Semua Bab Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai: Bab 1631 - Bab 1640

1676 Bab

Bab 1631

Kayshila tidak begitu mengerti, sebenarnya apa yang dipikirkan Farnley?Sebenarnya, Jeanet sudah cukup lama sadar, tapi Farnley bahkan belum sekali pun muncul. Apa mungkin, dia benar-benar tidak berniat melanjutkan hubungan itu?Sebagai orang yang terlibat langsung, dia tidak muncul dan tidak bersuara, kami yang hanya penonton pun jadi tidak enak untuk banyak bicara."Sudahlah, jangan bahas dia lagi."Kayshila menggelengkan kepala, lalu menunjuk ke Matteo."Kalau begitu, kita bahas Matteo saja.""Matteo?" Jeanet mengangkat alis, bingung. "Kenapa memangnya?""Ck." Kayshila meliriknya, "Jangan bilang kamu nggak sadar, Matteo itu masih belum bisa move on dari kamu."Jeanet terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. "Iya, aku tahu.""Terus, kamu mau gimana?"Selama setahun ini, dibandingkan Farnley, mungkin Matteo memang tidak melakukan banyak hal, tapi itu bukan karena dia tidak mau.Saat Jeanet kambuh sakitnya, dia hanya mengenali Farnley.Setelah itu, Keluarga Gaby pun secara alami menyera
Baca selengkapnya

Bab 1632

"Masih sama saja, hanya Farnley yang berbakti. Cuma dia yang bangun pagi-pagi dan menemani aku ke sini.""Mm." Jeanet tersenyum kecil, tidak tahu harus menanggapi apa.Begitu menunduk, dia melihat Farnley yang diam tak bersuara duduk di sampingnya, sedang memegang pisau makan untuk mengoleskan saus kuning ke roti miliknya.Jeanet tertegun sejenak. Farnley sudah selesai mengoles dan menyerahkannya padanya."Nih. Aku cuma oles tipis aja, nggak banyak."" … Terima kasih."Itu memang kebiasaannya, dan ternyata dia masih mengingatnya.Jeanet menerima roti itu, perasaannya jadi sedikit rumit.Belum sempat makan, Farnley sudah membuka serbet dan membentangkannya di depan dada Jeanet. "Croissant yang baru matang ini renyah, pasti banyak remahannya."Jeanet kembali mengucap terima kasih. "Terima kasih.""Sama-sama."Gerak-geriknya yang luwes seperti itu, jelas terlihat bahwa dia sudah terbiasa melakukannya.Jeanet mengatur emosinya. Dulu … memang, Farnley sering melakukan hal-hal seperti ini. D
Baca selengkapnya

Bab 1633

"Tengoklah ini ... ini video yang aku rekam waktu itu, asal ambil aja …"Jeanet menerima ponsel itu dan melihat, ternyata sebuah video.Dalam video tersebut, Farnley sedang membantu dirinya yang saat itu tengah koma, untuk mengganti pakaian dan menyisir rambut. Gerakannya sangat terampil, jelas ini bukan pertama kalinya ia melakukannya.Wajahnya tampak hati-hati, seolah takut membuatnya merasa tidak nyaman ...Jeanet tiba-tiba teringat, suatu hari saat pergi ke ruang perawat, ia sempat mendengar para perawat mengatakan bahwa Farnley sering datang.Waktu itu ia kira, Farnley hanya datang menjenguknya saja ...Ternyata, seperti inilah cara dia ‘menjenguknya’?Alis Jeanet sedikit berkerut, kalau mau bilang tidak merasa terharu sama sekali, itu bohong. Rasa hangat perlahan naik dari dalam hatinya, basah, lengket, dan menyentuh.Ia juga kembali teringat bahwa kesan terakhirnya terhadap Farnley adalah pria itu telah diam-diam menculiknya ke pulau, tanpa memberitahu keluarganya.Hubungan mere
Baca selengkapnya

