All Chapters of Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Chapter 731 - Chapter 740

960 Chapters

Bab 731

Reno dengan santai mencabut setangkai mawar merah, membawanya ke hidung dan mencium aromanya, lalu tersenyum, "Wangi."Gadis itu mengedipkan matanya yang cerah, "Bapak, mau beli? Beli satu, dapat gratis satu. Beli banyak, dapat lebih banyak."Reno tersenyum, "Berapa harganya?""Satu tangkai dua ribu."Reno mengangkat alisnya, "Berapa harganya untuk satu kereta?"Gadis itu terdiam, "...."Asisten juga tercengang, lalu tak bisa menahan diri untuk mengingatkan, "Pak Reno, kita nggak mungkin bawa satu kereta bunga."Reno tidak menghiraukannya, dan terus bertanya pada gadis penjual bunga, "Berapa harganya untuk satu kereta?"Gadis itu akhirnya sadar dan melihat keretanya yang penuh dengan bunga itu. Merasa agak pusing dan gugup, dia menjawab, "Aku ... aku belum menghitungnya."Reno tersenyum, "Nggak perlu dihitung. Aku beri kamu 2 juta, kamu jual seluruh kereta bungamu padaku, bagaimana?"Gadis itu terkejut, menggelengkan kepala berulang kali, "Nggak perlu sebanyak itu, kereta ini hanya ber
Read more

Bab 732

"Biar aku bantu," kata Sinta sambil mendorong kereta bunga itu dan berjalan ke samping untuk menjualnya.Erna tetap berdiri di tempatnya, memperhatikan Sinta dari belakang.Entah kenapa, saat menjual bunga, dia selalu merasa orang-orang di sekitarnya memandang dengan penuh hina dan cemoohan, membuatnya merasa malu dan bahkan tidak berani mengangkat kepalanya.Namun, Sinta, dia bisa mendorong keranjang bunga dan berjalan dengan percaya diri di tengah keramaian.Suaranya lembut dan manis, ekspresi dan senyumnya memancarkan pesona.Dalam satu putaran, dia sudah menjual sebagian besar bunganya.Erna memasukkan tangannya ke dalam saku, meremas uang 2 juta itu, lalu berbalik dan membuang kertas itu ke tempat sampah.....Dalam perjalanan pulang, Sinta bersandar di kursi dan memejamkan matanya untuk beristirahat.Erna terus menatapnya, merasa bahwa kakak sepupunya itu benar-benar cantik.Bukan hanya tampak depannya yang cantik, bahkan profil sampingnya juga sempurna, dengan lekukan lembut dan
Read more

Bab 733

Erna menggigit bibirnya, menghindari tatapan Sinta. "Ini ... semua dari uang yang aku tabung. Orang tuaku juga nggak tahu."Sinta membuka uang itu dan melihatnya. "Tapi ini semua uang baru, dan bahkan nomor serinya berurutan."Di kota besar, uang seperti ini masih cukup umum.Namun, di kota kecil seperti ini, bunga dijual per tangkai, uang dihitung sampai ke sen. Dua ratus ribu saja sudah cukup banyak bagi Erna, tetapi dia justru mengeluarkan dua juta sekaligus, dan semuanya uang baru dengan nomor seri berurutan.Sinta tidak bodoh, dia tidak bisa dibohongi begitu saja. "Jujur saja, dari mana uang ini?"Erna menggigit bibirnya erat-erat, "Aku ... aku menemukannya di bandara.""Kalau begitu, seharusnya kamu laporkan ke polisi.""Jangan!" Erna segera meraih tangannya. Setelah ragu sejenak, akhirnya dia berkata jujur, "Di bandara, ada seorang pria yang membeli bungaku seharga dua juta."Alasan ini walaupun kurang meyakinkan, setidaknya lebih masuk akal dari yang pertama.Bandara di kota in
Read more

