Liana merasa malu dengan semua perhatian itu. Dia menarik Widia dan berkata, "Bisakah kamu nggak berlebihan seperti ini?"Widia menutup mulutnya sambil tersenyum, "Ini bukan kemauanku, ini perintah dari Pak Yohan. Banyak pegawai baru di perusahaan, dan Pak Yohan khawatir mereka nggak mengenalmu dan meremehkanmu, jadi dia sengaja mengirimkan fotomu di grup, memberi tahu bahwa ini istrinya. Kamu nggak tahu, banyak karyawan yang memajang fotomu di meja mereka."Liana merasa geli, "Aku belum mati, untuk apa mereka memajang fotoku?""Kamu nggak paham, sih. Rekan pria memajang fotomu, berharap istri CEO bisa memberkati mereka dan gaji mereka meningkat. Sedangkan rekan wanita, melihat fotomu setiap hari berharap suatu saat bisa jadi seperti istri CEO, menjadi nyonya kaya."Liana tercengang.Jadi, mereka menganggapnya sebagai ikan hoki keberuntungan?Kenapa rasanya agak membosankan, tapi juga menggelikan?"Dimana Yohan?" tanya Liana."Pak Yohan sedang rapat," kata Widia, "Di ruang rapat K3, ap
Baca selengkapnya