Aku buru-buru mengembalikan helm milik Nobel sesaat setelah aku turun dari sepeda motornya."Makasih." Aku dengan sengaja menatap dingin ke arah laki-laki yang berdiri di hadapanku ini.Kulihat Nobel menggelengkan kepalanya. "Mck! Senyum kek, ngobrol kek, apa kek, serius amat! Udah kayak jalan sama napi aja!" protes Nobel."Aku anaknya malas basa-basi, langsung balik aja ya?" aku dengan terang-terangan mengusir Nobel. "Astaga! Kau benar-benar tak tahu cara menghadapi tamu rupanya," ucap Nobel sambil berkacak pinggang. "Ya, kau tampaknya sangat paham dengan diriku. Jadi, tolong bantu aku untuk tetap menjadi diriku. Pulanglah, Bel! Aku malas menerima tamu, apalagi meladeninya!" aku tersenyum sinis. Baru saja Nobel ingin membalas ucapanku, tiba-tiba aku mendengar suara klop pintu, dan kudapati Bang Raymoon ke luar dari rumah. "Eh, Bro, kok bisa nyasar ke sini?" kudengar sapaan hangat dari Bang Raymoon kepada... Nobel. Bahkan keduanya berjabat tanga
Last Updated : 2024-05-28 Read more