Share

Bab 868

Author: Esther
Tangannya meraba ke saku, merasakan pisau yang ada di dalamnya. Hatinya terasa seperti ditusuk jarum, menimbulkan rasa sakit yang halus dan terus menerus.

"Aku benar-benar ingin membunuh mereka! Mengirim mereka pergi menemui Raja Neraka! Tapi tiba-tiba anakku menelepon ...."

Linda mengkhawatirkannya. "Kamu harus bersyukur, telepon dari anakmu datang tepat waktu. Kalau nggak, kamu nggak hanya akan kehilangan harta, tapi juga bisa berakhir di penjara. Kalau sampai ke titik itu, kamu benar-benar akan hancur."

Ada sedikit kebingungan di mata Liza, lalu dia tersenyum pahit dan berkata, "Benar. Aku sudah hidup lebih dari setengah hidupku, dan sampai di titik ini. Aku benar-benar hancur! Sejak lahir, aku adalah sosok yang selalu dikagumi. Mereka mengagumi latar belakang dan keluargaku. Kemudian, mereka mengagumi bagaimana aku nggak perlu bekerja, nggak perlu khawatir tentang urusan sehari-hari. Mereka mengagumi suamiku yang baik dan anakku yang hebat. Sepanjang hidupku, segalanya berjalan mul
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 869

    Linda membawa ponsel itu ke luar pintu kamar mandi, lalu mengetuk pintunya, "Bu Liza, ada telepon."Liza bertanya, "Siapa?""Seseorang bernama Yansen."Suara Liza tiba-tiba jadi lembut, "Itu telepon dari anakku. Aku nggak bisa menerimanya sekarang, Linda, bisakah kamu tolong angkatkan untukku?"Linda berpikir untuk menyuruhnya menunggu sampai selesai mandi, baru kemudian menelepon kembali.Namun, orang itu segera menelepon lagi.Memikirkan bahwa anak Liza jauh di seberang lautan, terpisah puluhan ribu kilometer dari Kota Rogasa, pasti dia sangat khawatir dengan ibunya.Linda seolah-olah membayangkan sosok pria yang cemas di ujung telepon.Setelah berpikir sejenak, dia menekan tombol untuk menjawab dan mengaktifkan pengeras suara."Halo, Bu. Permohonan cutiku sudah disetujui. Sekarang aku sedang mencari tiket pesawat. Aku akan segera pulang. Jangan lakukan hal bodoh!" Suara pria itu sangat mendesak, nada bicaranya cepat, menunjukkan bahwa dia benar-benar khawatir tentang Liza.Setelah p

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 870

    Liza melihat dua lingkaran hitam di bawah mata Linda. Lalu dia mengambil sebuah sendok bersih, dan menyajikan sup ikan untuknya. "Memiliki ambisi itu baik, tapi juga harus memperhatikan kesehatan. Tubuh adalah modal utama dalam perjuangan. Kalau rusak, akan sulit untuk dipulihkan."Dia meletakkan sup ikan di depan Linda, "Cobalah minum sup ini.""Baik." Linda mengangkat mangkuk, baru saja mendekatkannya ke hidung, perutnya langsung terasa mual.Dia segera meletakkan mangkuk itu dan menutup mulut dan hidungnya dengan tangan, "Maaf, aku harus ke kamar mandi."Liza memandangnya sambil berpikir, lalu mengangguk, "Baiklah."...Linda berada di kamar mandi selama sepuluh menit. Perasaan mualnya sedikit mereda, tetapi perutnya mulai terasa sakit lagi.Dia mengusap perutnya beberapa kali, setelah sedikit mereda, dia kembali ke meja makan.Dia menarik tas yang tergeletak di samping dan dengan cekatan mengambil sebuah botol putih dari dalamnya, membuka tutupnya, dan mengeluarkan dua pil kecil be

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 871

    Sesuai dengan petunjuk penggunaan, Linda meletakkan alat tes kehamilan secara horizontal dan mulai menghitung waktu.Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu.Linda pun pergi membuka pintu.Di ambang pintu berdiri Ratna sambil memeluk Nana, "Linda, sepertinya Nana demam. Tadi aku sudah mengukur suhunya, hampir mencapai tiga puluh sembilan derajat. Badannya sangat panas. Ayahmu dan Reno masih di luar kota, dan Raisa juga sedang pergi ke tempat Hasan. Aku nggak tenang, ingin membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa."Demam pada anak kecil sangatlah menakutkan.Khawatir dia kejang, khawatir dia mengalami step, dan yang paling ditakuti jika demamnya sangat tinggi hingga merusak otak.Linda mengangkat tangannya untuk meraba dahi Nana, lalu mengernyitkan dahi. "Memang sangat panas. Tunggu sebentar, aku ambil kunci mobil dan jaket, kita langsung pergi ke rumah sakit."Setelah itu, dia kembali ke kamar untuk mengambil barang-barang, dan bersama Ratna pergi ke rumah sakit.Setelah mendaftar untuk

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 872

    Ketika waktunya sudah tiba, dia segera berjalan ke depan, memasukkan identitasnya, dan layar menampilkan laporan yang sedang dicetak.Di laporan tersebut terdapat serangkaian data, yang paling mencolok adalah nilai HCG yang meningkat secara signifikan.Dia pernah hamil satu kali, jadi dia tahu bahwa peningkatan nilai ini menunjukkan sesuatu.Linda berusaha menenangkan perasaannya dan menunjukkan laporan itu kepada dokter.Dokter hanya melihat sekilas dan berkata, "Selamat, kamu hamil. Sudah 4 minggu lebih."Empat minggu.Satu bulan.Kalau dihitung-hitung, itu persis terakhir kali dia bermesraan dengan Josua.Kebahagiaan datang begitu tiba-tiba. Nyawa kecil ini sudah berada di dalam perutnya, tumbuh diam-diam selama sebulan.Linda merasa terkejut oleh kebahagiaan ini, wajahnya penuh rasa tidak percaya. "Dokter, apa kamu yakin?"Dokter mengangkat wajahnya dan menjadi salah paham. "Apakah kamu nggak berniat melanjutkannya? Aku sudah melihat keadaanmu; dinding rahimmu cukup tipis. Apa kamu

