Sementara itu, Mayang kembali ke kamar Salsa dengan membawakan segelas air di tangannya.Entah mengapa, perasaannya tidak baik-baik saja setelah apa yang dilakukan oleh Indri tadi.Hanya saja, ternyata Salsa menyadari keanehannya.Terlebih, melihat memar di dahi Mayang yang sebelumnya, tidak ada. "Kepala kamu, kenapa?" tanya Salsa sambil menerima segelas air mineral yang diberikan Mayang. Temannya itu tersenyum kecut sambil memegang dahinya. Dia juga ragu, apakah harus menceritakan pada Salsa tentang apa yang terjadi atau tidak? "Kamu minum dulu, aja, Sa," balasnya, memilih menghindar.Salsa pun mengangguk. Ia menuruti perkataan temannya itu meskipun pikirannya masih pada dahi Mayang. "Dahi kamu kenapa?" tanya Salsa lagi setelah menegak air."Itu..." Mayang tampak ragu untuk bercerita, tetapi Salsa menatapnya dalam. "Tadi, Nyonya Indri marah besar sampai mendorongku. Karena, aku minta Tuan Rama Januartha untuk memeriksa keadaan kamu, Sa," jujur Mayang, akhirnya. "Aku panik k
Terakhir Diperbarui : 2024-08-22 Baca selengkapnya