Home / Pernikahan / Jodoh Wasiat Kakek / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Jodoh Wasiat Kakek: Chapter 51 - Chapter 60

86 Chapters

51. Terbawa Suasana

Denis dan Yasmin tampaknya telah semakin terbawa suasana. Pemuda itu dengan berani merangkak naik ke tubuh sang adik sepupu yang pasrah saja dijamah oleh sang kakak dengan dalih masih sangat mengantuk untuk melakukan perlawanan. "Mau membalasku? Hm, apa itu artinya aku diizinkan melakukan lebih dari ini?" Denis semakin bergairah saat Yasmin menggeliatkan tubuh menanggapi sentuhan intens Denis pada sepasang asetnya."Asal jangan sampai jebol aja," jawabnya asal sembari meloloskan diri dari gaun tidur yang tak sempurna melindungi tubuhnya dari sejak Denis menyelinap masuk ke apartemennya."Gadis nakal, jangan salahkan jika aku ketagihan melakukan ini denganmu," desis Denis yang semakin bersemangat mengeksplorasi tubuh Yasmin yang pada akhirnya kehilangan rasa kantuk dan ikut mengimbangi permainan.Pada akhirnya Yasmin menegang dan menjeritkan nama Denis dengan wajah berpeluh dipenuhi kepuasan. "Sekarang giliran lo bantu gue, Yas ... kesiniin tangan lo!" titah Denis. Gadis yang telah d
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

52. Saling Sindir

Anjas kembali ke kamar Anye dan mendapati gadisnya baru saja berganti pakaian dengan home dress selutut berwarna ungu dengan motif bunga-bunga kuning kecil yang manis. "Mbak, Mas ... saya permisi dulu, nggih," pamit Rini. Anjas kembali duduk di dekat sang adik dan mulai bersiap menyuapi gadis manja itu saat ponselnya berbunyi. "Opa?" "Gak apa, Mas ... diangkat dulu saja," ujar gadis itu. Sepertinya Lukman tidak mengetahui kalau cucunya itu berada di mansion. "Assalamualaikum, Opa." "Alaykumussalam, nanti malam bisa ke mansion, Jas? Pak Danuarta ingin kamu hadir di rapat remaja masjid ba'da isya." Lukman sengaja langsung menelpon Anjas di hadapan Danuarta dan putrinya sebagai wujud keseriusan lelaki tua itu pada kegiatan-kegiatan masjid yang akan diusung oleh para pengurus masjid, termasuklah remaja masjidnya yang rencananya baru akan dibentuk kepengurusannya nanti malam. "Insyaa Allah Opa," jawabnya singkat. Eghm ... Anye berdehem. Anjas menyimpan kembali ponseln
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

53. Mulai Menjaga Jarak

Anye tidur apa pingsan?Anjas panik seketika. "Nye, Sayang ..." Anjas mengguncang bahu Anye sepelan mungkin namun penuh penekanan, dia sangat-sangat mengkhawatirkan gadis kesayangannya itu."Nye, kamu kenapa?Ya Tuhan, kenapa sampai pingsan begini," paniknya sambil mendekap tubuh mungil Anye.Anye berdehem, dia berasa sesak dalam dekapan panik sang kakak. Secara dia hanya pura-pura tidur saja tadi, gemas dengan penuturan panjang lebar Anjas membahas tentang prediksi malam pertamanya bersama Demian yang ntah kapan akan terwujud. Dia saja sudah mulai agak-agak malas memikirkan akan hal itu.Anye merasa perlu mengevaluasi isi hatinya lagi, terlebih sejak kehadiran Anjas kembali dalam hidupnya."Nye, are you okay?" Anjas bersyukur sekali melihat Anye yang telah membuka mata dan menatap ke arahnya dengan wajah datar."Syukurlah kalau kamu gak kenapanapa, mungkin memang sebaiknya kita tidak berdua-duaan begini, karena dipastikan yang ketiganya adalah syaitan.Oke Mas keluar dulu ya, seben
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