Bab 734

"Kak, apa ada seseorang yang kamu suka?""Nggak ada," jawab Sinta dengan tegas, seolah-olah jawabannya keluar begitu saja tanpa dipikir.Dengan jawaban setegas itu, pasti memang nggak ada, 'kan?Di benak Erna kembali terlintas bayangan pria tadi. Pipinya sedikit merona, "Kak, kamu masih akan kembali ke Kota Rogasa?""Nggak tahu." Sinta mencabut dua batang rumput dari pinggir jalan, dan jari-jarinya dengan cepat membuat sebuah cincin dari rumput itu. Setelah selesai, dia memakainya di jarinya, mengaguminya sebentar, lalu melepaskannya, melemparkannya ke udara, dan menendangnya ke ladang bunga di samping.Erna pun nggak berkata apa-apa lagi.....Liana pergi ke rumah sakit, dan di lantai bawah dia bertemu dengan Yohan."Kenapa kamu di sini? Bukannya sedang rapat?"Yohan menggenggam tangannya. "Urusan siapa pun nggak lebih penting daripada urusanmu, Liana. Seharusnya sejak awal kamu memberi tahu aku.""Aku hanya nggak ingin mengganggumu ....""Dasar bodoh."Mereka berdua naik ke lantai at
Read more

Bab 735

"Hei, Nona Raisa, Nona Raisa ...."Beberapa orang pun tidak bisa menghentikan Raisa, terutama karena tidak ada yang benar-benar berani menghentikannya.Siapa pun yang dekat dengan Sudar tahu bahwa gadis yang ada di wallpaper ponselnya adalah putri ketiga dari keluarga Reihano ini.Raisa membuka pintu setiap kamar pribadi, tetapi di dalamnya hanya ada penjudi yang sedang fokus, dan tidak ada jejak Sudar.Bahkan dua pengawal yang awalnya mengikuti di belakangnya, entah sejak kapan sudah menghilang.Meski tidak terlalu pintar, Raisa tahu Sudar sengaja menghindarinya."Oh, bukankah ini putri ketiga dari keluarga Reihano?" Tiba-tiba terdengar suara mengejek di sampingnya.Raisa berbalik, dan yang pertama kali dilihatnya adalah kemeja yang sangat mencolok, kemudian wajah yang tersenyum lebar."Yah ... sungguh sial melihat wajah ini."Senyum Charlie membeku, "Nona Raisa, kamu masih sama seperti dulu, nggak bisa menahan kata-katamu."Raisa malas menanggapinya, dan langsung berbalik pergi.Char
Read more

Bab 736

Suasana jadi hening.Saat Raisa bingung, Sudar terus berjalan ke depan.Raisa berlari kecil untuk mengejarnya, "Sudar, bagaimanapun juga kamu adalah bawahan Kak Josua, juga saudaranya. Kalau Kak Josua tahu kamu nggak segera memberi tahu dia tentang masalah ini, dia pasti akan menghukummu saat kembali."Jelas, Sudar tidak termakan oleh itu. "Kalau Kak Josua menghukumku, aku akan terima hukumannya. Urusan lainnya, itu di luar wilayahku. Mencariku tidak ada gunanya, Nona Raisa, lebih baik kamu cari cara lain."Sambil bicara, dia sudah sampai di depan sebuah pintu.Dua pengawal di pintu membukanya dan mempersilakan Sudar masuk.Saat Raisa hendak masuk, dia dihentikan.Kemudian, pintu itu tertutup tepat di depan Raisa.....Pada pukul tiga dini hari, akhirnya Sudar keluar dari pintu itu."Kak Sudar." Penjaga di depan pintu memberi isyarat dengan matanya ke samping.Langkah Sudar terhenti, dan dia melihat Raisa yang bersandar di sudut tembok.Lututnya tertekuk, kedua tangannya memeluk lututn
Read more

Bab 737

Sudar tersenyum tipis, ibu jarinya menyentuh pergelangan tangan Raisa dan perlahan menggosoknya, "Bukannya kamu memohon bantuanku?"Raisa tersedak, "...."Dia memang memohon bantuan Sudar.Demi kakaknya, merendahkan diri sekali saja di depan Sudar bukanlah masalah.Maka dia berhenti melawan, dan berkata dengan suara lembut, "Aku mohon padamu."Sudar menoleh sedikit, memperlihatkan sisi wajahnya pada Raisa."Apa?""Cium aku satu kali. Maka aku akan mempertimbangkan untuk membantumu."Raisa merasa ingin marah, "Sudar, aku sudah punya tunangan.""Oh ...." Sudar memperpanjang suaranya, dan tiba-tiba menoleh melihat ke belakangnya, "Itu tunanganmu?"Raisa terkejut, buru-buru menoleh, dan melihat Hasan berjalan mendekat."Hasan ...." Raisa mendadak kaku.Hasan berjalan dengan langkah besar, wajahnya terlihat dingin, dan matanya memancarkan kemarahan yang membara.Begitu sampai, Hasan menarik Raisa ke sisinya, lalu melayangkan tinjunya ke wajah Sudar."Ah!" Raisa menjerit ketakutan.Mata Suda
Read more

