Semua Bab Jadi yang Kedua: Jerat Pesona Mantan Kekasih: Bab 71 - Bab 80

117 Bab

Bab 71 ~ Kehadiran Lyman

“Gimana kabarmu, Lin?” tanya Lyman yang saat ini sedang ada di cafetaria kantor. “Kabarku baik. Abang, kenapa bisa datang ke sini? Bukannya, Abang di Indonesia?” tanya Lyman. “Hmm... sebenarnya Joel menghubungiku beberapa waktu lalu dan memintaku datang,” ucap Lyman. “Apa terjadi sesuatu?” tanya Aerline menatap Lyman. Bukannya menjawab, Lyman malah menatap Aerline intens dan mulai membuka suaranya. “Sebenarnya ada masalah apa antara kamu dan Joel?” tanya Lyman dengan serius.Aerline terkejut mendengar pertanyaan itu. Dia menatap Lyman dengan mata yang sedikit melebar, seolah mempertanyakan apakah dia harus menjawabnya. Meskipun begitu, Aerline tahu bahwa Lyman tidak akan berhenti bertanya sampai ia mendapatkan jawaban.Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan gelisah yang mulai muncul di dadanya. “Aku sendiri tidak tahu ada hal apa. Dia merahasiakannya dariku. Aku juga penasaran, kenapa dia menghubungi kamu?” tanya Aerline, berusaha meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

Bab 72 ~ Di Masakkan Makan Malam

“Kamu baru pulang?” tanya Aerline langsung menyambut kedatangan Joel di depan pintu. Joel tersenyum melihat Aerline yang menyambutnya dengan senyuman hangat. Pria itu berjalan mendekati Aerline dan mengusap kepala wanita itu dengan lembut. “Kenapa belum tidur? Kan aku sudah minta kamu untuk tidur,” ucap Joel dengan lembut. “Aku belum mengantuk. Selain itu, aku ingin menunggumu,” jawab Aerline. “Apa Bang Lyman sudah dapat penginapan?” tanya Aerline. “Ya, aku sudah menyewakan sebuah apartemen untuknya,” ucap Joel di mana mereka berdua berjalan bersama memasuki area rumah. “Apartemen? jadi, Bang Lyman akan lama di sini?” tanya Aerline. “Ya, begitulah,” jawab Joel. “Kamu sudah makan malam?” “Sudah. Sejak mengkonsumsi vitamin yang dokter berikan, aku gak bisa nahan laper lagi,” jawab Aerline terkekeh kecil. “Baguslah. Biar kamu tidak membiasakan diri untuk menahan lapar,” ucap Joel. “Kamu sendiri sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

Bab 73 ~ Kekhawatiran Aerline

“Sudah jam tiga dini hari dan dia tidak juga datang. Sebenarnya, ke mana dia,” gumam Aerline menatap keluar jendela yang masih sepi. Aerline menghela napasnya dan berjongkok di lantai. Tadi setelah menerima telepon, Joel pergi meninggalkannya dan hanya mengatakan kalau dia memiliki urusan yang sangat penting. “Sebenarnya, urusan penting apa, sampai dia pergi begitu lama?” gumam Aerline di sana. Dia melihat kontak di ponselnya, hingga melihat nama Lyman. Tanpa pikir panjang, Aerline pun mencoba menghubungi Lyman di sana. “Halo, Bang.” “Hm... ada apa? Apa kamu tahu jam berapa sekarang?” tanya Lyman di seberang sana dengan suara yang serak, khas orang baru bangun tidur.“Halo, Bang. Maaf kalau aku mengganggu tidur Abang,” ujar Aerline dengan nada menyesal, namun ada nada cemas yang sulit disembunyikan dari suaranya.Lyman menghela napas di telepon. "Kenapa, Lin? Kamu terdengar tidak tenang. Apa ada masalah?" tanyanya, suaranya kini lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 74 ~ Tempat Tinggal Baru

