Saling tatap, sikut, senggol dan mengerutkan alis secara bergantian terus dilakukan oleh Gendis juga Asmara kala perhatian orang tua Gendis teralihkan dari mereka. Asmara sudah gelisah sejak kumandang azan Ashar tadi, namun Rahayu dan Arjuna masih betah berbincang dengan Gendis.Benaknya hanya memikirkan satu hal "BAGAIMANA JIKA BU DE DAN PAK DE-NYA MENGINAP!" Karena setelah acara makan rujak manis selesaipun kedua orang tua itu seakan enggan untuk beranjak dari kediaman Gendis. "Mbak, Mama tadi udah tata ulang isi kulkasnya yah, jangan diobrak-abrik lagi. Kasian Asmara." "Yang suka ngobrak ngabrik itu Asmara Mah, bukan Gendis," tunjuk Gendis pada Asmara dengan dagunya.Membuyarkan isi pikiran Asmara yang sedang ribut sendiri. "Halah, podo ae! Ndak Kamu, ndak Asmara sama. Sama-sama tukang ngobrak-abrik," sahut Rahayu. Wanita itu berdiri, meraih tas kemudian menghampiri Arjuna yang duduk di sofa tunggal dengan manik Asmara yang mengikuti pergerakan Bu De-nya itu. "Papa k
Read more