Maukah kamu menikah denganku?" "Aku …-" Kalisa begitu gugup, canggung serta malu-malu secara bersamaan. Sedangkan Alka, dia panik karena takut ditolak. Hingga tiba-tiba daja, Kalisa menganggukkan kepala secara pelan–campuran malu-malu dan gugup yang melanda. "Yes!" Alka menyeru senang, hampir memeluk Agatha andai perempuan itu tak melototinya dengan galak. "Aku diterima, Agatha.""Selamat, Alka. Buruan pasang cincinya," balas Agatha senang. Alka meraih tangan Kalisa lalu memasang cincin di jari manis perempuan itu. Kalisa terlihat malu-malu, begitu juga dengan Alka. Karena begitu kikuk, Alka meraih tangkai bunga lalu menyerahkannya pada Kalisa. "Bunga untukmu, Nona Kalisa," ucapnya datar, efek terlalu panik campur deg degkan. Kalisa menatap bunga tersebut secara heran bercampur tak enak. Bunga? Bunga apa? "Di-di mana bunganya, Pak Alka?" tanya Kalisa gugup, menatap tangkai bunga tanpa mahkota atau bunga tersebut. Alka menatap ke arah ujung tangkai, cukup syok melihat tak ada b
Last Updated : 2024-11-16 Read more