Semua Bab Istri Kedua Tuan Pewaris yang Disembunyikan: Bab 71 - Bab 80

192 Bab

Bab 71

Sinta dan Rama pun kini telah kembali ke meja makan. Tapi, kali ini Sinta tak menyembunyikan rasa penasarannya. "Indri, apa Art baru itu sudah menikah?" tanyanya. Indri pun baru menyadari bahwa Salsa sedang hamil.Tidak seharusnya ini diketahui oleh keluarga. Karena nanti bayi itu akan menjadi miliknya. Dia yang berpura-pura akan memiliki bayi! Tapi, apa-apaan ini? Wanita sialan itu benar-benar pembawa sial! Rumah tangganya di ujung tanduk sekarang. Lihat saja, Indri tak akan tinggal diam. Ia juga akan menghukum Mayang! "Indri?" panggil Sinta lagi. Sedangkan Raka memilih untuk pergi dari sana, dia terlalu memikirkan keadaan Salsa saat ini. Yang ada dipikirannya, hanya ada Salsa dan janin di kandungannya. Bagaimana bisa dia makan dengan tenang saat Salsa sedang tidak baik-baik saja? "Raka, kamu belum makan?" ujar Sinta. Tapi, Raka lebih memilih untuk pergi tanpa menoleh lagi. Setelah apa yang diperdebatkan tadi, rasanya nafsu makannya juga menghilang. "Indri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 72

Sementara itu, Mayang kembali ke kamar Salsa dengan membawakan segelas air di tangannya.Entah mengapa, perasaannya tidak baik-baik saja setelah apa yang dilakukan oleh Indri tadi.Hanya saja, ternyata Salsa menyadari keanehannya.Terlebih, melihat memar di dahi Mayang yang sebelumnya, tidak ada. "Kepala kamu, kenapa?" tanya Salsa sambil menerima segelas air mineral yang diberikan Mayang. Temannya itu tersenyum kecut sambil memegang dahinya. Dia juga ragu, apakah harus menceritakan pada Salsa tentang apa yang terjadi atau tidak? "Kamu minum dulu, aja, Sa," balasnya, memilih menghindar.Salsa pun mengangguk. Ia menuruti perkataan temannya itu meskipun pikirannya masih pada dahi Mayang. "Dahi kamu kenapa?" tanya Salsa lagi setelah menegak air."Itu..." Mayang tampak ragu untuk bercerita, tetapi Salsa menatapnya dalam. "Tadi, Nyonya Indri marah besar sampai mendorongku. Karena, aku minta Tuan Rama Januartha untuk memeriksa keadaan kamu, Sa," jujur Mayang, akhirnya. "Aku panik k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-22
Baca selengkapnya

Bab 73

Hari ini semuanya terlihat baik-baik saja meskipun sebenarnya ada rasa yang berkecamuk di dada. Salsa kembali menjalani hidupnya meskipun beban hidup yang begitu berat. Sebelum berangkat ke kampus, ia bahkan menyempatkan diri untuk singgah di rumahnya terlebih dahulu. Melihat keadaan adiknya setelah beberapa hari ini tidak bertemu, itulah yang ia lakukan.Jujur, hati Salsa terasa sakit ketika mendengar apa yang terjadi pada adiknya saat Dara menghubungi melalui sambungan telepon.Dan kini ... saat Dara menceritakan secara langsung saat dirinya diculik dan sempat ditampar karena mencoba untuk melarikan diri, dunia Salsa serasa runtuh. Dicobanya diri untuk setenang mungkin. Di hadapan adiknya, Salsa harus terlihat kuat, serta mampu bertahan dalam segala keadaan.Salsa tidak ingin menunjukkan pada Dara, ketakutannya. "Ini tidak akan terjadi lagi, Kakak janji," ucap Salsa penuh rasa sesak. Gadis itu pun memeluk adiknya--menenangkan. "Kak, kenapa ya ada orang jahat banget?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-22
Baca selengkapnya

