan tetapi di daerah sini kamilah yang berkuasa!”Hampir saja Long Wan tertawa, dia sama sekali tidak merasa terkenal ataupun berpengaruh. Dengan siapapun ia tidak merasa peduli, jangankan dengan perkumpulan partai pesilatan, bahkan dengan kaisar sekalipun dia tidak peduli. Hal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Dijamu

“Terimakasih, penghormatan anda terlalu berlebihan, nona!”Long Wan mengatupkan kedua tangan untuk membalas penghormatan gadis berbaju putih tadi, namun tentu saja ia mengerahkan tenaga dalam untuk menahan serangan tidak kasat mata.“Desh!”Wanita berbaju putih tadi mundur dua langkah, sedangkan Long Wan sedikit terdorong namun masih dalam posisi yang tetap sama.“Luar biasa, ternyata benar bahwa Pendekar Gurun Gobi sangat sakti”“Sekali lagi, jangan berlebihan, nona!”“Bagus, bagus, baru bertemu kalian berdua sudah akrab!”Dari dalam goa muncul wanita lain, ia juga mengenakan pakaian serba putih. Usianya sekitar lima puluh tahunan, namun tubuhnya ramping dan kulit wajahnya masih terlihat kencang. Hanya saja rambutnya sudah banyak beruban.“Pendekar Gurun Gobi, saya sangat senang akhirnya anda mau singgah di markas kami!”“Nama saya Long Wan, nyonya”“Saya adalah Tin Chi, dan ini putri saya bernama Tin Hua. Kami berdua merupakan pimpinan kelompok Teratai Putih!”“Saya sangat berterima
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya

Bimbang

“Pantas saja kamu sangat lihai, rupanya masih ada ikatan dengan Yin Long!”“Jika dibandingkan dengan beliau, tentu saya tidak ada apa-apanya, nyonya!”“Ah jangan merendah, kalian berdua sangat sakti. Bahkan menurut pengamatanku, kamu lebih unggul dalam hal tenaga dalam” ucap Tin Hua sambil menatap tajam ke arah Long Wan, kemudian wanita itu melirik putrinya yang sedang duduk termenung sambil memain-mainkan sumpit di tangannya.“Nyonya pernah menyaksikan paman Yin Long bertarung?”Long Wan merasa heran, sepengetahuannya Yin Long tidak pernah meninggalkan wilayah utara karena memiliki tugas menjaga rahasia istana giok naga peninggalan mendiang ayahnya.“Ah itu sudah lama sekali, tidak usah difikirkan. Oh ya, tadi kamu bilang tunanganmu adalah cucunya Yin Long?”Tin Hua sedikit terhenyak, buru-buru ia mengalihkan pembicaraan. Walau tampaknya tidak peduli, namun Long Wan menangkap perubahan Tin Hua. Hal itu membuatnya semakin curigia terhadap perkumpulan Teratai Putih.“Betul nyonya, tuna
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Ke Mana Dia Pergi?

“Tap!”Langkah kaki di atas genting semakin jelas terdengar, dari suaranya mereka lebih dari satu orang. Long Wan segera memedamkan lalu kamar kemudian berbaring dengan posisi terlentang, kedua matanya terpejam dan napasnya dibuat agak berat, seolah-olah sedang tidur pulas.“Krek!”Perlahan-lahan genting dibuka dibuka dari atas oleh seorang laki-laki bertopeng, kedua matanya yang bulat mengamati keadaan di dalam kamar. Setelah yakin bahwa pemuda yang sedang diintainya sedang terlelap, ia segera mengambil sesuatu dari saku bajunya dan segera melontarkannya ke arah Long Wan.“Sring!”Benda hitam yang tadi dilontarkan ternyata sebilah jarum perak, ukurannya cukup besar dibandingkan jarum jahit biasa. Senjata tersebut sering dijadikan senjata gelap disaat terdesak, maupun ketika menyerang lawan secara diam-diam.“Krek!”Jarum tersebut mengenai leher Long Wan, sontak saja pemuda itu menggelinjang. Tubuhnya bergetar hebat untuk beberapa saat, kemudian mulutnya seperti mengigau dan tidak lam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

