Semua Bab Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif: Bab 661 - Bab 670

960 Bab

Bab 661

Pramuniaga itu berdecak, baru saja berniat marah, tetapi setelah melihat siapa yang datang, kemarahannya langsung mereda, dan dia malah tersenyum dengan ramah. "Bu Citra, direktur kami sudah menunggu Anda sejak lama. Kenapa Anda tidak menelepon? Saya bisa turun untuk menyambut Anda."Liana juga tidak menyangka akan bertemu Citra di sini. Dari perkataan pramuniaga, tampaknya Citra datang untuk urusan bisnis. Sejak saat itu, pandangannya tidak bisa beralih dari Citra.Tidak bisa dipungkiri, aura atau pesona itu memang sesuatu yang alami. Dia sudah melihat banyak orang dengan penampilan baik, tetapi tidak ada yang sebanding dengan Citra. Keanggunan dan kemewahannya seolah-olah memang bawaan sejak lahir, sudah tertanam dalam jiwanya. Setiap gerakan yang mungkin akan terlihat sangat dibuat-buat jika dilakukan orang lain, akan terlihat natural ketika Citra yang melakukannya.Citra mendekat dan dengan santai melirik pramuniaga itu. "Kalau aku nggak datang, bagaimana aku bisa melihat bagaimana
Baca selengkapnya

Bab 662

"Nggak." Citra menggeleng. "Sebenarnya mereka ingin aku mendesain beberapa set perhiasan. Aku sudah mencari tahu tentang merek ini, bukan merek yang benar-benar baik, dan latar belakang pemiliknya juga nggak terlalu baik. Sebenarnya aku agak ragu, tapi mereka sangat tulus, jadi aku putuskan untuk datang dan melihat. Lagi pula, aku harus berterima kasih padamu. Tanpa kamu, aku nggak akan tahu tentang sikap pelayanan pramuniaga mereka. Namaku nggak boleh diperlakukan sembarangan oleh orang-orang seperti ini. Prinsipku adalah, kalau nggak mau kerja sama, ya sudah, tapi kalau mau, harus sesuai dengan kerja kerasku. Orang-orang seperti ini jelas nggak layak."Liana mendengarkan dengan serius, dan tidak bisa menahan kekagumannya, "Tante Citra, kamu benar-benar keren sekali!"Citra tersenyum, masih ada keraguan dan kehati-hatian di matanya, "Benarkah? Kamu nggak merasa aku terlalu dominan atau terlalu otoriter?""Nggak sama sekali," kata Liana. "Kamu sangat berbakat dan terampil, kamu benar-b
Baca selengkapnya

Bab 663

Liana merasa agak malu. Dia berhenti sejenak, dan berkata, "Maaf kalau aku membuatmu tertawa."Citra menggelengkan kepala, "Aku hanya penasaran. Ini pertama kalinya aku melihat seseorang menambahkan begitu banyak gula ke dalam kopi."Liana mencicipi sedikit, dan merasa kadar manisnya sudah pas. "Aku nggak suka minuman yang terlalu pahit.""Kenapa?" Citra tampak sangat penasaran akan segala hal tentangnya, bahkan hal kecil pun ditanyakan.Liana tidak merasa aneh, hanya menganggap ini sebagai kebiasaannya, dan menjelaskan, "Dulu waktu kecil aku sudah mengalami banyak kepahitan hidup, jadi sekarang aku hanya ingin yang manis. Aku nggak mau merasakan kepahitan lagi seumur hidupku.""...." Citra tampak agak kaget, seperti ada sesuatu yang menghantam jantungnya, tenggorokannya tersumbat, dan tidak bisa berkata-kata.Menyadari ekspresinya, Liana tertawa kecil, "Aku hanya bercanda. Sebenarnya aku hanya nggak suka yang terlalu pahit, bagian belakangnya itu aku buat-buat saja. Tante Citra, janga
Baca selengkapnya