54. Gemes Banget

Sekuat tenaga Anjas mencoba mengalihkan atensinya pada sosok kesayangan yang selama ini selalu menjadi prioritas dalam hidupnya. Sehari setelah sidang skripsi Anyelir memaksa untuk mulai magang meski ia masih harus merevisi beberapa bagian dari skripsinya yang mendapatkan koreksi dari dosen penguji dan diaminkan pula oleh dosen pembimbingnya. Otomatis entitas yang paling berdaya magnet tinggi bagi Anjas itu seharian berseliweran di kantornya. Anehnya meski gedung itu memiliki sembilan lantai, tetap saja Anjas merasa gadis dengan setelan kantor paling manis dengan warna yang menyegarkan pandangan itu seringnya wara wiri di sekitar tempat dia melakukan aktifitasnya, bahkan ketika Anjas mampir ke pantry, dia ntah kebetulan atau tidak mendapati gadis itu duduk manis di sana sambil bercengkrama dengan sang kekasih. Ho//lysh//it. Anjas berkali-kali merasakan panas di permukaan wajahnya. Mungkin pipinya sudah seperti kepiting rebus mana kala mendapati sang gadis mengerlingkan mata
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

55. Melepas Rindu

Sementara Anye dirundung rasa kesal dikarenakan sang kakak berlaku semena-mena padanya, ayahnya justru tengah memadu kasih dan menuntaskan segala rindu yang membuat kepalanya pusing tujuh keliling karena harus berjauhan dengan sang istri."Eugh ... huh, kamu gak seperti orang yang baru sembuh dari sakit! Aku ngerasa ini HB paling bru//tal yang pernah kita lakuin sejak kamu menghalalkanku. Memangnya kamu minum obat ku/at gitu?" ujar Mita setelah berhasil mengendalikan pernapasannya yang semula ngos-ngosan parah.Perbuatan suaminya betul-betul berhasil membuat wanita itu tak berdaya. "Aku gak ada minum yang aneh-aneh, kamu sendiri yang salah karna sudah menghilang dari jarak pandangku. Kamu pikir tombol rinduku bisa kamu on off kan seenaknya? Kepalaku sampai pusing karna kangen berat sama kamu. Aku lelaki normal Mita, bisa uring-uringan gak jelas aku di kantor kalo lebih lama lagi aku tidak menerima asupan vitamin dari tub_uhmu," Arya masih memeluk sang istri yang benar-benar pas
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

56 . Trust Issue

"Anyway, kukira aku tahu dari mana sisi li//arku kepadamu berasal, itu pasti menurun dari sifat bi//nal mendiang mama yang mungkin merasa tidak cukup dengan bel//ain satu laki-laki. Tapi syukurlah so far aku gak merasa butuh lelaki lain selain dia yang meme//lukku hangat saat ini." Arya kembali mengeratkan pelukannya."Benarkah begitu, Mitaku?" Arya menatap lembut ke arah wanitanya."Sudahlah, yang berlalu cobalah untuk dimaafkan, aku berjanji pelan-pelan kita sibak semua tabir tentang mendiang Mama Melati. Aku yakin dia punya kebaikan yang juga menurun pada putrinya yang cantik jelita setengah mati dan berhati lembut ini. Kebaikan yang membuat aku jatuh cinta berkali-kali pada dia dan dia lagi dan lagi ... istriku, calon ibu dari semua anak-anakku, belahan jiwa yang kelak juga akan menjadi bidadari syurgaku.Bagaimana pun aku sangat berterima kasih pada Mama Melati yang telah melahirkan bidadari untukku sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya." Lagi-lagi Arya mengeratkan peluk
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

57. Menemui Mr. Jacobs

"Mas, aku grogi," bisik Anye. Dia duduk di sisi Anjas di kursi penumpang, sementara mobil dikemudikan oleh Kang Dudung menuju Restoran di salah satu hotel bintang lima tempat menginap klien mereka yang berasal dari Australia. Mr. Jacobs, sang CEO turun langsung untuk menjajaki perpanjangan kerjasama antara perusahaan miliknya dengan Bagaskara Group. "Kenapa grogi?" Anjas bertanya, dia sedikit melirik ke arah sang adik, namun kemudian segera mengembalikan tatapannya lurus ke depan. "Mas Den bilang Mr. Jacobs ini duren sawit, Mas ... lagi cari jodoh juga katanya," bisik Anye namun masih terdengar oleh Kang Dudung yang spontan terkekeh gaje. "Memangnya kenapa? Ga dosa juga kan jadi 'Duda Keren Sarang Duwit' , bukan maunya dia jadi duda dan ga ada salahnya juga cari ganti sang istri yang pergi meninggalkannya dengan laki-laki lain. He deserve to be happy, right? just like me" Anjas menjawab dengan kalem. "Kamu kenapa, Mas? Sedang nyari jodoh juga? Mbak Vania kurang apa lagi co
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