Jejak

“Kalian semua, cari putriku sampai dapat!” titah Tin Hua kepada seluruh anggota Teratai Putih.“Jangan pernah kembali jika belum menemukan petunjuk tentang Tin Chi!”“Baik, pangchu!”Semua anggota Teratai Putih menganggukan kepalanya. Bao Bao segera mengajak anak buahnya untuk pergi, namun sebelum berangkat ia menatap tajam ke arah Long Wan. dari sorot matanya terpancar amarah dan kebencian yang mendalam.“Nyonya, jika diperkenankan izinkan saya untuk membantu mencari nona Tin Chi”“Tentu saja tuan pendekar, bantuan anda sangat berarti bagi saya”“Maafkan jika saya lancang, kita berdua sudah saling mengenal, karena itulah saya harap nyonya jangan memanggilku tuan pendekar!”“Baiklah Long Wan, pergilah bantu anak buahku untuk mencari jejak Tin Chi. Anak itu sudah mewarisi ilmu silat andalanku, yah walaupun gerakannya belum sempurna karena jarang bertarung namun saya rasa dia tidak mudah dikalahkan!”“Tapi yang merisaukan hatiku, dia cepat naik darah dan tergesa-gesa. Kamu juga pasti ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Jejak (Bagian 2)

Setelah lewat belasan mil, akhirnya Long Wan menemukan muara sungai. Begitu berhenti, tercium aroma ikan bakar dan langsung menggelitik perutnya yang sejak tadi terasa keroncongan.“Kami sangat yakin, malam tadi pemuda itu terkena jarum beracun!”“Benar sekali ketua, kami berdua tidak mungkin salah lihat!”Bao Bao yang sedang duduk di atas batu besar melintangkan kedua tangan di depan dadanya. Sikapnya benar-benar berwibawa, tubuh lelaki itu sangat kekar, kedua matanya tajam, dan kumisnya melintang menambah aura kegagahan.“Berarti dia dia sangat lihai, sesuai dengan rumor yang sering kita dengar!” ucap Bao Bao.“Tapi menurut pengamatan kami, orang yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi biasa-biasa saja. Lihat saja sikapnya yang halus seperti seorang pelajar atau kutu buku!”“Benar, badannya aja kurus kerempeng tidak terlihat memiliki tenaga yang besar. Sekali sepak saja mungkin dia akan roboh bergulingan!”Anak buah Bao Bao tertawa lepas, mereka sedang membicarakan Long Wan. Tanpa disadar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

Penguntit

“Lepaskan!”“Jangan begitu putriku, aku tahu kamu marah tapi percayalah apa yang ayah lakukan demi kebaikanmu!”“Kamu bilang demi kebaikanku, hah?”Tin Chi mendelikan matanya, kedua pipinya yang biasa terlihat putih bersih kini bersemu merah karena sedang diliputi oleh amarah yang menggebu-gebu.Kang Kui menarik napas panjang, tanpa banyak berkata-kata lagi ia menarik tali kekang kuda. Tin Chi tidak bisa berbuat apa-apa, sebab kedua tangannya dibelenggu dengan sangat kuat. Ia hanya bisa pasrah duduk di atas kuda yang sedang ditarik oleh ayahnya.“Apa yang kamu lakukan hanya demi kesenanganmu sendiri, kamu tidak pernah peduli terhadap ibu ataupun aku!”“Salah sendiri, ibumu keras kepala, kalau tidak mungkin sampai sekarang keluarga kita masih utuh!”“Oh ya, kamu bilang aku tidak peduli kepada kalian? Hm, kalau tanpa aku, sangat mustahil ibumu bisa menduduki kursi ketua Teratai Putih!” ucap Kang Kui sambil tersenyum sinis.“Kamu adalah putriku, sudah semestinya berbakti kepada ayah send
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

