All Chapters of Kaisar Dewa Ling S2 : Chapter 31 - Chapter 40

Raja Iblis Wuya San hampir gila karena kemunculan dari Buah Abadi lainnya yang bahkan memiliki manfaat setara dengan 3 butir Anggur Putih Abadi sekaligus, sedangkan dia telah mati-matian hingga menguras hampir seluruh harganya hanya untuk mendapatkan satu butir saja."Sialan!" Raja Iblis itu tidak bisa untuk tidak mengutuk terus-menerus manajemen dari Paviliun Perdagangan karena menyembunyikan fakta dilelangnya Buah Abadi lainnya.Ketika Nona Muda Choi Ling telah menyerukan dimulainya penawaran Apel Perak itu, segera saja gedung Paviliun Perdagangan Cabang Kota Moheng langsung bergemuruh dengan suara-suara hampir semua orang."10.000 batu roh tingkat tinggi!""20.000!""30.000!""55.000 batu roh!""Aku menawar 100.000 batu roh tingkat tinggi!" Seorang pria dengan penampilan lusuh dari kursi biasa berteriak pertama kalinya."Cih! Aku tidak akan kalah darimu, tua bangka! 150.000 batu roh tingkat tinggi!" Seorang wanita yang sama berpenampilan lusuhnya meneriakkan harga sembari memprovok

Tentu! Tentu saja kedua raja iblis itu tidak mengerti dengan undangan yang tiba-tiba disampaikan seseorang yang dipanggil Tuan Muda oleh sosok pria separuh baya di hadapannya.Namun, keduanya juga merasa sedikit familiar dengan suara pria di hadapan mereka ini.Siapa sebenarnya pria ini? Dan Mengapa tiba-tiba Tuan Mudanya ingin mereka berdua berkunjung? Raja Iblis Shi Huo dan Raja Iblis Jiao Jing tidak mengetahui!Akan tetapi sebagai sesosok iblis yang memiliki identitas luar biasa dan sangat tinggi, seharusnya tidak mungkin sembarang orang dapat meminta mereka untuk berkunjung, bukan?Ya, harga diri sebagai seorang Raja Iblis benar-benar tidak mungkin bisa dianggap remeh, sehingga Jiao Jing pun yang memiliki mentalitas paling rendah hati bertanya, "Siapa Tuan Muda yang kau sebut itu? Apakah layak baginya untuk tiba-tiba memanggil kami begitu saja dengan seenaknya?"Sudut bibir Mui Juzi sedikit terangkat ketika mendengarkan pertanyaan yang dituturkan oleh Raja Iblis Penguasa Kerajaan

Raja Iblis Shi Huo dan Raja Iblis Jiao Jing yang telah hidup sangat lama dan mencapai tingkatan kultivasi tinggi di Alam Neraka tentu saja sangat mengenali aura yang tiba-tiba meletus dari dalam tubuh pemuda bertopeng separuh wajah di hadapan mereka.Hal ini jugalah yang membuat tubuh mereka bergetar sangat hebat dan tidak mampu untuk berkata-kata.Setelah beberapa saat kemudian,Brukk! Brukk!"Y-yang Mulia Kaisar.."Raja Iblis Shi Huo dan Raja Iblis Jiao Jing langsung jatuh dalam posisi berlutut dan berkata dengan terbata seraya menitihkan air matanya dengan begitu deras.Ya, tentu saja aura yang dikeluarkan oleh Mo Tian merupakan aura yang dimiliki oleh Kaisar Dewa Naga Bayangan atau yang biasa mereka kenal dengan aura Kaisar Dewa Ling."Kalian berdua langsung mengenaliku?" Mo Tian bertanya dengan senyuman lembut yang memancar dari sudut bibir di balik topengnya."Y-yang Mulia Kaisar.. Bagaimana mungkin iblis yang rendah ini melupakan anda? Sampai kapanpun kami tidak akan pernah lup

"Dasar lemah!" Cibir Mo Tian lalu dengan gerakan melambai mengeluarkan pedang pemutus siklus miliknya yang merupakan pusaka tingkat saint.Wush!Mo Tian menatap tajam ke arah Walikota Kiu Bei karena lawan sebenarnya adalah iblis pria paruh baya berwajah bengis itu. "Sialan!"Booommmm...Namun sebelum Mo Tian atau pun Walikota Kiu Bei bereaksi, sebuah ledakan yang cukup keras disertai dengan raungan amarah Kiu Shi dengan begitu lantangnya. Zheep!Kiu Shi muncul kembali di depan Mo Tian dengan kondisinya yang acak-acakan. Tidak luput pula beberapa berkas darah tercecer di mulut serta pakaiannya yang menandakan bahwa ia memuntahkan darah cukup banyak.Kiu Shi ingin menebaskan pedangnya ke arah Mo Tian namun buru-buru dihentikan oleh Walikota Kiu Bei."Hentikan, paman! Dia bukan lawanmu!""Apa yang kau katakan, Kiu Bei! dia hanya memiliki kultivasi sama denganku dan setelah aku menerima penghinaan seperti ini kau mengatakan untuk berhenti?" Kiu Shi yang telah dilahap oleh amarahnya lang

Mo Tian pergi meninggalkan lokasi yang seharusnya akan biar rencanakan sebagai tempat kultivasi yang cukup strategis karena suatu kejadian yang tak terduga yaitu kedatangan ayah dari iblis wanita muda buruk rupa dari Kota Luanli beserta pamannya. Alasan kenapa Mo Tian mengampuni mereka berdua sebenarnya terasa sedikit klise karena ketika dia tidak ingin membunuh iblis kemungkinan mereka nantinya akan menjadi bala bantuan ketika melawan para Dewa, namun di sisi lain dirinya masih merampoknya dengan tanpa berkedip. Ya, sebenarnya dalam kamus yang dimiliki oleh Mo Tian, ketika seseorang berani menyebarkan Niat Membunuh serta suatu tindakan terhadap dirinya, maka seharusnya orang tersebut sudahlah dia bunuh tanpa pandang bulu. Akan tetapi di sini Mo Tian hanya merampok mereka berdua sebagai peringatan pertama dan terakhir karena jika sampai mengulanginya lagi maka pemuda bertopeng sebuah wajah itu tidak akan segan untuk langsung menghabisinya. Pada saat Mo Tian melayangkan Gerakan