Semua Bab Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Bab 841 - Bab 850

960 Bab

Bab 841

Yohan sudah sadar, tetapi saat terbaring di tempat tidur, tatapannya berbeda dari biasanya.Hasan dan Sherina masuk satu per satu."Pak Yohan.""Kak Yohan?"Tatapan Yohan pertama-tama menyapu wajah Hasan, lalu beralih ke Sherina.Tiba-tiba, dia duduk tegak di tempat tidur, meraih gelas air di kepala tempat tidur, dan dengan ganas melemparkannya ke arah Sherina."Plak." Gelas itu jatuh ke lantai, disertai teriakan Sherina, dan pecah berkeping-keping."Pak Yohan!" Hasan juga terkejut dan segera maju untuk menghalangi Yohan.Namun, Yohan mendorongnya dengan cepat, lalu berdiri dari tempat tidur, dan berteriak kepada mereka, "Orang jahat! Kalian semua orang jahat!""....""...."Perubahan yang tiba-tiba ini membuat semua orang terkejut.Hasan terdiam.Sherina bahkan sampai tidak bisa berkata-kata karena terkejut.Yohan melihat mereka, saat ini perilaku dan ekspresinya sangat berbeda dari biasanya."Kak Yohan, ada apa?" Sherina hampir menangis.Yohan tidak mengizinkannya mendekat, masih san
Baca selengkapnya

Bab 842

"Dokter, apa kamu yakin? Jangan-jangan ini salah diagnosis?" Ekspresi Hasan berubah sangat serius.Seorang bos grup besar, tiba-tiba berubah menjadi anak berusia tujuh tahun? Ini benar-benar seperti kisah horor!Dokter menggelengkan kepala, "Aku berani jamin dengan puluhan tahun pengalamanku sebagai dokter, aku nggak akan salah diagnosis dalam hal ini! Kalau kalian nggak percaya, kalian bisa membawa Pak Yohan ke beberapa rumah sakit lain. Atau panggil dokter pribadinya, aku bisa menghadapinya langsung!"Sherina merasa sangat tidak nyaman; ketika mendengar dokter menyarankan memanggil Dion, dia tegang dan jari-jarinya mengepal erat.Untungnya, Hasan tidak terus mempermasalahkan hal itu.Setelah kejadian ini, dia juga tidak berani memercayai Dion lagi. Dia menyerahkan Yohan sementara kepada Sherina, lalu dia pergi mencari dokter ahli.Hanya Sherina yang tertinggal di rumah sakit, menghadapi Yohan yang hanya memiliki kecerdasan setara anak berusia tujuh tahun.Setelah meluapkan emosinya,
Baca selengkapnya

Bab 843

Namun saat ini, dia merasa sangat tidak nyaman.Melihat permen itu, akhirnya dia tidak mengulurkan tangan untuk mengambilnya, tapi berkata, "Aku nggak suka permen, kamu saja yang makan?"Yohan menggelengkan kepala dengan tegas, lalu meraih tangan Sherina. Tanpa ragu-ragu dia memasukkan permen itu ke telapak tangannya dengan serius, "Kamu makan."Sherina terdiam.Dia mencoba memaksakan senyuman, berusaha sekuat tenaga, tetapi tidak bisa.Dia merasa sangat tidak nyaman....Hasan pergi, dan hingga malam hari belum kembali.Sherina tidak bisa meninggalkan Yohan sendirian di rumah sakit, tetapi dia juga bingung harus berbuat apa dengan Yohan yang berusia tujuh tahun.Setelah menunggu hingga malam, Sherina baru saja akan keluar untuk menghirup udara segar ketika Dion muncul.Dion keluar dari lift dengan wajah dingin dan aura yang menakutkan.Begitu Sherina melihatnya, secara refleks dia berbalik dan berlari.Namun, sudah terlambat.Dion sudah berada di sampingnya. Dia meraih lengan Sherina
Baca selengkapnya