Tangguh

“Tuan, karena ini bukan urusan keluarga, terpaksa saya harus ikut campur!”“Ha ha, emang apa yang bias kamu lakukan, bocah?” tantang Kang Kui.“Tentu saja saya akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat menyelamatkan nona itu!”“Perlu kamu ketahui, dia adalah putriku. Jadi semua hal yang terjadi atas dirinya adalah tanggung jawabku!”Kedua kalianya Su Liang terperanjat, dia semakin heran mendengar pengakuan Kang Kui. Namun hati kecilnya masih meragukan ucapan orang tua itu, sebab mana mungkin membawa putrinya Dengan cara diikat seperti sedang menawan seorang penjahat saja.“Nona, benarkah dia adalah ayahmu?”“Bukan, ayahku sudah mati belasan tahun silam. Dia hanyalah iblis yang merasuki jasad mendiang ayahku!”Su Liang mengerutkan keningnya, dia semakin tidak mengerti permasalahan yang terjadi antara Tin Chi Dengan Kang Kui.“Sudah, jangan banyak omong. Jika kamu berani menghalangi urusanku, berarti sudah siap untuk mati!” Kang Kui mendengus kesal, tadinya ia ingin istirahat sebentar kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Raib

“Hiat!”Sualiang berteriak, suaranya terdengar menggelegar karena dilapisi tenaga dalam yang sangat tinggi. Walaupun harus mempertaruhkan nyawa, ia tidak peduli yang terpinting bisa menyelamatkan gadis itu. Sejak dikalahkan oleh Long Wan beberapa bulan yang lalu, kepribadiannya berubah drastis. Dia yang awalnya seorang bandit, murid terkasih Tek Hoat si Iblis Pemetik bunga, kini berubah menjadi pendekar yang rela mengorbankan nyawanya untuk kepentingan orang banyak.“Bodoh, malah cari mati!” dengus Kang Kui.Lelaki paruh baya namun masih sangat gagah itu segera mendorongkan kedua telapak tangannya untuk menahan serangan jarak jauh Su Liang. Tin Chi yang sedang duduk di atas kuda semakin gelisah, dia sangat mengkhawatirkan Su Liang. Ia tahu pemuda itu cukup lihai, dan tidak mudah ditumbangkan. Akan tetapi untuk menghadapi ayahnya yang sudah mempelajari ilmu dari para penghuni Pulai Neraka, sangat tidak mungkin!.Tin Chi tidak sadar, sejak tadi ada seorang laki-laki bertopeng yang sedan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Kalahnya Orang Kepercayaan

Kang Kui hendak mengejar Su Liang, akan tetaplangkahnya terhenti sebab ia dihadang Oleh Long Wan.“Siapa kamu sebenarnya, mengapa ikut campur urusanku?”“Sudah kukatakan bahwa aku hanyalah pelancong dari Utara yang sengaja pergi ke wilayah Barat. Oh ya, tampaknya kamu benar yang bernama Kang Kui” “Kalau benar mau apa?”“Kebetulan, tolong tunjukan arah menuju Pulau Neraka!”“Apa, kamu ingin pergi ke Pulau Neraka?” Kang Kui sangat terkejut, di dunia ini hampir semua orang ketakutan saat mendengar Pulau Neraka. Akan tetapi pemuda sederhana yang berdiri di depannya barusan mengatakan hendak pergi ke sana. Kang Kui mulai memperhatikan Long Wan dari ujung kepala hingga kaki, untuk beberapa saat lamanya dia termenung dan mengingat-ingat tokoh persilatan dari wilayah Utara.“Tentu saja saya ada urusan dengan Iblis Pencabut Nyawa!” jawab Long Wan.Mendengar perkataan lawan bicaranya, kang Kui tertawa terbahak-bahak, saking gelinya ia sampai memegangi perutnya.“Anak muda sejago apak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status