Bab 1634

Novy berkata, "Aku tidak takut kamu marah. Selama kamu koma, tidak ada yang tahu apakah kamu akan sadar kembali. Aku memang sempat memikirkan masa depan anakku sendiri. Tapi dia bilang, dia masih belum bisa melepaskanmu, belum bisa memulai hubungan yang baru ..."Ia menggenggam tangan Jeanet lebih erat, memandangnya dengan penuh harap."Jeanet, aku mengatakan semua ini memang karena aku punya sedikit keegoisan sebagai seorang ibu.""Jeanet, aku tahu ini sedikit tidak tahu diri, tapi aku mohon padamu sekali lagi. Farnley benar-benar sudah berubah. Sekarang dia tulus mencintaimu. Bisakah ... bisakah ..."Suara Novy beberapa kali tercekat, akhirnya tak mampu menahan tangisnya."Bisakah kamu memberinya satu kesempatan lagi?" ...Setelah berpisah dengan Novy, Jeanet kembali ke hotel.Di kamar mandi, air hangat menyirami tubuhnya. Jeanet memejamkan mata, pikirannya terus dipenuhi oleh potongan-potongan ingatan.Tentang Farnley, dari pertemuan pertama mereka, lalu jatuh cinta, menikah ... hi
Baca selengkapnya

Bab 1635

Melihat ekspresi gugupnya, Jeanet sempat tertegun, lalu tiba-tiba tersenyum.Awalnya ingin menggoda sedikit, tapi kata-kata itu tak jadi keluar. Ia hanya menghela napas pelan dan mengangguk."Baiklah, aku maafkan kamu.""..."Farnley justru malah tertegun.Jawaban yang sudah lama ia tunggu, bahkan sering ia harapkan dalam mimpi, sekarang tiba-tiba didapatkannya dengan begitu mudah?Rasanya lebih tidak nyata dari sekadar mimpi.Tenggorokannya bergerak, ia hampir tak percaya, "Jeanet, maksudmu ... serius?""Hmm."Jeanet memutar cangkir kopinya, tersenyum dengan tenang, "Pernah nggak kamu dengar aku berbohong? Kalau aku nggak mau memaafkanmu, aku pasti udah marah dan ribut. Kita juga bukan belum pernah bertengkar, kan?"Yang dia maksud adalah masa-masa mereka di pulau.Farnley mengangguk. Benar, Jeanet memang bukan tipe yang berpikir satu hal tapi berkata hal lain.Pikiran dan perasaannya lurus, sifatnya pun polos dan jujur.Tapi Farnley bukan orang bodoh.Dari ekspresi Jeanet, dia bisa m
Baca selengkapnya

Bab 1636

"Terima kasih." Jeanet tidak menolak, ia menerimanya sambil tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu tidak kekurangan uang, jadi aku tidak akan sungkan lagi ... dadah!"Jeanet membawa kopi itu dan berbalik pergi.Farnley tetap berdiri di tempatnya, memandangi punggungnya yang semakin menjauh.Tiba-tiba, seolah Jeanet tahu bahwa dia masih berdiri di sana, ia mengangkat tangannya dan melambai ke belakang tanpa menoleh."Aku pergi ya!""Heh ..."Farnley tak bisa menahan senyum kecilnya. Tiba-tiba ia teringat, tahun itu, di tempat ini juga, ia pertama kali melihatnya.Saat itu, dia berdiri di depan pintu kedai kopi, bingung karena tidak tahu harus memilih rasa yang mana ...Dan kini, mereka berpisah di tempat yang sama ...Farnley menutup matanya.Sinar matahari menerpa kelopak matanya, terasa panas dan perih. ...Malam itu juga, Farnley meninggalkan Pulau Guana dan kembali ke Jakarta."Jadi putus begini saja?" Jayde merasa ini sangat tidak masuk akal.Zenith dan Simon hanya menatapnya, tak
Baca selengkapnya

Bab 1637

Di Keluarga Gaby, ucapan Audrey adalah seperti ‘titah suci’.Meskipun Jenzo terus menggerutu, pada akhirnya, dia tetap menyetujui dengan enggan."Kak."Jeanet menarik lengan kakaknya diam-diam, "Jangan cemberut begitu dong. Namanya juga kencan buta, bukan berarti harus langsung jadi pasangan, kan? Kamu temui aja dulu, kalau nggak suka, ya minimal ajak dia makan enak.""Hmm."Jenzo tersenyum pahit sambil mengangguk, "Ya, cuma bisa gitu deh."Singkatnya, malam itu Jenzo mengikuti perintah ‘Ibu Suri’-nya dan dengan patuh pergi kencan buta.Ini adalah pertama kalinya Jenzo berinteraksi dengan seorang gadis dengan tujuan untuk menjalin hubungan, bahkan ke arah pernikahan. Seluruh keluarga jadi tegang.Yang paling tegang, tentu saja Audrey.Malam itu, Audrey berkali-kali mengecek ponselnya, nyaris menelepon anaknya untuk menanyakan kabar, gimana pertemuannya? Gadisnya gimana? Dia suka nggak?"Ibu."Jeanet melihat gelagat ibunya dan langsung menghentikan niatnya.Ia menggeleng cepat, "Jangan
Baca selengkapnya