Bab 844

Dion memandangnya, tetapi sama sekali tidak berniat untuk menghiburnya.Dia berjalan ke sisi lain, mengeluarkan ponselnya, dan melaporkan kejadian ini kepada Yono.Yono memberi beberapa instruksi, Dion mengangguk berkali-kali, dan setelah menutup telepon, dia kembali ke depan Sherina dan berkata, "Sherina."Sherina kembali tersadar."Tuan Yono bilang, dia nggak percaya Yohan bisa berubah menjadi anak berusia tujuh tahun. Sekarang, ceritakan padaku dari awal hingga akhir, jangan ada yang terlewat!"Sherina merasakan getaran di dalam dirinya.Sebenarnya, jujur saja, dia juga tidak percaya Yohan bisa menjadi seperti ini.Hingga sekarang, dia masih merasa semua ini seperti mimpi.Seseorang yang baik-baik saja, bagaimana tiba-tiba bisa berubah seperti ini?Ketika Dion mengatakan itu, sebuah pemikiran muncul di benaknya, apakah mungkin Yohan berpura-pura?Mengingat keadaan ini, Sherina tidak punya pilihan lain; semua harapannya kini terletak pada Dion. Dan jika Dion tidak bisa, di belakangny
Baca selengkapnya

Bab 845

Sherina memasuki ruang perawatan, diikuti oleh Dion.Mungkin karena tidurnya terlalu lelap, jadi ketika Sherina dan yang lainnya masuk, dia tidak terbangun.Dion memberikan isyarat, dan Sherina melangkah mendekati tempat tidur, mengangkat tangan dan dengan lembut mendorong Yohan, "Kak Yohan? Kak Yohan?""Hmm?" Yohan terbangun dari tidurnya, menggosok matanya seperti anak kecil. Ketika membuka mata dan melihat Sherina, senyuman cerah melintas di matanya, dan dia meraih tangan Sherina, "Adik, kamu pergi ke mana? Aku sendirian di ruang perawatan dan sangat khawatir."Sherina menenangkan, "Aku keluar untuk menghirup udara segar sejenak.""Oh." Yohan tampak tidak meragukan, bahkan dengan antusias bertanya, "Pergi ke mana mencari udara segar? Di ruang perawatan sangat membosankan, aku juga ingin keluar."Sherina berkata, "Aku akan menyiapkan air untukmu mencuci muka dulu, setelah itu kita bisa keluar, ya?""Baik." Yohan bersorak gembira.Dion tetap berdiri di samping, mengamati dengan tenang
Baca selengkapnya

Bab 846

Namun, tatapan Dion seolah-olah mengatakan dia bodoh. "Dia hanya mengalami penurunan kecerdasan, bukan bodoh."IQ anak berusia tujuh tahun sudah memahami beberapa hal dasar. Terlebih lagi, Sherina jelas-jelas menuangkan air mendidih di depannya. Jika tidak bodoh, anak usia empat atau lima tahun pasti tahu bahwa air itu panas, bukan?Dion sengaja mengajukan tes seperti ini, sebenarnya untuk menggali lebih dalam tentang Yohan.Jika Yohan benar-benar seperti orang bodoh yang menahan rasa sakit, dengan ceria mencuci muka dengan air mendidih, itu baru menunjukkan bahwa dia benar-benar berpura-pura!Namun, sekarang ....Dia benar-benar tidak bisa membedakan, apakah Yohan ini nyata atau pura-pura.Bagaimanapun, semua perilaku, ucapan, dan kecerdasannya sangat mirip dengan anak berusia tujuh tahun.Dion tersenyum dan berkata kepada Yohan, "Aku dan Sherina baru saja turun dari atap, pemandangan malam di atas sangat indah, udaranya juga segar. Pak Yohan, apa kamu mau pergi mencari udara segar se
Baca selengkapnya

Bab 847

Jika terjatuh dari sini, pasti akan hancur berkeping-keping.Sherina menggantungkan satu tangannya, sementara tangan lainnya berpegang pada pagar, wajahnya pucat ketakutan, "Dion, apa kamu gila?"Bukankah seharusnya dia menguji Yohan?Kenapa justru dia yang didorong ke tepi?Sherina tidak tahu apa maksud Dion, dia hanya tahu bahwa Dion sangat berbahaya saat ini. Jangan-jangan orang gila ini ingin mendorongnya jatuh terlebih dahulu, lalu mendorong Yohan ... sehingga tidak ada yang bisa membuktikan apa-apa, 'kan?Dion tidak menjawabnya. Setelah mengendalikan Sherina, dia menoleh ke arah Yohan yang masih terpaku dan belum bereaksi. Dia tersenyum dan berkata, "Pak Yohan, bukankah kamu dulu paling membenci adik ini? Sekarang, bagaimana kalau aku bantu kamu mendorongnya dari sini? Kalau dia menghilang, kamu nggak perlu lagi melihat wajah yang kamu benci ini.""Kak Yohan ...."Yohan tiba-tiba sadar, tanpa berpikir panjang langsung berusaha merebut Sherina.Namun, tenaganya tidak sebanding den
Baca selengkapnya

