Home / Urban / Tiada Hidup Tanpa Sistem / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Tiada Hidup Tanpa Sistem: Chapter 11 - Chapter 20

49 Chapters

Bab 11

Mendapatkan misi seperti itu, Kelvin mengambil napas perlahan-lahan, kemudian dia mengepalkan tangan kanannya sembari tersenyum dan berkata, “Semangat untuk menjadi orang kaya! Meskipun sepertinya misi ini cukup berbahaya, tetapi sekarang aku memiliki kekuatan yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan manusia biasa.”Kelvin kemudian membuka Status Karakter-nya dengan isyarat jari yang menggambarkan huruf 'CS' di udara kosong, setelah itu muncul layar hologram di hadapannya.________________________________________Nama: Kelvin StewartUsia: 15 tahunLevel: 6Poin Skill: 5Kekuatan: 7 [ + ]Kecerdasan: 3 [ + ]Inventory: -Toko Sistem: Terbuka pada level 7Poin sistem: 56Saldo: $26.750 [Tarik][Close]________________________________________Kelvin menekan ikon [ + ] beberapa kali pada menu atribut kekuatan. Dia menggunakan poin untuk menambahkan atribut kekuatannya, karena untuk menjalankan misi yang mengharuskan dia berurusan dengan binatang buas, dia harus menjadi lebih kuat lagi.
Read more

Bab 12

Kedua tangan Xenovia Xenovia mencengkram pergelangan tangan Zico yang kini sedang mencekiknya, tetapi dia tak memiliki cukup kekuatan untuk melakukan itu. Cengkeraman tangan Zico pada lehernya itu sangat kuat dan menyakitkan, nyaris membuat dia kesulitan untuk bernapas. Mulutnya terbuka, ingin berteriak agar sang ibu datang untuk menyelamatkannya, tetapi dia tak mampu untuk mengatakan sepatah katapun.Sembari mencekiknya, kedua bola mata Zico melotot tajam ke arah gadis itu. Otot-otot yang berbentuk seperti akar terukir di dahinya, seolah dia hendak membunuh adiknya sendiri.“Apa Yang Sedang Kamu Lakukan, Zico!” Tiba-tiba saja terdengar suara wanita dari arah belakang, membuat Zico yang sedang mencekik adiknya itu terkejut dan langsung melepaskan cengkeraman tangannya pada leher adiknya. Xenovia merasa lega karena Zico melepaskan cengkraman tangannya yang mencekik lehernya. Dengan cekatan, dia langsung berlari ke arah sang ibu dan bersembunyi di belakangnya. “Tolong aku ibu! Kakak s
Read more

Bab 13

“Maaf, sebenarnya aku tidak ingin berbohong padamu, tetapi aku tidak bisa mengatakannya,” katanya santai. Nada bicaranya tidak gugup sedikit pun, seolah dirinya memang tidak ingin menyembunyikan rahasia apa pun dari gadis yang selama ini selalu berbuat baik kepadanya itu. Di sisi lain perasaannya mengatakan 'iya', tetapi di sisi lain lagi perasaannya mengatakan 'tidak'.Xenovia tahu betul bagaimana sifat Kelvin. Dia sudah mengenalnya sejak lama, dan dia juga tidak ingin mendesak Kelvin dengan berbagai pertanyaan yang menyuruhnya untuk membuka rahasianya. Jadi, dia memilih untuk merespon jawaban temannya itu dengan berkata, “Tidak apa-apa, Kelvin. Aku mengerti. Kau tidak perlu memberitahukan padaku sekarang.”“Jika tiba waktunya nanti ....” Kelvin menjeda kalimatnya, mengambil napas perlahan-lahan dan menghembuskannya kembali, lalu dia melanjutkan dengan berkata, “Aku akan memberitahukannya padamu, Xenovia.”“Baiklah.” Xenovia mengulas senyum tulus. Pandangannya menatap Kelvin dengan s
Read more