“Jadi ini, apartemennya,” ucap Aerline menatap keseluruhan apartemen yang luas dan furnitur yang sudah lengkap di setiap ruangannya. “Kamu suka?” tanya Joel yang berdiri di sampingnya.Aerline mengangguk pelan sambil melangkah masuk lebih jauh, matanya menyapu setiap sudut apartemen. "Ini tempat yang sangat bagus. Nyaman, modern, dan pencahayaannya bagus. Aku suka," ucapnya jujur, sembari menyentuh meja dapur yang terlihat bersih dan elegan.Joel tersenyum, puas dengan respons Aerline. "Aku juga merasa ini pilihan terbaik. Tempat ini tenang, tapi tetap dekat dengan pusat kota."Aerline berbalik menatap Joel, menyilangkan tangan di depan dada. "Kamu yakin tidak ada alasan lain memilih apartemen ini? Seperti... balkon besar dengan pemandangan malam yang romantis?" godanya.Joel tertawa kecil. "Mungkin itu bagian bonusnya. Tapi serius, aku ingin kamu mendapatkan tempat yang cocok untuk memulai sesuatu yang baru. Selain itu, aku ingin kamu merasa nyaman di sini.”Aerli
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

Bab 75 ~ Sakit Gerd

“Semuanya selesia,” gumam Aerline menatap semua barangnya yang sudah dia rapikan sedikit demi sedikit. Dengan bantuan Joel, dia akhirnya bisa memindahkan semua barang yang ada di apartemen sebelumnya ke apartemen yang sekarang dia tempati. Wanita itu lalu mengambil ponselnya dan membuka layar ponselnya. Tidak ada notifikasi apa pun dari Joel di sana. “Dia sedang apa, ya?” gumamnya mencoba menghubungi Joel, tetapi pria itu kembali sibuk dan tidak bisa di hubungi. “Sebenarnya, akhir-akhir ini dia sibuk apa, sih? Kenapa sulit sekali dihubungi,” gumam Aerline termenung di sana. Dia hanya bisa menghela napasnya dan meletakkan ponselnya di atas meja nakas. Dia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, dan mandi di bawah guyuran air shower yang cukup dingin. Setiap air yang jatuh mengguyur rambut dan tubuhnya, membuat Aerline memejamkan matanya dan kegelisahan semakin menjadi, dia memikirkan teror yang jelas membuatnya ketakutan setiap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 76 ~ Bersikap Biasa Walau Sakit

Aerline mengeluarkan setiap butir obat dari tempatnya, kemudian meminumnya dengan meneguk segelas air. Ia berusaha menelan semua obat itu ke dalam kerongkongannya, sampai tanpa sadar air matanya ikut luruh membasahi pipinya. “Obatnya terlalu pahit,” gumamnya hanya bisa menangis dalam diam. Kenyataannya, ini bukan perkara obat. Aerline duduk di tepi tempat tidurnya, memandangi gelas air yang kini kosong. Sesuatu yang lebih dari sekadar rasa pahit obat itu mengaduk emosinya. Air mata terus mengalir, bukan karena rasa obat, tapi karena beban yang tak terlihat oleh siapa pun.Dia mengusap wajahnya dengan telapak tangan, mencoba mengendalikan dirinya. "Kenapa rasanya berat sekali?" gumamnya pelan, seolah bertanya pada dirinya sendiri.Berbagai hal berputar di kepalanya, teror yang tak berujung, kesehatan yang terus menurun, dan hubungan yang semakin terasa rapuh dengan Joel. Semuanya seperti menumpuk, menggerogoti keteguhan yang selama ini coba ia pertahankan.Aerline menarik napas dalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 77 ~ Kejujuran Joel

“Apa makanannya sangat enak, sampai kamu begitu fokus pada makananmu?” tanya Joel menyadarkan Aerline yang terus menunduk dan terus menyuapkan soup ke mulutnya. “Ya, mungkin karena aku terlalu lapar,” jawab Aerline tersenyum kecil. Padahal, sekuat tenaga, Aerline menahan air matanya. Banyak hal yang ingin dia tanyakan pada pria di depannya, tetapi jawabannya tadi saja sudah tidak jujur, membuat Aerline merasa malas dan lelah untuk bertanya. “Apa lambungmu kembali sakit? Apa kita perlu bertemu dokter lagi?” tanya Joel di sana yang tidak menyentuh makanannya sama sekali. “Tidak perlu. Aku sudah pergi ke dokter kok kemarin,” ucap Aerline. “Dengan siapa?” tanya Joel cukup terkejut mendengarnya. “Siapa lagi. Aku pergi sendiri,” jawab Aerline dengan tenang. “Maafin aku, Aerly. Aku tidak bermaksud mengabaikanmu, kemarin aku benar-benar sibuk,” ujar Joel. Aerline tersenyum di sana. “Tidak apa-apa, aku mengerti,” j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 78 ~ Sama-sama Terluka