Bab 848

Di dalam ruang perawatan, Sherina memeluk Yohan sambil menangis tersedu-sedu, "Kak Yohan, kenapa kamu begitu bodoh? Kenapa kamu mau berlutut dan bersujud pada Dion yang rendahan itu demi aku?"Yohan mencoba menenangkan, "Nggak apa-apa. Kalau kamu adikku, maka sudah seharusnya kakak melindungi adiknya. Semua ini memang hal yang seharusnya aku lakukan.""Kak Yohan ...." Sherina terisak dalam pelukannya, tidak bisa menahan rasa harunya. "Kak Yohan, kenapa kamu begitu baik padaku?""Karena kamu adikku."Sherina menggigit bibirnya. "Jadi, apa kamu juga akan berikan apa pun yang aku mau?""Tentu saja." Yohan menjawab tanpa ragu, "Tapi kalau kamu ingin bintang dan bulan di langit, mungkin kamu harus menunggu aku besar."Sherina menggeleng, "Aku nggak ingin bintang ataupun bulan. Kak Yohan, aku hanya ingin kamu.""Apa yang kamu mau dari aku?"Sherina memegang tangan Yohan, menatapnya dengan penuh keyakinan, lalu mencium bibirnya. "Kak Yohan, aku ingin bersamamu seumur hidup. Aku ingin jadi Nyo
Baca selengkapnya

Bab 849

"Bagus." Yohan hanya melirik sekali, lalu kembali bermain dengan mainan berbulu miliknya.Sherina sangat puas dengan cincin itu, dia memakainya di jari dan enggan melepasnya, terus mencari sudut untuk melihatnya dari berbagai sisi.Saat dia menoleh, dia melihat Ratna yang menggendong anak, serta Linda yang berdiri di sampingnya.Sherina terkejut dan langsung memeluk lengan Yohan, "Kak Yohan ...."Yohan mengeluarkan kartu bank dari saku dan menyerahkannya kepada pelayan, "Aku mau cincin ini."Sherina menggigit bibirnya, sengaja melirik ke arah Linda dan yang lainnya, "Kak Yohan, cincin ini sangat mahal ....""Nggak apa-apa, selama adikku suka, aku akan membelikan apa pun," Yohan tersenyum polos.Pelayan yang hendak memproses kartu itu, menoleh dan juga melihat Linda, lalu segera mendekat untuk menyambut, "Bu Linda, kenapa Ibu di sini?"Linda melihat kartu yang dipegangnya, lalu berjalan mendekat, "Yohan, apa yang kamu lakukan?"Yohan menoleh dan melihat Linda dengan tatapan yang benar-b
Baca selengkapnya

Bab 850

Sherina tersenyum lebar, "Kalau begitu aku akan melahirkan anak perempuan untukmu. Berapa pun yang kamu mau, aku akan melahirkannya untukmu, bagaimana?"Linda tidak bisa mendengarkan ini lebih lama lagi. Setiap kali dia melihat pasangan ini, dia merasa seperti ingin menusuk mereka.Dia berbalik, berkata dengan nada dingin, "Kalian pergi saja. Perhiasan Lembada nggak mau menerima kalian."Sherina tidak terima, "Tapi kami datang untuk berbelanja. Kak Linda, bukankah kamu membuka toko ini untuk melayani pelanggan? Kenapa malah mengusir kami?""Kalian bukan pelanggan," Linda meliriknya, "Kalian adalah musuh!"Setelah mengucapkan itu, dia langsung memanggil dua penjaga toko untuk mengusir Yohan dan Sherina.Sherina melempar cincin itu, "Huh, nggak mau dapat uang, untuk apa bersikap sok nggak butuh uang!"Melihat Sherina tidak senang, Yohan segera berusaha menenangkan, "Adikku, jangan marah, kita bisa pergi berbelanja di tempat lain.""Hmm. Terima kasih, Kak Yohan." Sherina kembali tersenyum
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8384858687
...
96
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status