Zola sampai di rumah Dessy, tepat saat adzan dhuhur berkumandang. ternyata, wanita paruh baya itu sudah menunggu kedatangan Zola dan juga Edgar. tanpa dijelaskan, kehadiran Doni di rumah ini sudah menjawab semuanya. Pasti Dessy mengetahui duduk persoalannya dari Doni sendiri. Zola memilih duduk di samping Dessy yang kini tengah menatapnya, rindu. "maaf, tidak bisa menemani hari-hari mama di rumah sakit." Ucap Zola, sambil mengelus lembut punggung telapak tangan Dessy. "mama mengerti, jangan dipaksakan jika sudah tidak kuat. mama tidak masalah, jika memang Darel harus menebus kesalahannya di penjara seumur hidupnya. tapi, tolong jangan pernah melarang mama untuk menemuimu," Zola menghambur memeluk tubuh Dessy. begitu berdosa telah memisahkan antara anak dan ibunya, namun bagi Zola itu adalah hal yang terbaik. "apa aku, egois ma?" Zola kian mengeratkan pelukannya. melihat adegan mengharu itu, Edgar dan Doni memutuskan untuk keluar rumah dan berbicara di teras. "maaf, Tuan." Surti d
Last Updated : 2024-08-01 Read more