Bab 738

"Hasan." Raisa segera melepaskan tangannya dan membungkuk untuk membantu Hasan. Suaranya dipenuhi isak tangis, "Kamu baik-baik saja? Ayo, aku bawa kamu ke rumah sakit.""Aku baik-baik saja." Hasan mengangkat tangannya, menghapus air mata Raisa.Sudar berdiri di tempat, tidak bergerak, juga tidak berbicara.Namun, para pengikut di sampingnya mulai tidak tahan dan segera bersuara."Nona Raisa, berani bertaruh harus berani menerima kekalahan. Kami semua melihatnya, lagi pula pacarmu yang mulai duluan!""Benar! Kak Sudar juga terluka, kenapa kamu nggak peduli pada Kak Sudar?""Ya, Nona Raisa. Apa bagusnya pria lemah seperti dia? Lebih baik ikut Kak Sudar saja. Wanita harus memilih pria yang kuat, apa yang bisa dibanggakan dari pria lemah seperti itu?""Diam!" Sudar berbicara dengan tidak sabar, sambil menendang salah satu pengikut di sampingnya.Para pengikutnya langsung diam.Raisa menopang Hasan dan pergi tanpa menoleh ke belakang."Kak Sudar ....""Pergi!"Para pengikut segera bubar.Wa
Read more

Bab 739

"Mari kita ke rumah sakit dulu." Raisa memasang sabuk pengaman, tangannya tiba-tiba digenggam oleh Hasan."Kenapa kamu mencari Sudar dan nggak kasih tahu aku?" Suara Hasan penuh dengan pertanyaan.Raisa terkejut sejenak, "Aku khawatir akan mengganggu urusanmu, dan aku juga sudah beberapa kali ke Kasino No. 1, jadi aku merasa nggak ada bahaya ....""Kamu rasa," Hasan mencibir dingin, "kalau aku nggak datang, apa kamu akan menciumnya?""...." Raisa terdiam, "Apa yang kamu pikirkan? Mana mungkin aku menciumnya?""Tapi kalian berdua sudah berpelukan.""...."Raisa tampak terluka, "Apa kamu benar-benar berpikir seperti itu tentang aku, Hasan?"Hasan menghindari tatapannya, "Aku hanya berbicara tentang fakta.""Berbicara tentang fakta berarti aku menunggu Sudar berjam-jam di luar, kakiku kesemutan dan hampir jatuh ketika berdiri, dan Sudar hanya membantuku." Penjelasan Raisa juga terdengar penuh keputusasaan.Hasan mendengarkan dalam diam, tidak berkata apa-apa.Raisa menarik tangannya, "Aku
Read more

Bab 740

Dia menjawab telepon, dan terdengar suara Josua di seberang. "Aku akan menyelesaikan masalah Linda, tolong beri tahu Tante Ratna, jangan khawatir, aku akan membawa Linda kembali."Setelah itu, dia menutup telepon.Raisa bertanya, "Siapa itu?""Kak Josua.""Kak Josua? Apa katanya?""Dia bilang dia akan membawa kakak kembali dan meminta kita untuk jangan khawatir."Raisa menghela napas lega, "Ternyata Kakak punya nomor telepon Kak Josua? Kenapa nggak bilang dari tadi? Aku jadi repot-repot pergi ke Kasino No.1 ...."Reno menggelengkan kepala, "Aku memang nggak punya nomor Kak Josua.""Lalu ini?"Reno membuka riwayat panggilan, melihat nomor yang baru saja menelepon, dan berkata, "Ini nomor virtual. Nggak ada gunanya disimpan, kalau ditelepon kembali hanya akan menghubungi nomor yang kosong.""Begitu misterius?" tanya Raisa. "Kak Josua sebenarnya bekerja di bidang apa, sih?"Reno menggelengkan kepala.Mengenai hal ini, dia juga tidak tahu."Kamu mencari Sudar di Kasino No.1?" tanya Reno sa
Read more
PREV
1
...
7273747576
...
96
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status