Bab 74

Tak lama setelahnya, Salsa minta diantarkan pulang ke rumahnya. Selain lebih dekat dibanding kediaman Raka dan Indri, dia juga butuh waktu untuk beristirahat dengan nyaman untuk sejenak saja.Hanya saja, siapa sangka Raka ternyata sudah ada di sana? Pria itu duduk di sofa ruang tamu dan mengejutkan dirinya yang baru saja masuk ke dalam rumah. Untungnya, Evan dan juga Mayang hanya mengantarkan sampai di depan rumah karena harus kembali ke kampus. Meski demikian, Salsa tetap merasa tidak nyaman dengan tatapan mata Raka yang begitu tajam padanya. Dalam hati, Salsa bertanya-tanya apakah ada kesalahan yang dia buat sehingga membuat Raka murka? Sayangnya, Salsa merasa tak memiliki kesalahan apapun. "Kamu senang dengan perhatian pria itu?" tanya Raka. Pertanyaan Raka cukup membingungkan Salsa, membuatnya lagi-lagi harus berpikir keras untuk bisa mengerti dengan maksud Raka. Akan tetapi, Salsa tak juga merasa melakukan apa yang dikatakan oleh Raka, hingga tampak masih kebingunga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-25
Baca selengkapnya

Bab 75

Salsa pun terbangun dari tidurnya karena merasa lapar dan ternyata hari sudah siang. Pantas saja, cacing di perutnya sudah berdendang minta diisi! Bukan hanya sekedar itu saja, tapi ada janin di dalam sana yang membutuhkan nutrisi yang cukup. Hanya saja, begitu keluar dari kamar, siapa sangka Salsa melihat Raka ada di ruang tamu bersama dengan Dara? Awalnya, Salsa mengira jika Raka sudah pergi sejak tadi namun tidak. Salsa terbelalak melihat Raka yang bahkan tampak sangat akrab dengan Dara.Ia membantu gadis kecil itu untuk menyelesaikan tugas sekolah pula! "Kak Salsa, udah bangun?" tanya Dara yang melihat Salsa berdiri di depan pintu. Hal ini membuat Raka yang sebelumnya tidak menyadarinya kini juga melihatnya. "Iya," jawab Salsa dengan anggukan kepala. "Oh .... Tadi, Kak Raka udah masak. Masakan Kak Raka enak banget, Kakak juga laparkan? Ayo makan," ujar Dara. Salsa pun mengangguk ragu dengan ucapan Dara. Apa mungkin Raka memasak?Mungkin, mie instan? pikirnya. Ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

Bab 76

Seperti biasa .... Setelah sampai di persimpangan jalan, Salsa akan turun dari mobil Raka, lalu menaiki taxi untuk sampai di rumah Raka. "Hati-hati ya," pesan Raka saat Salsa akan turun dari mobil. "Iya." Salsa mengangguk dengan senyuman yang tampak sangat mengembang. Rasanya, kehangatan ini tak ingin berlalu begitu saja. "Nanti malam, Mas datang ke kamar kamu," ucap Raka lagi. "Nggak usah, Mas. Takut kalau Nyonya Indri tahu gimana?" tanya Salsa yang tampak panik. "Tidak. Aku pastikan aman." Raka pun berusaha untuk meyakinkan Salsa bahwa semuanya akan baik-baik saja. Keduanya seperti ABG yang sedang mencari tempat untuk bisa berduaan dengan sembunyi-sembunyi agar tak ketahuan orang-orang. Ini lucu, tapi cukup menggemaskan. Apalagi, selama hidupnya, Salsa tak pernah berpacaran. "Ya udah, tapi Salsa nggak mau kalau ketahuan Nyonya Indri," kata Salsa memperingatkan. "Hati-hati." "Iya."Seperti sebelumnya pula, ketika di rumah Raka semuanya tak lagi sama saat kedu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

Bab 77

"Hay, Bos," sapa Gio pada Raka.Namun, pria yang duduk di kursinya tampak tak bersemangat untuk membalas sapaan akrab Gio.Raka terlalu kesal pada sahabat sekaligus asistennya itu sebab sang Oma berkeinginan untuk menjodohkan dengan istri keduanya. Istri kedua yang begitu cantik dan membuatnya begitu tertarik, bahkan sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ayah. "Mukamu terlihat kusut, Bos. Apa perlu disetrika?" seloroh Gio. "Mulutmu yang perlu kusetrika. Kalau bisa, aku sumpal pakai batu!" balas Raka. Seketika itu juga, Gio tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban ketus Raka.Tidak ada wajah persahabatan yang ditunjukkan oleh bosnya itu saat ini padanya. Jelas terlihat kecemburuan di wajah seorang Raka Januartha. Tentu saja Gio tahu bahwa Raka berkeinginan untuk menceraikan Indri dan menjadikan Salsa menjadi istri satu-satunya.Bahkan, Raka juga akan meresmikan pernikahannya dengan Salsa, sehingga semua orang akan tahu bahwa Salsa adalah miliknya. Sayangnya, semua itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-28
Baca selengkapnya