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 873

    Setelah makan, Linda kembali duduk di ruang tamu bersama semua orang, mengobrol sedikit.Nana yang awalnya duduk di samping bermain dengan mainan lembut, tiba-tiba merangkak ke sisi kaki Linda, menggenggam ujung bajunya dengan tangan kecilnya yang gemuk, seolah-olah ingin berdiri.Melihat itu, Linda membungkuk dan membantu Nana berdiri.Tak disangka, Nana benar-benar bisa berdiri.Raisa berseru dengan terkejut, "Nana bisa berdiri! Kak, lepas tanganmu dan lihat!"Perlahan Linda melepaskan tangannya, Nana berdiri sendiri selama dua detik, kemudian menggenggam lutut Linda. Meskipun agak goyang, tetapi dia benar-benar berdiri.Ratna dan Raisa dengan gembira mendekat dan mulai memuji dengan penuh semangat."Wow, Nana hebat sekali! Sudah bisa berdiri!""Benar, Nana adalah anak paling pintar yang pernah aku lihat. Ayo, Bibi cium, anak manis."Meskipun kecil, Nana sudah bisa membaca ekspresi wajah. Melihat semua orang berkumpul, tertawa, dan bertepuk tangan untuknya, dia pun ikut berjongkok de

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 874

    Jika dikhianati sekali lagi, rasa sakit itu hanya akan berlipat ganda.Namun, dia sudah terbiasa menyembunyikan segalanya, tidak ingin membuat orang di sekitarnya khawatir. Ketenangan yang tampak adalah bentuk perlindungan untuk dirinya sendiri, tetapi juga merupakan sebuah luka.Reno biasanya pandai merayu wanita, tetapi untuk kakaknya sendiri, semua trik merayunya tampaknya tidak berhasil.Melihat Linda berdiri diam tanpa bergerak, dia ingin memberi nasihat tetapi tidak tahu harus mulai dari mana. Linda memaksakan senyumannya, dan berkata dengan nada santai, "Aku benar-benar baik-baik saja, jangan khawatir."Reno masih ingin mengatakan sesuatu, ketika Raisa datang membawa buah.Melihat siapa yang membuka pintu, Raisa terkejut sejenak, "Kakak? Kalian sedang berbicara ya?""Ya," jawab Reno.Raisa membawa nampan buah masuk. "Kak, Ibu bilang kamu nggak makan banyak saat makan malam, jadi dia minta pelayan memotong sedikit buah segar untukmu. Ibu juga bilang, kalau kamu lapar tengah malam

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 875

    Linda menurunkan jendela mobil dan melihat wanita hamil di luar. Begitu melihatnya, alisnya langsung berkerut. "Aku pikir kenapa hari ini begitu sial, ternyata bertemu dengan orang sial."Linda meliriknya sekilas.Yasinta dengan riasan tebal, seolah-olah takut orang lain tidak tahu kalau dia hamil. Meskipun perutnya datar, dia mengenakan gaun hamil yang terlalu besar, satu tangan menyangga di pinggang, terlihat sangat sengaja."Lihat apa, kamu?" Yasinta merasa tidak senang dengan tatapan Linda, dan langsung berbicara seperti meriam. "Bagaimana kamu bisa mengemudikan mobil? Tadi kamu hampir menabrakku, kamu tahu nggak?""...." Linda kehabisan kata-kata..Kadang-kadang dia mengagumi cara berpikir Yasinta, bagaimana bisa? Ini bukan cara berpikir yang bisa dipahami orang biasa."Aku tahu!" Yasinta terkejut, ekspresinya berubah sangat dramatis, seolah-olah tiba-tiba menemukan rahasia besar, "Pasti Liza yang mengutusmu! Apa dia mengutusmu untuk menabrakku? Ingin membunuhku dan bayiku?!"Lind

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 876

    Jadi, dia memutuskan untuk berhenti bicara dan berkata, "Yasinta, aku sedang terburu-buru. Tolong, geser mobilmu."Karena mobil mereka menghalangi dua jalur, banyak kendaraan sudah terjebak di belakang dan mulai membunyikan klakson.Linda merasa terdesak untuk pergi, tetapi Yasinta mengangkat alisnya sambil menantang, "Ini pembunuhan! Bagaimana mungkin aku bisa membiarkanmu pergi begitu saja?"Linda tidak bisa bicara.Baiklah.Hari ini adalah hari yang menyusahkan.Dia tidak ingin berdebat lebih jauh dengan Yasinta, mengambil ponselnya dan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.Ketika polisi datang untuk menangani masalah ini, mereka akan membawa semua orang kembali untuk memeriksa rekaman kamera pengawas.Kejadian ini berlangsung selama beberapa jam.Pada akhirnya, polisi memutuskan kalau Yasinta secara paksa berpindah jalur, menyebabkan kekacauan ini.Tanggung jawab utama masih berada di tangan Yasinta.Setelah Linda menandatangani kontrak, dia keluar melihat Liza yang sedang me

Latest chapter

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status