Bab 664

Liana merasa malu dengan semua perhatian itu. Dia menarik Widia dan berkata, "Bisakah kamu nggak berlebihan seperti ini?"Widia menutup mulutnya sambil tersenyum, "Ini bukan kemauanku, ini perintah dari Pak Yohan. Banyak pegawai baru di perusahaan, dan Pak Yohan khawatir mereka nggak mengenalmu dan meremehkanmu, jadi dia sengaja mengirimkan fotomu di grup, memberi tahu bahwa ini istrinya. Kamu nggak tahu, banyak karyawan yang memajang fotomu di meja mereka."Liana merasa geli, "Aku belum mati, untuk apa mereka memajang fotoku?""Kamu nggak paham, sih. Rekan pria memajang fotomu, berharap istri CEO bisa memberkati mereka dan gaji mereka meningkat. Sedangkan rekan wanita, melihat fotomu setiap hari berharap suatu saat bisa jadi seperti istri CEO, menjadi nyonya kaya."Liana tercengang.Jadi, mereka menganggapnya sebagai ikan hoki keberuntungan?Kenapa rasanya agak membosankan, tapi juga menggelikan?"Dimana Yohan?" tanya Liana."Pak Yohan sedang rapat," kata Widia, "Di ruang rapat K3, ap
Baca selengkapnya

Bab 665

Ruangan rapat seluruhnya sunyi senyap.Karena terlalu tenang, suara bayi kecil yang mengisap dotnya jadi terdengar begitu keras, menggema di telinga semua orang. Terasa aneh, tapi juga lucu.Yohan menunduk melihat putrinya, senyum lebarnya sulit ditahan, tatapannya seperti akan meleleh.Tiba-tiba dia menyadari sesuatu. Dia menoleh, melihat orang-orang di sekeliling dan mengerutkan dahi, "Kenapa berhenti? Lanjutkan."Semua orang terdiam.Melihat adegan ini dari luar, Liana hampir tidak bisa menahan tawa.Awalnya dia khawatir Yohan akan merasa tidak nyaman saat mengurus anak, tetapi tampaknya dia saja yang terlalu khawatir. Justru orang lain yang canggung, sementara Yohan mengurus anak dengan baik.Dia melihat para tokoh penting yang biasanya sangat angkuh dan terhormat, saat ini agak tertekan....Setelah rapat selesai, Liana mengambil anaknya.Yohan merasa tidak tenang, jadi dia meminta Hasan mengantarkan mereka pulang dengan mobil.Liana tidak menolak. Dia memberitahukan tentang perte
Baca selengkapnya

Bab 666

Liana tersenyum, "Benarkah? Aku nggak terlalu bisa melihatnya, aku selalu merasa dia lebih mirip dengan ayahnya."Saat mereka berbicara, tiba-tiba terdengar suara kucing dari ambang jendela."Meow ...."Liana menoleh dengan terkejut, "Kucing itu, sudah bisa berjalan lagi?"Kucing abu-abu itu berbaring di luar jendela dengan sangat tenang. Tampaknya tidak takut pada manusia. Bahkan ketika Liana mendekatinya, dia tetap tidak bergerak sedikit pun.Liana membuka jendela, mengangkat kucing itu dari luar. Tercium bau obat yang kuat dari tubuhnya, serta banyak perban yang membalut tubuhnya yang kecil.Liana menggendongnya dan kucing itu tidak melawan, malah dengan patuh bersandar di tangannya sambil mengeluarkan suara "meow" dua kali saat merasakan sentuhannya."Kamu benar-benar memiliki daya pemulihan yang kuat." Liana tertawa.Saat itu dia baru sadar bahwa Citra sudah lama diam, sambil menatap kucing di tangannya dengan ekspresi berpikir.Liana berkata, "Ini kucing Tuan Yono."Citra mengern
Baca selengkapnya

Bab 667

Pertanyaan ini membuat Liana merinding.Dia spontan menggelengkan kepala, "Nggak ada, kok."Namun, setelah menjawab, dia langsung merasa ada yang tidak beres. Seketika dia teringat remah roti yang ditemukan di bawah kulkas pagi tadi.Dia merasa ada yang aneh, tetapi tidak memikirkannya lebih lanjut.Pada saat ini ....Liana tiba-tiba menoleh ke arah tersebut, "Sherina?!""Ding dong! Ding dong!" Bel pintu tiba-tiba berbunyi, membuat Liana terkejut.Dia berlari membuka pintu, dan saat melihat Tuan Yono berdiri di depan pintu, dia merasa lega.Lagi pula, dia dan Citra hanya dua wanita dengan bayi. Jika ada sesuatu yang terjadi, kemampuan bertarung mereka hampir tidak ada. Mungkin jika terjadi kekacauan, dia dan Citra akan ketakutan.Bagi Liana, kehadiran Tuan Yono saat ini terasa seperti penyelamat dari langit."Apa kamu melihat kucing itu? Aku ...." Belum selesai Tuan Yono berbicara, Liana sudah menariknya masuk, cepat-cepat mengambilkan sepasang sandal dari rak sepatu untuknya, "Pakai i
Baca selengkapnya