“Kenapa kamu datang lagi ke sini, Joel? Kamu masih berusaha mencari muka pada Ayahku?” tanya Gisela dengan nada sinis saat Joel masuk ke dalam ruang rawat Gisela. “Aku sudah katakan. Aku tidak peduli apa pun komentarmu, aku akan tetap datang setiap hari ke sini,” jawab Joel dengan nada dingin dan duduk di sofa. Gisela berdecak kesal di sana. “Kamu datang hanya untuk mempersulitku!” protesnya. “Harusnya, tetaplah bersama wanita simpananmu, kenapa tetap datang kemari?” Joel enggan untuk menjawabnya, pria itu menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa sambil memejamkan matanya. Pikirannya melayang memikirkan sikap Aerline dan wajahnya yang pucat. Joel sebenarnya, sangat ingin nemenin Aerline di sana dan merawatnya. Sayangnya, situasi sedang genting, Joel khawatir anak buah Bailee dan Ayahnya Gisella yang selalu mengawasi gerak-geriknya, akan membahayakan Aerline. “Kenapa harus menyiksa diri sendiri begini, sih?” tanya Gisela memperhatikan Jo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 79 ~ Mimpi Buruk

Dor! “Tidak!” Aerline terperanjat bangun dari tidurnya. Nafasnya terengah dan keringat sudah membanjiri seluruh tubuhnya. Dia melihat sekeliling ruangan, ternyata dia tertidur di sofa ruang tengah apartemennya. Cahaya matahari sudah menerobos masuk ke celah jendela apartemennya. “Ternyata hanya mimpi,” gumamnya masih mencoba mengatur napasnya yang terengah-engah.Aerline memegangi dadanya, mencoba menenangkan detak jantungnya yang masih berdebar kencang. Mimpi itu terasa begitu nyata, seperti dia benar-benar terperangkap dalam kegelapan yang menyesakkan. Dia memejamkan mata sejenak, mencoba mengingat apa yang baru saja dialaminya dalam tidur.Gambaran teror yang menakutkan, sampai muncul sosok berjubah hitam yang ingin membunuhnya. Mimpi itu membawa rasa sakit yang sulit dijelaskan, seolah-olah itu adalah cerminan dari semua yang mungkin akan terjadi padanya.Aerline menghela napas panjang, lalu bangkit perlahan dari sofa. Dia berjalan ke dapur untuk meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 80 ~ Kejadian Kecelakaan Gisela

Gisela sedang duduk di atas kursi roda, Joel mendorong kursi rodanya berjalan-jalan ke taman rumah sakit. “Kenapa sih, masih ngurusin aku? Kamu gak paham, seberapa susuahnya aku menahan diri untuk tidak terbawa perasaan dengan aktingmu itu.” keluh Gisela. Joel masih diam membisu di sana, dia hanya bisa menghela napasnya. “Mata-mata Ayahmu ada di mana-mana,” ucapnya. “Aku ingin kamu tahan sebentar saja, karena situasi ini pun tidak menyenangkan bagiku. Aku ingin memastikan orang-orang yang kucintai aman, maka aku tidak akan mengganggumu lagi,” ujar Joel berkata dengan kejamnya membuat Gisela terdiam, hatinya sakit bukan main mendengar perkataan kasar Joel di sana. Dia tahu, semua ini hanya akting saja, dia juga tahu kalau Joel tidak bersungguh-sungguh padanya. Tapi dengan bodohnya, dia masih tetap berharap dan terbawa perasaan oleh perhatian Joel yang tidak nyata itu. Gisela bodoh, saat berkenalan dengan Joel dan sikapnya yang kadang baik padanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status