Bela merasa rendah diri, tertekan, dan mulai menangis lagi.Cara ini memang efektif. Setiap kali dia begitu, Josua selalu tidak tega.Entah karena rasa bersalah atau memang tulus, yang diinginkan Bela hanyalah memastikan pria ini tetap di sisinya. Cara apa pun tidak masalah!Benar saja, setelah dia bicara seperti itu, nada suara Josua langsung melunak, "Bodoh, mana mungkin aku membencimu? Kalau aku sudah janji akan bertanggung jawab, seumur hidup aku hanya akan bersamamu. Kalau kita memang sudah memutuskan untuk hidup bersama, kepercayaan adalah hal paling dasar yang harus ada di antara kita, 'kan?"Bela mengangguk, "Iya. Kak Josua, aku nggak akan meragukanmu lagi."Tepat setelah Josua selesai bicara, ponselnya berdering lagi.Kali ini, Josua tidak langsung menjawab, tetapi memandang Bela.Walaupun merasa tidak senang, Bela tahu bahwa pekerjaan Josua memang rumit, dan barusan dia sudah berjanji untuk memercayai Josua. Jadi, dengan penuh kepura-puraan, dia berkata lembut, "Terima saja p
Read more