Bab 1638

Melihat ke arah Jeanet, "Kamu belum tidur, Jeanet juga belum tidur, Jeanet nggak boleh begadang, tahu?"Tentu saja Audrey sangat menyayangi putrinya, jadi dia hanya bisa mengangguk, "Baiklah, ayo tidur."Anak nakal, paling bisa kabur sementara, masa iya nggak bakal pulang selamanya?Akhirnya keluarga itu membereskan semuanya dan tidur.Keesokan paginya, Jeanet bangun paling pagi. Saat turun ke bawah, ia mendengar suara dari arah pintu masuk.Saat dilihat, ternyata Jenzo yang semalam tidak pulang."Kak?" Jeanet membelalakkan mata. "Kamu baru pulang sekarang? Habis kamu! Kacau banget!"Ia menarik Jenzo untuk duduk di sofa ruang tamu. "Tadi malam kamu kenapa nggak datang ke acara kencan?""Aku …" Jenzo tertegun sejenak, "Aku datang kok."Kalau nggak, masa dia nggak pulang semalaman?"Udah cukup!"Jeanet menatap kesal pada kakaknya. "Masih bohong juga? Perantara udah nelpon, katanya kamu nggak datang, ninggalin si cewek begitu aja!"Wajah Jenzo langsung berubah, bibirnya sedikit terbuka, s
Baca selengkapnya

Bab 1639

Dengan bantuan dan pengaturan dari Audrey, Jenzo akhirnya datang langsung untuk meminta maaf kepada mak comblang dan juga kepada gadis yang sempat ia ‘tinggalkan’.Tak disangka, belum dua hari berlalu, datang kabar baik.Mak comblang menelepon dan mengatakan bahwa si gadis menerima permintaan maaf dari Jenzo, bahkan katanya, gadis itu punya kesan cukup baik terhadap Jenzo."Gadis itu bilang, ingin mencoba menjalin hubungan dengan Jenzo. Nyonya Gaby, coba tanyakan ke anakmu, apakah dia juga punya niat yang sama?"Audrey mendengarnya, langsung senang bukan main.Ia segera menyampaikan kabar tersebut kepada Jenzo."Anakku, bagaimana menurutmu? Kamu sudah ketemu gadis itu, kan? Bagaimana kesanmu?"Wajah Jenzo langsung merah padam, lama tak bisa mengucapkan sepatah kata pun."Bicara dong!" Audrey mulai kesal, "Bikin Ibu jadi cemas! Apa Ibu ini melahirkan batu, ya?!""Pfft ..."Jeanet yang melihatnya langsung tak bisa menahan tawa."Hahaha ..."Sambil menepuk-nepuk bahu ibunya, ia menoleh ke
Baca selengkapnya

Bab 1640

Karena merasa curiga, Jeanet mulai memperhatikan Jenzo dengan lebih serius dan sengaja mengamati gerak-geriknya. Beberapa kali, ia melihat Jenzo bersikap mencurigakan saat menerima telepon. Ia bahkan pernah datang ke kantor Jenzo, namun dua kali ia ke sana, dan itu masih dalam jam kerja, Jenzo tidak ada di tempat.Ada yang tidak beres. Sangat tidak beres!Jeanet sudah bertanya berkali-kali, tapi setiap kali ditanya, Jenzo selalu mengelak dan mengalihkan pembicaraan, tidak pernah bicara jujur.Namun akhirnya, Jeanet berhasil menemukan petunjuk.Malam itu, setelah makan malam bersama keluarga, Jenzo bangkit karena menerima telepon. Jeanet yang sudah curiga sejak lama, diam-diam mengikuti dari belakang tanpa mengeluarkan suara.Jenzo berdiri di balkon dan sama sekali tidak sadar kalau adiknya mengikutinya."Kau telepon lagi mau apa? Bukankah aku sudah kasih uangnya?!"Orang di ujung sana entah berkata apa.Wajah Jenzo terlihat semakin panik, dan jelas terlihat kemarahannya, "Apa?! Masih m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
162163164165166
...
168
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status