Bab 14

Di sekolah, terlihat Kelvin dan Xenovia tengah berjalan bersama menuruni tangga. Karena Xenovia masih trauma dengan kejadian semalam di rumahnya, dia memlih menerima tawaran Kelvin yang mengajaknya untuk mampir ke rumahnya.Keadaan sekolah sudah lumayan sepi, karena sebagian besar siswa-siswi lain sudah pulang ke rumah masing-masing. Kelvin berjalan di depan, sementara Xenovia mengikutinya dibelakang. Langkah kaki keduanya membawa mereka sampai di tempat pemarkiran motor yang biasa Kelvin gunakan untuk memarkirkan motornya.Di tempat pemarkiran motor yang memiliki panjang 25 meter dan lebar 10 meter persegi ini, hanya tersisa beberapa motor guru dan motor Kelvin.Kelvin berhenti di samping motornya, lalu menoleh ke arah Xenovia yang berdiri di belakangnya, kemudian dia berkata, “Kau tidak punya motor?”Xenovia menjawab, “Sebenarnya punya, tapi aku belum bisa mengendarai motor. Biasanya aku berangkat dan pulang sekolah bersama kakakku, itu pun jika kami sedang berdamai. Kalau sedang t
Read more

Bab 15

“Mau pulang sekarang?” tanya Kelvin. Dia berpikir kalau Xenovia pasti disuruh pulang oleh ibunya. “Iya,” jawab Xenovia. “Aku juga belum ganti baju. Kata ibuku, kakakku sudah dimasukkan ke rumah sakit jiwa, jadi aku sudah tidak takut lagi untuk pulang.”“Baiklah, akan aku antar.” Kelvin beranjak berdiri, lalu dia menoleh ke arah Xenovia yang juga telah berdiri dan bersiap.“Ayo!” kata Kelvin yang dibalas anggukan oleh Xenovia, lalu dia segera beranjak keluar dari rumah diikuti gadis tersebut.Setelah dia dan gadis itu keluar, Kelvin mengunci pintu rumahnya, lalu beranjak melangkah ke tempat motornya berada. Kelvin memasukkam kunci motornya pada sebuah lubang yang terdapat pada motor tersebut, memutarnya, lalu membelokkan motornya untuk berputar. Setelah itu, dia memberi isyarat kepada Xenovia untuk naik, dan gadis itu langsung mengangguk, kemudian membonceng di belakangnya.Setelah siap, Kelvin menoleh dan bertanya, “Di mana rumahmu?”“Di Kota Terratory,” jawab Xenovia, lalau Kelvin
Read more

Bab 16

[Master, sistem akan mengaktifkan skill evasion untuk memperlambat waktu. Sebentar lagi pria itu akan menembak Master dengan pistol yang ada di saku celananya.][Skill Evasion: Memperlambat waktu, aktifkan!]Setelah sistem berkata demikian, tiba-tiba saja Kelvin merasa kalau gerakan mulut bos penjahat yang sedang berbicara itu menjadi sangat lambat ... tidak! Tidak hanya bos penjahat itu saja yang melambat, tetapi memang semuanya menjadi sangat lambat, seluruh waktu di dunia ini menjadi terasa lambat. Namun pada aslinya, tubuh Kelvin-lah yang menjadi semakin cepat.Kelvin merasa kalau bos penjahat itu seperti berkata, “Omong kosong!” Tapi gerakan mulutnya sangat lambat. Meskipun hanya dua patah kata, tetapi rasanya bos penjahat itu butuh waktu dua puluh detik untuk mengatakan dua patah kata tersebut.Kelvin tahu kalau ini adalah skill evasion untuk memperlambat waktu, seperti di saat dia menghindari peluru sniper Jengki. Dia melihat bos penjahat itu merogoh saku-nya sembari mengatakan
Read more

Bab 17

Kelvin melangkah mendekati mereka. Tangan kanannya merogoh saku-nya, mengambil uang $800, lalu memberikan uang itu pada ibu gadis kecil itu. “Ini saya ada sedikit uang untuk kalian. Mohon diterima, ya.”“Tidak perlu. Anda sudah menyelamatkan anak saya.” Ibu Lily merasa sungkan. “Anak saya bisa selamat saja saya sudah sangat bersyukur sekali.”“Terima saja. Seperti yang telah saya katakan, saya akan menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Tidak hanya nyawa, tetapi juga menolong kebutuhan ekonomi juga. Meskipun uang ini tidak seberapa, saya harap uang ini bisa menjadi modal Anda untuk membuka usaha baru.” Kelvin berusaha membujuk ibu Lily agar menerima uang darinya. Dia bersikap seperti ini karena dia belajar dari Xenovia. Dulu, sebelum dia mendapatkan sistem, Xenovia selalu membantu ekonominya, dan hal inilah yang membuat Zico menjadi semakin benci terhadapnya. “Jadi, terimalah,” kata Kelvin sekali lagi. “Baiklah, terima kasih banyak.” Ibu Lily akhirnya menerima uang itu. “Anda
Read more