Bab 78

Sementara itu, Salsa telah memakai dress yang tampak sangat indah di tubuhnya. Dress yang dipersiapkan untuk acara makan malam bersama dengan Gio oleh Oma Mala. Bahkan Oma Mala merasa puas setelah melihat betapa cantiknya Salsa dengan dress sederhana yang dia berikan. Pada dasarnya Salsa adalah wanita yang cantik, anggun dan menawan. Sehingga tidak perlu memakai sesuatu yang berlebih-lebihan pun sudah membuatnya bersinar. "Dia seperti mutiara yang keluar dari cangkang kerang, sangat luar biasa," kata Oma Mala yang tak hentinya mengagumi kecantikan Salsa. Sementara Gio juga dibuat tidak berkedip kala menyadari ternyata istri kedua Raka itu begitu cantik. Kini dia tahu mengapa Raka memutuskan untuk memilih Salsa sebagai istrinya! Salsa bukan hanya cantik parasnya, tapi juga baik hatinya dan lembut tutur katanya. "Luar biasa," gumam Gio penuh pujian sembari membenarkan celananya yang sedikit kedodoran.Ya, celana pilihan Oma Mala yang harus dia pakai makam ini. Tepatnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-29
Baca selengkapnya

Bab 79

Seperti yang dikatakan oleh Oma Mala sebelumnya bahwa ia telah menyiapkan makan malam romantis untuk Salsa dan Gio di salah satu restoran miliknya. Bahkan untuk malam ini restoran tersebut ditutup agar tidak ada yang menggangu. "Ayo duduk," kata Gio mempersilahkan. Salsa menurut saja meskipun dengan perasaan terpaksa.Benar-benar pasrah pada keadaan yang sebenarnya sangat tidak diinginkan olehnya."Sudahlah, jangan terlalu pusing memikirkan Oma. Kita nikmati saja makanan ini seakan semuanya sesuai dengan keinginan Oma," ujar Gio. "Aku males ribut dengan, Mas Raka," terang Salsa. "Ya, aku mengerti." Gio paham apa yang ada dipikiran Salsa.Biar bagaimanapun, Raka adalah sahabatnya yang ia hapal tingkahnya sejak lama. Gio lantas meminta agar pemain piano untuk menghentikan permainannya. Karena ini bukan makan malam romantis sungguh seperti perintah dari Oma Mala. Suasana benar-benar sangat romantis jika saja yang menikmati adalah sepasang kekasih. Tetapi, tidak untuk Gio
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab 80

"Nih!" Gio membuka pintu mobil dan bermaksud memberikan jagung bakar pada Salsa dan Raka. Akan tetapi, dia dibuat terkejut dengan apa yang dia lihat. Begitu juga dengan Raka dan juga Salsa, keduanya juga tak kalah terkejut padahal masih tidak ingin diganggu oleh siapapun. "Emang dasar ya!" umpat Gio. "Makanya nikah!" ejek Raka. "Udahlah, ini ambil," Gio pun tak ingin membahas tentang pernikahan. Lagipula dengan siapa ia akan menikah? Gio tak memiliki kekasih karena tak punya waktu selama bekerja dengan Raka. "Dasar ya kalian berdua, pantas saja nyuruh aku keluar!" gerutu Gio yang tak lupa saat memergoki Salsa dan Raka barusan. Wajah Salsa pun memerah menahan malu yang tak dapat dia jelaskan. Bagaimana bisa Gio sampai melihatnya? "Berisik!" balas Raka tak perduli dengan ucapan Gio. Kemudian ketiganya pun memutuskan untuk kembali ke rumah.Karena Raka takut Salsa kelelahan dan juga terlalu lama terkena angin malam tentunya tak baik bagi ibu hamil. Akan tetapi, R
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
20
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status