58. Pesona Anye

Anjas puas setelah berhasil mendandani Anye sesuai dengan yang ia harapkan. Meski untuk meminta gadis itu mengenakan hijab, masih belum ia utarakan. Anye sendiri merasa sangat excited dengan upaya Anjas yang ia nilai segitunya, karena bagaimana pun dia merasa dirinya memang tampak jadi lebih anggun dan elegan. Kepercayaan dirinya yang memang sudah tinggi jadi ke up. Dia merasa nyaman dengan outfit yang dibelikan Anjas untuknya dan yang terpenting ia merasa bahagia dan itu semua berkat apa yang dilakukan Anjas untuknya."Kita langsung temui Mr. Jacobs dan Mas akan perkenalkan kamu sebagai putri Om Elang--CEO Bagaskara Group.Ini juga amanah dari papi kamu. Kalau gak ada titah dari beliau sih sejujurnya malas banget bawa cewek ketemuan sama Mr. Jacobs. " Anjas membuang tatapannya ke sembarang arah Sementara Anye tak ambil pusing, mau ketemu siapa aja dia sih asyik-asyik aja, asalkan tidak membuatnya ilfil atau tak nyaman."Ayo, cepat! Mr. Jacobs sudah dalam perjalanan menuju tempat
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

59. Tujuh Ronde

Mr. Jacobs mencium punggung tangan Anye. Jelas terlihat betapa ia sangat tertarik sekali dengan putri dari kolega bisnisnya itu. Perbedaan usia lima belas tahun tampaknya tak menjadi masalah bagi konglomerat asal negeri kanguru itu. Apalagi Mrs. Jacobs--ibu Matthew terlihat sangat welcome pada gadis muda itu.Lantas bagaimana dengan Anye sendiri? "Apa Denis akan fine-fine saja jika kamu menceritakan tentang pertemuanmu dengan Matthew Jacobs tadi?" tanya Anjas. Sejujurnya kalau pertanyaan itu diajukan kepadanya maka dia sungguh tidak baik-baik saja.Anye mengendikkan bahunya. Wajahnya terlihat tanpa beban dan dengan entengnya menyahut, "Sepertinya kamu gak seneng aku akrab sama Mr. Jacobs dan ibunya. Hayooo ngaku, Mas jealous ya? Ngaku aja, gak usah pake malu-malu segala." Anye dengan iseng menggoda Anjas yang masih setia dengan wajah datarnya."Kamu harus pandai-pandai menjaga diri, Anyelir. Dengan iman setipis tissue yang dibelah dua, Mas khawatir sedikit rayuan bisa menggoy
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

60. Menelpon Raya

60. Menelpon RayaRaya baru saja akan menarik selimut, dia berencana tidur lebih awal setelah lelah seharian membantu Raj menyelesaikan berbagai kerjaan di perusahaan yang dirintis oleh ayah mereka--Johan Arba.Raj dan Rayalah yang membesarkan perusahaan keluarga itu hingga cabangnya menggurita sampai ke beberapa negara tetangga. Tak heran kalau sampai saat ini dua bersaudara itu belum-belum lagi berkeluarga. Meski selama ini selalu saja alasannya karena trauma melihat drama rumah tangga yang sering kali dipertontonkan oleh Johan dan Widuri--ibu mereka. Pertengkaran diwarnai jerit tangis dan piring terbang adalah gambaran sehari-hari yang seolah bagai bahasa cinta di rumah mereka yang agak berbeda dari suasana rumah tangga pada umumnya. Itu juga sepertinya yang menjadikan Raya dan Raj cenderung tinggal di apartemen mereka masing-masing daripada berkumpul dengan Johan dan Widuri sejak keduanya mulai berkuliah.Mereka bukan golongan orang kaya old money, semua dirintis dari nol oleh Joh
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status