Jeremy menggeleng, lalu menarik Anna agar duduk di sampingnya. "Duduklah di sini, temani aku." pintanya. Anna mengangguk, "Asal kau menepati janjimu untuk pergi jalan-jalan. Aku akan duduk di sini." "Ya aku janji." sahut Jeremy. Anna menyungingkan bibirnya ke atas membentuk lengkungan, ia begitu senang kala Jeremy berjanji mengajaknya pergi keluar. Anna melihat wajah serius Jeremy saat meneliti kembali berkasnya. Tidak ada senyum ramah, bagaimana Frans bisa betah bekerja dengannya. Kalau Anna paling-paling memilih berhenti saja. Hidupnya terancam sial mendapat bos seperti Jeremy. "Kenapa kamu menatapku begitu hm?" kata Jeremy saat ia merasa Anna memperhatikannya tajam. "Aku heran saja dengan semua karyawanmu, kenapa betah memiliki bos sepertimu." "Karena aku baik mungkin." jawab Jeremy. Anna berdecih pelan, "Baik dari mana?" lirihnya. "Aku terlihat arogan seperti ini karena memang harus begini. Kau tau kan An, bagaimana kerasnya dunia bisnis? Kalau aku tidak begini s
Read more