Bab 18

Kelvin langsung membalikkan tubuhnya ke arah belakang, dan benar saja kalau di belakangnya, sekitar 20 meter, ada seorang pria berpakaian serba hitam—memakai kaos hitam dengan jubah hitam yang menjadi kombinasinya, memakai celana hitam, dan yang membuat Kelvin sulit untuk mengenalinya, pria itu memakai topeng yang menutupi sepertiga bagian wajahnya.Pria itu menodongkan pistol ke arah Kelvin, membuat jantung Kelvin berdebar-debar kencang mengingat level sistem pria pemilik Sistem Kegelapan itu sangat jauh perbandingannya daripada levelnya. Namun, mendengar suara sistem yang berikutnya membuat Kelvin merasa lega.[Skill Evasion: Memperlambat waktu, aktifkan!]Seperti biasa, setelah skill evasion itu aktif, waktu menjadi terasa sangat lambat bagi Kelvin. Dia merasakan seolah-olah hembusan angin gunung yang menerpa tubuhnya menjadi sepuluh kali lebih lambat. Namun dia juga berpikir, “Apakah Master pemilik Sistem Kegelapan itu juga memiliki skill evasion sepertiku?”[Ya! Dia memiliki itu,
Read more

Bab 19

“Di mana ini?” Kelvin menoleh ke arah kanan dan kiri, tetapi dia tidak mendapati siapapun di sini, gubuk ini sepi. Meskipun tadi dia terbaring di atas jerami, tetapi Kelvin tidak merasakan gatal pada tubuhnya. Jerami-jerami yang disusun rapi dan membentuk seperti ranjang yang empuk ini bersih dan tidak gatal sama sekali. Sepertinya pemilik gubuk ini menggunakan jerami yang dicuci bersih sebagai kasur untuk alas tidur. Kelvin berniat beranjak turun dari ranjang jerami dan pergi untuk melihat keadaan di luar gubuk, tetapi sebelum kaki kanannya menyentuh tanah, seseorang membuka pintu gubuk tersebut. Dilihatnya dari pintu yang terbuka, seorang pria bertubuh kekar dan tinggi, berkulit hitam, dan rambutnya yang panjang, membuat Kelvin teringat dengan tokoh karakter di film kuno. “Kau sudah sadar ya, Nak?” tanya pria itu. Tangan kanannya membawa wadah kayu seperti piring berisi makanan, sementara tangan kirinya me
Read more

Bab 20

“Jangan sakiti mereka!” Kelvin langsung memegangi tangan Jaka yang tengah bersiap untuk memanah burung puter itu.“Kenapa?” Jaka langsung menoleh ke arah Kelvin sembari mengernyitkan dahinya.“Kata ibuku, burung puter adalah burung pembawa rejeki,” jawab Kelvin, lalu dia menambahkan dengan memberikan pendapat. “Daripada membunuhnya, lebih baik kita pelihara saja. Sebagai pertanda di saat pagi hari jika burung puter berkicau, itu tandanya adalah hari yang baik untuk segera berangkat bekerja.”“Lalu bagaimana cara menangkapnya jika aku tidak memanahnya?” tanya Jaka. Selama ini, semua masyarakat Suku Ndiwek belum pernah memelihara burung, karena burung adalah hewan yang sulit ditangkap jika tidak dipanah. “Apa kau bisa menangkap burung itu tanpa harus memanahnya?”“Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya atau tidak?” Kelvin pernah mendengar ibunya menceritakan cara ayahnya dulu menangkap burung puter, tetapi selama ini dia belum pernah mencoba me
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status