Bab 668

Namun, hanya membayangkannya saja, Liana sudah merinding.Yono bertukar pandang dengannya sebelum mengangkat tangan untuk memutar gagang pintu. Setelah beberapa kali diputar, pintu tetap tidak bergerak.Yono berkata, "Terkunci dari dalam."Liana makin yakin bahwa Sherina ada di dalam.Dia mengernyitkan dahi, sengaja berbicara dengan keras, "Panggil polisi! Sepertinya ada pencuri di rumah ini."Yono menatapnya dan mengangguk, "Ya. Serahkan urusan profesional kepada para ahli."Setelah mereka berbicara, mereka menunggu sekitar tiga detik. Kemudian kunci pintu berbunyi "klik" dan pintu terbuka di depan mereka.Orang yang berdiri di dalam ternyata adalah Sherina!Liana melihatnya, merasa heran namun juga tidak begitu terkejut.Dia sudah menduga bahwa Sherina akan diam-diam kembali. Namun, tetap saja, benar-benar melihatnya di sini itu sangat menakutkan."Sherina, kapan kamu masuk?" Suara Liana tegas, tangannya bergetar hampir tidak terkendali.Kemarahan ada di satu sisi, tetapi lebih banya
Baca selengkapnya

Bab 669

Liana merasakan tatapan tajam yang tertuju padanya. Dia menoleh ke arah Sherina dan melihat gadis itu meneteskan air mata, dan sambil terisak dia berkata, "Kak Liana, bolehkah aku memeluk Nana sekali lagi?"Liana tidak menjawab.Sherina masih terisak, "Aku tahu aku nggak layak, tapi aku pernah merawat Nana. Aku benar-benar sayang padanya. Aku hanya ... hanya ingin mengucapkan salam perpisahan terakhir kali padanya."Saat itu, suara sirene polisi terdengar dari luar.Melihat air mata Sherina yang menetes, akhirnya Liana berkata, "Tak perlu mengucapkan salam perpisahan, Sherina. Aku hanya berharap kamu bisa jujur pada dirimu sendiri dan menjalani hidup yang lebih baik. Kamu masih muda, asalkan kamu mau berusaha dengan sungguh-sungguh, masa depanmu nggak akan seburuk itu."Liana selalu percaya bahwa kebaikan akan mendatangkan hasil yang baik. Itu adalah satu-satunya nasihat yang bisa dia berikan kepada Sherina. Apakah Sherina akan mendengarnya atau tidak, itu urusan lain.Sherina menggigi
Baca selengkapnya

Bab 670

Liana menggenggam tangan Citra dengan kuat. Melihat handuk yang dipakai untuk menahan darah sudah penuh, dia sangat panik. "Tante Citra, tolong bertahanlah. Kita segera sampai di rumah sakit! Sebentar lagi sampai!'"Suara Citra nyaris tak terdengar, seakan-akan seluruh tenaganya terkumpul hanya untuk menggenggam tangan Liana. "Liana ... Liana ....""Aku di sini. Tante Citra, aku di sini." Liana menundukkan kepala, mendekat untuk mendengarnya. Suaranya bergetar tidak terkendali, air mata juga mengalir tanpa henti. "Tante Citra, kenapa tadi kamu harus melindungiku? Apa aku pantas mendapatkan ini?""Liana ... kamu ... jangan benci padaku ...." Citra mulai tidak bisa menahan getaran seluruh tubuhnya. Suaranya terputus-putus, tetapi mulutnya terus terbuka, seolah-olah masih ingin mengatakan banyak hal.Liana menggelengkan kepala dengan kuat, "Tante Citra, bagaimana bisa aku membencimu? Justru kamu yang menyelamatkanku.""Liana ... Ibu ... nggak sengaja ... meninggalkan ... meninggalkanmu ..
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6566676869
...
96
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status